METODE PENELITIAN
13
14
B. Alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: , TDS meter,
pH meter, gelasukur, thermohygrometer, timbangan elektrik, alat tulis, alat
dokumentasi dan lain-lain.
C. Rancangan Percobaan
Rancangan ini menggunakan percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL)
yang terdiri dari satu faktor perlakuan, yaitu kombinasi nutrisi anorganik (AB-
Mix) dan nutrisi organik (Urin sapi terfermentasi) dengan 6 (enam) perlakuan, 4
(empat) ulangan, dan 6 (enam) sampel tanaman, sehingga terdapat 144 satuan
pengamatan. antara lain:
P1 = 5 ml A-B mix/L Larutan.
P2 = 2,5 ml A-B mix + 50 ml Urin Sapi Terfermentasi/L Larutan.
P3 = 2,5 ml A-B mix + 60 ml Urin Sapi Terfermentasi /L Larutan.
P4 = 2,5 ml A-B mix + 70 ml Urin Sapi Terfermentasi /L Larutan.
P5 = 2,5 ml A-B mix + 80 ml Urin Sapi Terfermentasi /L Larutan.
P6 = 90 ml Urin Sapi Terfermentasi /L Larutan.
D. Pelaksanan Penelitian
1. Penyemaian
Berikut tahapan-tahapan penyemaian yang dilakukan didalam penelitian
ini :
Pilih benih yang berkualitas dengan melakukan penyortiran sebelum
memulai penyemaian. Pada penelitian ini, benih disortir dengan cara
melakukan perendaman, benih yang dipakai adalah benih yang tenggelam
15
Atap dibuat lebih lebar dibanding rak instalasi dengan tujuan agar air
hujan tidak masuk mengenai instalasi dan sekeliling rumah penelitian
dibersihkan dari rumput dan sampah dengan tujuan agar hama dan penyakit
dapat dicegah.
16
disimpan didalam jerigen yang sudah diberi label stok A dan stok B agar
tidak tertukar.
b. Pemakaian Larutan Stok Nutrisi AB-Mix dan Urin Sapi Terfermentasi
Siapkan air terlebih dahulu sesuai dengan keperluan. Disini jumlah air
yang dipakai adalah 10liter per box.Isi box dengan 5 liter air terlebih dahulu
untuk memudahkan pengadukkan nutrisi.Tambahkan stok A lalu stok B
sesuai konsentrasi yang digunakan didalam penelitian.Aduk larutan hingga
tercampur sempurna.Setelah nutrisi A-B Mix tercampur sempurna, larutkan
Urin Sapi Terfermentasi sesuai konsentrasi yang digunakan didalam
penelitian.Tambah 5 liter air sehingga total larutan yang digunakan adalah
10 liter per box. Aduk sampai tercampur sempurna. Kemudian ukur ppm air
menggunakan TDS meter.
6. Penanaman
Siapkan larutan nutrisi yang akan digunakan didalam instalasi hidroponik
sistem sumbu. Sebelumnya di box instalasi sudah diberi label agar setiap
perlakuan tidak tertukar dan disusun sesuai denah penelitian.Kemudian sortir
bibit terlebih dahulu, pilih yang seragam dan yang mempunyai daun berjumlah
4 helai.Masukkan bibit beserta rockwool di dalam netpot yang sudah disiapkan
terlebih dahulu.Susun netpot pada wadah instalasi yang sudah disiapkan.
7. Pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman dengan cara mengontrol secara rutin larutan
nutrisi yang digunakan, baik ph air nutrisi, kepekatan nutrisi, dan suhu nutrisi
agar nutrisi yang berada pada larutan dapat diserap oleh tanaman secara
optimal.
8. Pengendalian penyakit
9. Panen
Panen dilakukan pada saat tanaman sudah berumur kurang lebih 28 hari
setelah pindah tanam.Pemanenan dilakukan dengan mencabut tanaman berserta
akarnya secara hati-hati agar akar tanaman tidak terputus.
E. Variabel Pengamatan
Variabel yang diamati antara lain:
1. Tinggi Tanaman (cm)
Pengukuran akan dilakukan saat tanaman ber umur 2,3, dan 4 minggu
setelah tanam sampai dengan waktu panen dengan cara mengukur tinggi
tanaman dari permukaan sampai ujung daun tertinggi.
2. Jumlah Daun (helai)
Penghitungan akan dilakukan saat tanaman berusia 2,3, dan 4 minggu
setelah tanam sampai memasuki waktu panen dengan cara menghitung jumlah
daun yang ada pada tanaman.
3. Luas Daun (cm)
Luas daun akan diukur diakhir penelitian dengn, dengan cara
mengukur luas daun yang terbuka sempurna dengan menggunakan Leaf Area
Meter (LAM).
Berat segar tanaman diukur diakhir penelitian, bagian daun tua dan
pelepah kering dibuang serta akarnya dibersihkan dari sisa rockwool yang
melekat, kemudian lakukan penimbangan menggunakan timbangan elektrik.
5. Berat Kering Tanaman (g)
Berat kering tanaman diukur diakhir penelitian dengan cara mengambil
sampel kemudian menimbang tanaman sawi setelah itu di keringkan
menggunakan oven dengan suhu 70°C.
6. Volume Akar (ml)
Pengukuran volume akar dilakukan pada saat panen, dengan cara
memasukkan akar tanaman sawi yang telah dipisahkan dari bagian batangnya
ke dalam gelas ukur yang telah diisi air. Penambahan volume setelah
dimasukkan akar tanaman dikurangi dengan volume awal merupakan volume
akar tanaman sawi.
19
Dimana :
Yij = nilai pengamatan pada perlakuan ke i, ulangan ke j
µ = nilai tengah umum
αi = pengaruh perlakuan ke i
εijk = pengaruh acak (kesalahan percobaan) pada perlakuan ke i, dan ulangan ke j
Selanjutnya hasil pengamatan dianalisis secara statistik dan disusun
kedalam model analisis keragaman (ANOVA) sebagai berikut :
Tabel 1. Sumber Keragaman (ANOVA)
Sumber Derajat Jumlah Kuadrat
F Hitung F Tabel
Keragaman Bebas Kuadrat Tengah
Perlakuan p–1 JKP KTP KTP/KTG F(α, db-P, db-G)
Galat p (r-1) JKG KTG
Total pr - 1 JKT
Setelah didapat F hitung maka hasilnya dibandingkan dengan F tabel 5%
sehingga dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Jika F hitung ≤ F tabel 5%, perlakuan berpengaruh tidak nyata
2. Jika F hitung ˃ F tabel 5%, perlakuan berpengaruh nyata
20