Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN

KOMODITI KACANG TANAH

OLEH:
ANISA RAHMA CYNDI
19253223045

DOSEN MATA KULIAH:


Ir. ANIDARFI, MP

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH
2020

1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kacang tanah dengan nama ilmiah Arachis hypogaea merupakan tanaman
polong-polongan yang termasuk anggota family Fabaceae. Kacang tanah juga
merupakan kacang-kacangan terpenting setelah kedelai. Kacang tanah kaya akan
lemak; protein yang tinggi bahkan jauh lebih tinggi dari protein pada daging, telur
dan kacang soya; zat besi; vitamin E; vitamin B kompleks; vitamin A dan K;
fosforus; lesitin, kolin dan kalsium. (AKK, 1999)
Berdasarkan data (BPS, 2012) produksi kacang tanah nasional dari tahun
2006-2011 terus mengalami penurunan sebesar 147.150 ton. Penurunan ini pada
umumnya disebabkan oelh penurunan luas lahan dan produtivitas lahan
penanaman kacanag tanah. Dikarena itu maka upaya peningkatan produksi kacang
tanah harus melalui intensifikasi, salah satunya dengan pemanfaatan lahan secara
maksimal dan pemupukan.
Dengan melakukan pengamatan kita dapat melihat pertumbuhan kacang
tanah dan kita dapat memperhitungkan peningkatan produksi kacang tanah.
Pengamatan yang dilakukan di bagi menjadi 2 yaitu pengamatan kuantitatif dan
pengamatan kualitatif.Pengamatan kualitatif adalah pengamatan yang dilakukan
alat indra tanpa mengacu kepada satuan pengukuran baku tertentu, tidak
menggunakan alat ukur. Contohnya pengamatan warna daun, pengamatan bentuk
biji-bijian.Pengamatan kuantitatif adalah pengamatan yang dilakukan dengan
menggunakan alat ukur yang mengacu pada satuan baku tertentu. Contohnya
pengamatan panjang daun, pengamatan lebar daun, pengamatan berat
biji,pengamatan jumlah daun, pengamatan tinggi batang dll.

2
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara mengolah tanah dengan baik untuk kacang tanah.
2. Bagaimana hasil produksi kacang tanah dengan dua perlakuan untuk
lubang taman
3. Bagaimana cara pemberian kapur pada tanaman kacang tanah.
4. Bagaimana cara melakukan persiapan lahan sebelum melakukan
pembudidayaankacang tanah.
5. Bagaimana teknologi yang bisa dilakukan untuk budidaya kacangtanah.
6. Bagaimana perbedaan dari teknologi yang digunakan untuk budidaya
tanamankacangtanah.
7. Bagaimana cara melakukan kegiatan panen kacangtanah dan menghitung
hasilnya.

3
BAB II
METODE PELAKSANAAN

2.1 Tempat Pelaksanaan


Tempat budidaya dilaksanaakan di lahan Kampus Politeknik Pertanian
Negeri Payakumbuh Kecamatau Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota
Provinsi Sumatra Barat
2.2 Waktu Pelaksanaan
Budidaya dilaksanaakan dalam waktu 3 bulan dari bulan Maret, April
Dan Mei 2018.
2.3 Alat dan Bahan
Bahan yang digunakan adalah Biji kacang tanah yang sudah lulus
seleksi, pupuk urea, pupuk kandang, pupuk SP 36, pupuk KCl, kapur,
kerak telur. Dan alat yang digunakan untuk budidaya kacang tanah
adalah cangkul, ember, garu, ajir, kored, gerobak.

