BUDIDAYA TANAMAN
BUDIDAYA MELON
STUDI KASUS
Oleh :
1. Novian Agustav (20160210152)
2. Rizal Dean Adiatma (20160210162)
3. Fauzi Andriyanto (20160210118)
4. Irma Yuli Ardiyanti (20160210116)
5. Lutfi Aprila Larasati (20160210145)
Desember, 2017
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Budidaya tanaman merupakan suatu proses menanam bahan pangan dengan
memanfaatkan sumber daya tumbuhan antara lain tanaman pangan, tanaman
hortikultura, dan tanaman perkebunan. Dalam budidaya tanaman ini tentunya akan
banyak dijumpai kendala yang dapat menyebabkan penurunan hasil budidaya
tanaman baik tanaman pangan, hortikultura maupun tanaman perkebunan.
Sehingga perlunya budidaya tanaman yang sesuai dengan GAP yang ada
untukmengurangi adanya kendala yang ada tersebut.
Dalam perkuliahan ilmu tidak hanya didapatkan dari kelas saja berupa
teori tapi harus adanya terjun kelapangan agar dapat mengetahui berbagai
permasalahan yang ada pada sektor pertanian sehingga dilakukannya observasi ke
lahan. Observasi yang dilakukan pada tanggal 9 Desember 2017 di lahan pasir
dengan budidaya tanaman melon milik Bapak Puji Nurhadi dengan lahan kurang
lebih 3000 m2. Saat ini tanaman melon yang dibudidayakan masih berumur 1
bulanan sehingga belum terlihat hasilnya. Lokasi observasi dilakukan di dusun
Garongan, Panjatan, Kulon Progo.
B. Tujuan
a. Mengetahui cara budidaya tanaman melon oleh petani dan kendala yang
dihadapi petani melon.
b. Dapat menganalisis budidaya tanaman yang dilakukan oleh petani dan GAP
dari budidaya tanaman melon.
c. Dapat memberikan solusi dari masalah yang dihadapi oleh petani dan cara
budidaya tanaman melon yang sesuai dengan GAP.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Melon
Buah melon berasal dari Lembah Panas Persia atau daerah Mediterania yang
merupakan perbatasan antara Asia Barat dengan Eropa dan Afrika. Tanaman ini
akhirnya tersebar luas ke Timur Tengah dan Eropa. Pada abad ke -14 melon dibawa
ke Amerika oleh Colombus dan akhirnya ditanam luas di Colorado, California, dan
Texas. Akhirnya melon tersebar ke seluruh penjuru dunia terutama di daerah tropis
dan subtropis termasuk Indonesia (Rukmana, 1994).
Melon merupakan tanaman semusim atau setahun yang bersifat menjalar. Buah melon masuk
pada golongan tanaman dikotil. Morfologi buah melon yaitu :
Bentuk perakaran melon berupa perakaran tunggang terdiri atas akar utama
(primer) dan akar literal (sekunder). Panjang akar primer dari pangkal batang berkisar
15 hingga 20 cm. Batang tanaman melon berwarna hijau muda dengan bentuk batang
agak bersegi lima berlekuk dengan 3-7 lekukan dan bergaris tengah 8cm–15cm.
Batangnya berhulu dan tedapat buku atau ruas–ruas tempat melekatnya tangkai daun.
Daun melon berwarna hijau dengan bentuk daun bercangkap atau menjari bersudut
lima, berlekuk 3-5 lekukan dan bergaris tengah 8-15 cm. Daun ditopang dengan
tangkai daun yang perpajangannya merupakan induk tulang daun, permukaan daun
berbulu kasar, dan susunan daun berselang–seling. Tanaman melon merupakan
tanaman merambat dan mempunyai alat pembelit yang muncul pada setiap ketiak
daun (Pertanianku. 2015).
Bunga melon tumbuh diketiak daun. Bunga jantan terbentuk secara
berkelompok 3–6 buah. Bunga muncul disetiap ketiak daun ditopang dengan tangkai
pipih panjang dan hanya terdiri atas mahkota bunga dan benang sari serta tidak
memiliki bakal buah Bakal buah bebentuk bulat lonjong dengan ditopang oleh tangkai
buah yang pendek dan tebal. Bunga betina ini akan rontok jika selama 2- 3 hari tidak
diserbuki (Rukmana, 1994).
Buah melon tampak terdiri atas kulit buah, daging buah, dan biji. Kulit buah
melon meskipun tidak terlalu tebal (1-2 mm ), tetapi keras dan liat. Kulit ini tersusun
dari lapisan epidermis, mesodermis, dan endodermis. Lapisan epidermis ( kulit luar )
umumnya berjaring, lapisan mesodermis dengan ketebalan 1 mm dan lapisan
endodermis berbatasan langsung dengan daging buah (Petani Hebat. 2014). Lapisan
mesodermis dan endodermis ini berwarna hijau tua yang membedakannya dengan
daging buah yang berwarna hijau muda kekuningan 8 atau jingga. Diantara rongga
terdapat sekumpulan biji melon yang terbalut dalam plasenta berwarna putih
(Pertanianku. 2015). Plasenta ini berlendir dan apabila termakan menyebabkan rasa
gatal di tenggorokan. Berdasarkan bentuknya buah melon dibagi menjadi melon
dengan bentukbuah bulat, oval, dan lonjong. Berdasarkan warna daging buahnya
melon dibedakan menjadi melon yang daging buahnya berwarna hijau muda
kekuningan, kuning keputihan, dan jingga. Biji buah melon umumnya berwarna
cokelat muda, panjangnya rata-rata 0,9 mm dan diameter 0,4 mm. Dalam satu buah
melon terdapat sekitar 500–600 biji (Rukmana, 1994).
d. Pemeliharaan
e. Panen dan Pasca Panen
III. HASIL OBSERVASI
A. Teknologi Budidaya
B. Masalah/Kasus
*bagian penanaman dan system tanam ; Jaraknya terlalu rapat
menyebabkan rentan terhadap jamur sehingga penyemprotan
fungisida terlalu intensif dan waktu tanam tidak melihat waktu.
IV. PENYELESAIAN MASALAH
A. Indentifikasi Masalah
3.Jarak tanam yang terlalu rapat sehingga perlunya pemberian
fungisida yang intensif.
B. Analysis Masalah
C. Penyelesaian Masalah
Kemudian pada waktu penanaman sebernarnya tanaman melon ini lebih baik
ditanam pada padi dan lebih baik sore hari agar menghindari tanaman dehidrasi
karena suhu atau cuaca yang panas saat tanaman belum menyesuakan diri dan
dapat menyerap air dari tanah.
V. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Pertanianku. 2015. Syarat Tumbuh Tanaman Melon. https://www.pertanianku.com/syarat-
tumbuh-tanaman-melon/. 11 Desember 2015.
Petani Hebat. 2014. Syarat Tumbuh Tanaman Melon.
http://www.petanihebat.com/2014/05/syarat-tumbuh-tanaman-melon.html. Diakses
pada Mei 2014
Pilgrim , Ronald and Joan Petersen. 2011. Caribbean Melon Production and Post Harvest
Manual. Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO).