Anda di halaman 1dari 21

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Berat Jual dan Segar Tajuk Tanaman Pakcoy

Berdasarkan hasil pengukuran N-Total (Lampiran 16) dan hasil analisa

sidik ragamnya (Lampiran 17) dapat diketahui bahwa perlakuan jenis media dan

jenis azolla masing-masing berpengaruh nyata terhadap nilai N-Total tanaman

Azolla. Namun, interaksi antara kedua perlakuan berpengaruh tidak nyata

terhadap nilai N-Total Azolla. Nilai rataan N-Total ditunjukkan pada Tabel 7

berikut.

Tabel 5. Nilai berat jual dan segar tajuk tanaman pakcoy pada pemberian jenis
pupuk organik dan konsentrasi POC Urine kelinci
Jenis Pupuk Konsentrasi POC Urine Kelinci (P)
Organik (M) dosis P0 (0 P1 (20 P2 (40 P3 (60 Rataan
20ton/ha ml/polybag) ml/polybag) ml/polybag) ml/polybag)
M1 (Kompos Kulit
Durian) 145,972d 177,500cd 262,889b 227,556bcd 203,479
M2 (Pupuk
Kandang Kambing) 185,278bcd 146,222d 342,333a 185,056bcd 214,722
M3 (Kompos
Limbah Baglog) 186,294bcd 215,889bcd 236,611bc 178,278cd 204,268
Rataan 172,515b 179,870b 280,611a 196,963b
Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada baris dan kolom yang sama tidak berbeda
nyata pada taraf 5% menurut uji Duncan Multiple Range Test

Berdasarkan Tabel 7 diatas dapat dilihat bahwa kandungan nitrogen total

pada perlakuan A1 (Azolla microphylla) nyata lebih tinggi dibandingkan dengan

A2 (Azolla pinnata) yaitu sebesar 3,12%.

Berat Segar Akar Tanaman Pakcoy

Berdasarkan hasil pengukuran N-Total (Lampiran 16) dan hasil analisa

sidik ragamnya (Lampiran 17) dapat diketahui bahwa perlakuan jenis media dan

jenis azolla masing-masing berpengaruh nyata terhadap nilai N-Total tanaman


Azolla. Namun, interaksi antara kedua perlakuan berpengaruh tidak nyata

terhadap nilai N-Total Azolla. Nilai rataan N-Total ditunjukkan pada Tabel 7

berikut.

Tabel 2. Nilai berat segar akar tanaman pakcoy pada pemberian jenis pupuk
organik dan konsentrasi POC Urine kelinci
Jenis Pupuk Konsentrasi POC Urine Kelinci (P)
Organik (M) dosis P0 (0 P1 (20 P2 (40 P3 (60 Rataan
20ton/ha ml/polybag) ml/polybag) ml/polybag) ml/polybag)
M1 (Kompos Kulit
Durian) 10,244 9,822 12,372 9,933 10,593
M2 (Pupuk
Kandang Kambing) 10,667 8,067 16,400 12,056 11,797
M3 (Kompos
Limbah Baglog) 10,000 12,150 12,956 10,656 11,440
Rataan 10,304b 10,013b 13,909a 10,881b
Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada baris dan kolom yang sama tidak berbeda
nyata pada taraf 5% menurut uji Duncan Multiple Range Test

Berdasarkan Tabel 7 diatas dapat dilihat bahwa kandungan nitrogen total

pada perlakuan A1 (Azolla microphylla) nyata lebih tinggi dibandingkan dengan

A2 (Azolla pinnata) yaitu sebesar 3,12%.

Berat Kering Tanaman Pakcoy

Berdasarkan hasil pengukuran N-Total (Lampiran 16) dan hasil analisa

sidik ragamnya (Lampiran 17) dapat diketahui bahwa perlakuan jenis media dan

jenis azolla masing-masing berpengaruh nyata terhadap nilai N-Total tanaman

Azolla. Namun, interaksi antara kedua perlakuan berpengaruh tidak nyata

terhadap nilai N-Total Azolla. Nilai rataan N-Total ditunjukkan pada Tabel 7

berikut.
Tabel 3. Nilai berat kering tanaman pakcoy pada pemberian jenis pupuk organik
dan konsentrasi POC Urine kelinci
Jenis Pupuk Konsentrasi POC Urine Kelinci (P)
Organik (M) dosis P0 (0 P1 (20 P2 (40 P3 (60 Rataan
20ton/ha ml/polybag) ml/polybag) ml/polybag) ml/polybag)
M1 (Kompos Kulit
Durian) 17,277 15,287 16,383 13,110 15,514
M2 (Pupuk
Kandang Kambing) 14,437 12,263 19,083 15,820 15,401
M3 (Kompos
Limbah Baglog) 17,010 15,023 16,760 15,510 16,076
Rataan 16,241 14,191 17,409 14,813
Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada baris dan kolom yang sama tidak berbeda
nyata pada taraf 5% menurut uji Duncan Multiple Range Test

Berdasarkan Tabel 7 diatas dapat dilihat bahwa kandungan nitrogen total

pada perlakuan A1 (Azolla microphylla) nyata lebih tinggi dibandingkan dengan

A2 (Azolla pinnata) yaitu sebesar 3,12%.

Nilai Indeks Panen Tanaman Pakcoy

Berdasarkan hasil pengukuran N-Total (Lampiran 16) dan hasil analisa

sidik ragamnya (Lampiran 17) dapat diketahui bahwa perlakuan jenis media dan

jenis azolla masing-masing

Tabel 3. Nilai indeks panen tanaman pakcoy pada pemberian jenis pupuk organik
dan konsentrasi POC Urine kelinci
Jenis Pupuk Konsentrasi POC Urine Kelinci (P)
Organik (M) dosis P0 (0 P1 (20 P2 (40 P3 (60 Rataan
20ton/ha ml/polybag) ml/polybag) ml/polybag) ml/polybag)
M1 (Kompos Kulit
Durian) 0,259d 0,315cd 0,466b 0,404bcd 0,361
M2 (Pupuk
Kandang Kambing) 0,329bcd 0,259d 0,607a 0,328bcd 0,381
M3 (Kompos
Limbah Baglog) 0,330bcd 0,383bcd 0,420bc 0,316cd 0,362
Rataan 0,306b 0,319b 0,498a 0,349b
Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada baris dan kolom yang sama tidak berbeda
nyata pada taraf 5% menurut uji Duncan Multiple Range Test
Berdasarkan Tabel 7 diatas dapat dilihat bahwa kandungan nitrogen total

pada perlakuan A1 (Azolla microphylla) nyata lebih tinggi dibandingkan dengan

A2 (Azolla pinnata) yaitu sebesar 3,12%.

Pembahasan

Pemberian Jenis Pupuk Organik Dosis 20ton/ha (M) terhadap Pertumbuhan


Tanaman Pakcoy (Brassica rapa L.)

Secara statistik, perlakuan jenis azolla berpengaruh nyata terhadap berat

basah biomassa azolla sejalan dengan meningkatnya nilai laju pertumbuhan

relatif. Perlakuan A1 (Azolla microphylla) pada setiap pengamatan (I,II,III dan

IV) meningkatkan berat basah tanaman azolla dengan nilai rataan tertinggi 80,67

gram. Hal ini diduga karena jenis A. microphylla lebih toleran terhadap kondisi di

lokasi penelitian yaitu dengan temperatur agak tinggi mencapai 32 oC. Hal ini

sesuai dengan Utama et al., (2015) yang menyatakan bahwa Azolla microphylla

merupakan salah satu spesies azolla yang mulai banyak dibudidayakan di

Indonesia karena memiliki karakteristik lebih toleran terhadap temperatur tinggi

dibandingkan spesies lainnya. Selain itu, spesies ini dapat menghasilkan biomassa

dalam jumlah yang banyak dengan kemampuan fiksasi N2 yang tinggi.

Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan jenis azolla (A) tidak

berpengaruh nyata terhadap nilai C-Organik. Namun, perlakuan A1 (Azolla

microphylla) memiliki nilai kadar C-Organik yang lebih tinggi dibandingkan

perlakuan A2 (Azolla pinnata) dengan nilai sebesar 2,94%. Kandungan ini

menunjukkan banyaknya unsur hara yang terkandung dalam media, dimana dalam

pertumbuhannya azolla membutuhkan jumlah unsur hara yang cukup terutama

unsur hara makro. Hal ini sesuai dengan Arifin (2003) yang menyatakan bahwa
pertumbuhan tanaman azolla yang optimal dapat terjadi apabila kondisi medium

tumbuh yaitu unsur hara terpenuhi seperti N, P, dan K. Selain unsur makro, Azolla

microphylla membutuhkan unsur mikro (Fe, Zn, Co, Mn, dan Mo) dan

mikronutrien lain yang biasa terdapat di dalam tanah.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa perlakuan jenis azolla (A)

tidak berpengaruh nyata terhadap pH air. Namun, nilai rataan pH air tertinggi

ditunjukkan oleh perlakuan A1 (Azolla microphylla) dengan nilai sebesar 6,62,

peningkatan nilai pH ini diduga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi

pertumbuhan tanaman Azolla microphylla. Nilai derajat kemasaman (pH) air ini

dapat dijadikan pula sebagai parameter kualitas air bagi pertumbuhan azolla.