4
BAB III
PELAKSANAAN

3.1. Persiapan Lahan dan Penanaman


1. Tempat dan waktu pelaksanaan
Kegiatan praktikum ini dilaksanakan di lahan percobaan Politeknik
Pertanian Negeri Payakumbuh.
2. Alat dan bahan
1. Alat :
 Cangkul  Ajir
 Ember  Tajak
 Kored  Tugal
 Meteran

2. Bahan:
 Benih Kacang Tanah
 Pupuk urea
 Pupuk SP36
 Pupuk KCL
 Pupuk kandang
 Curater
3. Pelaksanaan kerjaKacang tanah
Adapunpelaksanaan kerja yang dilakukan pada kegiatan ini adalah sebagai
berikut:
1) Sebelum melakukan kegiatan persiapan lahan dan penanaman kacangtanah,
maka dilakukan persiapan alat dan bahan yang dibutuhkan selama kegiatan
praktikum.
2) Lahan di bersihkan dari gulma (tumbuhan pengganggu) dan akar-akar
tanaman sebelumnya.
3) Setelahlahan yang akanditanamikacangtanahbersihdarigulma, buat
bedengan dengan ukuran 2 m x 2 m sebanyak 6 bedengan yang akan

5
digunakan untuk 2 macam teknologi, sehingga 1 teknologi dilakukan pada 3
bedengan. Kemudian tambahkan pupuk kandang ke bedengan dan diaduk
rata dengan tanah. Pupuk kandang yang ditambahkan dengan dosis 1 ember
per bedengan.
4) Buat lubang tanam menggunakan tugal dengan kedalaman 3 – 5 cm
sertajarak 40 cm antar barisan dan 20 cm dalam barisan.
5) Kemudian tanam benih kacang tanah dengan ketentuan untuk bedengan 1,2,
3 ditanam 1 biji per lubang tanam, sedangkan untuk bedengan 4, 5, 6
ditanam 2 biji per lubang tanam dengan kedalaman 3 – 5 cm.
6) Setelah semua lubang tanam ditanami benihkacangtanah, kemudian tutup
lubang tanam dengan selapis tanah.
7) Kemudian, lakukan pemupukan terhadap kacang tanah yang telah ditanam
dengan cara larikan. Dosis pupuk untuk kacang tanah adalah sebagai
berikut:
 Pupuk urea 50 kg/ha atau 20 gram untuk setiap bedengan
 Pupuk SP36 150 kg/ha atau 60 gram untuk setiap bedengan
 Pupuk KCL 50 kg/ha atau 40 gram untuk setiap bedengan
8) Langkah terakhir yang dilakukan pada saat praktikum adalah memberi
curater pada sekeliling bedengan yang bertujuan untuk menghindari benih
yang baru ditanam dari gangguan semutatauinsektisida.
3.2 Penyulaman
Penyulamanadalahkegiatanpenggatiantanaman yang matiatau yang
rusakdengantanaman yang baik. Penyulamandilakukanbeberapaharisetelahtanam,
semuatanamankacangtanahdiperiksabilaada yang mati,
rusakataupunsakitdilakukanpenyulaman. Penyulamanbiasanyadilakukan 3-7
harisetelahtanam.
1. Tempat dan waktu pelaksanaan
Kegiatan praktikum ini dilakukan di lahan percobaan Politeknik Pertanian
Negeri Payakumbuh.
2. Alat dan bahan
a. Alat:
 Ember

6
 Kored
b. Bahan:
 Benih kacang tanah
3. Pelaksanaan kerjaKacang Tanah
Adapun pelaksanaan kerja untuk kegiatan ini adalah sebagai berikut:
 Sebelum kegiatan dilakukan, persiapkan alat dan bahan terlebih dahulu
 Bersihkan gulma yang tumbuh di sekitar bedengan dan lahan.
 Tanam kembali kacang tanah yang tidak tumbuh pada lubang tanam
bekastanaman yang matiataurusakdengan benihkacangtanah yang telah
disediakan.
 Setelah benih ditanam, tutup lubang tanam dengan selapis tanah.

