Anda di halaman 1dari 14

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembanguna pertanian merupakan bagian dari pembangunan nasional yang

diarahkan untuk meningkatkan pendapatan petani dan taraf hidup petani dan nelayan,

memperluas lapangan kerja dan kesempatan usaha pasar baik pasar dalam negri

maupun luar negri melalui pertanian yang maju, efisien dan tangguh sehingga makin

mampu meningkatkan hasil, meningkatkanmutu produksi dan menunjang

pembangunan wilayah. (Retno Nunimhsih 2001)

Pendapatan merukan jumlah suluruh uang yang akan diterima oleh seseorang atau

rumah tangga selama jangka waktu tertentu. Pendapatan terdiri dari upah atau

peneriman tenaga kerja, pendapatan dan kekayaan seperti sewa, bunga sert

pembayaran transfer atau penerimaan dari pemerintah tunjangan sosial (Samuelson

Nordhaus, 2003)

P4S "KUNTUM" yang berada di Mataram merupakan perusahaan besar

yang bergerak dibidang holtikultura seperti tanaman melon (Cucumis Melo L )yang

merupakan tanaman semusim yang banyak di budidayakan di Indonesia.Buah melon

banyak di gemari oleh masyarakat karena buahnya yang berasa manis dan

mengandung banyak air sehingga menyegarkan apa bila dimakan (soedarya,2010).

1.2. Rumusan Masalahm

Adapun rumusan masalah dari laporan (PKL) ini yaitu kurangnya

Pengetahuan atau wawasan siswa serta keterampilan yang dimiliki dalam kegiatan

budidaya,manajemen pengelolaan cara budidaya taneman melon (Cucumis Melo L).

1.3. Tujuan

1.meningkatkan pengetahuan siswa

tentang cara budidaya

taneman
melon(Cucumis Melo L).

2.Meningkatkan keterampilan dan pengalaman kerja di bidang Budi daya taneman.

3.Meningkatkan wawasan siswa tentang berbagai kegiatan budidaya dan agribisnis.

1.4 Tinjauan Khusus

Memperoleh keterampilan dan pengalaman kerja dalam bidang pertanian

khususnya pada manajemen cara budidaya taneman melon(Cucumis Melo L) yang

dilakukan di P4S "KUNTUM"Mataram provinsi Nusa Tenggara Barat.


BAB ll

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. TANAMAN MELON(cucumis Melo L)

Tanaman melon (cucumis Melo L ) mirip dengan tanaman ketimun (cucumis

Melo L ) merupakan tanaman semusim,menjalar di tanah atau dapat di rambatkan

pada lanjaran ataupun pada turus bambu.tanaman ini mempunyai banyak cabang,kirakira

15-20 cabang.Tanaman melon melon memiliki batang yang berbentuk segi lima

tumpul,tumbuh menjalar berbulu,lunak,bercabang-cabang dan dapat mencapai

panjang 1,5-3 meter.Tanaman melon ini juga memiliki daun yang berbentuk hampir

bundar bersudut lima,mempunyai 3-7 lekukan,bergaris tengah 8-15 cm susunan daun

berselang-seling sederhana.Tanaman melon memiliki akar menyebar tetapi dangkal

dan memiliki bunga yang berbentuk lonceng yang berwarna kuning.buah melon juga

memiliki bentuk yang bervariasi dalam bentuk,ukuran,rasa aroma dan penampilan.Hal

tersebut tergantung varietas pada melon tesebut (Tjahjadi, 1989).

Tjahjadi (1989)menyjelaskan bahwa tanaman melon termasuk dalam kelas

tanaman biji berkeping dua.Klasifikasi taneman melon adalah sebagai berikut:

- Kingdom

:Plantae

-Subkingdom

:Trachheobionta

-Superdivisio

:Spermatophyta

-Divisio

:magnoliophyta/Spermatophyta

-Subdivisi

:angiospermae

-kelas
:Magnoliopsida/Dicotyledoneae

-Subkelas

:Dilleniidae

-Ordo

:violales

-Familia

:Cucurbitaceae

-Genus

:Cucumis

-Spesies

:Cucumis Melo L

2.2. Syarat tumbuh Taneman melon (Cucumis Melo L)

a. Kesuburan Tanah

Tanah yang baik untuk taneman melon adalah tanah liat berpasir yang

memiliki lapisan bunga Tanah yang tebal,serta banyak mengandung bahan organik

untuk memudahkan akar taneman berkembang. Taneman melon tidak menyukai

tanah yang terlalu basah. Taneman melon lebih peka terhadap air tanah yang

menggenang atau kondisi aerasi tanah kurang baik daripada taneman semangka.

