Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Pengertian Project Based Learning ( PjBL )

Pembelajaran berbasis proyek adalah metode pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan


sebagai media. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi
untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.

1.2 Alasan Komoditas ( Cabai Rawit )

Karena cabai merupakan salah satu komoditas hortikultura yang paling banyak dimanfaatkan sebagai
bumbu dalam berbagai jenis masakan khas Nusantara. Meski bukan kebutuhan pokok, komoditas ini
hampir pasti dibutuhkan bagi masakan khas tiap daerah di Indonesia.

1.3 Tujuan

 Membudidayakan cabai rawit


 Melatih kewirausahaan
 Melatih Kerjasama tim
 Untuk menggejar mini expo 2023

BAB II
STUDI PUSTAKA

2.1 Sejarah cabai

Tanaman cabai rawit berasal dari Benua Amerika yang beriklim tropis yaitu Amerika Selatan.
Penyebaran cabai rawit dilakukan oleh penemu Benua Amerika, Christophorus Columbus yang
membawa biji cabai rawit ke Spanyol, kemudian pengembara portugis dan Spanyol dalam kegiatan
berdagang menyebarkan bijibiji cabai dan masuk di kawasan Asia yaitu india pada tahun 1542 dan
masuk ke Indonesia pada Abad ke-16.

2.2 Klasifikasi cabai rawit (Capsicum frutescens L.)

Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) memiliki beberapa nama daerah antara lain : di daerah jawa
menyebutnya dengan lombok japlak, mengkreng, cengis, ceplik, atau cempling. Dalam bahasa Sunda
cabai rawit disebut cengek. Sementara orang-orang di Nias dan Gayo menyebutnya dengan nama lada
limi dan pentek. Secara internasional, cabai rawit dikenal dengan nama thai pepper (Tjandra, 2011).
Menurut Simpson (2010), klasifikasi cabai rawit adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Division : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Order : Solanales
Family : Solanaceae
Genus : Capsicum
Species : Capsicum frutescens L.

2.5 Deskripsi tanaman cabai rawit

DESKRIPSI

Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) termasuk dalam famili terong-terongan dan tergolong tanaman
semusim atau tanaman berumur pendek. Tanaman cabai rawit merupakan jenis tanaman perdu yang
memiliki kayu, bercabang dan tumbuh dengan tegak. Habitat tanaman cabai rawit yaitu di dataran tinggi
maupun dataran rendah.

 Batang
cabai rawit keras dan berkayu dengan warna hijau gelap, berbentuk bulat, halus dan bercabang
banyak dan cabangnya beruas-ruas.
 Daun
berbentuk bulat telur dengan ujung runcing dan tepi daun rata dan termasuk kedalam daun
tunggal.
 Biji
cabai rawit berbentuk bulat pipih, berwarna putih kekuningkuningan, tersusun berkelompok
dan melekat pada empulur.
 Akar
tanaman cabai rawit terdiri dari akar tunggang yang tumbuh lurus menuju pusat bumi dan akar
serabut yang tumbuh menyebar kesamping

2.4 Syarat Tumbuh Cabai rawit


• Jenis Tanah

Tanah yang paling sesuai untuk tanaman cabai adalah tanah yang bertekstur remah, gembur tidak
terlalu liat, dan tidak terlalu poros serta kaya bahan organik dan pH netral (6-7). Tanah yang terlalu liat
kurang baik karena sulit diolah, drainasenya jelek, pernafasan akar tanaman dapat terganggu.

• Iklim

Suhu ideal pertumbuhan tanaman sekitar 16-30°C. Petani biasa menanam cabai pada musim kemarau
setelah tanaman palawijaya seperti jagung. Pada musim kemarau serangan penyakit sedikit, tapi
serangan hama banyak.

• Ketinggian Tempat
cabai dapat hidup di ketinggian antara 0-500 mdpl. Tanaman ini toleran terhadap dataran tinggi maupun
datran rendah.

2.5 Teknik Budidaya Komoditas cabai rawit

Pedoman teknis budidaya. Berikut ini cara atau hal yang perlu disiapkan sebelum menanam cabai:

1. Pengolahan Lahan

Sanitasi terlebih dahulu setelah itu lakukan proses mengolah lahan dengan cara di traktor untuk
menggemburkan tanah, lalu ukur berapa meter lahan yang mau ditanami + ukuran bedengan, setelah
diukur mulai mengolah lahan dengan cara disingkal menggunakan garpu/cangkul lalu taburi lahan
dengan pupuk kandang/kompos sebanyak 10 ton per hektar. Hal ini bertujuan untuk mempercepat
proses remediasi tanah dari residu pupuk kimia, pestisida kimia dan sisa-sisa bahan organik (jerami,
daun-daunan, dll) agar tanah menjadi gembur dan subur.

