Anda di halaman 1dari 13

4.

HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil
Hasil analis sidik ragam bahwa perlakuan media tanam menunjukkan
perbedaan yang sangat nyata terhadap diameter pangkal batang pada umur 45
HST, dan menunjukkan perbedaan nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 30
dan 45 HST, jumlah daun pada umur 45 HST, jumlah buah pertanaman54 dan 62
HST, diameter buah pada umur 54 HST, dan pada berat buah pertanaman pada
umur 54 HST.Hasil analisis sidik ragam dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Rekapitulasi Analisis Sidik Ragam Perlakuan Media Tanam dan Dosis
Pupuk NPK Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Terung.
Perlakuan
Parameter KK (%)
M D M*D
Tinggi Tanaman
15 HST tn tn tn 13.89
30 HST * ** tn 10.07
45 HST * ** tn 8.03
Jumlah Daun
15 HST tn tn tn 8.93
30 HST tn tn tn 9.31
45 HST * ** tn 16.57
Luas Daun
15 HST tn * tn 15.77
30 HST tn tn tn 16.24
45 HST tn tn tn 12.17
Diameter Pangkal Batang
15 HST tn tn tn 10.49
30 HST tn tn tn 10.12
45 HST ** ** tn 6.42
Jumlah Buah Per Tanaman
54 HST * tn tn 10.00
62 HST * * tn 8.61
70 HST tn * tn 9.11
Diameter Buah
54 HST * tn tn 17.86
62 HST tn ** tn 13.73
70 HST tn tn tn 19.62
Berat Buah Per Tanaman
54 HST * tn tn 22.91
62 HST tn ** tn 18.68
70 HST tn tn tn 25.36
Keterangan : **=berbeda sangat nyata, *=berbeda nyata, tn=tidak berbeda nyata, KK
=koefesien keragaman, M=media tanam, D=dosis pupuk NPK.

16
17

Hasil analis ragam bahwa perlakuan dosis pupuk NPK menunjukkan


perbedaan yang sangat nyata terhadap parameter tinggi tanaman pada umur 30
dan 45 HST, jumlah daun 45 HST, diameter pangkal batang pada umur 45 HST,
diameter buah pada umur 62 HST, berat buah pertanaman pada umur 62 HST,
dan menyatakan perbedaan nyata terhadap parameter luas daun pada umur 15
HST,jumlah buah pertanaman 62 dan 70 HST.Tidak terdapat interaksi yang nyata
antara perlakuan media tanam dengan dosis pupuk NPK terhadap semua
parameter yang di amati.

4.1.1. Tinggi Tanaman


Hasil analisis sidik ragam akibat perlakuan media tanam menunjukkan
bahwa terdapat perbedaan nyata terhadap tinggi tanaman terung pada umur 30
HST dan 45 HST. Terdapat perbedaan sangat nyata terhadap tinggi tanaman
terung pada umur 30 dan 45 HST akibat perlakuan dosis pupuk NPK. Tidak
terdapat interaksi yang nyata antara perlakuan media tanam dan dosis pupuk NPK
terhadap tinggi tanaman terung. Perlakuan media tanam terbaik dijumpai pada
taraf perlakuan M2 (tanah + pupuk kandang 3:1) dengan menghasilkan rata-rata
tinggi tanaman terbaik 21.40 cm pada umur 30 HST dan 57.11 cm pada umur 45
HST yang berbeda nyata dengan taraf perlakuan normal (M 0). Tinggi tanaman
terung disajikan pada Tabel 4.
Tabel 4. Tinggi tanaman terung pada umur 15, 30 dan 45 HST akibat perlakuan
media tanam dan dosis pupuk NPK.
Tinggi Tanaman (cm)
Perlakuan
15 HST 30 HST 45 HST
M0(Kontrol) 7.83 a 18.96 b 51.67 b
M1 (Tanah + Pupuk Kandang (2:1)) 8.02 a 19.99 ab 54.69 ab
M2 (Tanah + Pupuk Kandang (3:1)) 8.09 a 21.40 a 57.11 a
D0 (NPK 0 Kg/ha) 7.51 a 18.89 b 47.1 c
D1 (NPK 150 Kg/ha) 8.74 a 21.81 a 55.62 b
D2 (NPK 200 Kg/ha) 7.54 a 18.61 b 53.21 b
D3 (NPK 250 Kg/ha) 8.14 a 21.14 a 62.12 a
Keterangan : Angka-angka dalam kolom yang diikuti oleh huruf yang sama
menunjukkan tidak berbeda nyata menurut Uji BNT dengan taraf 5 %.
18