Ditempat kelembaban udaranya rendah atau kering dan ternaungi,taneman melon

sulit untuk berbunga . Taneman ini lebih cepat tumbuh di daerah terbuka tetapi sinar

matahari tidak terlalu terik,yaitu cukup dengan penyinaran 70%(Buditjahjono,2007).

Media taneman yang baik untuk menanam taneman melon (Cucumis Melo

L)ialah tanah liat berpasir yang banyak mengandung bahan organik,kekurangan dari

sifat sifat tanah tsbut dapat dimanipulasi dengan cara pengapuran,penambahan

bahan organik,maupun pemupukan. Taneman melon tidak menyukai tanah yang

terlalu basah,yang ber pH tanah 5,8-7,2(Buditjahjono,2007).

b. Iklim
Taneman melon dapat beradaptasi pada berbagai iklim. Melon tidak tahan

terhadap angin yang bertiup kencang karena tangkai daun,batang dan buah akan

patah. Bila pada waktu berbunga,taneman melon kekurangan air,bunga yang tumbuh

banyak yang gugur hingga tidak terjadi buah. Itulah sebabnya,di daerah yang beriklim

kering dan ditegalan yang tidak terdapat sumber pengairan,taneman melon harus di

tanem menjelang akhir musim kemarau atau awal musim penghujan(soedarya,2010).

Slah satu faktor tumbuh bagi taneman melon adalah kesesuaian iklim.

Faktor iklim diantaranya adalah sinar matahari,kelembaban,suhu,keadaan angin dan

hujan.Taneman melon perlu penyinaran matahari penuh selama pertumbuhannya.

Pada kelembaban yang tinggi taneman melon mudah di serang penyakit. Suhu

optimal untuk tumbuh Taneman melon adalah antara 25-300°C. Angin yang bertiup

cukup keras dapat merusak pertanaman melon dan hujan yang turun terus menerus

juga akan merugikan taneman melon. Taneman melon tumbuh baik pada ketinggian

300-900m DPL (soedarya,2010).

2.3. Hama Taneman Melon (Cucumis Melo L)

Sobir (2009) menjelaskan bahwa ada beberapa hama yang sering menyerang

tanaman mentimun yaitu:

a. Kutu Aphis (Aphis gossypii Glover)

Cirinya mempunyai getah cairan yang mengandung madu dan di lihat dari

Kejauhan mengkilap. Aphis muda berwarna kuning,sedangkan yang dewasa

mempunyai sayap dan bewarna agak kehitaman. Gejalanya terjadi pada daun

tanaman menggulung,pucuk taneman menjadi kering akibat cairan daun dihisap

hama. Sedangkan cara pengendaliannya gulma selalu dibersihkan agar tidak

menjadi inang hama dan menyemprot menggunakan pestona atau Natural BVR.

b. Thrips (Thrips parvispinus Karny)

Cirinya menyerang saat fase pembibitan sampai taneman dewasa. Nimfa

berwarna kekuning-kuningan dan dewasa berwarna coklat kehitaman.serangan


dilakukan di musim kemarau.Gejalanya pada daun muda atau tunas baru menjadi

keriting ,dan bercak kekuningan,taneman keriting dan kerdil serta tidak dapat

membentuk buah secara normal. Gejala ini harus diwaspadai karena telah tertular

virus yang di bawa hama Thrips.sedangkan cara pengendaliannya yaitu menyemprot

dengan pestona atau Natural BVR.