Kacang tanah yang ditanam tidak tumbuhuntuk keenam bedengan tersebut


hanya sekitar48 tanaman. Hal ini dikarenakan faktor cuaca yang kurang
mendukung untuk melakukan pembudidayaan serta pemilihan benih atau bibit
yang kurang bagus. Dan juga disebabkan karena penutuplubangtanam yang
tidaktepat. Penanaman kacang tanah dilakukan pada saat musim hujan,
sehinggabenih kacang tanah yang ada dalam lubang terbawaholeh air
hujansehinggamenyebabkanpertumbuhankacangtanahtidakmerataatautidakmaksi
mal.

3.3 Pemeliharaan dan Pengamatan Pertama

1. Tempat dan waktu pelaksanaan


Kegiatan praktikum ini dilakukan di lahan percobaan Politeknik Pertanian
Negeri Payakumbuh.
2. Alat dan bahan
a. Alat
 Cangkul
 Kored
 Meteran
 Ajir

7
b. Bahan
 Tanaman kacang tanah yang telah ditanam pada praktikum
sebelumnya
3. Pelaksanaan kerjakacangtanah
Adapun pelaksanaan kerja untuk kegiatan ini pada tanaman kacang tanah
adalah sebagai berikut:
 Sebelum kegiatan dimulai, persiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
terlebih dahulu
 Pemeliharaan untuk kacang tanah dilakukan dengan menyiangi atau
membersihkan gulma yang ada pada tanaman dan bedengan agar tidak
berebut unsure hara dengan tanaman liar ataugulmadisekitarbedengan.
 Jikaadatanahbedengan yang
turundiperbaikidengancaramenaikkantanahkeatasbedenganlagi.
 Kemudiandilakukanpembumbunanpadatanamankacangtanahuntukmenut
upibagianperakaran.
Untuk tanaman kacang tanah dilakukan
pengamatanpadasaatpratikumdandiluarpratikum. Untukpemeliharaandan
penyiangan, selain dilakukan pada jam praktikum juga dilakukan di luar
praktikum. Hal ini dikarenakan pada saat pembudidayaan kacang tanah bertepatan
dengan musimhujan, sehingga tanaman kebihanair
dapatmerusakpertumbuahankacangtanahdanuntuk data hasilpengamatan di
ambilsetiapminggunya.

3.4 Pemeliharaan
1. Tempat dan waktu pelaksanaan
Kegiatan praktikum ini dilakukan di lahan percobaa Politeknik Pertanian
Negeri Payakumbuh.
2. Alat dan bahan
a. Alat
 Cangkul
 Kored
 Ember

8
b. Bahan
 Tanaman kacang tanah yang sudah ditanam sebelumnya
3. Pelaksanaan kerja
Adapun pelaksanaan kerja yang dilakukan pada kegiatan ini adalah sebagai
berikut:
 Sebelum kegiatan dimulai, persiapkan alat dan bahan terlebih dahulu
 Bersihkan gulma yang ada pada bedengan dengan cara mencabut,
menggunakan kored, ataupun denganmenggunakancangkul.
 Lakukan kegiatan ini sampai lahan bersih dari gulma yang tumbuh.

3.5 Panen
1. Tempat dan waktu pelaksanaan
Kegiatan praktikum ini dilakukan di lahan percobaan Politeknik Pertanian
Negeri Payakumbuh.
2. Alat dan bahan
a. Alat
 Cangkul
 Ember
 Meteran
 Kantong palstik
b. Bahan
 Tanaman kacang tanah yang ada di lahan.