Perlakuan dosis pupuk menunjukkan perbedaan sangat nyata terhadap


tinggi tanaman terung pada umur 30 HST dan umur 45 HST. Perlakuan dosis
pupuk terbaik dijumpai pada taraf perlakuan D1 (NPK 150 Kg/ha) pada umur 30
HST yang berbeda nyata dengan D0 (NPK 0 g/ha) dan D2(NPK 200 Kg/ha). Pada
umur 45 HST perlakuan dosis pupuk terbaik dijumpai pada taraf perlakuan D3
(NPK 250 Kg/ha) yaitu sebesar 62.12 cm yang berbeda nyata dengan taraf
perlakuan D0, D1 dan D2.Tidak terdapat interaksi antara media tanam dan dosis
pupuk terhadap tinggi tanaman terung.

4.1.2. Jumlah Daun


Hasil analisis sidik ragam akibat perlakuan media tanam menunjukkan
bahwa terdapat perbedaan nyata terhadap jumlah daun pada umur 45 HST.
Terdapat perbedaan sangat nyata terhadap jumlah daun tanaman terung pada umur
45 HST, akibat perlakuan dosis pupuk NPK. Tidak terdapat interaksi yang nyata
antara perlakuan media tanam dan dosis pupuk NPK terhadap jumlah daun
tanaman terung.
Berdasarkan Tabel 5 menunjukkan bahwa perbedaan media tanam
menunjukkan perbadaan nyata terhadap jumlah daun tanaman terung pada umur
45 HST. Perbedaan media tanam terbaik dijumpai pada taraf perlakuan M2 (tanah
+ pupuk kandang 3:1) dengan menghasilkan rata-rata jumlah daun terbanyak
22.42 helai yang berbeda nyata dengan taraf perlakuan M0 dan M1.
Tabel 5.Jumlah daun tanaman terung pada umur 15, 30 dan 45 HST akibat
perlakuan media tanam dan dosis pupuk NPK.
Jumlah Daun (helai)
Perlakuan
15 HST 30 HST 45 HST
M0(Kontrol) 5.64 a 8.06 a 18.81 a
M1 (Tanah + Pupuk Kandang (2:1)) 5.47 a 8.11 a 19.50 b
M2 (Tanah + Pupuk Kandang (3:1)) 5.83 a 8.33 a 22.42 a
D0 (NPK 0 Kg/ha) 5.41 a 7.89 a 14.33 c
D1 (NPK 150 Kg/ha) 5.89 a 8.56 a 21.78 ab
D2 (NPK 200 Kg/ha) 5.48 a 8.07 a 20.33 b
D3 (NPK 250 Kg/ha) 5.82 a 8.15 a 24.52 a
Keterangan : Angka-angka dalam kolom yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan
tidak berbeda nyata menurut Uji BNT dengan taraf 5 %.
19

Perlakuan dosis pupuk menunjukkan berbeda sangat nyata terhadap


jumlah daun tanaman terung pada umur 45 HST.Perlakuan dosis pupuk terbaik
dijumpai pada taraf perlakuan D3 (NPK 250 Kg/ha) yaitu sebesar 24.52 helai
yang berbeda nyata dengan taraf perlakuan D0, D1 dan D2.Tidak terdapat interaksi
antara media tanam dan dosis pupuk terhadap jumlah daun tanaman terung.

4.1.3. Luas Daun


Hasil analisis sidik ragam akibat perlakuan media tanam menunjukkan
bahwa tidak terdapat perbedaan nyata terhadap luas daun tanaman terung.
Terdapat perbedaan nyata terhadap luas daun tanaman terung pada umur 15 HST,
akibat perlakuan dosis pupuk NPK. Tidak terdapat interaksi yang nyata antara
perlakuan media tanam dan dosis pupuk NPK terhadap luas daun tanaman terung.
Berdasarkan Tabel 6 menunjukkan bahwa perlakuan media tanam tidak
menunjukkan perbadaan nyata terhadap luas daun tanaman terung pada umur 15
HST, 30 HST dan 45 HST. Walaupun tidak menunjukkan perbedaan nyata namun
M1 (Tanah + Pupuk Kandang 2:1) pada umur 30 dan 45 HST menunjukkan luas
daun tertinggi.
Tabel 6. Rata-rata luas daun tanaman terung pada umur 15, 30 dan 45 HST akibat
perlakuan media tanam dan dosis pupuk NPK.
Luas Daun (cm2)
Perlakuan
15 HST 30 HST 45 HST
M0(Kontrol) 3.70 a 8.31 a 9.71 a
M1 (Tanah + Pupuk Kandang (2:1)) 4.11 a 9.15 a 10.74 a
M2 (Tanah + Pupuk Kandang (3:1)) 4.12 a 8.88 a 10.15 a
D0 (NPK 0 Kg/ha) 3.61 ab 8.26 a 9.72 a
D1 (NPK 150 Kg/ha) 4.57 a 8.59 a 10.60 ab
D2 (NPK 200 Kg/ha) 3.78 ab 8.49 a 10.36 ab
D3 (NPK 250 Kg/ha) 3.96 ab 9.78 a 10.12 a
Keterangan : Angka-angka dalam kolom yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan
tidak berbeda nyata menurut Uji BNT dengan taraf 5 %.

Perlakuan dosis pupuk menunjukkan terdapat perbadaan nyata terhadap


luas daun tanaman terung pada umur 15 HST.Tidak terdapat perbedaan nyata
antara taraf perlakuan D0, D1, D2dan D3. Tidak terdapat interaksi antara media
tanam dan dosis pupuk terhadap luas daun tanaman terung.
20

4.1.4. Diameter Pangkal Batang


Hasil analisis sidik ragam akibat perlakuan media tanam menunjukkan
bahwa terdapat perbedaan sangat nyata terhadap diameter pakal batang pada umur
45 HST. Terdapat perbedaan sangat nyata terhadap diameter pangkal
batangtanaman terung pada umur 45 HST, akibat perlakuan dosis pupuk NPK.
Tidak terdapat interaksi yang nyata antara perlakuan media tanam dan dosis
pupuk NPK terhadap jumlah daun tanaman terung.
Berdasarkan Tabel 7 menunjukkan bahwa perbedaan media tanam
menunjukkan perbadaan sangat nyata terhadap diameter pangkal batang tanaman
terung pada umur 45 HST.Perbedaan media tanam terbaik dijumpai pada taraf
perlakuan M2 (tanah + pupuk kandang 3:1) dengan menghasilkan rata-rata
diameter pangkal batang tanaman terbaik 1.22 mm pada umur 45 HST yang
berbeda sangat nyata dengan taraf perlakuan normal (M0).
Tabel 7. Rata-rata diameter pangkal batang tanaman terung pada umur 15, 30 dan
45 HST akibat perlakuan media tanam dan dosis pupuk NPK.
Diameter Pangkal Batang (mm)
Perlakuan
15 HST 30 HST 45 HST
M0(Kontrol) 0.55 a 0.77 ab 1.11 b
M1 (Tanah + Pupuk Kandang (2:1)) 0.55 a 0.75 b 1.18 a
M2 (Tanah + Pupuk Kandang (3:1)) 0.55 a 0.83 a 1.22 a
D0 (NPK 0 Kg/ha) 0.52 a 0.76 a 1.04 c
D1 (NPK 150 Kg/ha) 0.57 a 0.82a 1.19 b
D2 (NPK 200 Kg/ha) 0.56 a 0.75 a 1.18 b
D3 (NPK 250 Kg/ha) 0.55 a 0.81 a 1.27 a
Keterangan : Angka-angka dalam kolom yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan
tidak berbeda nyata menurut UjiBNT dengan taraf 5 %.