2.4. Penyakit Taneman Melon (Cucumis Melo L)

Downey (1992) menjelaskan bahwa ada beberapa penyakit yang sering

Menyerang tanaman mentimun yaitu :

a. Layu Bakteri

Penyebabnya bakteri Erwina tracheiphila E.F.Sm. Penyakit ini dapat

Disebarkan dengan perantara kumbang daun oteng-oteng (Aulacopjora femoralis

Motschulsky). Dan memiliki gejala aun dan cabang layu,terjadi pengerutan pada

daun,warna daun menguning,mengering dan akhirnya mati;

Daun taneman layu satu persatu,meskipun warnanya tetap hijau.apa bila batang

taneman yang di potong melintang akan mengeluarkan lendir putih kental dan

lengket bahkan dapat di tarik seperti benang.sedangkan cara pengendaliannya

penggunaan natural GLIO sebelum tanam.

b. Penyakit Busuk Pangkal Batang (gummy stem blight)

Penyebabnya Cendawan Mycophaerekka melonis

(passerini) Vhiu

etwalker.yang memiliki gejala pangkal batang seperti tercelup minyak kemudian

keluar lendir berwarna merah coklat dan kemudian tanaman layu dan mati;daun yang teserang
akan mengering.sedangkan cara pengendaliannya yaitu penggunaan mulsa

PHP untuk mencegah kelembaban di sekitar pangkal batang dan mencegah luka di

perakaran maupun pangkal batang karena penyiangan,daun yang terserang

dibersihkan,gunakan Natural GLIO sebelum tanam sebagai pencegahan.

c. Gulma

Gulma (tumbuhan pengganggu) merugikan tanaman,karena bersaing zat


hara,tempat tumbuh dan cahaya.pencabuan gulma harus dilakukan sejak tumbuhan

masih kecil,karena jika sudah besar akan merusak perakaran taneman melon.

2.5. Cara Budidaya melon

Menurut stiadi (1999) benih dapat tumbuh baik,sehat dan cepat beradaptasi

Dengan lingkungannya jika terlebih dahulu melakukan perendaman kedalam air

selama 1jam.sesudah di rendam benih di rendam lagi dengan larutan fungisida

(zineb,Benlate,Captan).selama setengah jam,konsen trai larutan ini bisa berpatokan

pada aturan di label masing-masing fungisida. Setelah direndam bnieh diangkat dan

di letakan di atas tampah yang di alasi anduk basah dan benar-benar bersih.selama

+2 hari setelah berkecambah benih dipindahkan kedalam polibeg dan di biarkan +2

Minggu atau sampai menjadi taneman muda yang sudah berdaun 4/5 helai..

Penanaman dilakukan saat taneman sudah berdaun 4 lebar

(Berumur 14 hari).kondisi bibit sudah cukup kuat untuk di pindahkan ke polibeg

penanaman. Pemindahan bibit sebaiknya ilakukan pagi hari atau sore hari karena

kondisi lingkungan tidak terlalu panas. Pembuatan lobang tanem di lakukan dengan

di lakukan dengan menggali lubang tanem (di sesuaikan dengan media

bibit/taneman polibeg ).untuk mencapai tingkat produksi yang tinggi,beberapa hal

yang di perhatikan dalam memilih bibit. Pertama,bibit telah berumur sekitar 14 hari

atau daunya berjumblah 4 helai ,pertumbuhannya normal dan bibit tanpa berwarna

hijau segar. Kedua bibit dalam kondisi yang sehat,yang artinya bebas dari serangan

hama dan penyakit yang membahayakan bagi perkembangan selanjutnya dilahan

penanaman (cahyano 1996).

Sebagai tanaman yang mempunyai sifat merambat atau menjalar di atas

tanah. Maka untuk menunjang pertumbuhan yang baik,taneman melon sebaiknya di

beri penunjang atau ajir untuk hidupnya. Fungsi pemberian penunjang atau ajir ini

adalah agar setiap tanaman mendapatkan cahaya matahari yang baik secara merata.

Foto sintesis dapat berjalan dengan baik,hal ini sangat penting sekali untuk pembentukan zat gula
yang tinggi,rasa yang lezat pada buah melon,selain itu dengan
pemberian penunjang,maka taneman akan tumbuh keatas dan tidak mudah

kotor,demikian pula dengan buah yang di hasilkan,jika kotor maka buah akan mudah

di serang hama dan penyakit.

Bahan yang dapat di jadikan ajir untuk taneman melon berupa bambu yang di belah

menjadi 4 bagian atau menggunakan kayu dan bahan lainya,seperti bagian taneman

yang telah mati(cabang dan ranting) (cahyono 1996).

Semandi (1995) menyatakan bahwa pemangkasan pada tanaman melon di

lakukan pada saat cuaca cerah dan panas dengan cara sebagai berikut:

- Tunas-tunas di ketiak daun yang tumbuh pada ruas 1-8 di pangkas.

