Anda di halaman 1dari 6

1) Perkembangbiakan Vegetatif Buatan

Perkembangbiakan vegetatif secara buatan adalah perkembangbiakannya tumbuhan tanpa


perkawinan, dengan bantuan campur tangan manusia. Perbanyakan secara vegetatif
adalah perbanyakan tanaman menggunakan bagian – bagian vegetatif tanaman seperti akar, batang
dan daun. Bahan tanaman yang berasal dari bagian vegetatif disebut bibit. Baik perbanyakan secara
vegetatif ( benih ) maupun perbanyakan secara vegetatif ( bibit ), kedua – duanya digunakan petani
karena masing – masing mempunyai kelebihan. Selain itu setiap jenis tanaman mempunyai sifat
spesifik dalam kaitannya dengan bahan tanaman ini. Tanaman – tanaman seperti : padi, jagung,
kedelai, kacang tanah, gandum, kelapa sulit diperbanyak secara vegetatif kecuali dengan
menggunakan teknik kultur jaringan. Sedangkan tanaman rambutan, apel, kopi, kakao, tebu,
ubikayu, ubijalar, dan lainya lebih baik diperbanyak secara vegetatif.

Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, cepat berbuah, dan menyerupai induknya, pembiakan ini
sengaja dibantu manusia. Tujuan dan manfaatnya adalah untuk memperoleh tumbuhan baru
dengan cepat dan tidak bergantung pada musim. Pembiakan secara vegetatif buatan di antaranya
adalah cangkok, stek, okulasi, enten, dan runduk. Berikut ini beberapa cara pembiakan secara
vegetatif buatan :

1) Cangkok.

Mencangkok adalah mengembangbiakkan tanaman agar cepat berbuah dan mempunyai sifat-sifat
yang sama dengan induknya. Jika tanaman induknya berbuah manis, maka cangkokannya
menghasilkan buah yang manis pula. Selain itu, mencangkok lebih cepat memberikan hasil jika
dibandingkan dengan menanam bijinya.

Contoh Tanaman yang dapat dicangkok adalah tanaman yang mempunyai batang kayu dan
berkambium, seperti jambu, rambutan, dan mangga.

Namun tanaman hasil cangkokan memiliki beberapa kelemahan. Tanaman hasil cangkokan hanya
memiliki akar serabut, sehingga mudah tumbang/roboh dan umur tanaman lebih pendek
dibandingkan tumbuhan yang di tanam dari biji. Kelebihan perkembangbiakan dengan cara
mencangkok yaitu kemampuan untuk berbuahnya lebih cepat dan memiliki sifat yang sama
dengan tumbuhan induknya. Sedangkan kekurangan perkembangbiakan dengan cangkok yaitu akar
tanaman kurang kuat dan umur tanaman yang pendek. Berikut adalah cara mencangkok tanaman.
Sediakan Alat dan bahan yang digunakan dalam mencangkok, antara lain : tali pengikat/rafia, pisau
yang tajam, serabut kelapa atau plastik, gunting, tanah yang subur , dan cabang/ranting yang akan
kita cangkok.

Langkah-langkah mencangkok :

 Pilihlah salah satu dahan yang berukuran sedang, tidak terlalu muda dan tidak terlalu besar
 Dahan dikupas sepanjang 15-20 cm sampai terlihat bagian putihnya secara menyeluruh.
 Dahan diberikan lapisan tanah berhumus secukupnya
 Dahan dengan lapisan tanah dibungkus dengan plastik atau sabut kelapa supaya tanah tidak
terlepas dari dahan
 Apabila Setelah 10 sampai 20 hari daun pada dahan tersebut tidak layu dan tumbuh akar
yang cukup maka dahan tersebut dapat dipotong
 Tanam dahan tersebut di pot ataupun di tanah.

2) Stek.

