Keuntungan :
- caranya sederhana (tidak memerlukan teknik yang rumit)
- Memiliki sifat yang sama dengan induknya
Kerugian :
- memiliki perakaran lemah, karena berakar serabut
- tidak bisa digunakan untuk perbanyakan semua jenis tanaman
- persentasi keberhasilan pertumbuhan rendah
Faktor lingkungan tumbuh stek yang cocok sangat berpengaruh pada terjadinya
regenerasi akar dan pucuk. Lingkungan tumbuh atau media pengakaran seharusnya kondusif
untuk regenerasi akar yaitu cukup lembab, evapotranspirasi rendah, drainase dan aerasi baik,
suhu tidak terlalu dingin atau panas, tidak terkena cahaya penuh (200-100 W/m2) dan bebas
dari hama atau penyakit.
Cabang yang baik untuk dicangkok mempunyai arah ke atas 45 derajat atau ke
samping dan rajin berbuah.
Kelebihan cara pembiakan cangkokan antara lain :
1. Pohon dari bibit cangkokan lebih cepat berbuah.
2. Dapat mewarisi sifat baik dari tanaman induk karena induknya dapat dipilih yang
memiliki sifat baik.
3. Tidak dapat menyediakan bibit yang relatif banyak dalam waktu yang cepat.
5. Jika sering dilakukan pencangkokan terhadap pohon induk maka produksi buah
pohon induk menjadi terganggu.
Media yang dapat digunakan untuk mencangok :
1. Moss
2. Pupuk kandang
3. Kompos
4. Tanah gembur
5. Sabut kelapa, dll
C. PERBANYAKAN VEGETATIF DENGAN GRAFTING/SAMBUNG
2. Pada tanaman yang sudah berhasil tumbuh, terlihat daunnya menguning, rontok, dan
mati tunas
3. Mati muda, pada bibit sambungan
4. Terdapat perbedaan laju tumbuh antara batang bawah dengan batang atas
3. Dilakukan saat kedua tanaman berada pada kondisi fisiologis yang tepat
4. Pekerjaan segera dilakukan sesudah entris diambil dari pohon induk
5. Tunas yang tumbuh pada batang bawah (wiwilan) harus dibuang setelah
penyambungan selesai agar tidak menyaingi pertumbuhan tunas batang atas.
Batang atas yang biasanya disebut entres (scion) adalah calon bagian atas atau
tajuk tanaman yang di kemudian hari akan menghasilkan buah berkualitas unggul.
Batang atas ini dapat berupa mata tunas tunggal yang digunakan dalam tehnik okulasi
ataupun berupa ranting dengan lebih dari satu mata tunas atau ranting dengan tunas
pucuk yang digunakan dalam sambungan (grafting).
Persyaratan batang atas :
1. Besar cabang hampir sama dengan besar batang bawah, cabangnya lurus.
2. Sambung pucuk
a. Sambung baji
d. Sambung lidah
e. Sambung Sisip
f. Sambung Susu
g. Sambung mahkota
h. Sambung Keji
D. PERBANYAKAN VEGETATIF DENGAN BUDDING/OKULASI
Sedangkan budding adalah salah satu bentuk dari grafting, dengan ukuran
batang atas tereduksi menjadi hanya terdiri atas satu mata tunas (Hartmann et al, 1997).
Tanaman sebelah atas disebut entries atau batang atas (scion), sedangkan tanaman
batang bawah disebut understam atau batang bawah (rootstock) (Ashari, 1995). Batang
atas berupa potongan pucuk tanaman yang terdiri atas beberapa tunas dorman yang
akan berkembang menjadi tajuk, sedang batang bawah akan berkembang menjadi
sistem perakaran (Hartmann et al, 1997).
Teknik ini dipilih dengan pertimbangan untuk memperbanyak tanaman yang
sukar/tidak dapat diperbanyak dengan cara stek, perundukan, pemisahan, atau dengan
cangkok. Menurut Ashari (1995), banyak jenis tanaman buah-buahan yang sukar/tidak
dapat diperbanyak dengan cara-cara tersebut, tetapi mudah dilakukan penyambungan,
misalnya pada manggis, mangga, belimbing, jeruk dan durian.
Syarat batang bawah untuk okulasi :
1. Tanaman berasal dari biji
6. Perakarannya baik.
2. Sayatan
3. Bulatan/temple.
STEK
Macam teknik penyetekan :
Stek datar
Stek miring
Stek bermartil/bertumit
a. STEK DAUN
Bahan awal perbanyakan yang dapat digunakan pada stek daun dapat berupa
lembaran daun atau lembaran daun beserta petiol.