- Di ketiak daun yang tumbuh pada ruas 9-13 di pelihara untukdisleksi buahny

- Buah yang muncul pada tunas latera,disisakan /

1/2 daun di atas buah.

- pemangkasan tunas-tunas ketiak daun padaruas ke 14-26.

- Pemotongan tumbuh pada ruas ke -27 (Tunas Pikal ).pada saat cuaca tidak

cerah bekas pangkasan di oles fungisida (Nordok Bahan Aktif tembaga),agar luka

bekas pangkasan tidak diserang oleh penyakit dan jamur.

Pemeliharaan pada taneman melon dapat ilakukan dengan kegiatan

sebagai berikut :

- Melakukan penyulaman untuk taneman yang mati.

- Menyiram setiap hari sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lingkungan

sekitar taneman.

- Pemangkasan tunas-tunas yang tumbuh pada ketiak daun dan puncuk daun

pada ruas setelah ke -20 atau tinggi tanan mencapai +175-200cm.

- Saat empat Minggu setelah tanem,pemupukan susulan kedua,urea 50Kg/ha,

100Kg/ha Sp-36 dan 50Kg/ha KCL (+200Kg/ha NPK) atau (25gr urea,50gr Sp-36,25gr

KCl)/lubang atau NPK 100gr lubang.

- Pembungaan tunas pada ketiak daun +30 HST tanaman mulai berbunga.
-Seleksi buah dilakukan setelah sebesar telur ayam. Satu taneman di plihara

satu buah dan buah di pilih pada ruas antara-7-13 (warni dan titik 2020).

Sunar Jono(2003)Menyataka bahwa swaktu persemayan pupuk yang di

Gunakan hanya pupuk kandang yang telah matang,setelah bibit ditanem polibeg di

lakukan pemupukan dengan NPK.biasanya tanaman di pupuk dua kali yakni pada

umur 1-2 Minggu setelah tanam dan 3-4 Minggu kemudian

Setelah tanaman berbuah sebesar kelereng,umumnya tidak di pupuk lagi.

Nama dan penyakit yang sering menyerang tanaman melon di jelaskan

berikut ini :

Pertama, sama kutu Aphids. Gejala yang di timbulkan seperti daun tanaman

menggulung dan pucuk tanaman menjadi kering akibat cairan daun telah di isap oleh

hama.Pengendalian dengan menyemprotkan secara serempak pestona atau Natural

BVR atau insektisida perfekhtion 400 Ec (DIMETHOATE) dengan konsentrasi 1,0-2,0

ML/Liter.

Ke dua, layu bakteri dengan gejala daun dan cabang layu terjadi

pengerutan pada daun,warna daun menguning,mengering dan akhirnya mati.

Pengendalianya sebelum di tanam,lahan di sterilisasi dengan Basamid G dengan

dosis 40 g/M2 atau memakai natural GLIO.

Ke tiga, adapun penyakit yang menyerang tanaman melon adalah penyakit

Busuk Pangkal Batang dengan gejala pangkal batang yang terserang mula-mula

seperti tercelup minyak kemudian keluar lendir bewarna merah coklat,kemudian

tanaman layu dan mati. Pengendalian di lakukan dengan cara daun-daun yang Ter

serang di bersihkan lalu di semprot dengan Fungisida Derasol 500 Sc

(Carbendazim)dengan konsentrasi 1-2 ML /L (Dedeh,2008).

Tanaman sudah dapat di petik hasilnya pada umur-65-70-hari setelah

tanem. Umur petik buah sangat di pengaruhi oleh Verietas cuaca,dan tinggi tempat

penanaman melon. Semakin lama tempat penanamannya semakin Lama buah dapat
di panen.Kadar gula buah melon juga akan meningkat pesat saat buah akan masak.

Pemetikan buah seharusnya dilakukan satu kali,karena proses kematangan ya

bersamaan.Ciri-Ciri buah melon yang sudah masak. Akan dijelaskan berikut ini:

Pertama, terbentuknya Rekahan antara pangkal tangkai buah dengan

buahnnya,sehingga rekaan tersebut menyerupai Cincin.ke dua, bada buah melon- Yang
berjaring,penampakan jaring sudah memenuhi seluruh permukaan buah dan

tampak jelas. Ke tiga,Penunjukan aroma harum pada buahnya 80% dari total

tanaman. Ke empat,kulit buah berwarna kekuning-kuningan atau putih susu. Ke

lima,dahan dan daun sudah kelihatan menua (semadi,1995).