Perlakuan dosis pupuk menunjukkan perbedaan sangat nyata terhadap


diameter pangkal batang tanaman terung pada umur 45 HST.Perlakuan dosis
pupuk terbaik dijumpai pada taraf perlakuan D3 (NPK 250 Kg/ha) yang berbeda
sangat nyata dengan D0 (NPK 0 g/ha) D1 (150 Kg/ha) dan D2(NPK 200
Kg/ha).Tidak terdapat interaksi antara media tanam dan dosis pupuk terhadap
diameter pangkal batang tanaman terung.
21

4.1.5. Jumlah Buah Per Tanaman


Hasil analisis sidik ragam akibat perlakuan media tanam menunjukkan
bahwa terdapat perbedaan nyata terhadap jumlah buah per tanaman pada tanaman
terung pada umur 54 HST dan 62 HST. Terdapat perbedaan nyata terhadap
jumlah buah per tanaman pada tanaman terung pada umur 62 dan 70 HST akibat
perlakuan dosis pupuk NPK. Tidak terdapat interaksi yang nyata antara perlakuan
media tanam dan dosis pupuk NPK terhadap jumlah buah per tanaman pada
tanaman terung. Perlakuan media tanam terbaik dijumpai pada taraf perlakuan M2
(tanah + pupuk kandang 3:1) yaitu sebesar 1.39 buahpada umur 54 HST yang
berbeda nyata dengan pelakuan M0 (Kontrol) dan M1 (tanah + pupuk kandang
2:1).Pada umur 62 HST perlakuan media tanam terbaik dijumpai pada taraf
perlakuanM1 (tanah + pupuk kandang 2:1) yaitu sebesar 1.35 buah yang berbeda
nyata dengan taraf perlakuan M0 (Kontrol).Jumlah buah per tanaman pada
tanaman terung disajikan pada Tabel 8.
Tabel 8. Jumlah buah tanaman terung pada umur 54, 62 dan 70 HST akibat
perlakuan media tanam dan dosis pupuk NPK.

Jumlah Buah Per Tanaman


Perlakuan
54 HST 62 HST 70 HST
M0(Kontrol) 1.25 b 1.26 b 1.62 a
M1 (Tanah + Pupuk Kandang (2:1)) 1.24 b 1.35 ab 1.56 a
M2 (Tanah + Pupuk Kandang (3:1)) 1.39 a 1.25 a 1.59 a
D0 (NPK 0 Kg/ha) 1.27 a 1.21 b 1.46 b
D1 (NPK 150 Kg/ha) 1.33 a 1.34 a 1.59 ab
D2 (NPK 200 Kg/ha) 1.27 a 1.35 a 1.63 a
D3 (NPK 250 Kg/ha) 1.31 a 1.39 a 1.68 a
Keterangan : Angka-angka dalam kolom yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan
tidak berbeda nyata menurut Uji BNT dengan taraf 5 %.

Perlakuan dosis pupuk menunjukkan perbedaan nyata terhadap jumlah


buah per tanaman pada tanaman terung pada umur 62 HST dan umur 70 HST.
Perlakuan dosis pupuk terbaik dijumpai pada taraf perlakuan D 3 (NPK 250
Kg/ha) dengan menghasilkan rata – rata jumlah buah per tanaman terbaik 1.39
buah pada umur 62 HST dan 1.68 buah pada umur 70 HST yang berbeda nyata
dengan perlakuan D0 (NPK 0 g/ha) dan D2(NPK 200 Kg/ha). Tidak terdapat
interaksi antara media tanam dan dosis pupuk terhadap jumlah buah per tanaman
pada tanaman terung.
22