Stek adalah cara perkembangbiakan vegetatif buatan dengan cara memotong bagian tumbuhan
dengan menggunakan bagian dari batang kemudian ditanam langsung ke tanah. Bagian tanaman
yang dapat ditanam dapat berupa batang, tangkai, atau daun. Tidak semua tumbuhan dapat disetek.
Stek daun dapat dilakukan pada tanaman cocor bebek dan begonia. Stek akar dapat dilakukan pada
tanaman sukun dan stek batang dapat dilakukan pada tanaman singkong. Stek tangkai dapat
dilakukan pada tanaman mawar.

Agar dapat tumbuh menjadi tumbuhan baru, maka bagian tumbuhan yang di stek harus memiliki
mata tunas dan ditanam pada tanah yang berhumus dengan mendapatkan suplai air dan nutrisi yang
cukup. Tanaman yang biasanya di stek antara lain singkong, mawar, ubi kayu, dan tebu. Kelebihan
cara stek ini adalah cepat menghasilkan tumbuhan baru, sedangkan kelemahannya yaitu
kemungkinan untuk gagal atau tumbuhan mati cukup besar.

Langkah-langkah stek batang :

 Potong bagian batang atau dahan yang ingin dijadikan tanaman baru
 Tanam dahan yang dipotong tadi ke dalam pot atau tanah yang subur
 Siram tanaman secara berkala dan jangan terlalu banyak, cukup 1 kali pada pagi hari
 Tempatkan tanaman baru pada tempat yang tidak penuh hari terkena cahaya matahari

3) Sambung/Enten.

Menyambung atau mengenten bertujuan menggabungkan dua sifat unggul dari individu yang
berbeda. Misalnya, untuk menyokong tumbuhan dibutuhkan jenis tumbuhan yang memiliki akar
kuat. Sementara untuk menghasilkan buah atau daun atau bunga yang banyak dibutuhkan
tumbuhan yang memiliki produktivitas tinggi. Tumbuhan yang dihasilkan memiliki akar kuat dan
produktivitas yang tinggi.

Contoh tumbuhan yang bisa disambung adalah tumbuhan yang sekeluarga. Contohnya, tomat
dengan terung. Berikut ini adalah cara mengenten tanaman :

Alat dan bahan : pisau/cutter yang steril, tali rafia, dua jenis tumbuhan (terung dan tomat)

Langkah-langkah menyambung batang :

 Siapkan pisau yang bersih dan steril untuk mengurangi infeksi pada batang tumbuhan yang
akan disambung
 Sisakan sedikit saja daun pada bagian batang atas pohon yang akan disambungkan untuk
mengurangi proses penguapan
 Potong batang atas dengan bentuk V dan belah batang bawah dengan ukuran 5-10 cm
 Sambungkan batang atas dengan batang bawah pada posisi yang kuat dan pas
 Ikat dengan tali atau plastik agar posisi sambungan tidak berubah, karena jika bergerak-
gerak selama proses penyambungan akan membuat gagal.
 Tunggu perkembangannya selama 2 sampai 4 minggu.

4) Tempel (Okulasi).

Menempel atau okulasi adalah menempelkan tunas pada batang tanaman sejenis yang akan
dijadikan induk. Tumbuhan yang akan ditempeli harus yang kuat. Tempel (okulasi) bertujuan
menggabungkan dua tumbuhan berbeda sifatnya. Nantinya, akan dihasilkan tumbuhan yang
memiliki dua jenis buah atau bunga yang berbeda sifat.

Contohnya, okulasi pada bunga mawar akan menghasilkan dua warna atau lebih yang berbeda.
Tumbuhan tersebut akan terlihat lebih indah karena bunganya berwarna-warni. Pada buah mangga,
batang bawah memiliki perakaran kuat dan dalam serta tahan terhadap penyakit akar. Batang atas
berbuah banyak dan besar serta rasa manis. Dengan okulasi batang atas ke batang bawah, maka
akan didapatkan pohon mangga yang perakarannya kuat dan tahan terhadap penyakit sekaligus
berbuah lebat dan manis. Selain itu okulasi juga mempercepat tanaman berbuah karena batang atas
sudah melewati masa muda. Berikut ini adalah cara mengokulasi tanaman :