2. Penyemaian

Benih yang disemai adalah benih cabai rawit, proses penyemaian menggunakan media campuran arang
skam, tanah, dan pupuk kendang dengan perbandingan 1:1:1. Disemai pada tray yang berlubang 128.
Benih yang disemai sebanyak 328 benih, cara penyemaiannya pertama masukan media pada tray
setengah saja, lalu siram terlebih dahulu menggunakan Handsprayer sampai media basah, lubangi media
mengunakan lidi, setelah benih semuanya disemai lalu ditutup Kembali menggunakan media.
3. Penanaman

Bibit tanaman cabai rawit yang telah berumur 1 bulan segera ditanam . penanaman sebaiknya pada sore
hari agar tanaman tidak layu ciri – cirri bibit yang siap tanam adalah sebagai berikut:

 telah berumur satu bulan


 tidak terserang hama dan penyakit
 pertumbuhan tanaman seragam

4. Jarak Tanaman Cabai Rawit

Jarak tanam nya 50 cm untuk satu bedeng, dalam satu bedeng terdapat 2 baris tanaman cabai, jarak
bedengan 1 meter, untuk paritnya 45 cm.

5. Pemeliharaan Tanaman Cabai Rawit

1.Penyiraman

Penyiraman dilakukan 2 kali dalam sehari apabila dalam keadaan terik, yaitu pagi dan seore hari. Jangan
menyiram tanaman pada siang hari.

2.Penyiangan

Penyiangan dalam budidaya tanaman cabai biasanya dilakukan 3-4 kali selama musim tanam. Pada areal
tanam yang ditutup mulsa penyiangan bisa lebih jarang lagi. Penyiangan bertujuan untuk mengangkat
gulma yang ada di areal tanam. Pertumbuhan gulma akan mengganggu tanaman, karena tanaman harus
bersaing dalam mendapatkan nutrisi. Selain itu gulma juga mengundang hama dan penyakit yang bisa
menyerang tanaman utama.

3.Pemupukan

Pemupukan diberikan setelah tanaman ditanam dilahan tersebut yang tujuannya untuk senantiasa
mensuplai kebutuhan nutrisi selama tanaman tumbuh dan kerkembang. Pemberian pupuknya sendiri
menggunakan NPK mutiara dengan konsentrasi 20gr / 10 Liter air untuk 102 tanaman cabai dengan cara
di cor dilarutkan didalam air, dilakukan 15hari setelah tanam, pemupukan berikutnya dilakukan 30 HST,
45 HST.
Dosis Pupuk kg/ha

PUPUK DASAR 30HST TOTAL

Pupuk kandang 48Kg 48Kg

NPK Mutiara 20 gram 20 gram

4.Pewiwilan
Pewiwilan adalah pembuangan tunas air di bawah cabang pertama (dikotomus). Tujuan pewiwilan untuk
merangsang pertumbuhan tunas dan cabang (pertumbuhan vegetatif). Pada tanaman cabai di dataran
tinggi, pewiwilan dilakukan hingga bunga kedua.

5.Pemasangan Ajir

Untuk alat penegak yang terbuat dari batang bambu atau bahan lainnya yang berfungsi sebagai tempat
bersandar pohon, penyangga batang atau tempat merambatnya tanaman perdu.

6.Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (POPT)


Salah satu faktor penghambat peningkatan produksi cabai adalah adanya serangan hama dan penyakit
yang fatal. Pengendalian nya sendiri menggunakan insektisida Curacron 500 EC.

7.Pemanenan

a. Panen dilakukan pagi hari setelah ada sinar matahari.


b. Cara pemanenan buah cabai dilakukan dengan mengikutsertakan batang buahnya dan dijaga
supaya tidak merusak ranting dan percabangan tanaman cabai.

c. Buah yang dipanen adalah yang benar-benar tua, tandanya buah berwarna merah, atau hijau
kemerahan.
BAB III

RENCANA PELAKSANAAN

3.1 Waktu dan tempat

Pelaksanaan Project Based Learning ( PjBL) di SMKN 2 SUBANG jurusan Agribisnis Tanaman Pangan dan
Hortikultura (ATPH) ini dilaksanakan mulai dari tanggal 24 Juli - 31 Oktober 2023.

3.2 Kebutuhan Alat dan bahan

No Alat Dan Bahan Dosis Jumlah yang diperlukan Keterangan

Alat

1 Cangkul 2

2 Garpu 1

3 Golok 1

4 Meteran 1

5 Handsprayer 1

6 Ember 2

7 Ajir Secukupnya

8 Sekop 1

9 Sepatu boot 2 pasang


10 Topi 2

11 Sarung tangan 2 pasang

12 Tray 3

Bahan

1 Tanah 1ember

2 Sekam bakar 1ember

3 Pupuk kandang 1ember

4 Mulsa Secukupnya

5 Tali rapia 2 roll

6 Bambu 1 Batang

7 Pupuk NPK 60gram

8 Insektisida curacron

3.3 Jadwal Pelaksanaan

No Uraian Bulan ke 1
kegiatan

1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

8
9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

Anda mungkin juga menyukai