4.1.6. Diameter Buah


Hasil analisis sidik ragam akibat perlakuan media tanam menunjukkan
bahwa terdapat perbedaan nyata terhadap diameter buah pada umur 54 HST.
Terdapat perbedaan sangat nyata terhadap diameter buah tanaman terung pada
umur 62 HST, akibat perlakuan dosis pupuk NPK. Tidak terdapat interaksi yang
nyata antara perlakuan media tanam dan dosis pupuk NPK terhadap diameter buah
tanaman terung.
Berdasarkan Tabel 9 menunjukkan bahwa perbedaan media tanam
menunjukkan perbadaan nyata terhadap diameter buah tanaman terung pada umur
54 HST. Perbedaan media tanam terbaik dijumpai pada taraf perlakuan M2 (tanah
+ pupuk kandang 3:1) dengan menghasilkan rata-rata diameter buahterbaik 1.77
mm yang berbeda nyata dengan taraf perlakuan M0 dan M1.
Tabel 9. Rata-rata diameter buah tanaman terung pada umur 54, 62 dan 70 akibat
perlakuan media tanam dan dosis pupuk NPK.
Diameter Buah (mm)
Perlakuan
54 HST 62 HST 70 HST
M0(Kontrol) 1.74 ab 1.87 a 2.08 a
M1 (Tanah + Pupuk Kandang (2:1)) 1.72 b 1.91 a 2.15 a
M2 (Tanah + Pupuk Kandang (3:1)) 1.77 b 1.93 a 2.16 a
D0 (NPK 0 Kg/ha) 1.60 a 1.82 b 2.07 a
D1 (NPK 150 Kg/ha) 1.92 a 1.99 a 2.15 a
D2 (NPK 200 Kg/ha) 1.87 a 1.88 a 2.21 a
D3 (NPK 250 Kg/ha) 1.93 a 2.07 a 2.79 a
Keterangan : Angka-angka dalam kolom yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan
tidak berbeda nyata menurut Uji BNT dengan taraf 5 %.

Perlakuan dosis pupuk menunjukkan perbadaan sangat nyata terhadap


diameter buah tanaman terung pada umur 62 HST.Perlakuan dosis pupuk terbaik
dijumpai pada taraf perlakuan D3 (NPK 250 Kg/ha) yaitu sebesar 2.97 mm yang
berbeda sangat nyata dengan taraf perlakuan D0 (NPK 0 Kg/ha), D1 (NPK 150
Kg/ha)D2 (NPK 200 Kg/ha).Tidak terdapat interaksi antara media tanam dan
dosis pupuk terhadap tinggi tanaman terung.

4.1.7. Berat Buah Per Tanaman


23

Hasil analisis sidik ragam akibat perlakuan media tanam menunjukkan


bahwa terdapat perbedaan nyata terhadap berat buah per tanaman pada umur 54
HST. Terdapat perbedaan sangat nyata terhadap berat buah per tanaman pada
tanaman terung pada umur 62 HST, akibat perlakuan dosis pupuk NPK. Tidak
terdapat interaksi yang nyata antara perlakuan media tanam dan dosis pupuk NPK
terhadap jumlah daun tanaman terung.
Berdasarkan Tabel 10 menunjukkan bahwa perbedaan media tanam
menunjukkan perbadaan nyata terhadap berat buah per tanaman pada tanaman
terung pada umur 54 HST. Perbedaan media tanam terbaik dijumpai pada taraf
perlakuan M2 (tanah + pupuk kandang 3:1) dengan menghasilkan rata-rata berat
buah per tanaman terbanyak 138.63 g yang berbeda nyata dengan taraf perlakuan
M0 dan M1.
Tabel 10. Berat buah per tanaman pada tanaman terung pada umur 15, 30 dan 45
HST akibat perlakuan media tanam dan dosis pupuk NPK.
Berat Buah Per Tanaman (g)
Perlakuan
54 HST 62 HST 70 HST
M0(Kontrol) 108.27 b 73.67 a 101.80 a
M1 (Tanah + Pupuk Kandang (2:1)) 91.47 b 109.018 a 144.66 a
M2 (Tanah + Pupuk Kandang (3:1)) 138.63 a 110.104 a 114.49 a
D0 (NPK 0 Kg/ha) 84.28 a 48.34 b 97.11 a
D1 (NPK 150 Kg/ha) 112.85 a 107.41 b 135.49 a
D2 (NPK 200 Kg/ha) 108.32 a 100.70 b 153.15 a
D3 (NPK 250 Kg/ha) 145.72 a 134.55a 95.52 a
Keterangan : Angka-angka dalam kolom yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan
tidak berbeda nyata menurut Uji BNT dengan taraf 5 %.