Hal ini sesuai dengan Utama et al., (2015) yang menyatakan bahwa derajat

keasaman (pH) air merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan

dan serapan nitrogen Azolla microphylla. Nilai pH air yang diamati yaitu pada

hari 7 – 21 HST dan tercatat bahwa pH air stabil pada kisaran 7,2 dimulai pada

umur 14 sampai 21 HST.

Secara statistik, perlakuan jenis azolla (A) berpengaruh nyata dalam

meningkatkan nilai N-Total. Dimana, nilai rataan N-Total tertinggi ditunjukkan

oleh perlakuan A1 (Azolla microphylla) dengan nilai sebesar 3,12%. Hal ini

diduga karena jenis A. microphylla memiliki tingkat kemampuan fiksasi N2 dari

udara yang tinggi dimana aktifitas ini berkaitan erat dengan Anabaena azollae.

Hal ini sesuai dengan Arifin (2003) yang menyatakan bahwa Azolla microphylla

lebih toleran terhadap temperatur agak tinggi, sehingga sangat baik bila

dibudidayakan pada kondisi iklim tropis. Selain itu, spesies ini dapat
menghasilkan biomassa dalam jumlah banyak dengan kemampuan memfiksasi N 2

dari udara yang tinggi.

Pemberian Jenis Pupuk Organik Dosis 20ton/ha (M) dan Beberapa Konsentrasi
POC Urine Kelinci (P) terhadap Pertumbuhan Tanaman Pakcoy (Brassica rapa L.)

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa perlakuan jenis media

berpengaruh secara signifikan terhadap berat basah dan laju pertumbuhan relatif.

berat basah yang tertinggi pada pengamatan terakhir sebesar 88.50 gram, hal ini

diduga karena pupuk kandang ayam yang digunakan memiliki kandungan

C-Organik yang lebih tinggi dibandingkan media lainnya yaitu sebesar 15,31%

(Hasil Analisis) dimana kandungan bahan organik dapat menunjukkan banyaknya

unsur hara yang dapat disumbangkan kedalam tanah sehingga tanah dapat

menyediakan unsur hara yang cukup bagi pertumbuhan Azolla. Hal ini sesuai

dengan Surdina et al., (2016) yang menyatakan bahwa tanaman Azolla menyerap

bahan organik melalui akar-akarnya dan menyebarkannya keseluruh bagian

daunnya, apabila bahan organik yang diserap kurang maka pertumbuhannya akan

terhambat.

Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan jenis media (M)

berpengaruh nyata terhadap nilai C-Organik Azolla. Nilai rataan C-Organik

tertinggi terdapat pada perlakuan M3 (Pupuk Kandang Ayam) dengan nilai

sebesar 3,33%. Hal ini disebabkan karena pupuk kandang ayam yang digunakan

dalam penelitian ini memiliki kandungan C-Organik yang lebih tinggi

dibandingkan jenis media lainnya yaitu sebesar 15,31%. Hal ini sesuai dengan

Afandi et al., (2015) yang menyatakan bahwa penggunaan pupuk kandang (ayam,

sapi dan kambing) sebagai sumber bahan organik dapat meningkatkan kandungan
C-organik dimana dengan peningkatan C-organik juga dapat mempengaruhi sifat

tanah menjadi lebih baik secara fisik, kimia dan biologi.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa perlakuan jenis media (M)

berpengaruh nyata terhadap pH air. Nilai rataan pH air tertinggi didapatkan pada

perlakuan M5 (Pupuk kandang kambing) dengan nilai sebesar 6,89. Hal ini

disebabkan karena pupuk kandang kambing yang digunakan dalam penelitian ini

memiliki nilai pH yang paling tinggi dibandingkan perlakuan media lainnya yaitu

8,94. Peningkatan nilai pH ini diduga menjadi salah satu faktor yang dapat

mempengaruhi pertumbuhan tanaman Azolla microphylla. Hal ini sesuai dengan

Surdina et al., (2016) yang menyatakan bahwa kisaran nilai pH yaitu 7,4-8,6 ini

merupakan kisaran pH toleransi untuk pertumbuhan Azolla microphylla. Nilai

derajat keasaman (pH) air merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

pertumbuhan dan serapan nitrogen Azolla microphylla.

Secara statistik, perlakuan jenis media (M) berpengaruh nyata dalam

meningkatkan nilai N-Total Azolla. Dimana, nilai rataan N-Total Azolla tertinggi

ditunjukkan oleh perlakuan M3 (Pupuk Kandang Ayam) dengan nilai sebesar

3,64%. Hal ini diduga karena jenis A. microphylla memiliki tingkat kemampuan

fiksasi N2 dari udara yang tinggi dimana aktifitas ini berkaitan erat dengan

Anabaena azollae. Hal ini sesuai dengan Arifin (2003) yang menyatakan bahwa

Azolla microphylla lebih toleran terhadap temperatur agak tinggi, sehingga sangat

baik bila dibudidayakan pada kondisi iklim tropis. Selain itu, spesies ini dapat

menghasilkan biomassa dalam jumlah banyak dengan kemampuan memfiksasi N 2

dari udara yang tinggi.