3. Pelaksanaan kerjakacangtanah
Adapun pelaksanaan kerja yang dilakukan pada kegiatan ini untuk tanaman
ubi jalar adalah sebagai berikut:
 Sebelum kegiatan dimulai, persiapkan alat dan bahan yang dibutukan
terlebih dahulu
 Kriteria panen kacang tanah adalah tanaman sudah berumur lebih
kurang100 – 105 hari, daun sudah menguning, tesktur polong sudah
terlihat, dan kulit polong bagian dalam berwarna cokelat kehitaman.
 Lakukan pemanenan kacang tanah dengan cara mencabut tanaman

9
kacang tanah secara hati – hati dan jangan biarkan ada polong yang
tertinggal di dalam tanah.
 Pemanenanpertamadilakukanpadatanamankacangtanah yang di
jadikansebagaisampelpengamatan.
 Setelahdilakukanpemanenanpadasampelpengamatandilakukanpemanen
anpadasemuatanamankacangtanah yang adapadasetiapbedengan.
 Kemudian bersihkan tanah – tanah yang menempel pada polong. Dan
polong dipetik dari brangkasannya.
 Setelahpolongterpisahdaribrangkasnyadanbersihdaritanah,polong
dimasukkan ke dalam ember atau plastik yang telah disediakan.
 Pisahkansampelpolongkacangtanahuntukhasilpengamatan.

10
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HasilPengamatan
Pengamatandilakukan pada tanaman kacang tanah dengan cara mengukur
panjang batang dari pangkal tunas sampai pada titik tumbuh tanaman kacang
tanah. Tanaman yang diukur adalah tanaman sampel sebanyak 4 sampel dalam
setiap bedengan. Dimana terdapat 6 bedengan pada tanaman kacang tanah.
Pengamatan dilakukan sebanyak 2 kali dengan hasil sebagai berikut:
1. Pengamatan pertama
Adapun hasil yang diperoleh dari pengamatan pertama yang dilakukan pada
tanaman kacangtanah dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 1. Hasil pengamatan pertama pada tanaman kacang tanah pada setiap
bedengan.
Tinggi sampel tanaman kacang tanah pada setiap bedengan
Bedengan
Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3
1 9 cm 8 cm 10 cm
2 6 cm 8 cm 7 cm
3 11 cm 10 cm 6 cm
4 9 cm 10 cm 11 cm
5 16 cm 17 cm 14 cm
6 13 cm 13 cm 12 cm
Sumber: Data Primer
Hasil pengamatan pertama pada tanaman kacang tanah juga dapat dilihat
pada diagram batang dibawah ini:
18
16
14
12
10 Sampel 1
8 Sampel 2
6 Sampel 3
4
2
0
Bedeng 1 Bedeng 2 Bedeng 3 Bedeng 4 Bedeng 5 Bedeng 6

Gambar 1. Hasil pengamatanpertama pada bedengan1 sampai bedengan 6


tanaman kacang tanah.

11
2. Pengamatan kedua
Adapun hasil yang diperoleh dari pengamatan kedua yang dilakukan pada
tanaman kacang tanah dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 2. Hasil pengamatan kedua pada tanaman kacang tanah pada setiap
bedengan.
Tinggi sampel tanaman kacang tanah pada setiap bedengan
Bedengan Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3
1 55 cm 64 cm 55 cm
2 55 cm 58 cm 37 cm
3 37 cm 61 cm 56 cm
4 77 cm 59 cm 58 cm
5 72 cm 69 cm 71 cm
6 66 cm 67 cm 70 cm
Sumber: Data primer
Hasil pengamatan kedua pada tanaman kacang tanah juga dapat dilihat pada
diagram batang dibawah ini:
90
80
70
60
50 Sampel 1
40 Sampel 2
30 Sampel 3
20
10
0
Bedeng 1 Bedeng 2 Bedeng 3 Bedeng 4 Bedeng 5 Bedeng 6

Gambar 2. Hasil pengamatan kedua pada bedengan1 sampai bedengan 6 tanaman


kacang tanah.

