Anda di halaman 1dari 4

3.

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2019 sampai Mei 2019 di
Desa Krueng Lingka Kecamatan Langkahan Kabupaten Aceh Utara dan
dilanjutkan di Laboratorium Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh Aceh
Utara.

3.2 Bahan dan Alat


Bahan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Benih terung
varietas Mustang F1, Pupuk Kandang kotoran sapi yang telah terdekomposisi
dengan sempurna, Pupuk NPK kandungan 16-16-16, Babybag ukuran 8 x 19 cm
(sebagai tempat persemaian), Polybag berukuran 35 x 40 cm untuk media tanam.
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini berupa cangkul, garu,
parang, hand spayer, meteran, jangka sorong, gembor, ember, timbangan analitik,
pamplet nama, tali dan alat tulis.

3.3 Perancangan Penelitian


Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola
faktorial, dengan dua faktor yang diteliti yaitu media tanam (M) dan dosis pupuk
NPK (D). Adapun faktor yang diteliti adalah sebagai berikut :
1. Faktor Media Tanam (M) terdiri atas 3 taraf, yaitu :
M0= Tanah (Kontrol)
M1 = Tanah : Pupuk Kandang (2 : 1) (v/v)
M2 = Tanah : Pupuk Kandang (3 : 1) (v/v)
2. Faktor Dosis Pupuk NPK (D) terdiri atas 4 taraf, yaitu :
D0 = Tanpa Pupuk (Kontrol)
D1 = 100 kg ha-1 (4.30 g tanaman-1)
D2 = 200 kg ha-1 (8.40 g tanaman-1)
D3 = 300 kg ha-1 (13.1 g tanaman-1)
Dengan demikian terdapat 12 kombinasi perlakuan dengan masing-masing
perlakuan diulang sebanyak 3 kali ulangan, sehingga terdapat 36 satuan
percobaan. Susunan kombinasi perlakuan dapat dilihat pada Tabel 1.

12
13

Tabel 2. Susunan Kombinasi Perlakuan antara Media Tanam dan Dosis Pupuk
NPK.
Media Tanam Dosis Pupuk NPK
(M) D0 D1 D2 D3
M0 M0D0 M0D1 M0D2 M0D3
M1 M1D0 M1D1 M1D2 M1D3
M2 M2D0 M2D1 M2D2 M2D3

Model Matematis yang digunakan adalah:


Yijk = µ+βi + Mj + Dk + (MD)jk + ԑijk
Keterangan:
Yijk = Nilai pengamatan untuk faktor media tanam taraf ke-j, faktor dosis
pupuk NPK taraf ke-k dan ulangan ke-i
µ = Nilai tengah umum
βi = Pengaruh ulangan ke-i ( i = 1, 2 dan 3)
Mj = Pengaruh faktor media tanam ke-j ( j = 1, 2 dan 3)
Dk = Pengaruh faktor dosis pupuk NPK ke-k ( k = 1, 2, 3 dan 4)
(MD)jk = Interaksi antara media tanam taraf ke-j dan taraf dosis pupuk NPK taraf
ke-k.
ԑijk = Galat percobaan untuk ulangan ke-i, faktor media tanam taraf ke-j,
faktor dosis pupuk NPK taraf ke-k.
Apabila hasil uji F menunjukkan pengaruh yang nyata maka akan
dilanjutkan dengan uji lanjutan yaitu uji Beda Nyata Jujur pada taraf 5%.

3.4 Pelaksanaan Penelitian


1. Perlakuan Benih
Benih yang digunakan dalam penelitian ini direndam dalam air hangat
selama 15 menit, kemudian benih siap dikecambahkan, setelah itu benih siap
disemai.
2. Penanaman Benih
Sebelum penanaman benih, terlebih dahulu siram media semai di dalam
babybag hingga media cukup basah. Benih yang sudah disiapkan kemudian
ditanam satu persatu di tengah babybag, setelah itu tutup dengan tanah yang
gembur hingga menutupi benih. Media semai terdiri dari tanah dan pupuk
kandang dengan perbandingan 2:1 (dua bagian tanah satu bagian pupuk kandang).
14

