Anda di halaman 1dari 11

SOP BUDIDAYA MELON

HIDROPONIK
Media Cocopeat dan Hidrotone

PERSIAPAN SEMAI

PEMERAMAN BENIH
1. Melakukan perendaman benih menggunakan atonik dan air dengan perbandingan 0,5/1
liter air.
2. Perendaman benih dilakukan selama 2 jam.
3. Melakukan persiapan peram sebagai berikut :
- Basahi kain / kertas buram terlebih dahulu, sampai kondisi lembab.
- Letakkan kain / kertas buram pada nampan semai sebanyak 3 leyer untuk tempat
benih berkecambah, lalu ditutup dengan 2 leyer kain / kertas buram (pastikan
kondisinya lembab).
4. Memasukkan peraman ke dalam plastic hitam.
5. Meletakkan peraman ke tempat teduh / germinator dan kondisi hangat agar benih
cepat berkecambah.
6. Melakukan pengecekan benih selama 24 jam, jika benih sudah berkecambah sebanyak
90% maka benih segera dipindah ke trey.

PERSIAPAN MEDIA SEMAI


Persiapan media semai dilakukan pada hari H pemeraman benih.
1. Memcuci trey yang akan digunakan
2. Mencuci cocopeat yang akan digunakan hingga mencapai ec 0,2 dan pH 6,5.
3. Memasukkan media ke trey yang sudah dicuci (media ditekan hingga padat)
4. Sterilisasi media semai : sterilisasi media menggunakan previcur dosis 0,5ml/1 liter air.

PINDAH SEMAI
1. Memastikan kondisi benih sudah sprout.
2. memastikan kondisi media sudah dilakukan sterilisasi dan kondisi media adalah
kapasitas lapang.
3. Membuat lubang dan masukkan benih pada lubang yang sudah dibuat ditekan lalu
ditutup dengan media pastikan kondisi akar tertutup semua (agar akar tidak kering).
4. Dilakukan penyiraman setelah pindah tanam ke trey, maka trey diletakkan ke tempat
yang teduh dan ditutup dengan plastic hitam.
5. Mengontrol kondisi semaian setiap pagi, jika tanaman sudah muncul daun lembaga
maka tanaman dipindah ke tempat yang terkena sinar matahari secara langsung.

PERAWATAN SEMAI
1. Menyiapkan air bersih dengan ph antara 5,5 hingga 6,5. Penyiraman dimulai dengan
menggunakan ec 0,1 jika semaian berumur 4-5 HSS (menyesuaikan dengan kondisi
tanaman)
2. Penyiraman dilakukan dengan menggunakan nampan semai yang sudah diisi air, dan
potrey semai diletakkan pada nampan tersebut.
3. Penyiraman dilakukan setiap jam 08.30 pagi dengan melihat kondisi media. Jika
kondisi media masih basah maka penyiraman dilakukan dengan cara penyemprotan.
4. Mengaplikasikan atonik ketika daun sejati sudah mulai muncul yaitu pada umur 6 HSS.
5. Ketika daun sejati sudah muncul 2 sempurna maka bibit siap dilakukan pindah tanam
yaitu pada umur 14 HSS.

2
PERSIAPAN MEDIA TANAM

PERSIAPAN MEDIA TANAM


1. Memasukkan cocopeat pada polybag yang sudah di siapkan. Cocopeat ditekan sedikit
demi sedikit hingga media dalam polybag padat.
2. Setelah syarat media sudah terpenuhi maka polybag yang sudah berisi media ditata
dalam green house sesuai dengan letak drip system.
3. Pencucian cocopeat dilakukan dengan cara pengocoran selang hingga ec mencapai 0,2
dan pH 6.5.

STERILISASI

STERILISASI MEDIA TANAM


1. Sterilasi media tanam menggunakan H2O2 3% dengan perbandingan 1 : 100 l air, dosis
setiap polybag yaitu 500ml/polybag.
2. Sterilisasi dilakukan dengan cara pengocoran menggunakan mesin sunsine atau
mengocor dengan manual.
3. Pengocoran harus rata ke seluruh ruang polybag.