Perlakuan dosis pupuk menunjukkan perbadaan sangat nyata terhadap


berat buah per tanaman pada umur 62 HST.Perlakuan dosis pupuk terbaik
dijumpai pada taraf perlakuan D3 (NPK 250 Kg/ha) yang berbeda sangat nyata
dengan D0 (NPK 0 g/ha) dan D2(NPK 200 Kg/ha). Tidak terdapat interaksi antara
media tanam dan dosis pupuk terhadap berat buah per tanaman pada tanaman
terung.

4.2 Pembahasan
24

4.2.1. Tinggi Tanaman


Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa
perlakuan media tanam berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman pada umur
30,45 HSTpada taraf M2 (Tanah + Pupuk Kandang 3:1) yang diberikan mampu
mendukung pertumbuhan tanaman dengan baik karena pupuk kandang merupakan
bahan pembenah tanah yang mampu mendukung pertumbuhan tanaman dengan
baik.Sejalandengan hasil peneltian Sulistyaningsih (2007) bahwapemberian
kombinasi media tanam tanah + pupukkandang + sekam padi pada tanaman sedap
malammemberikan hasil yang terbaik pada variabel panjangdaun, jumlah daun
dibandingkan dengan kombinasimedia tanah + pupuk kandang + serutan.
Kastasapoetra (1988) menambahkan bahwa media pupuk kandang
dapatmemperbaiki keadaan fisik tanah menjadi lebih baik unsur hara didalam
tanahlebih baik pula, dengan demikian penambahan pupuk kandang
akanmenambahkan bahan organik kedalam tanah sehingga dapat memperbaiki
strukturtanah, porositas tanah dan meningkatkan kapasitas tanah dan ketersedian
air yangbaik sehingga sangat berguna untuk pertumbuhan tanaman.
Perlakuan dosis pupuk NPK menunjukkan pengaruh sangat nyata terhadap
tinggi tanaman pada umur 30 HST dan 45 HST hal ini disebabkan oleh
kombinasi N, P, dan K mendorong pertumbuhan dan meningkatkan produksi
biomasa dan pemupukan N, P, dan K telah digunakan untuk meningkatkan
produksi dan hasil terung (Aminifard et al. 2010).Rinsema (1983) menambahkan
bahwa peningkatan tinggi tanaman merupakan suatu pencerminan dari
pertumbuhan tanaman yang menyebabkan perpanjangan ruas-ruas tanaman akibat
memanjang dan membesarnya sel-sel, seiring dengan bertambahnya umur
tanaman, untuk pertumbuhan suatu tanaman ditentukan oleh tersedianya unsur
hara dalam tanah.

4.2.2. Jumlah Daun


Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa
perlakuan media tanam berpengaruh nyata terhadap jumlah daun tanaman terung
pada umur 45 HST pada taraf M 2 (Tanah + Pupuk Kandang 3:1) hal ini diduga
disebabkan oleh adanya perpaduan komposisi tanah dengan berbagai bahan
organik memiliki kemampuan dalam menyediakan nutrisi yang lebih baik untuk
25