3. Persiapan Media Tanam


Media yang digunakan adalah tanah dan pupuk kandang (kotoran sapi)
yang terlebih dahulu dibersihkan dari bahan- bahan yang tidak dikehendaki,
kemudian kedua media ini siap dicampurkan dengan perbandingan sesuai dengan
percobaan yaitu tanah : pupuk kandang dengan perbandingan (volume : volume)
masing-masing tanah (kontrol),(2 : 1)dan (3 : 1). Kemudian media dimasukkan
kedalampolybag yang telah disediakan yaitu 81 polybag.
4. Penanaman
Penanaman dilakukan dengan cara memindahkan bibit yang di babybag ke
dalam polibag, 1 tanaman per 1 polibag dan penanaman dilakukan pada saat
tanaman berumur 15 hari setelah semai. Bibit yang ditanam adalah bibit yang
sehat dan normal.
5. Pemeliharaan
a. Penyiraman
Penyiraman dilakukan 2 kali sehari pada saat pagi dan sore hari
disesuaikan dengan keadaan cuaca.
b. Penyulaman
Penyulaman dilakukan apabila terdapat tanaman terung terserang penyakit
atau mati. Penyulaman ini dilakukan saat tanaman berumur 7 hari setelah tanam.
6. Pemupukan
Pupuk NPK diberikan 2 kali sesuai dengan perlakuan sebelum melakukan
penanaman dan pada umur 14HST. Pemupukan diberikan sekeliling batang
tanaman sejauh 4 cm dengan kedalaman 2 cm dengan dosis pupuk D0 = Pupuk
(Kontrol), D1 = 100 kg ha-1(4.30 g tanaman-1), D2 = 200 kg ha-1(8.40 g tanaman-1),
dan D3 = 300 kg ha-1(13.1 g tanaman-1).
7. Panen
Panen dilakukan pada umur 54, 62 dan 70 hari setelah tanam. Terung yang
dipanen berukuran besar, buah masih muda, kulit buah mengkilat dan
memilikiwarna yang cemerlang. Panen dilakukan dengan cara manual yaitu buah
dipetik dengan memotong tangkai buahnya dengan menggunakan pisau yang
tajam.

3.5 Pengamatan
15

Ada beberapa parameter yang diamati dalam penelitian ini antara lain :
1. Tinggi Tanaman (cm)
Tinggi tanaman diukur dari pangkal batang sampai titik tumbuh tertinggi
dengan mengunakan meteran dan di amati pada umur 15,30 dan 45 HST.
2. Jumlah Daun (Helai)
Jumlah daun dihitung dengan menghitung seluruh daun yang telah
membuka sempurna. Penghitungan jumlah daun dilakukan dilakukan pada umur
15,30, dan 45 HST.
3. Luas Daun (cm2)
Luas daun dilakukan dengan cara memilih 3 helai daun yang sempurna atau
bagus pada tiap tanaman, kemudian digambarkan pada kertas lalu digunting dan
selanjutnya ditimbang. Pengukuran luas daun dilakukan pada saat umur 15,30 dan
45 HST. Dihitung dengan menggunakan metode gravimetric sebagai berikut:
luasrata−ratakertas
Luas pola daun = bobot pola daun ×
bobotrata−ratakertas
4. Diameter Pangkal Batang (mm)
Diameter pangkal batang di ukur pada umur 15,30 dan 45 HST,
diukurpada leher batang (pangkal batang) dengan menggunakan jangka sorong.
5. Jumlah Buah Per Tanaman (buah)
Jumlah buah yang dihitung adalah buah hasil tanaman terung yang telah di
panen per tanaman pada umur 54,62 dan 70 HST.
6. Diameter Buah (mm)
Diameter buah diukur pada saat panen umur 54, 62 dan 70 HST dengan
mengunakan jangka sorong.
7. Berat Buah Per Tanaman (g)
Berat buah pertanaman diamati pada saat panen umur 54, 62 dan 70 HST
dengan cara menimbang buah per tanaman dengan menggunakan timbangan
analitik.

Anda mungkin juga menyukai