4.2 Hasil panen

Pemanenan dilakukan pada tanggal 19Juni 2019 pada komoditi tanaman


kacang tanah yang ditanam. Adapun hasil panen yang didapatkan adalah sebagai
berikut:

Tabel 3. Hasil panen sampel pada tanaman kacang tanah pada setiap bedengan.
Bedengan Jumlah Polong Jumlah JumlahBiji/ Berat / 100 Biji
biji/polong polong per

12
sampel
1 49 3 92 35,43 gram
2 100 3 263 60,00 gram
3 146 3 181 43,16 gram
4 91 3 42 30,26 gram
5 82 3 205 61,17 gram
6 80 3 298 60,60 gram
Sumber : Data primer

Hasil panen kacang tanahdihitung dengan menggunakan rumus produksi


kacang tanah per hektar sebagai berikut:
tanaman biji berat 100biji
Produksi/ Bedeng= populasixjumlah xjumlahpolongxjumlah x
rumpun polong 100

1. Dari budidaya kacang tanah menggunakan teknologi tanam 1 tanpa CA,


maka didapatlah produksi kacang tanah per hektar sebagai berikut:

10.000 35,43 gram


Produksikacangtanah /Bedeng= x 1 x 49 x 3 x
0,2 x 0,4 100
= 20.000 x 147 x 0,3543 gram
= 1.041.642 gram / hektar
= 1 ton / hektar
2. Dari budidaya kacang tanah menggunakan teknologi tanam 1 dengan
menggunakan kapur dolomit, maka didapatlah produksi kacang tanah per
hektar sebagai berikut:

10.000 60,60 gram


Produksikacangtanah /bedeng= x 1 x 100 x 3 x
0,2 x 0,4 100
= 20.000 x 300 x 0,606 gram
= 2.125.800 gram / hektar
= 2,1 ton / hektar
3. Dari budidaya kacang tanah menggunakan teknologi tanam 1 dengan
perlakuan cangkang telur, maka didapatlah produksi kacang tanah per hektar
sebagai berikut:

10.000 43,16 gram


Produksikacangtanah /bedeng= x 1 x 146 x 3 x
0,2 x 0,4 100
= 20.000 x 438 x 0,4316 gram
= 3.780.816 / hektar
= 3.7 ton / hektar

13
4. Dari budidaya kacang tanah menggunakan teknologi tanam 2 dengan
perlakuan tanpa ca, maka didapatlah produksi kacang tanah per hektar
sebagai berikut:

10.000 30,26 gram


Produksikacangtanah /bedeng= x 1 x 91 x 3 x
0,2 x 0,4 100
= 20.000 x 273 x 0,3026 gram
= 1.652.196 gram / hektar
= 1,6 ton / hektar
5. Dari budidaya kacang tanah menggunakan teknologi tanam 2 dengan
perlakuan menggunakan kapur dolomit, maka didapatlah produksi kacang
tanah per hektar sebagai berikut:

10.000 61,17 gram


Produksikacangtanah /bedeng= x 1 x 82 x 3 x
0,2 x 0,4 100
= 3.009.564 gram / hektar
= 3 ton/ hektar
6. Dari budidaya kacang tanah menggunakan teknologi tanam 2 dengan
perlakuan menggunakancangkang telur, maka didapatlah produksi kacang
tanah per hektar sebagai berikut:

10.000 60,60 gram


Produksikacangtanah /bedeng= x 1 x 81 x 3 x
0,2 x 0,4 100
= 2.945.160 gram / hektar
= 2,9 ton/ hektar

4.3 Pembahasan
Pemanenan kacang tanah dilakukan hanya dengan mengambil sampel
tanaman kacang tanah sebanyak 3 sampel tanaman. Hasil panen yang diperoleh
dari budidaya tanaman kacang tanah untuk 3 tanaman sampel yang diambil pada
tanaman kacang tanah dengan penggunaan teknologi 1 yaitu dengan tanam satu
biji perlobang tanpa ca sebanyak 49 buah polong, sehingga rata-rata satu
tanamanmenghasilkan 3 buah polong. Berat untuk 100 biji kacang tanah adalah
35.43 gram, sehingga produksi per bedeng tanaman kacang tanah yang didapatkan
dengan menggunakan pada bedengan 1 yaitu sebanyak 1 ton/ hektarnya. Pada
bedengan 2 dengan perlakuan menggunakan kapur dolomit produksi

