DisusunOleh:
Anshar Kurniawan
XII MIPA 1
Kata Pengantar
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Tuhan yang maha
kuasa yang telah menciptakan alam jagat dengan segala kesempurnaannya.
Dengan rahmat dan karunia-Nya pun penulis dapat menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul Laporan Hasil Praktikum Hidroponik Tak lupa kami
ucapkan terimakasih kepada Ibu Dra. Hj. Purwani Susi Rahayu selaku guru
bidang studi Biologi yang telah membimbing kami dan tentunya kepada semua
pihak yang berperan untuk membantu kami menyelesaikan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini, kami mendapat suatu pelajaran baik
dalam penulisan makalah maupun pengetahuan tentang praktikum yang
dilakukan. Tentunya kami masih dalam tahap belajar baik dalam penulisan
makalah maupun dalam memahami dan menyajikan makalah ini dengan baik.
Oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritikan yang
membangun dari pembaca. Kami berharap makalah yang telah disusun dan
diselesaikan ini dapat berguna serta bermanfaat bagi siapa saja yang
membacanya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i
DAFTAR ISI. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .1
1.2 Rumusan Masalah. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
1.3 Tujuan Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
1.4 Manfaat Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
2.2 Konsep Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 4
2.3 Penelitian Sebelumnya . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .5
2.4 Hipotesis . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..9
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 10
3.2 Waktu dan Tempat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 10
3.3 Cara Kerja . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .10
3.4 Cara Pengumpulan Data . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .11
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data-data dan Faktor-faktor yang Memengaruhi . . . . . . . . . . . . . . . . . .12
4.1 Pengolahan Data dan Analisa Hasil Eksperimen . . . . . . . . . . . . . . . . . .15
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 17
5.2 Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 17
DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ...18
LAMPIRAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . 19
BAB I
PENDAHULUAN
1. Sistem Wick
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori
Nutrient film technique (NFT) merupakan salah satu tipe spesial dalam
hidroponik yang dikembangkan pertama kali di Inggris pada akhir tahun 1960an dan berkembang pada awal 1970-an secara komersial. Konsep dasar NFT ini
adalah suatu metode budidaya tanaman dengan akar tanaman tumbuh pada
lapisan nutrisi yang dangkal dan tersirkulasi sehingga tanaman dapat
memperoleh cukup air, nutrisi dan oksigen. (Dr. A.J Cooper di Glasshouse
Crops Research Institute, Littlehampton, Inggris 1960)
Tanaman tumbuh dalam lapisan polyethylene dengan akar tanaman
terendam dalam air yang berisi larutan nutrisi yang disirkulasikan secara terus
larutan nutrisi, kecepatan aliran masuk tidak boleh terlalu cepat (dapat diatur
oleh pembukaan kran berkisar 0.3-0.75 L/menit) dan lebar talang yang
memadai untuk menghindari terbendungnya larutan nutrisi.
NFT merupakan alat hidroponik sederhana yang bekerja mengalirkan
air, oksigen dan nutrisi secara terus-menerus dengan ketebalan arus sekitar 2-3
mm. Tanaman disangga dengan sedemikian rupa sehingga akar tanaman
menyentuh nutrisi yang diberikan.
Alat dibuat miring dengan salah satu sisi lebih tinggi dari sisi lainnya
yaitu sebesar 5% dari panjang alat agar arus dapat mengalir dengan lancar.Air
dan nutrisi yang diberikan tidak akan terbuang percuma karena aliran airnya
akan masuk ke bak penampung yang ada dibawahnya setelah itu dipompa
kembali ke atas dan dialirkan lagi ke akar tanaman.( Tim Karya Tani Mandiri,
2010)
Adapun keuntungan dan kelemahan tipe NFT sebagai berikut:
Beberapa keuntungan pemakain NFT, antara lain:
1. Dapat memudahkan pengendalian daerah perakaran tanaman
2. Kebutuhan air dapat terpenuhi dengan baik dan mudah
3. Keseragaman nutrisi dan tingkat konsentrasi larutan nutrisi yang
dibutuhkan oleh tanaman dapat disesuaikan dengan umur dan jenis
tanaman
4. Tanaman dapat diusahakan beberapa kali dengan periode tanam yang
pendek
Kelemahan tipe NFT adalah:
1. Investasi dan biaya perawatan yang mahal
2. Sangat tergantung terhadap energi listrik
3. Penyakit tanaman akan dengan cepat menular ke tanaman lain
: Ermawati Ulfa
Tahun Penelitian
: 2013
Tujuan Penelitian
Hasil Penelitian
Hari Ke1
2
3
4
5
6
7
Hari Ke1
2
3
4
5
6
7
Pembahasan
Bedasarkan pengamatan yang kami lakukan selama 7 hari, dan di
lakukan ada dua tempat yang berbeda. Ternyata tanaman kacang hijau yang
dietiolasi pertumbuhannya jauh lebih cepat daripada tanaman yang terkena
banyak sinar matahari maupun di tempat yang redup. Pada tempat yang gelap
batang tanaman tersebut tidak bisa tegak, melainkan membungkuk. Begitu juga
dengan daunnya, daun tanaman tersebut nampak layu dan tidak segar, serta
berwarna kuning kehijauan agak pucat. Hal ini terjadi karena tanaman tidak
mendapat sinar matahari sama sekali sehingga tanaman tidak mampu
menghasilkan karbohidrat untuk pembentukan klorofil. Tanaman ini juga
10
memiliki kadar air yang berlebih dan sedikit mengandung gula akibat tidak
terkena sinar matahari. Hormon auksin yang berfungsi untuk pertumbuhan.