Interaksi Pemberian Beberapa Konsentrasi POC Urine Kelinci (P) terhadap
Pertumbuhan Tanaman Pakcoy (Brassica rapa L.)

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa interaksi jenis azolla (A) dan

jenis media pertumbuhan (M) berpengaruh nyata terhadap berat basah biomassa

azolla sejalan dengan laju pertumbuhan relatif. Berat basah mengalami

peningkatan yang signifikan pada setiap pengamatan dengan nilai rataan yang

tertinggi pada pengamatan terakhir terdapat pada perlakuan A1M3 (Azolla

microphylla dan Pupuk Kandang Ayam) dengan nilai sebesar 91.74 gram.

Penambahan biomassa ini disebabkan karena Azolla microphylla mengalami

pertumbuhan yang baik, didukung dengan media pupuk kandang ayam yang

memiliki kandungan hara yang lebih tinggi dibandingkan media lainnya sehingga

dapat memenuhi kebutuhan hara tanaman azolla. Hal ini sesuai dengan Utama et

al., (2015) yang menyatakan bahwa pertumbuhan Azolla microphylla sangat

dipengaruhi oleh ketersediaan unsur hara makro salah satunya ialah fosfat. Unsur

fosfat bagi tanaman azolla dapat membentuk senyawa pirofosfat yang diperlukan

sebagai sumber energi utama untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

Dijelaskan pula dalam penelitian Marwiyah (2003) bahwa peningkatkan biomassa

dan pertumbuhan Azolla microphylla terjadi jika ditambahkan fosfat dengan

konsentrasi 30 ppm.

Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa interaksi jenis azolla (A) dan jenis

media (M) berpengaruh nyata terhadap nilai C-Organik Azolla. Nilai rataan C-

Organik tertinggi terdapat pada perlakuan A1M3 (Azolla microphylla dan Pupuk

Kandang Ayam) dengan nilai sebesar 3,58%. Hal ini disebabkan karena

berdasarkan hasil analisis media pupuk kandang ayam yang digunakan dalam

penelitian ini memiliki kandungan C-Organik sebesar 15,31%, kadar C-Organik


ini lebih tinggi dibandingkan jenis media lainnya. Hal ini sesuai dengan Putra et

al., (2013) yang menyatakan bahwa mengaplikasikan azolla dapat meningkatkan

kesuburan tanah dengan jalan meningkatkan ketersediaan nitrogen, karbon

organik, ketersediaan unsur P dan K sehingga azolla dapat menjadi kombinasi

alternatif dengan pupuk organik maupun aorganik dalam penyediaan unsur hara

pada tanaman.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa interaksi jenis azolla (A) dan

jenis media (M) tidak berpengaruh nyata terhadap pH air. Namun, nilai rataan pH

air tertinggi ditunjukkan oleh perlakuan A1M4 (Azolla microphylla dan pupuk

kandang sapi) dengan nilai sebesar 6,97. Naiknya nilai pH ini diduga menjadi

salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman Azolla microphylla

serta dapat dijadikan pula sebagai parameter kualitas air untuk pertumbuhan

tanaman azolla. Hal ini sesuai dengan Sitompul et al., (2012) yang menyatakan

bahwa pada perlakuan yang diberi Azolla sp. menunjukkan pH semakin hari

semakin menurun dan bergerak ke arah normal hingga di akhir penelitian. Nilai

pH di awal penelitian berkisar 8 - 8,5 dan di akhir penelitian berkisar 7 - 7,5.

Secara statistik, interaksi jenis azolla (A) dan jenis media (M) tidak

berpengaruh nyata dalam meningkatkan nilai N-Total. Namun, dapat dilihat

bahwa terjadi peningkatan N-total pada tiap perlakuan dibandingkan kandungan N

semula. Nilai rataan N-Total tertinggi terdapat pada perlakuan A1M3 (Azolla

microphylla dan pupuk kandang ayam) dengan nilai sebesar 3,88%.