pertumbuhan dan perkembangan tanaman terung. Menurut Munawar (2009),


Pupuk kandang mampu menyediakan unsur hara, seperti: N, P, K, S, Ca, Mg, Na,
Fe, Cu dan Mo, walaupun dalam jumlah kecil namun dapat mendukung
pertumbuhan tanaman (Munawar, 2009). Gardneret al. (1991) juga menyatakan
bahwa jumlah daundipengaruhi oleh kandungan unsur harayang tersedia dan
lingkungan. Lingkunganyang optimal akan mendukungpertumbuhan tanaman dan
meningkatkanjumlah daun.
Berdasarkan Tabel 5 perlakuan dosis pupuk berpengaruh sangat nyata
terhadap jumlah daun tanaman terung pada umur 45 HST hal ini sesuai dengan
pernyataan Wijaya(2010), bahwa penambahan nitrogenpada tanaman dapat
mendoronpertumbuhan organ-organ yang berkaitan dengan fotosintesis seperti
daun.Fungsi N adalahmemperbaiki pertumbuhan vegetatif tanaman dan
pembentukan protein (Foth, 1994). Fahruddin (2009), menyatakan bahwa jumlah
daun sangat dipengaruhi oleh unsur hara N, P dan K yang ada di dalam tanah,
dimana unsur N sangat membantu proses pembelah dan pembesaran sel yang
menyebabkan daun muda lebih cepat mencapai bentuk yang sempurna.Nitrogen
merupakan unsurr penting dalam pembentukan klorofil, protoplasma, protein, dan
asam-asam nukleat. Unsur ini mempunyai peranan yang penting dalam
pertumbuhan dan perkembangan semua jaringan hidup. (Brady dan Weil, 2002).

4.2.3. Luas Daun


Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan menunjukkan perlakuan dosis
pupuk berpengaruh nyata terhadap luas daun tanaman terung pada umur 15 HST,
hal ini diduga disebabkan oleh perlakuan pemberian media tanam memberi
tambahan unsur N, P dan K yang lebih tinggi.Bila pasokan N cukup, daun
tanaman akantumbuh besar dan memperluas permukaan yangtersedia untuk
proses fotosintesis. Pasokan nitrogenyang tinggi akan mempercepat
pengubahankarbohidrat menjadi protein dandipergunakanmenyusun dinding sel
(Fahmi, et al., 2010).
Luas daun akan mempengaruhi kuantitas penyerapan cahaya apabila
cahaya dan unsur hara tersedia dalam jumlah yang mencukupi, akan
mengakibatkan jumlah cabang atau daun yang tumbuh pada suatu tanaman
meningkat. Tanaman akan meningkatkan laju pertumbuhan daunnya supaya bias
26

menangkap cahaya secara maksimal sehingga fotosintesis dapat berjalan lancar


(Setyanti, 2013). Tanaman yang cukup mendapat suplai nitrogen membentuk
daun yang memiliki helaian daun lebih luas dengan kandungan klorofil yang lebih
tinggi, sehingga tanaman mampu menghasilkan asimilat dalam jumlah yang tinggi
untuk mendukung pertumbuhan vegetative terutama daun dan batang (Wijaya,
2010).

4.2.4. Diameter Pangkal Batang


Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa
perlakuan media tanam berpengaruh sangat nyata terhadap diameter pangkal
batang tanaman terung pada umur 45 HST pada taraf M 2 (Tanah + Pupuk
Kandang 3:1). Hal ini diduga terjadi karena adanya media tanam yang
mengandung kotoran sapi yang mampu menyediakan unsur hara untuk tanaman.
Aisyah (2011), menambahkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman
merupakan suatu proses penting dalam perkembangbiakan suatu tanaman. Proses
pertumbuhan ditandai dengan terjadinya peningkatan beberapa bagian tanaman
seperti peningkatan tinggi tanaman, panjang daun, lebar daun, dan berat seluruh
begian tanaman.
Berdasarkan Tabel 7 perlakuan dosis pupuk berpengaruh nyata terhadap
diameter pangkal batang tanaman terung pada umur 45 HST. Hal ini diduga
karena unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman berada dalam keadaan seimbang
dan didukung lingkungan yang baik. Jika unsur hara yang dibutuhkan oleh
tanaman tersedia dalam keadaan seimbang, dapat memicu pertumbuhan menjadi
lebih baik dan didukung oleh faktor lingkungan yang baik (Ernawati, 2003).
Semakin tinggi kadar unsur hara nitrigen pada jaringan mengakibatkan
pertumbuhan tanaman semakin terpacu, sehingga dapat menyebabkan tanaman
menjadi lebih tinggi, diameter batang lebih lebar, jumlah daun lebih banyak, daun
akan tumbuh besar dan memperluas permukaannya (Agustina, 2004).