Oleh karena itu tanaman tumbuh dengan sangat cepat dalam waktu singkat.
Sedangkan tanaman kacang hijau yang mendapatkan sedikit sinar
matahari / diletakkan di tempat redup, pertumbuhannya berjalan normal.
Tanaman nampak segar karena mendapatkan cukup sinar matahari, sehingga
mengandung airnya sedikit dan kadar gulanya banyak. Daun tanaman tersebut
berwarna hijau tua. Pertumbuhannya berjalan dengan normal ke atas. Hormon
auksin pada tanaman ini berjalan dengan normal yang mengakibatkan
tumbuhan tidak terlalu tinggi. Daun juga mendapatkan cukup sinar matahari
untuk pembentukan klorofil dari karbohidrat.
Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan yang telah kami lakukan, kami menyimpulkan
bahwa perkecambahan banyak dipengaruhi oleh faktor cahaya, hormon, dan
sedikit faktor lain yang mempegaruhinya.
Hal itu terbuktikan bahwa kacang hijau yang ditempatkan didaerah yang
kurang gelap, akan menghasilkan pertumbuhan kacang hijau yang lebih cepat
dibandingkan dengan kaca kacang hijau yang diletakkan ditempat yang terang.
Dengan itu, hormon auksin yang dipengaruhi tanpa cahaya matahari akan
merangsang perpanjangan sel-sel pada titik tumbuh primer. Tetapi, kondisi
tumbuhan yang baik akan dialami oleh kacang hijau dengan pengaruh cahaya
lebih banyak. Yaitu tumbuh lebih kokoh, daunnya berkembang sempurna, dan
berwarna hijau. Hanya saja, batangnya lebih pendek dari pertumbuhan kacang
hijau ditempat gelap. Sedangkan kondisi tumbuhan yang kurang baik dialami
oleh kacang hijau yang tumbuh tanpa pengaruh cahaya matahari. Yaitu
batangnya lebih cepat tinggi, daunnya tidak mengandung klorofil, dan berwarna
kuning.
11
2.4 Hipotesis
H 0 Intensitas cahaya matahari tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan
kacang hijau
H 1 Intensitas cahaya matahari berpengaruh terhadap pertumbuhan kacang
hijau
Biji kacang hijau yang ditempatkan ditempat yang terkena sinar matahari
tumbuh lebih lambat dikarenakan pengaruh hormone auksin, Namun, keadaan
tumbuhan baik dengan batang dan daun berwarna hijau karena adanya klorofil
yang cukup.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan
Alat
1.
2.
3.
4.
3 buah wadah
Kapas secukupnya
Penggaris
Alat tulis
Bahan
1. Benih kacang hijau sebanyak 45 butir
2. Air bersih secukupnya
12
Agustus 2015.