Lampiran 1. Data Analisis Tinggi Tanaman Pakcoy 2MST
Ulangan
Perlakuan Total Rataan
I II III
M1P0 12.17 10.67 11.33 34.17 11.39
M1P1 12.50 11.50 10.83 34.83 11.61
M1P2 11.67 11.83 13.33 36.83 12.28
M1P3 13.17 8.00 14.33 35.50 11.83
M2P0 11.00 9.50 11.67 32.17 10.72
M2P1 8.83 7.83 11.00 27.67 9.22
M2P2 16.50 17.83 12.00 46.33 15.44
M2P3 9.50 12.00 9.50 31.00 10.33
M3P0 12.50 10.83 11.17 34.50 11.50
M3P1 10.17 9.17 11.83 31.17 10.39
M3P2 10.67 10.17 12.83 33.67 11.22
M3P3 7.67 11.50 11.67 30.83 10.28
Total 136.33 130.83 141.50 408.67
Rataan 11.36 10.90 11.79 11.35

Lampiran 2. Analisis Sidik Ragam Tinggi Tanaman Pakcoy 2MST


F. Tab Ket.
SK db JK KT F Hit
5% 0.05
Ulangan 2 4.742 2.371 0.722 3.443 tn
Perlakuan 11 77.988 7.090 2.160 2.259 tn
M 2 5.307 2.654 0.809 3.443 tn
P 3 34.722 11.574 3.527 3.049 *
MxP 6 37.958 6.326 1.928 2.549 tn
Galat 22 72.202 3.282
Total 35 154.932

FK 4639.123
KK 15.96
Lampiran 3. Data Analisis Tinggi Tanaman Pakcoy 3MST
Ulangan
Perlakuan Total Rataan
I II III
M1P0 17.83 15.67 18.17 51.67 17.22
M1P1 18.67 13.83 16.83 49.33 16.44
M1P2 18.50 18.67 20.33 57.50 19.17
M1P3 17.83 12.5 21.17 51.50 17.17
M2P0 17.17 14.67 17.17 49.00 16.33
M2P1 12.83 12.83 17.67 43.33 14.44
M2P2 21.17 24.33 20.00 65.50 21.83
M2P3 16.50 16.67 14.50 47.67 15.89
M3P0 17.67 16.17 18.83 52.67 17.56
M3P1 17.50 15.67 18.00 51.17 17.06
M3P2 16.00 15.67 17.50 49.17 16.39
M3P3 12.17 17.00 21.17 50.33 16.78
Total 203.83 193.67 221.33 618.83
Rataan 16.99 16.14 18.44 17.19

Lampiran 4. Analisis Sidik Ragam Tinggi Tanaman Pakcoy 3MST


F. Tab Ket.
SK db JK KT F Hit
5% 0.05
Ulangan 2 32.640 16.320 3.419 3.443 tn
Perlakuan 11 110.860 10.078 2.111 2.259 tn
M 2 1.927 0.964 0.202 3.443 tn
P 3 50.231 16.744 3.508 3.049 *
MxP 6 58.702 9.784 2.050 2.549 tn
Galat 22 105.008 4.773
Total 35 248.508

FK 10637.630
KK 12.71
Lampiran 5. Data Analisis Tinggi Tanaman Pakcoy 4MST
Ulangan
Perlakuan Total Rataan
I II III
M1P0 21.50 20.33 22.67 64.50 21.50
M1P1 21.83 20.17 20.50 62.50 20.83
M1P2 23.33 23.67 25.50 72.50 24.17
M1P3 21 18.33 26.83 66.17 22.06
M2P0 21.00 20.83 22.00 63.83 21.28
M2P1 17.50 19.17 21.33 58.00 19.33
M2P2 24.83 29.50 25.33 79.67 26.56
M2P3 22.33 21.17 21.67 65.17 21.72
M3P0 22.33 20.67 20.50 63.50 21.17
M3P1 23.50 22.67 23.17 69.33 23.11
M3P2 21.50 22.17 25.33 69.00 23.00
M3P3 19.67 21.67 23.83 65.17 21.72
Total 260.33 260.33 278.67 799.33
Rataan 21.69 21.69 23.22 22.20

Lampiran 6. Analisis Sidik Ragam Tinggi Tanaman Pakcoy 4MST


F. Tab Ket.
SK db JK KT F Hit
5% 0.05
Ulangan 2 18.673 9.336 3.038 3.443 tn
Perlakuan 11 111.840 10.167 3.309 2.259 *
M 2 0.080 0.040 0.013 3.443 tn
P 3 70.025 23.342 7.596 3.049 *
MxP 6 41.735 6.956 2.264 2.549 tn
Galat 22 67.605 3.073
Total 35 198.117