14
perbedengnya sebanyak 2.1 ton/ hektarnya. Sedangkan pada bedengan 3 dengan
perlakuan cangkang telur hasil produksinya sebanyak 3,7 ton/ hektarnya.
Untuk hasil panen sampel tanaman kacang tanah dengan menggunakan
teknologi 2 yaitu dengan tanam 2 biji perlobang pada bedengan 4 dengan
perlakuan tanpa ca hasil produksinya perhektar sebanyak 1,6 ton/ hektar nya. Pada
bedengan 5 dengan perlakuan kapur dolomit produksinya mencapai 3 ton/
hektarnya . Hal ini lebih banyak dari beberapa perlakuan laiinnya. Sedangkan
untuk bedengan 6 dengan menggunakan cangkang, hasilnya produksinya
sebanyak 2,9 ton/ hektarnya
Dari hasil produksi tanaman kacang tanah dengan menggunakan beberapa
taknologi atau perlakuan memberikan hasil yang cukup memuaskan.Dari
penggunaan teknologi 1 dan teknologi 2, tanaman kacang tanah dengan
menggunakan teknologi 2 memberikan hasil yang lebih memuaskan.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan, hal ini terjadi karena selain dari
beberapa perlakuan dan pemberian dosis pupuk terhadap tanaman kacang tanah
juga faktor penyulaman yang dilakukan untuk tanaman kacang tanah. Penyulaman
yang dilakukan pada tanaman kacang tanah dengan mengunakan teknologi 1 lebih
banyak tidak seperti biasanya karena banyak bibit yang tidak tumbuh akibat dari
cuaca yang tidak mendukung karena musim hujan sehingga banyak bibit yang
keluar dari lubang tanam dan terbawah air.Dan sewaktu pemanenan umur kacang
tanah yang di panen masih belum cukup umur panennya. Hal ini dilihat dari
polong masih banyak yang belum bernas. Agar memberikan hasil yang maksimal
maka dilakukan pemeliharaan terhadap tanaman kacang tanah dengan cara
penyulaman dan membersihkan gulma yang ada.
Hasil yang sangat tinggi untuk kacang tanah ini diduga berasal dari bibit
yang digunakan sudah di seleksi terlebih dahulu sehingga memiliki kualias dan
daya tumbuh yang tinggi. Dan juga beberapa perlakuan seperti pemberian ca,kapu
dolomit dan cangkang telur pada tanaman kacang tanah yang memberikan
pengaruh cukup besar terhadap hasil produksi kacang tanah.

15
BAB V
KESIMPULAN

Dari hasil dan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa produksi
dari budidaya kacang tanah yang dilakukan cukup bagus, meskipun dilakukan
penyulaman karena ada beberapa bibit yang tidak tumbuh. Dalam penggunaan
teknologi pada tanaman kacang tanah sangat pengaruh besar terhadap hasil
produksi kacang tanah.
Agar mendapatkan hasil produksi seperti yang diharapkan, maka dalam
proses pembudidayaan disesuaikan dengan iklim dan cuaca yang sedang
berlangsung, bibit yang digunakan juga harus diperhatikan apakah sudah cocok
untuk dijadikan benih atau belum, kemudian pemeliharaan harus dilakukan
dengan tepat dan benar agar pertumbuhan dan perkembangan kacang tanah bisa
seperti apa yang diharapkan.
Dalam kegiatan budidaya kacang tanah harus dilakukan dengan benar,
mulai dari persiapan lahan, pemiilihan bibit yang akan ditanam, serta
pemeliharaan yang dilakukan pada tanaman. Hal ini dilakukan dengann tujuan
mendapatkan hasil produksi seperti apa yang diharapkan.

16
DAFTAR PUSTAKA

AAK. 1999. Kacang Tanah. Yogyakarta: Kanisius.

https://www. bps.go.id

17
18

Anda mungkin juga menyukai