Anda di halaman 1dari 7

AHMAD ZAMIL SA’DI ABU HANIF | 19025010141

UAS STATISTIKA 5C

1. Sebuah penelitian yang dilakukan di rumah kaca bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis
pupuk urea terhadap hasil tanaman jagung komposit. Percobaan dilakukan menggunakan
media yang ditempatkan dalam pot. Percobaan terdiri atas perlakuan yang menggunakan 7
dosis pupuk dengan 4 ulangan.

a. Rancangan percobaan apa yang sesuai dengan kasus tersebut, jelaskan!


b. Buat model Matematis dari rancangan percobaan tersebut dan jelaskan!
c. Buat Hipotesis statistiknya!
d. Apabila hasil anova dari data penelitian tersebut seperti pada tabel di bawah, maka berilah
kesimpulan percobaan tersebut !

Jawab :

a. Rancangan acak kelompok lengkap, karena rancangan acak kelompok lengkap merupakan
rancangan acak kelompok dengan semua perlakuan dicobakan pada setiap kelompok yang ada.
Dengan tingkat ketepatan berbanding terbalik terhadap jumlah variabel yang ada. Tujuan
pengelompokan satuan-satuan percobaan tersebut adalah untuk membuat keragaman
satuan-satuan percobaan di dalam masing-masing kelompok sekecil mungkin sedangkan
perbedaan antar kelompok sebesar mungkin.

b.
Aij = µ + ſi + βij

Aij = Tinggi tanaman jagung yang menerima perlakuan dosis urea ke i pada ulangan ke j

µ = nilai tengah umum

ſ = perngaruh perlakuan urea ke i

β = pengaruh acak (kesalahan percobaan) pada perlakuan urea ke i ulangan ke j

c.
Pemberian pupuk pada tanaman jagung dengan dosis yang berbeda pada beberapa kali
ualangan menghasilkan pengaruh yang berbeda pula pada hasil yang diberikan tanaman
jagung setelah mengalami perlakuan.
H0 ; A = 0,1
Dengan hipotesa pupuk urea berpengaruh pada tinggi tanaman berbanding lurus dengan
jumlah dosis dengan peningkatan 10%

H1 ; A = 0
Dengan hipotesa pupuk urea tidak berpengaruh pada tinggi tanaman berbanding lurus dengan
jumlah dosis urea

d. Fhit (2.761) > 2.5727 dengan hal ini maka hipotesis nol ditolak, dalam hal ini berati pada taraf
95% ada satu atau lebih dari rata-rata perlakuan yang berbeda dengan hal ini keputusan H0
ditolak yang berarti terhadap perbedaan pengaruh perlakuan terhadap respon percobaan
yang diamati.

2. Berikut data mengenai produksi padi yang ditanam pada luasan sawah masing-masing 2000
m2 dari 3 jenis varietas padi yaitu IR 32, IR 36 dan VUTW. Hasil produksi satu musim tanam
telah diperoleh data sebagai berikut.

Diketahui:
JKT = 259.33
JKP = 206.94
JKG = JKT – JKP = 52.39
dbg = 3x4 = 12
KTP = 129.665
KTG = 4.366

a. Apakah ada perbedaan dalam hasil produksi antara ketiga jenis varietas padi dan tunjukanlah
yang mana dari ketiga jenis varietas padi tersebut yang memiliki perbedaan cukup berarti satu
sama lainnya serta mana pula yang tidak, uji menggunakan BNT 5%, berikan kesimpulan?
Kerjakan dengan Excel!

Jawab :

Hipotesis:
H0 : ; tidak ada perbedaan antara produksi ketiga varietas padi
H1 : ; ada perbedaan antara produksi ketiga varietas padi
Jika selisih antara 2 rataan > BNT maka tolah H0

Hasil :

 Selisih antara VUTW dan IR32 = 16.4–10 = 6.4. 6.4 > BNT (2.87) sehingga tolak H0 yang
berarti ada perbedaan yang cukup berarti terhadap hasil produksi padi VUTW dan
IR32.
 Selisih antara VUTW dan IR36 = 16.4–7.6 = 8.8. 8.8 > BNT (2.87) sehingga tolak H0
yang berarti ada perbedaan yang cukup berarti terhadap hasil produksi padi VUTW
dan IR36.
 Selisih antara IR32 dan IR36 = 10–7.6=2.4. 2.4 < BNT (2.87) sehingga terima H0 yang
berarti tidak ada perbedaan yang cukup berarti terhadap hasil produksi padi IR32 dan
IR36.

3. Suatu penelitian skripsi mahasiswa Agroteknologi UPN Veteran Jawa Timur (saudara-red)
bertujuan ingin mengetahui pengaruh penambahan bahan organik (BO) dan penambahan
agensia hayati Source of variation SS df MS F p-Value F crit Between Groups 2415.937 6
402.6562 2.761 0,0387 2.5727 Wthween Groups 3062.57 21 145.8367 Total 5478.507 27
Ulangan Trichoderma sp secara bersamaan terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung
jenis Hibrida. Bahan organik yang ditambahkan ialah sebanyak 10 dan 15 ton/ha dan kontrol
tanpa bahan organik. Sementara dosis Trichoderma yang diaplikasikan ialah 1.5; 2.5 dan 3.0
lt/ha. Kerapatan spora Trichoderma 1.5 x 10^7 coloni/ mL. Masing-masing kombinasi
perlakuan diulang sebanyak 4 ulangan.

a. Tentukan jenis rancangan penelitian yang sesuai untuk permasalahan tersebut !


b. Buatlah data simulasi dengan salah satu parameter di atas hasil penelitian saudara (setiap
mahasiswa berbeda) pada sebuah tabel dan lakukan analisis data menggunakan rancangan
yang menurut saudara sesuai !
c. Setelah saudara analisis apakah terdapat pengaruh utama (main effect) dari penelitian
tersebut atau pengaruh interaksi.
d. Jelaskan pengaruh utama dan interaksi dari penelitian tersebut jika ada?
e. Jika terdapat perlakuan yang berbeda nyata lanjutkan dengan uji berganda (uji lanjut),
perlakuan mana yang paling baik?

Jawab :

a. jenis rancangan penelitian yang digunakan pada permasalahan diatas adalah rancangan
berfaktor atau faktorial, dimana rancangan dalam satu keadaan dicobakan secara bersamaan
dari dua atau lebih percobaan percobaan tunggal. Pada percobaan faktorial, selain dapat
diketahui masing-masing pengaruh faktor, juga dapat diketahui pengaruh gabungan
(interaksi) dari faktor yang dicobakan.
b.
Pada suatu petak percobaan berukuran 5x 4 m2 dengan varietas mentik wangi dan 5
perlakuan. Perlakuan 1 yaitu 250 kg urea/ha, 100 kg SP-36/ha, dan 100 kg KCl/ha. Pada
perlakuan 2 yaitu 125 kg urea/ha, 50 kg SP-36/ha, dan 50 kg KCl/ha (NPK 50% dosis) dengan
penambahan pupuk kandang 10 ton/ha yang dibenamkan. Pada perlakuan 3 yaitu 125 kg
urea/ha, 50 kg SP-36, dan 50 kg KCl/ha (NPK 50% dosis) dengan penambahan pupuk organik
padat 5 kuintal/ha. Perlakuan 4 yaitu 125 kg urea/ha, 50 kg SP-36, dan 50 kg KCl/ha (NPK 50%
dosis) dengan penambahan pupuk cair hayati dan pupuk organik padat 5 kuintal/ha. Berbeda
dengan yang lainnya, pada perlakuan 5 yaitu pupuk kandang 10 ton/ha yang dibenamkan
ditambah pupuk cair hayati.

c. Konsentrasi pupuk organik dan penambahan pupuk urea pada dosis tertentu memberikan
pengaruh pada tinggi tanaman. Grafik menunjukkan bahwa jumlah anakan terbanyak yaitu
pada perlakuan 3 sebanyak 26 anakan pada 9 MST. Akan tetapi jumlah anakan terendah
terletak pada perlakuan 4 sebanyak 23 anakan pada 9 MST. Jumlah anakan terbanyak kedua
disusul oleh perlakuan 2. Dengan banyaknya jumlah anakan pada perlakuan 3 yaitu adanya
penambahan pupuk organik padat.

d. Berdasarkan hasil yang telah dipaparkan, jumlah anakan tertinggi dicapai pada perlakuan 3
sebanyak 26 anakan pada 9 MST. Akan tetapi jumlah anakan terendah terletak pada perlakuan
4 sebanyak 23 anakan pada 9 MST. Hal ini dikarenakan pada perlakuan 3 ada penambahan
pupuk organik padat. Sedangkan tinggi tanaman padi terbesar pada perlakuan 3 sebesar 95,5
cm pada 9 MST, sedangkan tinggi tanaman terkecil terletak pada perlakuan 5 sebesar 85,4 cm.
Hal ini disebabkan karena pada perlakuan 5 tidak adanya unsur N, P, dan K sehingga tinggi
tanaman terhambat. Selain itu bagan warna daun pada padi terlihat berbeda. Jika sebelumnya
perlakuan 3 menjadi perlakuan tertinggi, maka pada uji BWD di dapat hasil tertinggi yaitu pada
perlakuan 4 sebesar 3,1 pada 9 MST, dan terendah terletak pada perlakuan 2 sebesar 2,9. Hal
ini dikarenakan pada perlakuan 4 dilakukan pemupukan Urea, SP-36, KCl dan di campur
dengan pupuk cair hayati sehingga unsur hara dapat diserap tanaman secara optimal,
sehingga pemupukan urea, SP-36 dan KCl tidak perlu dosis yang terlampau banyak.

e. Tidak ada perlakuan yang berbeda nyata


4. Suatu contoh hasil penelitian yang dilakukan oleh Moerhasrianto (2011) yang menggunakan
rancangan petak terbagi / split plot terdiri dari dua faktor, yaitu faktor pertama terkait
konsentrasi nutrisi (N) sebagai petak utama/mainplot, dan faktor kedua terkait jenis sayuran
(S) sebagai anak petak/ subplot. Faktor konsentrasi nutrisi (N) terdiri dari empat taraf yaitu
Growmore 1,5 g/l (N1), Growmore 2 g/l (N2), Growmore 2,5 g/l (N3) dan Growmore 3 g/l (N4).
Faktor jenis sayuran (S) terdiri dari tiga macam, yaitu sawi daging (S1), sawi hijau (S2) dan
kangkung (S3). Adapun parameter pengamatannya adalah: kandungan klorofil, luas daun,
jumlah daun, laju pertumbuhan, berat segar tanaman, berat kering tanaman, volume
perakaran. Salah satu contoh hasil analisis sidik ragam parameter kandungan klorofil disajikan
pada Lampiran 5.

Pertanyaan terkait Tabel 6:


a. Interpretasikan pengaruh pemberian konsentrasi nutrisi terhadap semua parameter
pengamatan!
b. Interpretasikan pengaruh jenis sayuran terhadap semua parameter pengamatan
pada tabel tersebut di atas!
c. Interpretasikan interaksi antara konsentrasi nutrisi dan jenis sayuran terhadap
semua parameter pada tabel tersebut di atas!

Jawab :

a. Pengaruh pemberian konsentrasi nutrisi pada parameter kandungan klorofil memiliki nilai
tertinggi 89,7755 menunjukkan berbeda sangat nyata. Diikuti parameter luas daun, laju
pertumbuhan, berat segar, berat kering, dan volume akar yang berbeda sangat nyata.
Namun, berbeda dengan parameter jumlah daun yang memiliki nilai 8,6707 yang
menunjukkan berbeda nyata.
b. Pengaruh jenis sayuran terhadap parameter jumlah daun memiliki nilai tinggi 194,2746
menunjukkan berbeda sangat nyata. Diikuti dengan parameter luas daun, laju pertumbuhan,
berat segar, berat kering, dan volume akar dengan nilai berbeda sangat nyata. Namun pada
parameter kandungan klorofil memiliki nilai 5,1721 menunjukkan berbeda nyata.
c. Interaksi antara perlakuan konsentrasi nutrisi dengan jenis sayuran memberikan pengaruh
yang sangat nyata terhadap kandungan klorofil tanaman yang diukur dengan menggunakan
alat Chlorophylmeter SPAD 502. Sama dengan parameter volume akar yang menunjukkan
berbeda sangat nyata. Lain hal dengan luas daun, jumlah daun, dan berat kering yang
menunjukkan berbeda nyata. Parameter laju pertumbuhan dan berat segar menunjukkan
berbeda tidak nyata.

Anda mungkin juga menyukai