FK 17748.160
KK 7.90

Lampiran 7. Data Analisis Jumlah Daun Tanaman Pakcoy 2MST


Ulangan
Perlakuan Total Rataan
I II III
M1P0 7.17 6.5 7.17 20.83 6.94
M1P1 7.17 8.00 6.83 22.00 7.33
M1P2 7.33 7.833 7.83 23.00 7.67
M1P3 8.333 6.833 7.83 23.00 7.67
M2P0 7.00 7.17 7.17 21.33 7.11
M2P1 6.50 6.67 7.50 20.67 6.89
M2P2 9.50 9.50 8.00 27.00 9.00
M2P3 7.00 7.67 6.83 21.50 7.17
M3P0 7.00 7.33 6.67 21.00 7.00
M3P1 6.67 7.167 7.33 21.17 7.06
M3P2 6.67 7.50 7.17 21.33 7.11
M3P3 6.17 7.33 7.83 21.33 7.11
Total 86.50 89.50 88.17 264.17
Rataan 7.21 7.46 7.35 7.34

Lampiran 8. Analisis Sidik Ragam Jumlah Daun Tanaman Pakcoy 2MST


F. Tab Ket.
SK db JK KT F Hit
5% 0.05
Ulangan 2 0.377 0.188 0.615 3.443 tn
Perlakuan 11 11.138 1.013 3.308 2.259 *
M 2 1.414 0.707 2.309 3.443 tn
P 3 4.576 1.525 4.983 3.049 *
MxP 6 5.148 0.858 2.803 2.549 *
Galat 22 6.735 0.306
Total 35 18.249

FK 1938.445
KK 7.54

Lampiran 9. Data Analisis Jumlah Daun Tanaman Pakcoy 3MST


Ulangan
Perlakuan Total Rataan
I II III
M1P0 9.50 9.5 10.83 29.83 9.94
M1P1 11.33 10.50 10.50 32.33 10.78
M1P2 11.33 11.67 13.67 36.67 12.22
M1P3 11.17 9.5 12.17 32.83 10.94
M2P0 9.67 9.83 11.33 30.83 10.28
M2P1 8.83 9.50 10.67 29.00 9.67
M2P2 15.17 14.17 12.50 41.83 13.94
M2P3 10.17 11.17 9.67 31.00 10.33
M3P0 11.17 10.50 10.17 31.83 10.61
M3P1 10.50 9.667 11.17 31.33 10.44
M3P2 10.17 10.67 11.33 32.17 10.72
M3P3 8.67 10.83 11.17 30.67 10.22
Total 127.67 127.50 135.17 390.33
Rataan 10.64 10.63 11.26 10.84

Lampiran 10. Analisis Sidik Ragam Jumlah Daun Tanaman Pakcoy 3MST
F. Tab Ket.
SK db JK KT F Hit
5% 0.05
Ulangan 2 3.196 1.598 1.804 3.443 tn
Perlakuan 11 44.756 4.069 4.593 2.259 *
M 2 2.154 1.077 1.216 3.443 tn
P 3 25.633 8.544 9.645 3.049 *
MxP 6 16.969 2.828 3.193 2.549 *
Galat 22 19.489 0.886
Total 35 67.441

FK 4232.225
KK 8.68
Lampiran 11. Data Analisis Jumlah Daun Tanaman Pakcoy 4MST
Ulangan
Perlakuan Total Rataan
I II III
M1P0 14.17 14.33 14.83 43.33 14.44
M1P1 16.17 16.00 16.50 48.67 16.22
M1P2 17.33 17.5 19.00 53.83 17.94
M1P3 16.17 14 19.67 49.83 16.61
M2P0 14.50 14.50 16.00 45.00 15.00
M2P1 13.50 14.67 16.00 44.17 14.72
M2P2 19.67 20.67 19.33 59.67 19.89
M2P3 15.17 17.50 14.67 47.33 15.78
M3P0 16.83 15.33 15.67 47.83 15.94
M3P1 16.83 15.67 15.83 48.33 16.11
M3P2 15.33 17.33 18.00 50.67 16.89
M3P3 16.50 17.33 16.33 50.17 16.72
Total 192.17 194.83 201.83 588.83
Rataan 16.01 16.24 16.82 16.36

Lampiran 12. Analisis Sidik Ragam Jumlah Daun Tanaman Pakcoy 4MST
F. Tab Ket.
SK db JK KT F Hit
5% 0.05
Ulangan 2 4.154 2.077 1.480 3.443 tn
Perlakuan 11 72.694 6.609 4.708 2.259 *
M 2 0.076 0.038 0.027 3.443 tn
P 3 49.558 16.519 11.768 3.049 *
MxP 6 23.060 3.843 2.738 2.549 *
Galat 22 30.883 1.404
Total 35 107.731

FK 9631.242
KK 7.24
Lampiran 13. Data Analisis Luas Area Daun Tanaman Pakcoy
Ulangan
Perlakuan Total Rataan
I II III
M1P0 79.06 57.44 63.25 199.75 66.58
M1P1 119.55 63.59 53.80 236.94 78.98
M1P2 77.46 76.78 78.15 232.39 77.46
M1P3 64.61 64.72 91.00 220.33 73.44
M2P0 91.46 84.97 68.93 245.36 81.79
M2P1 76.10 61.65 72.23 209.98 69.99
M2P2 113.86 139.57 98.85 352.28 117.43
M2P3 81.79 70.30 75.76 227.84 75.95
M3P0 88.04 66.32 71.66 226.02 75.34
M3P1 91.91 66.32 75.30 233.53 77.84
M3P2 130.70 78.83 86.68 296.21 98.74
M3P3 65.86 82.13 77.12 225.11 75.04
Total 1080.40 912.62 912.73 2905.74
Rataan 90.03 76.05 76.06 80.72

Lampiran 14. Analisis Sidik Ragam Luas Area Daun Tanaman Pakcoy
F. Tab Ket.
SK db JK KT F Hit
5% 0.05
Ulangan 2 1562.860 781.430 3.270 3.443 tn
Perlakuan 11 6440.816 585.529 2.450 2.259 *
M 2 907.701 453.851 1.899 3.443 tn
P 3 3539.070 1179.690 4.936 3.049 *
MxP 6 1994.045 332.341 1.391 2.549 tn
Galat 22 5258.071 239.003
Total 35 13261.747

FK 234537.409
KK 19.15
Lampiran 15. Data Analisis Berat Segar Total Tanaman Pakcoy
Ulangan
Perlakuan Total Rataan
I II III
M1P0 160.17 187.67 166.50 514.33 171.44
M1P1 148.00 220.17 185.83 554.00 184.67
M1P2 228.17 282.83 364.00 875.00 291.67
M1P3 188.33 147.67 326.67 662.67 220.89
M2P0 169.00 220.17 228.83 618.00 206.00
M2P1 128.83 118.67 235.50 483.00 161.00
M2P2 365.00 440.83 331.50 1137.33 379.11
M2P3 197.17 231.50 200.33 629.00 209.67
M3P0 265.00 172.50 203.00 640.50 213.50
M3P1 249.50 191.67 275.33 716.50 238.83
M3P2 228.83 263.00 166.50 658.33 219.44
M3P3 104.00 244.17 238.50 586.67 195.56
Total 2432.00 2720.83 2922.50 8075.33
Rataan 202.67 226.74 243.54 224.31

Lampiran 16. Analisis Sidik Ragam Berat Segar Total Tanaman Pakcoy
F. Tab Ket.
SK db JK KT F Hit
5% 0.05
Ulangan 2 10130.122 5065.061 1.774 3.443 tn
Perlakuan 11 115843.451 10531.223 3.689 2.259 *
M 2 3853.136 1926.568 0.675 3.443 tn
P 3 63949.414 21316.471 7.468 3.049 *
MxP 6 48040.901 8006.817 2.805 2.549 *
Galat 22 62799.415 2854.519
Total 35 188772.988

FK 1811416.901
KK 23.82
Lampiran 17. Data Analisis Berat Jual dan Segar Tajuk Tanaman Pakcoy
Ulangan
Perlakuan Total Rataan
I II III
M1P0 143.18 166.83 127.90 437.92 145.97
M1P1 163.50 201.83 167.17 532.50 177.50
M1P2 205.00 248.5 335.17 788.67 262.89
M1P3 170.33 225.33 287.00 682.67 227.56
M2P0 144.17 202.83 208.83 555.83 185.28
M2P1 119.00 97.50 222.17 438.67 146.22
M2P2 334.17 390.83 302.00 1027.00 342.33
M2P3 179.00 193.83 182.33 555.17 185.06
M3P0 242.17 159.00 157.72 558.88 186.29
M3P1 229.50 167.17 251.00 647.67 215.89
M3P2 207.83 223.33 278.67 709.83 236.61
M3P3 93.67 225.33 215.83 534.83 178.28
Total 2231.52 2502.33 2735.78 7469.63
Rataan 185.96 208.53 227.98 207.49

Lampiran 18. Analisis Sidik Ragam Berat Jual dan Segar Tajuk Tanaman Pakcoy
F. Tab Ket.
SK db JK KT F Hit
5% 0.05
Ulangan 2 10614.596 5307.298 2.637 3.443 tn
Perlakua
11 99929.516 9084.501 4.514 2.259 *
n
M 2 945.273 472.636 0.235 3.443 tn
22330.86
P 3 66992.606 11.095 3.049 *
9
MxP 6 31991.637 5331.939 2.649 2.549 *
Galat 22 44279.670 2012.712
Total 35 154823.781

