Anda di halaman 1dari 5

BAB III

METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan
metode RAL (rancangan acak lengkap) faktorial yang terdiri dari dua
faktor. faktor. Faktor yang pertama adalah tanah aluvial (A) yang terdiri
dari 4 taraf perlakuan dan faktor kedua adalah tanah latosol (L) terdiri dari
4 taraf perlakuan sehingga semuanya berjumlah 16 perlakuan. Setiap
perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Sehingga total keseluruhan 48
percobaan.
Adapun faktor perlakuannya adalah sebagai berikut :
1. Faktor pertama tanah aluvial (A) dengan 4 taraf yaitu :
A0 = tanpa perlakuan
A1 = 6 g/polybag
A2 = 9 g/polybag
A3 = 12 g/polybag
2. Faktor kedua tanah latosol (L) dengan 4 taraf yaitu :
L0 = tanpa perlakuan
L1 = 6 g/polybag
L2 = 9 g/polybag
L3 = 12/polybag
B. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada penelitian ini terdiri atas cangkul, meteran,
polybag, kamera, alat tulis serta alat-alat lainnya yang menunjang
terlaksananya penelitian.
Bahan yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari jagung, tanah
aluvial, dan tanah latosol, kotoran sapi, dan pupuk urea.
C. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Desa Billapora Barat Kecamatan Ganding
Kabupaten Sumenep. Waktu penelitian dilakukan pada bulan April-Juli
2023, yaitu kurang lebih selama 2 bulan.
D. Pelaksanaan Penelitian
1. Pembersihan area penelitian
Areal yang akan digunakan sebagai lahan penelitian dibersihkan dari rumput
dengan menggunakan babat dan cangkul, kemudian mengumpulkan sampah
yang ada, dan menyiapkan polibag untuk digunakan tempat tanaman jagung.
2. Penyiapan bibit
Bibit yang digunakan adalah bibit jagung lokal yang diperoleh
langsung di Desa Billapora Barat
3. Penyiapan media tanam
Polybag diisi sesuai media tanam yang sesuai dengan perlakuan,
kemudian diletakkan sesuai pola rancangan yang ditentukan, dan
jumlah sesuai banyaknya unit pengamatan.
4. Penanaman
Penanaman benih jagung dilakukan dengan cara membuat lubang
tanam di permukaan polibag dengan cara ditugal dengan kedalaman 2
cm. Selanjutnya benih dimasukkan kedalam lubang tanam sebanyak 2
biji, pada saat 2 minggu setelah tanam dipilih 1 tanaman yang terbaik
untuk tumbuh di polibag.
5. Pemasangan label
Pemasangan label dilakukan sebelum pemberian perlakuan. Label
dipasang pada masing-masing polybag percobaan untuk menandai
perlakuan dan memudahkan saat pengamatan bersamaan dengan
penyusunan satuan percobaan yang sesuai dengan denah penetapan
satuan percobaan.
6. Aplikasi Pupuk Kotoran Sapi
Pemberian pupuk kotoran sapi terhadap tanaman jagung sesuai taraf
perlakuan, yaitu dilakukan sebanyak 1 kali yaitu pada saat tanam.
7. Pemberian Pupuk Urea
Pemberian Pupuk Urea sesuai taraf perlakuan dilakukan pemberian
sebanyak 2 kali yaitu pada saat tanaman umur 10 hari setelah tanam
(HST), dan 30 hari setelah tanam (HST). Pemberian Pupuk diberikan
dengan cara ditabur langsung ke tanaman.
E. Pemeliharaan
1. Penyiraman
Tanaman yang telah ditanam disiram setiap harinya dengan dua kali
penyiraman yaitu pada pagi dan sore hari. Bila turun hujan dan
keadaan tanah cukup basah, maka penyiraman tidak perlu dilakukan.
2. Penyiangan
Penyiangan dilakukan apabila ada gulma tumbuh disekitar tanaman
jagung. Penyiangan gulma dilakukan secara manual dengan
melakukan pencabutan dengan tangan.
3. Pemupukan
Pemupukan dilakukan pada saat penanaman benih kedalam media
tanam
F. Parameter Pengamatan
1. Tinggi tanaman
Tinggi tanaman diukur setelah tanaman berumur 2 minggu setelah
tanam (MST). Pengukuran tinggi tanaman dilakukan dengan cara
mengukur mulai dari pangkal batang sampai ujung daun tertinggi.
Pengukuran tinggi tanaman dilakukan dengan interval 1 minggu
sekali. Sampai tanaman berbunga. Data hasil pengamatan dianalisa
secara statistik dan disajikan dalam bentuk tabel.
2. Jumlah daun
Pengamatan jumlah daun dilakukan dengan menghitung banyak daun
pertanaman. Daun yang dihitung adalah daun tanaman jagung lokal
yang telah membuka dengan sempurna, pengamatan jumlah daun
dilakukan setiap minggu dimulai pada saat berumur 2 MST sampai 9
MST.
3. Umur muncul bunga
Umur berbunga dilakukan pengamatan dengan cara menghitung hari
sejak penanaman hingga tanaman mengeluarkan tongkol dengan ciri
rambut mulai berwarna coklat. Data hasil pengamatan dianalisa secara
statistik dan disajikan dalam bentuk tabel.
G. Analisis data
Data yang diperoleh berdasarkan pengamatan yang dilakukan,
merupakan data mentah yang meliputi tinggi batang, jumlah daun dan
jumlah buah. Analisis data menggunakan uji ANOVA.
ANOVA merupakan salah satu uji komparatif yang digunakan untuk
menguji perbedaan mean (rata-rata) pengaruh/perlakuan dari suatu
percobaan. Dalam melakukan analisis data dengan menggunakan uji
ANOVA diperlukan uji data normalitas dan homogenitas (Siregar, 2015).

Anda mungkin juga menyukai