STERILISASI GREEN HOUSE


1. Sterilisasi Green House dilakukan dengan melihat riwayat OPT yang ada sehingga dibagi
menjadi beberapa tahapan sebagai berikut :
- Untuk setiap jenis pestisida dapat dipilih salah satu sesuai dengan riwayat hama
penyakit sebelumnya.
- Untuk fungisida dan insektisida dapat di mix, namun untuk bakterisida harus
aplikasi tunggal
- Waktu penyemprotan pagi jam 07.00-09.00 sore jam 14.30-16.00
2. Sasaran penyemprotan sterilisasi ruangan Green House yaitu bata ringan, weetmad,
insecnet, atap (seluruh ruangan), dan ruang steril.
3. Ketika melaklukan sterilisasi operator wajib menggunskan APD lengkap (sarung
tangan, baju pelindung, masker, kacamata, topi)

3
PINDAH TANAM

Jika kondisi bibit sudah muncul 2 daun sejati sempurna mka benih sudah
siap untuk di pindah tanam. Kurang lebih sekitar 14 hss

Ketika akan dilakukan pindah tanam maka bibit harus di semprot terlebih
dahulu dengan fungisida . Untuk mengantisipasi OPT yang terbawa bibit

Pembuatan lubang tanam menyesuaikan, 1 polibag 1 lubang tanam atau 2


lubang tanam.

Ketika menanam, kondisikan akar tanaman tertutup semua dengan media


dan di tekan sampai tidak ada rongga di lebang tersebut agar akar tidak
menggantung.

4
PINDAH TANAM

PENYIRAMAN
Penyiraman tanaman bisa fleksibel disesuaikan dengan kondisi tanaman, media dan suhu
lingkungan Green House.

N Jenis Umur EC pH Frekuensi Waktu Volume


o Melon
1. Chamoe 08.00 200
0,2-0,3
1-2 HST 5,5-6,5 3x 12.00 300
air netral
15.00 300
08.00 200
3-7 HST 1,5-1,7 5,5-6,5 3x 12.00 300
15.00 300
08.00 300/400
12.00 300/400
7-14 HST 1,7-2 5,5-6,5 4x
13.00 300/400
15.00 300/400
08.00 300/400
10.00 300/400
14-26 HST 2-2,3 5,5-6,5 5x 12.00 300/400
13.30 300/400
15.00 300/400
08.00 400/500
10.00 400/500
12.00 400/500
26-52 HST 2,3-2,7 5,5-6,5 6x
13.00 400/500
14.30 400/500
16.00 400/500
4x
(diaplikasik
Pemanis 08.00 400
an setiap
53-57 HST 5,5-6,5 pagi)
10.00 300
2-2,3 3x 13.00 300
15.30 300
57-60 2-2,3 5,5-6,5 3x 08.00 200/300
HST 12.00 200/300
5
15.00 200/300
2. Cantalop 08.00 200
0,2-0,3
, galia. 1-2 HST 5,5-6,5 3x 12.00 300
air netral
Melon 15.00 300
umur 70- 08.00 200
75 HST 1,5-1,7 5,5-6,5 3x 12.00 300
15.00 300
3-7 HST 08.00 300/400
12.00 300/400
1,7-2 5,5-6,5 4x
13.00 300/400
15.00 300/400
08.00 300/400
10.00 300/400
14-26 HST 2-2,3 5,5-6,5 5x 12.00 300/400
13.30 300/400
15.00 300/400
08.00 400/500
10.00 400/500
26-64 12.00 400/500
2,3-2,7 5,5-6,5 6x
HST 13.00 400/500
14.30 400/500
16.00 400/500
4x 08.00 400
(diaplikasik 10.00 300
64-67 Pemanis
5,5-6,5 an setiap 13.00 300
HST 2-2,3
pagi)
15.30 300
3x
08.00 200/300
67-70
2-2,3 5,5-6,5 3x 12.00 200/300
HST
15.00 200/300
NB : Penyiraman harus memperhatikan kondisi cuaca dan tanaman sehingga ec dan ph dapat
di sesuaikan.

PEMELIHARAAN TANAMAN
1. Pemeliharaan tanaman melon meliputi pruning, polinasi, seleksi buah dan topping,
berikut merupakan tahapan pemeliharaan tanaman :
2. Pruning tunas air merupakan kegiatan membuang cabang air yang ada di ketiak daun
mulai cabang didaun pertama hingga cabang yang akan di buahkan.
3. Polinasi merupakan perkawinan antara bunga jantan dan bunga betina dengan
6
mengambil bunga jantan dalam 1 varietas dan membuang kelopak daunnya lalu
oleskan serbuksari ke kepala putik betina. Polinasi dilakukan mulai jam 06.00 hingga
11.00.
4. Pruning cabang yang tidak jadi buah dan seleksi buah kegiatan ini dilakukan ketika
bakal buah tidak sempurna sehingga harus melakukan prunning cabang dan seleksi
buah untuk memaksimalkan produksi dan kualitas buah yang dipilih. Max 1 buah
untuk buah besar dan 2-3 buah untuk chamoe
5. Topping, hal ini merupakan pemotongan pucuk tanaman dalam kondisi daun sudah
mencapai 27-30 helai, agar nutrisi dapat terfokus pada cabang yang membawa buah.
6. Pruning duan bawah, hal ini merupakan pemangkasan daun pada bawah buah yang
kita ambil, agar tanaman mendapatkan sirkulasi udara yang cukup.

