Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KOMPOS (DAUN LAMTORO) DENGAN

KONSENTRASI BERBEDA TERHADAP PRODUKSI TANAMAN JAHE (Zingiber


officinale rosc)

Dian Ernaningsih1), Fitriah2), Maria Alfina3)


Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Institut Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah Maumere
Alamat: Jl. Jenderal Sudirman Waioti Maumere Nusa Tenggara Timur
E-mail : prodibiologi04@gmail.com

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of compost fertilizer (lamtoro leaves) with different
concetrations on the produktion of ginger (Zingiber officinale rosc) the method used in this
study is to experiment with the method using a completely randomized design consisting of 4
treatments and 6 replications, so that there were 24 experimental units.treatment factors that
are tried are: P0 = control treatment; P1 = lamtoro leaf compost 20 grams; P2 = lamtoro
leaf compost 40 grams; P3 = lamtoro leaf compost 60 grams. Based on the results of the
normality test the data is normally distributed χ² hitung ≤ χ²tabel ( 5,20 ≤ 11,345) so H0 is
accepted, because the data is normally distributed, then the homogeneity test is obtained χ²
hitung ≤ χ²tabel (2,23 ≤ 11,345) so H0 is accepted, ANOVA test is obtained Fhitung (-6,32) ≤
Ftabel (4,94) it can be concluded that the application of lamtoro leaf compost with different
concentrations on the production of ginger plats tends to be influential.

Keywords: Lamtoro compost leaf fertilizer, Produktion of ginger plants

PENDAHULUAN

Pertanian dimasa sekarang khususnya indonesia sedang diprioritaskan, dimana


pertanian merupakan sumber devisa utama bagi perekonomian negara (Rachmad, 2011).
Pertanian Nusa Tenggara Timur khususnya di Kabupaten Sikka, sekarang ini makin
ditingkatkan, hal ini dikarenakan sebagian masyarakatnya merupakan masyarakat petani Jenis
tanaman yang ditingkatkan oleh petani khususnya di Kabupaten Sikka adalah tanaman
hortikultura yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun dan diperkirakan semakin
beragam diantaranya untuk memenuhi kebutuhan industri pengolahan makanan dan sasaran
ekspor. Salah satu komoditas hortikultura yang tidak pernah sepi dari permintaan pasar yaitu
(Zingiber officinale rosc) (Rachmad, 2011).
Meningkatnya produksi jahe, selain dipengaruhi oleh keadaan iklim dan tanah juga
sangat tergantung pada cara pemupukannya. Jenis pupuk yang lazim digunakan oleh petani
jahe di Kabupaten Sikka adalah pupuk anorganik, namun memperoleh pupuk anorganik
membutuhkan biaya yang relatif tinggi, sehingga mempengaruhi penghasilan petani jahe
yang memiliki permodalan yang tidak cukup. “salah satu cara yang dapat digunakan oleh
petani jahe adalah tanpa menggunakan pupuk anorganik yaitu melakukan pemupukan tanman
jahe dengan menggunakan pupuk kompos” (Agromedia, 2014).

12
Pupuk merupakan bahan atau material yang ditambahkan untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi tanaman didalam tanah, terutama untuk tanah-tanah yang kekurangan unsur hara
berdasarkan hasil analisa tanah. Dengan adanya pemupukan, tanaman dapat tumbuh optimal
dan berproduksi maksimal (Agromedia, 2014). Pupuk kompos merupakan jenis pupuk
organik hasil proses fermentasi atau dekomposisi dari bahan-bahan dasar seperti tumbuhan,
kotoran ternak atau limbah rumah tangga dan lain-lain. “kandungan dari pupuk kompos
adalah bahan organik yang mencapai 18 % - 59 %. Unsur lain yang dikandung oleh kompos
adalah nitrogen (N), phospor (P), kalsium (K), dan magnesium (Mg)”(Patanga dan Nurrheti,
2016).
Upaya dalam peningkatan produksi jahe yaitu dengan menggunakan pupuk kompos
dari daun lamtoro. Tanaman lamtoro (Leucaena leucocephala) merupakan tanaman serba
guna yang berbentuk pohon dan dapat tumbuh dengan tinggi 8-15 meter serta berumur
tahunan (17-32 tahun). Tanaman ini tersebar luas diseluruh pelosok pedesaan dan mudah
tumbuh hampir disemua tempat yang mendapat curah hujan yang cukup. “Manfaat dari
tanaman ini yakni digunakan sebagai pupuk kompos dan pupuk hijau (penyubur tanah)”
(Winardi, 2012).
Pupuk kompos digunakan sebagai pupuk dasar pada saat memulai membuka tanam,
jenis pupuk dasar tanaman jahe adalah kompos. Jumlah kompos yang diberikan bergantung
pada tingkat keasaman tanah (pH). Semakin rendah pH tanah semakin banyak kompos yang
dibutuhkan. Pemupukan selanjutnya dilakukan setelah umur 24 hari, dan 1 kali 2 bulan
seterusnya. “Komposisi pupuk harus disesuaikan dengan kesuburan tumbuh tanaman,
biasanya pemupukan akan disesuaikan dengan kesuburan tumbuh tanaman jahe” (Patanga
dan Nurhati, 2016).
Menurut hasil pengamatan peneliti, pemanfaatan daun lamtoro sebagai pupuk kompos
untuk berbagai tanaman di Desa Wolomotong sangat berkurang, banyak tanaman lamtoro
yang tumbuh disekitar perkebunan, tetapi para petani kurang memanfaatkan tanaman tersebut
untuk dijadikan sebagai pupuk kompos. Desa wolomotong merupakan daerah yang tanahnya
sangat subur untuk berbagai jenis tanaman. Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan diatas,
maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Pemberian
Pupuk Kompos (Daun Lamtoro) Dengan konsentrasi Berbeda Terhadap Produksi Tanaman
Jahe (Zingiber officinale rosc).

METODE

Metode yang digunakan adalah metode eksperimental, dengan Rancangan Acak


Lengkap (RAL) 4 perlakuan dan 6 ulangan dan pengacakan diperlukan agar rancangan
percobaan yang dilakukan terhindar dari pengaruh subjektivitas karena dalam penelitian
ilmiah diperlukan logika dan objektivitas. Dengan melakukan pengacakan maka setiap unit
percobaan memiliki peluang yang sama untuk mendapatkan suatu perlakuan tertentu.
Pengacakan perlakuan pada unit-unit percobaan dapat dilakukan dengan menggunakan tabel
bilangan acak, sistem lotre, atau dengan bantuan software komputer (Harjosuwono, et al,
2011).
Perlakuan ini dilakukan dengan rancangan acak sederhana dengan menggunakan RAL
melalui rumus Frederer, yaitu: (t-1) (n-1) > 15, dimana t adalah jumlah kelompok perlakuan
dan n adalah jumlah ulangan (tanah dan kompos daun lamtoro setiap kelompok penelitian).
Berarti dari 4 kelompok perlakuan setiap kelompok perlakuan terdiri dari 6 polybag tanah
dan pupuk kompos daun lamtoro sehingga secara keseluruhan dibutuhkan 24 polybag tanah
dan pupuk kompos daun lamtoro.

13
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi data hasil penelitian


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk kompos daun
lamtoro pada produksi tanaman jahe dengan menggunakan metode desain Rancangan Acak
Lengkap (RAL) yang terdiri dari empat kelompok perlakuan masing-masing enam kali
ulangan. Parameter yang digunakan adalah menghitung berat basah tanaman jahe
(Zingiber officinale rosc).
Tabel 1. Data perlakuan terhadap berat basah jahe (gram)
Perlakua Ulangan Jumlah Rata-rata Varian Standar
n 1 2 3 4 5 6 Deviasi
P0 1 1 1 1 1 1 76 13 2,2 1,49
P1 1 5 2 3 1 4 92 15 3,9 1,97
P2 1 1 1 1 1 1 99 17 8,9 2,99
P3 2 4 6 8 7 5 107 18 14,5 3,80
1 2 1 1 1 1
9 0 1 5 6 8
1 1 2 2 2 1
8 5 0 2 1 1

Berdasarkan data tabel 1 menunjukan bahwa rata-rata berat basah tanaman jahe
(Zingiber officinalle rosc). berbeda dari setiap perlakuan. Adapun yang paling berat adalah
pada perlakuan P3 dengan konsentrasi pupuk kompos daun lamtoro 60 gram, disusul
perlakuan P2 dengan konsentrasi pupuk kompos daun lamtoro 40 gram, perlakuan P1 dengan
konsentrasi pupuk kompos daun lamtoro 20 gram dan terakhir P0 tanpa pupuk kompos daun
lamtoro (kontrol), serta varian dan standar deviasi bahwa perlakuan P3 lebih dominan dari
perlakuan P2, P1, P0
Berdasarkan data hasil penelitian, diperoleh rata-rata berat basa jahe (Zingiber
officinale rosc) berbeda diantara perlakuan dapat dilihat pada gambar 1.

Gambar 1. Data diagram batang rata-rata berat basah tanaman jahe setelah diberi pupuk
kompos

14
Berdasarkan gambar 1 menunjukan bahwa berat basah jahe pada setiap perlakuan
adalah Perlakuan P3 pupuk kompos daun lamtoro 60 gram dengan berat basah 18 gram lebih
tinggi dibandingkan dengan perlakuan P2 pupuk kompos daun lamtoro 40 gram dengan berat
basah rata-rata 17 gram,perlakuan P1 pupuk kompos daun lamtoro 20 gram dengan berat
basah 15 gram, dan perlakuan P0 tanpa pupuk (kontrol) 20 gram dengan berat basah 13 gram.

B. Uji prasyarat analisis data


Data yang diperoleh dalam penelitian ini kemudian ditabulasikan dalam bentuk tabel
perhitungan berat basah tanaman, dan di analisis secara deskripsi kuantitatif. Dalam
melakukan analisis data tentunya harus didukung dengan pengujian normalitas serta
homogenitas, dalam arti bahwa kedua pengujian tersebut merupakan persyaratan analisis data
sebelum melakukan uji ANOVA. Data dari pengamatan tersebut di atas, kemudian
ditabulasikan dalam tabel kemudian menghitung rata-rata, varians dan standar deviasi.
Setelah diperoleh hasil kemudian dilakukan Uji Normalitas sebagai uji prasyarat untuk
mengetahui data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Setelah diketahui data
berdistribusi normal maka di lanjutkan ke Uji Homogenitas untuk mengetahui data tersebut
bervariasi homogen atau tidak sehingga bisa dilajutkan ke Uji ANOVA. Dari hasil uji
normalitas, berat basah jahe seluruh kelompok berdistribusi normal, karena χ²hitung < χ²tabel
yaitu 5,20 < 11,345 pada α = 0,01. Karena data berdistribusi normal sehingga dilanjutkan ke
uji homogenitas.
Hasil uji homogenitas berat basah jahe tersebut adalah bervariasi homogen karena χ²
hitung < χ² tabel yaitu 2,23 < 11.345 pada α = 0,01.sehingga dilanjutkan ke uji ANOVA.
Hasil uji ANOVA menunjukan bahwa χ2hitung (-6,32) < χ2tabel 11,345 pada α = 0,01 yang
artinya cenderung pengaruh pada pemberian pupuk kompos daun lamtoro terhadap produksi
tanaman jahe oleh karena itu maka H0 diterima dan H1 ditolak.
Penelitian ini menguji pengaruh penggunaan daun lamtoro (Leucaena leucecophala
L.) sebagai pupuk kompos terhadap produksi tanaman jahe (Zingiber officinale rosc). Data
hasil analisis statistik menunjukan bahwa pemberian pupuk kompos dari daun lamtoro
dengan konsentrasi berbeda cenderung berpengaruh terhadap produksi tanaman jahe
(Zingiber officinale rosc), secara nyata dipengaruhi oleh perlakuan pemberian pupuk kompos
daun lamtoro dengan konsentrasi berbeda yaitu pada perlakuan P3, dengan konsentrasi
pupuk kompos daun lamtoro dengan dosis 60 gram lebih baik dibandingkan dengan
perlakuan P2, perlakuan P1, dan perlakuan P0.
Pupuk kompos daun lamtoro merupakan jenis pupuk organik yang difermentasi dari
hasil pangkasan daun lamtoro untuk digunakan sebagai pupuk kompos yang mengandung
unsur terutama nitrogen (N), phospor (P), kalsium (K), dan magnesium (Mg). Adapun
peranan dari masing-masing unsur hara tersebut adalah unsur nitrogen (N), berperan dalam
pertumbuhan tanaman, terutama pada fase vegetatif dan berperan dalam pembentukan
klorofil, asam amino, lemak dan enzim, unsur phospor (P), peranannya bagi tanaman adalah
merangsang pertumbuhan akar khususnya akar tanaman muda, unsur kalsium (K),
peranannya bagi tanaman adalah membantu pengangkutan pembentukan protein,
karbonhidrat, dan gula, memperkuat jaringan tanaman, serta meningkatkan daya tahan
terhadap penyakit, unsur magnesium (Mg), peranannya bagi tanaman adalah membantu
pembentukan klorofil, asam amino, vitamin, lemak dan gula, serta berperan dalam
transportasi fosfat pada tanaman (Harmono dan Andoko, 2011).
Hasil budidaya jahe yang optimal, disesuaikan dengan lingkungan yang cocok.
Pembentukan rimpang jahe sangat dipengaruhi oleh kandungan air dan oksigen didalam
tanah dan juga intensitas cahaya. Hal itu akan mempengaruhi kualitas rimpang jahe dan
produksivitas tanaman jahe.

15
Tanaman jahe pertama kali ditanam hingga jahe berumur 3 bulan, Jahe juga ditanam
dijenis tanah apapun bisa tumbuh, namun untuk mendapatkan hasil yang baik, sebaiknya jahe
ditanam ditanah yang subur, gembur, dan berdrainase baik. Tanah subur berarti tanah yag
memiliki kandungan hara yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tanaman. Tanah gembur
memudahkan perakaran dapat menembus dan menyerap hara yang dibutuhkan oleh tanaman
jahe. Selain itu pembentukan rimpang juga menjadi lebih leluasa. Selain tinggi tempat, curah
hujan, jenis tanah, jahe juga memerlukan tempat terbuka yang mendapat sinar matahari
sepanjang hari, dari pagi hingga sore. Ditempat seperti ini daun-daun akan memperoleh sinar
matahari untuk proses fotosintesis terutama pada fase pembentukan rimpang.
Berdasarkan hasil perhitungan berat basah jahe menunjukan bahwa pemberian pupuk
kompos (Daun Lamtoro) terhadap produksi tanaman jahe (Zingiber officinale rosc) terbaik
pada perlakuan P3. Hal ini terjadi karena konsentrasi pupuk tersebut sesuai dengan kebutuhan
tanaman akan unsur hara yang terkandung dalam pupuk tersebut. Jika konsentrasi pupuk
berlebihan maka akan menyuburkan tanaman tetapi sebaliknya tanaman menjadi kurang
subur sehingga produksinya berkurang. Sedangkan apabila kekurangan unsur hara maka
tanaman tidak akan memberikan hasil yang maksimal karena pertumbuhannya tergangu. Oleh
karena itu, konsentrasi pupuk yang diberikan pada tanaman harus sesuai dengan kebutuhan
tanaman.
Dalam penelitian ini, tanaman jahe (Zingiber officinale rosc) tidak ada yang terkena
hama dan penyakit hal ini disebabkan karena dalam mengadakan penelitian, peneliti selalu
memperhatikan dan merawat tanaman secara teratur. Peneliti menggunakan polybag untuk
menanam jahe dan memudahkan peneliti untuk menyiram pupuk kompos dan air pada
tanaman jahe (Zingiber officinale rosc).
Menurut Pary (2015) dengan judul penelitian pengaruh pupuk organik (Daun
Lamtoro) dalam berbagai konsentrasi terhadap pertumbuhan tanaman sawi perlakuannya
antara lain R0 : (tanpa daun lamtoro), Ri: Konsentrasi sebanyak 20 gram, Rt: Konsentrasi
sebanyak 40 gram, R3: Konsentrasi sebanyak 60 gram. Hasil penelitian disimpulkan bahwa
pemberian pupuk kompos (Daun Damtoro) dapat meningkatkan efisiensi terhadap jumlah
daun.
Menurut Ningsi et al (2013) dengan judul penelitian pengaruh penambahan daun
lamtoro dan pemanfaatannya terhadap pertumbuhan bayam merah. Hasil penelitian
menunjukan bahwa penambahan daun lamtoro berpengaruh terhadap kualitas unsur hara N,
P, K dan rasio C/N kompos kertas daun lamtoro berpengaruh secara signifikan terhadap
pertumbuhan bayam merah. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian
kompos kertas daun lamtoro berpengaruh pada pertumbuhan tanaman.
Menurut Pane et al (2014) dengan judul kajian pupuk organik ekstrak daun lamtoro
(Leucaena leucocephala L.) dan penentuan umur panen terhadap hasil dan kualitas benih
wijen (Sesamum indicum L). Hasil penelitian menunjukan bahwa pupuk organik ekstrak daun
lamtoro dan masa panen berpengaruh terhadap berat kering, berat kapsul, berat benih per
tanaman, jumlah kapsul per tanaman dan terjadi interaksi diantara kedua perlakuan yaitu
perlakuan pupuk ekstrak daun lamtoro dengan dosis 300 cc per tanaman dan masa panen 109
hari mencapai hasil terbaik untuk berat benih per tanaman yaitu 21,00 gram, lebih tinggi 31%
dibanding tanaman kontrol. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian pupuk
organik ekstrak daun lamtoro berpengaruh pada pertumbuhan dan produksi hasil tanaman.
Berdasarkan hasil penelitian diatas mengenai pupuk kompos daun lamtoro dapat
berpengaruh pada suatu tanaman, maka peneliti menggunakan pupuk kompos daun lamtoro
untuk produksi tanaman jahe karena cenderung berpengaruh baik terhadap pertumbuhan
tanaman, dan penambahan dari jumlah daun.

16
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan maka dapat
disimpulkan bahwa pemberian pupuk kompos (Daun Lamtoro) dengan konsentrasi berbeda
cenderung berpengaruh dan dapat meningkatkan hasil produksi tanaman jahe (Zingiber
officinale rosc).

DAFTAR PUSTAKA

Anonimous. (2010). Budi Daya Jahe dan Prospek Jahe. Jakarta: Koperasi Daar El.Kutub

Assauri, S.(2009). Manajemen Produksi Dan Operasi. Jakarta: CP-FEUI

Cronquist. (2008). Klasifikasi Dan Morfologi Jahe. http: // www. Materi pertanian Com/
klasifikasi dan morfologi jahe

Harmono dan Andoko, A.(2012). Budidaya dan Peluang Binis Jahe. Jakarta: Agromedia
Pustaka

Harsono, E. (2011). Manajemen Pabrik, Jakarta: Balai Aksara

Hanum, C. (2008). Teknik Budidaya Tanaman. Jakarta: DPSMK. Depdiknas

Harjosuwono,et al. (2011). Rancangan percobaan teori aplikasi spss dan exel. Malang:
Lintas kata

Kusdiwelirawan. (2014). Statistika Pendidikan. Jakarta Penerbit: UHAMKA Press

Lingga dan Marsono. (2010). Petunjuk Penggunaan Pupuk. Jakarta: Penebar swadaya

Musnawar, E. I. (2010) Pupuk Organik Padat: Pembuatan Dan Aplikasinya. Jakarta: Penebar
Swadaya.

Ningsi, RZ, et al. (2013) Pengaruh Penambahan Daun Lamtoro Terhadap Kualitas Kompos
Kertas-Lamtoro Dan Pemanfaatannya Terhadap Pertumbuhan Tanaman Bayam Merah.
E.journal http : / / ejournal. Unesa. Ac. id / index . php / lentera bio ISSN: 2252-3979
(Di akses pada tanggal 4 Desember 2017, 09:13)

Novizan. (2009). Petunjuk Pemupukan Yang Efektif . Jakarta: Agromedia Pustaka

Paimin, B. (2014). Budidaya Pengolahan dan Perdagangan Jahe. Jakarta: Penerbit Swadaya.

Paramitasari. (2011). Budidaya Rimpang Jahe, Kunyit, Kencur, Temulawak. Jogyakarta:


Cahaya Atma.

Pary, C. (2015) Pengaruh Pupuk Organik (Daun Lamtoro) Dalam Berbagai Bonsentrasi
Terhadap Pertumbuhan Tanaman Sawi. Jurnal Fikratuna, (7), (2), ISSN: 1829-8169
(Di akses pada tanggal 8 Desember 2017, 09:35)

17
Pane, et al (2014) Kajian pupuk organik daun lamtoro (Leucaena Leucocephala L) dan
penentuan umur panen terhadap hasil dan kualitas benih wijen. Http:// jurnal. Pasca.
Uns.ad. id. El vivo, (2), (2), ISSN: 2339-1901 (Di akses pada tanggal 1 Agustus 2018,
09:42)

Patanga, A dan Nurheti Y. (2016). Pembuatan Aplikasi Dan Bisnis Pupuk Organik. Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama

Pramudya, A.(2016). Budi Daya dan Bisnis Jahe. Jakarta: PT Agromedia Pustaka

Redaksi Agromedia. (2014). Petunjuk Pemupukan. Jakarta: Agomedia Pustaka

Rismundar, (2009). Rempah-Rempah Hasil Komoditi Ekspor Indonesia. Bandung: Sinar baru

Rachmad, S. (2011). Belajar Bertani. Jakarta: Penebar Swadaya

Ramahdan, A.J. (2013). Aneka Manfaat Rimpang Jahe Untuk Pengobatan. Surabaya:
Diandra Primamitha.

Santoso, B. (2011). Jahe Gaja. Yogyakarta: Penerbit Kanisius

Sukirno, S. (2010). Pengantar Teori Mikroekonomi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sutanto, R. (2012). Pertanian Organik: Menuju Pertanian Alternatif Dan Berkelanjutan.


Yogyakarta: Kanisius

Sutedjo, M. (2010). Pupuk Dan Cara Pemupukan. Jakarta: Rineka Cipta

Setyamidjaja, D.(2010). Pupuk Dan Pemupukan. Jakarta: CV. Simplex.

Setyorini, et al .(2013). Pupuk Organik Dan Pupuk Hayati. http://ballittanah. Litbang.


Deptan.go. id/buku/pupuk.pdf

Supardi, (2013). Aplikasi Statistika Dalam Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Syukur, C. (2009). Budi Daya Tanaman Obat Komersial. Jakarta: Penebar Swadaya.

Winardi. (2012). Pengaruh Pemakaian Hijauan Lamtorogung Terhadap Ciri Tanah


Podsolik Merah Kuning Dan Produksi Padi Gogo Dan Jagung: IPB Bogor

Yuliarti, N. (2009). Cara Menghasikan Pupuk Organik. Yogyakarta: Lyli Publisher.

18

Anda mungkin juga menyukai