Akar dan tunas baru pada stek daun berasal dari jaringan meristem primer atau
meristem sekunder. Pada tanaman Bryophyllum, akar dan tunas baru berasal dari
meristem primer pada kumpulan sel-sel tepi daun dewasa, tetapi pada tanaman
Begonia rex, Saint paulia (Avrican violet), Sansevieria, Crassula dan Lily, akar dan
tunas baru berkembang dari meristem sekunder dari hasil pelukaan.
Secara teknis stek daun dilakukan dengan cara memotong daun dengan panjang 7,5
– 10 cm (Sansevieria) atau memotong daun beserta petiolnya kemudian ditanam pada
media (Hartmann et al, 1997). Untuk Begonia dan Violces, perlakuan kimia yang
umum dilakukan adalah penyemprotan dengan IBA 100 ppm.
b. STEK UMBI
Bahan utama pada stek ini adalah umbi yaitu umbi batang, umbi akar, dll. Sebagai
bahan perbanyakan dapat digunakan umbi secara utuh atau dipotong-potong asalkan
setiap potongan memiliki caon tunas. Untuk menghindari terjadinya busuk pada
potongan umbi, maka umbi dapat direndam pada larutan fungisida dan bakterisida.
Contoh tanaman yang bisa diperbanyak dengan stek umbi antara lain: Solanum
tuberosum, Ipomoea batatas, Caladium, Helianthus tuberosus, Amarilis, dan lainlain.
c. STEK BATANG
Bahan awal perbanyakan berupa batang tanaman. Stek batang dikelompokkan menjadi
empat macam berdasarkan jenis batang tanaman, yakni:
7. Jumlah daun yang masih terbawa pada bahan stek, sebaiknya dikurangi, untuk
mengurangi penguapan
8. Menggunakan zat perangsang tumbuh (ZPT) contohnya Rootone F yang berbentuk
tepung.
CANGKOK
Syarat tanaman/pohon induk untuk dicangkok minimal sudah berbunga untuk
tanaman hias dan sudah berbuah minimal 3 kali untuk tanaman buah.
Di dalam melakukan penyayatan cabang cangkokan dapat dibedakan menjadi dua
golongan, yakni :
1. Cabang kecil
Batasan cabang besar disini adalah cabang yang diameternya melebih 2 cm.
Dengan besarnya cabang ini maka diperlukan perimbanga jumlah akar yang sesuai
untuk memasok air dan zat hara yang nantinya diperlukan setelah hasil cangkokan
ditanam. Perakaran yang tumbuh dari bentuk penyayatan seperti pada cabang kecil
sering kurang memadai. Oleh karena itulah bentuk sayatan dibuat sedemikian rupa agar
bidang yang nantinya ditumbuhi akar menjadi luas.
Setelah kulit kayu tersayat akan tampak kambium. Kambium yang umumnya terdapat
hanya pada tanaman dikotil ini kmerupkan suatu tabunga yang berada antara xilem dan
floem. Hasil kerja kambium erupa pertambahan lingkaran batang berkayu. Untuk
menghindari kejadian ini pada luka sayatan juga agar proses pertumbuhan akar tidak
terganggu, kambium harus dihilangkan.
2. Tabung bambu
3. Kaleng bekas
4. Plastik bening
5. Pot tanah atau plastik
SAMBUNG(GRAFTING)
Tahapan sambung pucuk secara umum :
OKULASI
Tahapan Okulasi :
Pada umumnya penyambungan dilakukan pada waktu cuaca yang cerah, tidak
hujan, dan tidak di bawah terik matahari. Waktu terbaik pelaksanaan okulasi
adalah pada pagi hari, antara jam 07.00-11.00 pagi, karena saat tersebut
tanaman sedang aktif berfotosintesis sehingga kambium tanaman juga dalam
kondisi aktif dan optimum. Diatas Jam 12.00 siang daun mulai layu.Tetapi ini
bisa diatasi dengan menempel di tempat yang teduh, terhindar dari sinar
matahari langsung.
4) Adanya perbedaan antara batang atas dan batang bawah dalam pertumbuhan
vegetatif pada permulaan atau akhir musim.
5) Adanya pertumbuhan yang berlebihan di atas atau di bawah sambungan.
3. Penyatuan kambium
Agar persentuhan kambium batang atas dan batang bawah lebih banyak terjadi,
maka diperlukan ukuran batang bawah dan batang atas dipilih yang hampir sama.