PENAMBAHAN PUPUK DAUN


Fase Umur Jenis pupuk Dosis Keterangan
tanaman tanaman daun
(HST)

7 KNO3 merah 2,5 gr/liter Diaplikasikan secara tunggal

14
Vegetatif
21 KNO3 merah + 2,5 gr/liter + 2 Diaplikasikan bersamaan (mix)
Ultradap gr/liter tanpa pestsida

28 Ultradap. 4 gr/liter Diaplikasan secara tunggal dapat


dicampur dengan pestisida
(fungisida atau insectisida )

35 Ultradap + MKP 2 gr/liter + 2 Diaplikasikan bersamaan (mix)


Generatif
gr/liter tanpa pestisida

42 MKP 4 gr/liter Diaplikasan secara tunggal dapat


dicampur dengan pestisida (fung
isida atau insectisida )

Pemasaka 49 MKP + KNO 3 2 gr/liter + 2,5 Diaplikasikan bersamaan (mix)


n Buah putih gr/liter tanpa pestisida

56 KNO3 Putih 5 gr/liter Diaplikasan secara tunggal dapat


dicampur dengan pestisida
(fungisida atau insectisida )

7
Kondisi Menyesu MgSO4 2gr/liter Diaplikasikan bersamaan (mix)
sinar aikan tanpa pestsida
matari kondisi
kurang dari
6 jam
selama 3
hari

PEMBERIAN HORMON TUMBUH

Fase tanaman Umur tanaman Jenis ZPT Dosis Keterangan


Pembibitan 5 HSS 0,5 Diaplikasikan dengan cara kabut
7 HSS ml/liter
Vegetatif 10 HST Atonik
17 HST 1 ml/liter
Generatif 35 HST 1 ml/liter

8
PANEN DAN PASCA PANEN

ALUR PANEN

Standart
pengukuran brix
Cek umur tanaman
buah :
1. Warna Buah yang
mendominasi
(sesuai dengan ciri Ciri-ciri fisik buah Jika brix masih 9-10
panen) daging tengah maka
2. Tes brix pada harus aplikasi pemanis
daging tengah
Test brix
dekat kulit dan
dekat biji.
3. Rentan brix yang Test brix
bisa di panen
antara 12-13
PANEN

PANEN
Hal hal yang harus diperhatikan saat menjelang panen adalah kriteria panen, kriteria
panen beberapa melon berbeda beda tergantung dengan karakteristik masing masing
varietas, sebagai berikut :
No Varietas Umur panen Ciri fisik Brix

1. Kulit buah berubah menjadi kuning


keorange
Chamoe 55-60 HST 12-13
Keluar aroma

Kumis buah mulai mongering

2. Kulit buah berwarna kuning tua


Inthanon 70-75 HST 13
Terapat retakan tangkai 4-5 retakan

NB :

- Pemanenan hendaknya dilakukan pada pagi hari jam 07.00-09.00 untuk


memaksimalkan brix buah.

9
PEMELIHARAAN TANAMAN
1. Chamoe : buah ini merupakan buah dengan kulit tipis yang rentan dengan goresan
jika kulit buah tergores maka buah akan menjadi merahh kecoklatan, sehingga
penataan buah dalam keranjang harus rapi max 20-25 kg saja.
2. Inthanon : buah ini buah net tipis dan rentan dengan goresan, penataan buah harus
rapi max 3 tumpuk agar net tidak rusak, max 30 kg 1 keranjang.

10
SKILLS
 List your strengths relevant for the role you’re  List one of your strengths
applying for  List one of your strengths
 List one of your strengths  List one of your strengths

ACTIVITIES
Use this section to highlight your relevant passions, activities, and how you like to give back. It’s good to
include Leadership and volunteer experiences here. Or show off important extras like publications,
certifications, languages and more.

11

Anda mungkin juga menyukai