2.6. Pemangkasan

Cahyono (1996)menyatakan bahwa pemangkasan dan pengaturan buah pada

Budi daya melon merupakan tindakan pemeliharaan khusus yang bertujuan untuk

meningkatkan kualitas buah,yakni agar memperoleh uah yang lebih baik dengan

ukuran besar,rasa manis dal lezat.

Bagian-bagian tanaman yang di pangkas adalah tunas Lateran ataucabang yang

tumbuh pada ketiak daun dan tunas avikal atau bagian pucuk tanaman serta bagian

bunga dan buah. Dengan mengurangi atau memotong cabang dan taneman maka

penerimaan cahaya matahari dapat di tingkatkan,sehingga proses foto sintesis

dapat berjalan lebih baik dan dapat juga meningkatkan Fase generatif yaitu

pembentukan unga dan buah waktu yang baik untuk melaksanakan pemangkasan

dalah saat cuaca cerah dan kering,hal ini di aksutkan agar luka bekas pangkas lekas

kering dan tidak di tumbuhi cendawan.

2.7. Bikashi

Bahan organik mempunyai pengaruh terhadap sifat fisik,kimia dan biologi

tanah.selain itu bahan organik juga berperan terhadap pasokan ahara dan tersediaan.

P.pengaruh bahan organik terhadap sifat fisik tanah adalah terhadap peningkatan

porositas tanah. Penambahan bahan organik akan meningkatkan pori total tanah an

menurunkan berat volume tanah.selain itu penambahan bahan organik juga akan
meningkatkan pertumbuhan tanaman (sedjati,2006).

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 PROFIL P4S KUNTUM

A. IDENTITAS P4S

1. Nama P4S

: Kuntum

2. Alamat

: Jl. Swakarsa, No. 66, Kekalik Jaya, Mataram, NTB

3. Desa

: Kekalik Jaya

4. Kecamatan

: Sekarbela

5. Kabupaten

: Kota Mataram

6. Provinsi

: Nusa Tenggara Barat

7. No. Telpon

: 081237415608/08175748550

8. Status Klasifikasi

: Madya

9. Tahun Dikukuhkan

: 2019

B.

Sejarah

P4S Kuntum berdiri pada tahun 2006 dan merupakan P4S pertama di wilayah NTB.

P4S Kuntum bergerak dibidang agronomi, hortikultura dan ternak ungags. Pendirinya
adalah I Gede Wirrada, Waluyo, Muchsim Alexander, Ribut, dan Wayan. Awal berdirinya

P4S Kuntum diketuai oleh I Gede Wirrada dengan sekretaris Waluyo. P4S Kuntum

mulai membuka pelatihan dari tahun 2008-2010 mengenai manajemen kewirausahaan,

kepemimpinan dan perkuat kelembagaan.

C. Struktur Organisasi

Berikut struktur organisasi P4S Kuntum periode 2019-sekarang D. Kedudukan dan Letak

P4S Kuntum memiliki kantor yang berlokasi di Jl. Swakarsa No. 66, Kekalik Jaya,

Kec. Sekarbela, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. Lokasi pelatihan Budidaya

Hortikultura dan Agronomi di Jl. Nusa Indah, Pejarakan Karya, Kec. Ampenan, Kota

Mataram, Nusa Tenggara Barat.

E. Prosedur Pelayanan

P4S Kuntum melatih petani dan insan tani mengenai wirausaha di bidang

peternakan unggas ayam pejantan dan budidaya tanaman hortikultura serta agrronomi.

Pelatihan peternakan unggas dilaksanakan di kantor pusat P4S Kuntum di Jl.

Swakarsa No. 66, Kekalik Jaya, Kec. Sekarbela, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat.

Pelatihan budidaya tanaman dilaksanakan di Jl. Nusa Indah, Pejarakan Karya, Kec.

Ampenan, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. Pelatihan diberikan melalui metode:

indoor class (pemberian materi di ruangan) dan outdoor class (pemberian materi di

ruang terbuka) dengan siswa terjun langsung mempraktikan ilmu yang telah

disampaikan.

STRUKTUR ORGANISASI P4S KUNTUM


DAFTAR PUSTAKA

Lampiran

Anda mungkin juga menyukai