 Alat dan bahan : tali rafia, pisau/cutter, dua jenis tumbuhan ( batang bawah dan batang
atas).
 Langkah-langkah mengokulasi tanaman :
 Siapkan batang bawah, umur tanaman tergantung dari jenis tanaman apa yang akan
diokulasi.
 Siapkan batang atas berupa kulit kayu dan mata tunas dari induk tanaman yang berkualitas
baik dan memiliki sifat unggul.
 Iris dan sayat batang bawah dengan panjang 2-3 cm, lebar 1-1,5 cm.
 Sisipkan mata tunas ke irisan yang telah dibuat pada batang bawah, lakukan dengan cepat.
Jangan sampai luka sayatan kering. Pastikan tidak ada celah antara luka sayatan dengan
mata tunas.
 Ikat tempelan menggunakan tali rafia, arah pengikatan dari bawah ke atas sehingga tali
tersusun rapat seperti genting dan tidak ada celah kecuali pada bagian mata tunas.
 Setelah 2 minggu, lihat mata tunas. Jika berwarna hijau kemerahan atau hitam berarti
okulasi gagal. Sedangkan jika warnanya masih hijau segar dan melekat pada batang pokok
berarti okulasi berhasil dan ikatannya sudah boleh dilepas. Waktu pengikatan bisa sampai 3
minggu.
 Bila telah ada kepastian bahwa mata tempelan sudah hidup, segera potong batang yang
berada di atas mata tempelan, tujuannya agar sumber makanan tertuju pada tunas dari
tempelan. Jika tidak, tempelan akan mati. Panjang pemotongan batang dan jarak
pemotongan dari mata tempelan berbeda-beda tergantung dari jenis tanaman yang
diokulasi.

5) Merunduk

Merunduk adalah membengkokkan sebagian cabang kemudaan membenamkannya ke dalam tanah.


Pada batang yang ditimbun tersebut diharapkan tumbuh akar. Untuk dapat melakukan
perkembangbiakan ini, tumbuhan yang akan dikembangbiakkan harus memiliki batang yang mudah
diatur dan lentur seperti batang stroberi dan arbei. Contoh Tumbuhan yang dapat
dikembangbiakkan dengan merunduk di antaranya arbei, apel, tebu, stroberi, dan melati.

Berikut ini cara melakukan perbanyakan dengan merunduk :

 Pilih cabang tanaman yang sudah tua, kuat dan panjang;


 Bersihkan cabang tanaman bagian tengah dari daun dan kotoran yang menempel;
 Bengkokkan cabang tanaman ke tanah hingga sedikit dari bagian tengah cabang menyentuh
tanah
 Kubur cabang tanaman tadi dengan menggunakan tanah;
 Biarkan selama beberapa hari sambil menyiram gundukan tanah tersebut;
 Setelah akar dari bagian tengah cabang tadi muncul, pisahkan tanaman baru dari tanaman
induk dengan memotong cabang tanaman tadi dari batang utamanya;
 Tanaman baru siap dipindahkan ke media tanam

A. Perkembangbiakan Vegetatif ( Keuntungannya )


1. Lebih cepat menghasilkan atau cepat berbuah.
2. Pada tumbuhan bisa dikembangbiakkan tanpa perlu menunggu berbuah.
3. Menghasilkan tanaman baru yang seragam dan identik dengan induknya.
4. Bisa mengembangbiakkan tanaman yang tidak menghasilkan buah/biji.

B. Perkembangbiakan Vegetatif ( Kerugian )


1. Untuk tanaman ini memiliki kelemahan yakni tidak sekuat seperti tanaman yang aslinya.
2. Dan hanya menghasilkan sedikit keturunan baru.

C. Manfaat perkembangbiakan vegetatif bagi kehidupan manusia :


1. Hasil panen lebih cepat.
2. Memperkecil biaya penanaman ( karena di tanam dari fase tua).
3. Dapat di budidayakan dengan cepat.
4. Hasil panen kualitasnya sama dengan induk yang di tanam.
5. Mudah di lakukan.

Anda mungkin juga menyukai