Percobaan dilakukan dirumah
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data-data dan Faktor-faktor yang Memengaruhi
NO Kacang Hijau
0.5
5.3
7.2
16
21.1
27.6
13
0.7
15.2
19.3
25.3
0.6
3.3
7.4
13
18.6
25
0.7
4.2
12.6
17
26.8
0.3
2.9
7.3
14
19.6
26.6
0.6
3.4
7.4
13.3
17.6
25.2
0.6
3.5
6.5
12
19
26.6
0.4
3.1
15
20
25.1
0.4
3.8
5.8
15.6
19.6
24
10
0.5
3.5
13.4
18.6
26.9
11
0.3
3.4
7.6
15.2
19
25.6
12
0.2
6.7
13
17.6
24.8
13
0.3
3.6
7.9
12.6
17.1
25.3
14
0.6
3.7
7.7
12.7
18
24
15
RATA-RATA
0.2
0.82
3.5
3.61
6
6.96
13
13.77
17.6
18.64
26.6
25.70
NO Kacang Hijau
0.2
5.6
13
18.2
0.3
3.6
10
14.6
17.6
0.4
3.4
10.6
13.3
16.2
0.6
11
13
17
0.2
3.3
5.1
10.6
13
16.5
0.3
3.9
5.6
10.3
12.6
16.9
0.3
3.2
12.6
17
0.3
3.1
5.2
8.6
12
18
10
0.2
3.3
4.6
13.2
17.5
11
0.2
3.6
9.3
12.1
16.9
12
0.3
3.1
12
18
13
0.2
3.2
4.9
9.4
13.6
18.3
14
0.1
3.3
5.3
8.9
11
16.5
15
RATA-RATA
0.3
0.26
3.4
3.16
5
4.68
8
8.71
13
11.93
16
16.04
14
NO Kacang Hijau
0.4
3.3
6.2
12
16.1
21.5
0.5
11.2
19.2
22.4
0.5
3.2
7.2
12
17.6
24.6
0.4
3.2
11.6
15
24.2
0.2
5.3
10
15.6
22.2
0.6
3.4
6.4
12.3
16.6
22.1
0.6
2.3
4.5
14
23.3
0.3
2.1
10
15.9
22.3
0.2
2.8
12.6
16.6
20.3
10
0.2
3.5
5.3
9.4
15.6
22.2
11
0.2
2.4
5.6
11.2
17
22.3
12
0.3
2.5
4.7
11
17.6
22.5
13
0.3
3.3
5.9
10.6
17.1
21.6
14
0.4
2.9
5.7
10.7
16
20.2
15
RATA-RATA
0.2
0.35
2.5
2.96
5
5.45
10
10.90
15.6
16.36
23.5
22.34
Grafik
(Terlampir)
Dapat dilihat dari hasil data pada eksperimen ini faktor-faktor yang
15
16
tumbuh ditempat gelap mengalami etiolasi. Dalam keadaan tidak ada cahaya,
auksin merangsang perpanjangan sel sehingga kecambah tumbuh lebih panjang
namun dengan kondisi pucat kekuningan karena kekurangan klorofil, kurus,
dan daunnya tidak berkembang.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa perkecambahan banyak dipengaruhi oleh faktor cahaya dan hormone,
walaupun faktor yang lain ikut memengaruhi. Ditinjau dari faktor cahaya,
dibuktikan bahwa kacang hijau yang ditempatkan di daerah berintensitas
cahaya kurang atau gelap akan memiliki laju pertumbuhan yang lebih cepat
dibandingkan dengan kacang hijau yang diletakkan di tempat berintensitas
cahaya banyak atau terang.
5.2 Saran
1. Sebelum kacang hijau direndam, pilihlah biji kacang hijau yang baik
dan dengan ukuran yang sama.
2. Dalam hal membasahi kapas, jangan terlalu banyak dan terlalu sedikit.
Karena apabila terlalu banyak biji kacang hijau akan membusuk,
sebaliknya jika terlalu sedikit, biji kacang hijau akan kering layu dan
mati.
3. Jarak antara benih sebaiknya tidak terlalu dekat atau berhimpitan,
karena dapat menghambat pertumbuhan.
4. Pantau selalu pertumbuhan biji kacang hijau setiap hari pada jam yang
sama, lalu ambil gambar dari biji kacang hijau tersebut setiap harinya.
17
DAFTAR PUSTAKA
Kusumawati, RahanadanWigatiHadiOmegawati. 2013. Biologi SMA kelas XII.
Klaten: IntanPariwara
http://laporan-praktikum-biologi.html
http://kecepatan-perkecambahan-biji-kacang.html
http://pengaruh-cahaya-terhadap-pertumbuhan-biji-kacang-hijau.html
http://ermawatiulfa.blogspot.com/2014/08/makalah-pertumbuhan-danperkembanga.html
http://iwanttohappierever.blogspot.com/2015/02/karya-tulis-pengaruh-cahaykacang-hijau.html
LAMPIRAN
Lampiran 1 : Grafik Pertumbuhan
18
30
25
20
Terang
15
Redup
Gelap
10
0
Hari ke-1 Hari ke-2 Hari ke-3 Hari ke-4 Hari ke-5 Hari ke-6
Lampiran2
Gelap
: Foto Pengamatan
Terang
19
Redup