4.2.5. Jumlah Buah Per Tanaman


Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa
perlakuan media tanam berpengaruh nyata terhadap jumlah buah per tanaman
pada umur 54 dan 62 HST pada taraf M2 (Tanah + Pupuk Kandang 3:1) yang
27

diberikan mampu menambah jumlah buah per tanaman hal ini disebabkan
kombinasi N, P, dan K mendorong pertumbuhan dan meningkatkan produksi
biomasa dan pemupukan N, P, dan K telah digunakan untuk meningkatkan
produksi dan hasil terung (Aminifard et al. 2010).
Perlakuan dosis pupuk NPK menunjukkan pengaruh sangat nyata terhadap
jumlah buah per tanaman pada umur 62 HST dan 70 HST. Hal ini diduga karena
pupuk NPK yang diberikan cukup menyediakan unsur hara N, P, dan K sehingga
memacu pertumbuhan bunga dan buah, menurut Darjanto dan Satifah (1989)
untuk pertumbuhan bunga dan buah diperlukan unsur-unsur hara terutama N, P
dan K, kekurangan unsur hara tersebut dapat menganggu pertumbuhan bunga dan
buah tanaman. Sutejo (2002) menyatakan bahwa untuk mendorong pembentukan
bunga sangat diperlukan unsur P. P sangat berpengaruh terhadap perkembangan
tanaman, karena P banyak terdapat dalam sel tanaman berupa nukleotida,
sedangkan nukleotida merupakan suatu ikatan yang mengandung pospor.
Zubaidah &Munir (2007) menambahkan bahwa unsur hara P dapat
mengaktifkan pertumbuhan tanaman, pertumbuhan bunga, mempercepat
pematangan buah dan tanaman.

4.2.6. Diameter Buah


Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa
perlakuan media tanam berpengaruh nyata terhadap diameter buah tanaman terung
pada umur 54 HST pada taraf M2 (Tanah + Pupuk Kandang 3:1). Komposisi
media tanam tanah + pupuk kandang sapi menghasilkan diameter buah lebih besar
dan panjang. Dengan semakin baik kualitas buah yang di hasilkan maka
meningkat pula hasil panen. Hal ini menyebabkan terjadi hubungan yang sinergis
yang saling menunjang antara pupuk kandang sapi dengan dosis pupuk nitrogen
(Syam, 2003).
Perlakuan dosis pupuk NPK menunjukkan pengaruh sangat nyata terhadap
diameter buah tanaman terung pada umur 62 HST hal ini diduga disebabkan oleh
unsur kalium pada multi NPK tinggi yang membantu dalam proses pembentukan
buah. Pemberian pupuk kandang dapat meningkatkan daya serap tanah terhadap
air sehingga dapat meningkatkan penyerapan air pada tanaman dan meningkatkan
diameter buah (Sasongko, 2010).
28

4.2.7. Berat Buah Per Tanaman


Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa
perlakuan media tanam berpengaruh nyata terhadap berat buah per tanaman pada
umur 54 HST pada taraf M2 (Tanah + Pupuk Kandang 3:1) hal ini diduga unsur
hara yang dibutuhkan tanaman tersedia dalam jumlah yang cukup. Hal ini
didukung oleh Lingga (1994), jika unsur hara yang dibutuhkan tanaman tersedia
dalam jumlah yang cukup, maka hasil metabolisme seperti sintesis biomolekul
akan meningkat.Hal ini menyebabkan pembelahan sel, pemanjangan dan
pendewasaan jaringan menjadi lebih sempurna dan cepat, sehingga pertambahan
volume dan bobot kian cepat yang pada akhirnya pertumbuhan tanaman menjadi
lebih baik (Hayati, 2010). Dwijoseputro (1986) menyatakan bahwa semua
tanaman akan tumbuhbaik dan berproduksi tinggi apabila semua unsur hara yang
diberikan cukuptersedia dalam jumlah yang sesuai untuk pertumbuhan dan
produksi tanamanterung itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai