ABSTRACT
This study aims to determine the effect of compost fertilizer (lamtoro leaves) with different
concetrations on the produktion of ginger (Zingiber officinale rosc) the method used in this
study is to experiment with the method using a completely randomized design consisting of 4
treatments and 6 replications, so that there were 24 experimental units.treatment factors that
are tried are: P0 = control treatment; P1 = lamtoro leaf compost 20 grams; P2 = lamtoro
leaf compost 40 grams; P3 = lamtoro leaf compost 60 grams. Based on the results of the
normality test the data is normally distributed χ² hitung ≤ χ²tabel ( 5,20 ≤ 11,345) so H0 is
accepted, because the data is normally distributed, then the homogeneity test is obtained χ²
hitung ≤ χ²tabel (2,23 ≤ 11,345) so H0 is accepted, ANOVA test is obtained Fhitung (-6,32) ≤
Ftabel (4,94) it can be concluded that the application of lamtoro leaf compost with different
concentrations on the production of ginger plats tends to be influential.
PENDAHULUAN
12
Pupuk merupakan bahan atau material yang ditambahkan untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi tanaman didalam tanah, terutama untuk tanah-tanah yang kekurangan unsur hara
berdasarkan hasil analisa tanah. Dengan adanya pemupukan, tanaman dapat tumbuh optimal
dan berproduksi maksimal (Agromedia, 2014). Pupuk kompos merupakan jenis pupuk
organik hasil proses fermentasi atau dekomposisi dari bahan-bahan dasar seperti tumbuhan,
kotoran ternak atau limbah rumah tangga dan lain-lain. “kandungan dari pupuk kompos
adalah bahan organik yang mencapai 18 % - 59 %. Unsur lain yang dikandung oleh kompos
adalah nitrogen (N), phospor (P), kalsium (K), dan magnesium (Mg)”(Patanga dan Nurrheti,
2016).
Upaya dalam peningkatan produksi jahe yaitu dengan menggunakan pupuk kompos
dari daun lamtoro. Tanaman lamtoro (Leucaena leucocephala) merupakan tanaman serba
guna yang berbentuk pohon dan dapat tumbuh dengan tinggi 8-15 meter serta berumur
tahunan (17-32 tahun). Tanaman ini tersebar luas diseluruh pelosok pedesaan dan mudah
tumbuh hampir disemua tempat yang mendapat curah hujan yang cukup. “Manfaat dari
tanaman ini yakni digunakan sebagai pupuk kompos dan pupuk hijau (penyubur tanah)”
(Winardi, 2012).
Pupuk kompos digunakan sebagai pupuk dasar pada saat memulai membuka tanam,
jenis pupuk dasar tanaman jahe adalah kompos. Jumlah kompos yang diberikan bergantung
pada tingkat keasaman tanah (pH). Semakin rendah pH tanah semakin banyak kompos yang
dibutuhkan. Pemupukan selanjutnya dilakukan setelah umur 24 hari, dan 1 kali 2 bulan
seterusnya. “Komposisi pupuk harus disesuaikan dengan kesuburan tumbuh tanaman,
biasanya pemupukan akan disesuaikan dengan kesuburan tumbuh tanaman jahe” (Patanga
dan Nurhati, 2016).
Menurut hasil pengamatan peneliti, pemanfaatan daun lamtoro sebagai pupuk kompos
untuk berbagai tanaman di Desa Wolomotong sangat berkurang, banyak tanaman lamtoro
yang tumbuh disekitar perkebunan, tetapi para petani kurang memanfaatkan tanaman tersebut
untuk dijadikan sebagai pupuk kompos. Desa wolomotong merupakan daerah yang tanahnya
sangat subur untuk berbagai jenis tanaman. Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan diatas,
maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Pemberian
Pupuk Kompos (Daun Lamtoro) Dengan konsentrasi Berbeda Terhadap Produksi Tanaman
Jahe (Zingiber officinale rosc).
METODE
13
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan data tabel 1 menunjukan bahwa rata-rata berat basah tanaman jahe
(Zingiber officinalle rosc). berbeda dari setiap perlakuan. Adapun yang paling berat adalah
pada perlakuan P3 dengan konsentrasi pupuk kompos daun lamtoro 60 gram, disusul
perlakuan P2 dengan konsentrasi pupuk kompos daun lamtoro 40 gram, perlakuan P1 dengan
konsentrasi pupuk kompos daun lamtoro 20 gram dan terakhir P0 tanpa pupuk kompos daun
lamtoro (kontrol), serta varian dan standar deviasi bahwa perlakuan P3 lebih dominan dari
perlakuan P2, P1, P0
Berdasarkan data hasil penelitian, diperoleh rata-rata berat basa jahe (Zingiber
officinale rosc) berbeda diantara perlakuan dapat dilihat pada gambar 1.
Gambar 1. Data diagram batang rata-rata berat basah tanaman jahe setelah diberi pupuk
kompos
14
Berdasarkan gambar 1 menunjukan bahwa berat basah jahe pada setiap perlakuan
adalah Perlakuan P3 pupuk kompos daun lamtoro 60 gram dengan berat basah 18 gram lebih
tinggi dibandingkan dengan perlakuan P2 pupuk kompos daun lamtoro 40 gram dengan berat
basah rata-rata 17 gram,perlakuan P1 pupuk kompos daun lamtoro 20 gram dengan berat
basah 15 gram, dan perlakuan P0 tanpa pupuk (kontrol) 20 gram dengan berat basah 13 gram.
15
Tanaman jahe pertama kali ditanam hingga jahe berumur 3 bulan, Jahe juga ditanam
dijenis tanah apapun bisa tumbuh, namun untuk mendapatkan hasil yang baik, sebaiknya jahe
ditanam ditanah yang subur, gembur, dan berdrainase baik. Tanah subur berarti tanah yag
memiliki kandungan hara yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tanaman. Tanah gembur
memudahkan perakaran dapat menembus dan menyerap hara yang dibutuhkan oleh tanaman
jahe. Selain itu pembentukan rimpang juga menjadi lebih leluasa. Selain tinggi tempat, curah
hujan, jenis tanah, jahe juga memerlukan tempat terbuka yang mendapat sinar matahari
sepanjang hari, dari pagi hingga sore. Ditempat seperti ini daun-daun akan memperoleh sinar
matahari untuk proses fotosintesis terutama pada fase pembentukan rimpang.
Berdasarkan hasil perhitungan berat basah jahe menunjukan bahwa pemberian pupuk
kompos (Daun Lamtoro) terhadap produksi tanaman jahe (Zingiber officinale rosc) terbaik
pada perlakuan P3. Hal ini terjadi karena konsentrasi pupuk tersebut sesuai dengan kebutuhan
tanaman akan unsur hara yang terkandung dalam pupuk tersebut. Jika konsentrasi pupuk
berlebihan maka akan menyuburkan tanaman tetapi sebaliknya tanaman menjadi kurang
subur sehingga produksinya berkurang. Sedangkan apabila kekurangan unsur hara maka
tanaman tidak akan memberikan hasil yang maksimal karena pertumbuhannya tergangu. Oleh
karena itu, konsentrasi pupuk yang diberikan pada tanaman harus sesuai dengan kebutuhan
tanaman.
Dalam penelitian ini, tanaman jahe (Zingiber officinale rosc) tidak ada yang terkena
hama dan penyakit hal ini disebabkan karena dalam mengadakan penelitian, peneliti selalu
memperhatikan dan merawat tanaman secara teratur. Peneliti menggunakan polybag untuk
menanam jahe dan memudahkan peneliti untuk menyiram pupuk kompos dan air pada
tanaman jahe (Zingiber officinale rosc).
Menurut Pary (2015) dengan judul penelitian pengaruh pupuk organik (Daun
Lamtoro) dalam berbagai konsentrasi terhadap pertumbuhan tanaman sawi perlakuannya
antara lain R0 : (tanpa daun lamtoro), Ri: Konsentrasi sebanyak 20 gram, Rt: Konsentrasi
sebanyak 40 gram, R3: Konsentrasi sebanyak 60 gram. Hasil penelitian disimpulkan bahwa
pemberian pupuk kompos (Daun Damtoro) dapat meningkatkan efisiensi terhadap jumlah
daun.
Menurut Ningsi et al (2013) dengan judul penelitian pengaruh penambahan daun
lamtoro dan pemanfaatannya terhadap pertumbuhan bayam merah. Hasil penelitian
menunjukan bahwa penambahan daun lamtoro berpengaruh terhadap kualitas unsur hara N,
P, K dan rasio C/N kompos kertas daun lamtoro berpengaruh secara signifikan terhadap
pertumbuhan bayam merah. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian
kompos kertas daun lamtoro berpengaruh pada pertumbuhan tanaman.
Menurut Pane et al (2014) dengan judul kajian pupuk organik ekstrak daun lamtoro
(Leucaena leucocephala L.) dan penentuan umur panen terhadap hasil dan kualitas benih
wijen (Sesamum indicum L). Hasil penelitian menunjukan bahwa pupuk organik ekstrak daun
lamtoro dan masa panen berpengaruh terhadap berat kering, berat kapsul, berat benih per
tanaman, jumlah kapsul per tanaman dan terjadi interaksi diantara kedua perlakuan yaitu
perlakuan pupuk ekstrak daun lamtoro dengan dosis 300 cc per tanaman dan masa panen 109
hari mencapai hasil terbaik untuk berat benih per tanaman yaitu 21,00 gram, lebih tinggi 31%
dibanding tanaman kontrol. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian pupuk
organik ekstrak daun lamtoro berpengaruh pada pertumbuhan dan produksi hasil tanaman.
Berdasarkan hasil penelitian diatas mengenai pupuk kompos daun lamtoro dapat
berpengaruh pada suatu tanaman, maka peneliti menggunakan pupuk kompos daun lamtoro
untuk produksi tanaman jahe karena cenderung berpengaruh baik terhadap pertumbuhan
tanaman, dan penambahan dari jumlah daun.
16
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan maka dapat
disimpulkan bahwa pemberian pupuk kompos (Daun Lamtoro) dengan konsentrasi berbeda
cenderung berpengaruh dan dapat meningkatkan hasil produksi tanaman jahe (Zingiber
officinale rosc).
DAFTAR PUSTAKA
Anonimous. (2010). Budi Daya Jahe dan Prospek Jahe. Jakarta: Koperasi Daar El.Kutub
Cronquist. (2008). Klasifikasi Dan Morfologi Jahe. http: // www. Materi pertanian Com/
klasifikasi dan morfologi jahe
Harmono dan Andoko, A.(2012). Budidaya dan Peluang Binis Jahe. Jakarta: Agromedia
Pustaka
Harjosuwono,et al. (2011). Rancangan percobaan teori aplikasi spss dan exel. Malang:
Lintas kata
Lingga dan Marsono. (2010). Petunjuk Penggunaan Pupuk. Jakarta: Penebar swadaya
Musnawar, E. I. (2010) Pupuk Organik Padat: Pembuatan Dan Aplikasinya. Jakarta: Penebar
Swadaya.
Ningsi, RZ, et al. (2013) Pengaruh Penambahan Daun Lamtoro Terhadap Kualitas Kompos
Kertas-Lamtoro Dan Pemanfaatannya Terhadap Pertumbuhan Tanaman Bayam Merah.
E.journal http : / / ejournal. Unesa. Ac. id / index . php / lentera bio ISSN: 2252-3979
(Di akses pada tanggal 4 Desember 2017, 09:13)
Paimin, B. (2014). Budidaya Pengolahan dan Perdagangan Jahe. Jakarta: Penerbit Swadaya.
Pary, C. (2015) Pengaruh Pupuk Organik (Daun Lamtoro) Dalam Berbagai Bonsentrasi
Terhadap Pertumbuhan Tanaman Sawi. Jurnal Fikratuna, (7), (2), ISSN: 1829-8169
(Di akses pada tanggal 8 Desember 2017, 09:35)
17
Pane, et al (2014) Kajian pupuk organik daun lamtoro (Leucaena Leucocephala L) dan
penentuan umur panen terhadap hasil dan kualitas benih wijen. Http:// jurnal. Pasca.
Uns.ad. id. El vivo, (2), (2), ISSN: 2339-1901 (Di akses pada tanggal 1 Agustus 2018,
09:42)
Patanga, A dan Nurheti Y. (2016). Pembuatan Aplikasi Dan Bisnis Pupuk Organik. Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama
Pramudya, A.(2016). Budi Daya dan Bisnis Jahe. Jakarta: PT Agromedia Pustaka
Rismundar, (2009). Rempah-Rempah Hasil Komoditi Ekspor Indonesia. Bandung: Sinar baru
Ramahdan, A.J. (2013). Aneka Manfaat Rimpang Jahe Untuk Pengobatan. Surabaya:
Diandra Primamitha.
Supardi, (2013). Aplikasi Statistika Dalam Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Syukur, C. (2009). Budi Daya Tanaman Obat Komersial. Jakarta: Penebar Swadaya.
18