FK 1549872.837
KK 21.62
Lampiran 19. Data Analisis Berat Segar Akar Tanaman Pakcoy
Ulangan
Perlakuan Total Rataan
I II III
M1P0 8.25 11.10 11.38 30.73 10.24
M1P1 9.33 11.20 8.93 29.47 9.82
M1P2 12.10 12.27 12.75 37.12 12.37
M1P3 10.45 8.72 10.63 29.80 9.93
M2P0 8.42 10.80 12.78 32.00 10.67
M2P1 7.47 8.67 8.07 24.20 8.07
M2P2 16.65 16.67 15.88 49.20 16.40
M2P3 9.83 16.97 9.37 36.17 12.06
M3P0 11.57 8.52 9.92 30.00 10.00
M3P1 12.10 13.13 11.22 36.45 12.15
M3P2 12.75 12.03 14.08 38.87 12.96
M3P3 6.92 10.88 14.17 31.97 10.66
Total 125.83 140.95 139.18 405.97
Rataan 10.49 11.75 11.60 11.28

Lampiran 20. Analisis Sidik Ragam Berat Segar Akar Tanaman Pakcoy
F. Tab Ket.
SK db JK KT F Hit
5% 0.05
Ulangan 2 11.385 5.692 1.527 3.443 tn
Perlakuan 11 147.942 13.449 3.608 2.259 *
M 2 9.181 4.590 1.231 3.443 tn
P 3 86.673 28.891 7.750 3.049 *
MxP 6 52.089 8.681 2.329 2.549 tn
Galat 22 82.009 3.728
Total 35 241.336

FK 4578.026
KK 17.12
Lampiran 21. Data Analisis Berat Kering Tanaman Pakcoy
Ulangan
Perlakuan Total Rataan
I II III
M1P0 17.47 16.03 18.33 51.83 17.28
M1P1 16.81 14.15 14.9 45.86 15.29
M1P2 17.44 16.02 15.69 49.15 16.38
M1P3 13.76 12.03 13.54 39.33 13.11
M2P0 15.78 13.77 13.76 43.31 14.44
M2P1 7.18 13.87 15.74 36.79 12.26
M2P2 23.72 22.31 11.22 57.25 19.08
M2P3 14.92 15.68 16.86 47.46 15.82
M3P0 17.24 13.83 19.96 51.03 17.01
M3P1 16.25 15.34 13.48 45.07 15.02
M3P2 11.37 19.86 19.05 50.28 16.76
M3P3 14.99 13.03 18.51 46.53 15.51
Total 186.93 185.92 191.04 563.89
Rataan 15.58 15.49 15.92 15.66

Lampiran 22. Analisis Sidik Ragam Berat Kering Tanaman Pakcoy


F. Tab Ket.
SK db JK KT F Hit
5% 0.05
Ulangan 2 1.226 0.613 0.059 3.443 tn
Perlakuan 11 114.053 10.368 0.993 2.259 tn
M 2 3.136 1.568 0.150 3.443 tn
P 3 56.437 18.812 1.801 3.049 tn
MxP 6 54.480 9.080 0.869 2.549 tn
Galat 22 229.791 10.445
Total 35 345.070

FK 8832.554
KK 20.63
Lampiran 23. Data Analisis Indeks Panen Tanaman Pakcoy
Ulangan
Perlakuan Total Rataan
I II III
M1P0 0.2539 0.2959 0.2268 0.78 0.26
M1P1 0.29 0.3579 0.2965 0.94 0.31
M1P2 0.3635 0.4407 0.5944 1.40 0.47
M1P3 0.3021 0.3996 0.509 1.21 0.40
M2P0 0.2557 0.3597 0.3703 0.99 0.33
M2P1 0.211 0.1729 0.394 0.78 0.26
M2P2 0.5926 0.6931 0.5356 1.82 0.61
M2P3 0.3174 0.3437 0.3233 0.98 0.33
M3P0 0.4295 0.282 0.2797 0.99 0.33
M3P1 0.407 0.2965 0.4451 1.15 0.38
M3P2 0.3686 0.3961 0.4942 1.26 0.42
M3P3 0.1661 0.3996 0.3828 0.95 0.32
Total 3.96 4.44 4.85 13.25
Rataan 0.33 0.37 0.40 0.37

Lampiran 24. Analisis Sidik Ragam Indeks Panen Tanaman Pakcoy


F. Tab Ket.
SK db JK KT F Hit
5% 0.05
Ulangan 2 0.033 0.017 2.637 3.443 tn
Perlakuan 11 0.314 0.029 4.514 2.259 *
M 2 0.003 0.001 0.235 3.443 tn
P 3 0.211 0.070 11.095 3.049 *
MxP 6 0.101 0.017 2.649 2.549 *
Galat 22 0.139 0.006
Total 35 0.487

FK 4.874
KK 21.62

Anda mungkin juga menyukai