154

Plantropica: Journal of Agricultural Science 2021. 6(2):154-162

Respon Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Terong (Solanum melongena L.) terhadap
Pemberian Paklobutrazol dan Pupuk Organik Cair Eceng Gondok
Growth and Yield Response of Eggplant (Solanum melongena L.) on application of
Paclobutrazol and Organic Liquid Fertilizer of Eichhornia crassipes

Ikke Nurafifatur Rahmah1), Agus Sulistyono2) dan Makhziah*2)

1 Mahasiswa Program Studi Agroteknologi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
2 Program Studi Agroteknologi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

Email : makhziah.agro@upnjatim.ac.id

Diterima 03 Juni 2021 / Disetujui 11 Agustus 2021

ABSTRAK
Terong (Solanum melongena L.) merupakan sayuran yang digemari masyarakat dan memiliki
tingkat permintaan yang terus meningkat. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi
paklobutrazol dan Pupuk Organik Cair (POC) eceng gondok terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman
terong. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2020 sampai Maret 2021 di Desa Cangaan-Kanor,
Bojonegoro. Penelitian merupakan penelitian faktorial terdiri dari dua perlakuan yang disusun dalam
Rancangan Petak Terbagi yang diulang tiga kali. POC eceng gondok sebagai petak utama dan
paklobutrazol sebagai anak petak. Paklobutrazol terdiri dari 4 taraf: 0 ppm, 125 ppm, 150 ppm dan 175
ppm. POC eceng gondok terdiri dari 3 taraf: 200 ml/tanaman, 300 ml/tanaman dan 400 ml/tanaman. Hasil
penelitian menunjukkan terdapat interaksi nyata antara paklobutrazol dan POC eceng gondong terhadap
jumlah buah/tanaman, berat buah/tanaman dan hasil terong/hektar. Aplikasi paklobutrazol 150 ppm dan
POC eceng gondok 300 ml/tanaman menghasilkan jumlah buah/tanaman dan berat buah per tanaman
dan per hektar paling besar.
Kata kunci: Eceng Gondok, Paklobutrazol, Pupuk Organik Cair, Terong
ABSTRACT
Eggplant (Solanum melongena L.) is a popular vegetable and has an increasing demand. The aim
of the study was to determine the effect of the application of paklobutrazole and liquid organic fertilizer
(LOF) of water hyacinth on the growth and yield of eggplant. The research was carried out in December
2020-March 2021 in Cangaan-Kanor Village, Bojonegoro. The factorial experiment consisted of two
factors arranged in a split plot design which was repeated three times, which was water hyacinth LOF as
the main plot and paclobutrazol as a sub plot. Paclobutrazole consists of 4 levels: 0 ppm, 125 ppm, 150
ppm and 175 ppm. LOF water hyacinth consisted of 3 levels: 200 ml/plant, 300 ml/plant and 400 ml/plant.
Results showed that there was a significant interaction between paclobutrazole and water hyacinth LOF
on the number of fruits/plant, fruit/plant weight and eggplant yield/ha, namely the application of 150 ppm
paclobutrazole and 300 ml water hyacinth LOF/plant had the largest fruits number per plant and per
hectare.
Keywords : Eggplant, Eichhornia crassipes, Organic liquid fertilizer, Paclobutrazol

PENDAHULUAN digemari masyarakat sehingga permintaan

Terong (Solanum melongena L.) terong terus meningkat. Oleh karena itu
merupakan jenis sayuran buah yang perlu usaha pengembangan dan perbaikan

Ikke Nurafifatur Rahmah, Respon Pertumbuhan dan Hasil…
teknik budidaya tanaman terong agar
menghasilkan pertumbuhan tanaman yang
baik dan hasil dapat meningkat.
Peningkatan hasil terong dapat ditunjang
melalui pemberian zat pengatur tumbuh dan
pemupukan yang tepat (Suryantini, 2015).
Paklobutrazol merupakan zat pengatur
tumbuh yang dapat diberikan pada tanaman
untuk menginduksi pembungaan. Menurut
Handini (2012), paklobutrazol termasuk
retardant yang menghambat pertumbuhan
vegetatif dan terfokus pada pertumbuhan
generatif tanaman dan diharapkan dapat
meningkatkan hasil tanaman. Menurut
Widaryanto, Baskara dan Suryanto (2011),
cara kerja paklobutrazol pada tanaman yaitu
menghambat reaksi oksidasi antara kauren
dan asam kaurenoat pada biosintesis
giberelin sehingga menyebabkan adanya
penekanan pada pemanjangan batang.
Paklobutrazol dapat menghambat
pertumbuhan tanaman, untuk itu diperlukan
pemupukan. Bahan organik pada tanah
berpengaruh besar terhadap kualitas tanah.
Peningkatan bahan organik pada tanah
dapat dilakukan melalui pemberian pupuk
organik. Menurut Haslita (2018), pupuk
organik selain untuk memperbaiki struktur
tanah, juga dapat menyediakan hara yang
diperlukan tanaman. Eceng gondok
merupakan gulma perairan yang dapat
dimanfaatkan sebagai pupuk organik cair
karena memiliki kandungan bahan organik
dan hara yang cukup tinggi. Menurut
Kusrinah, Alwiyah dan Hayati (2016), eceng
gondok mengandung bahan organik 78.47%,
C/N rasio 75.8 %, N total 0.28 %, P total
0,0011 %, K total 0.016 % dan kandungan
serat 20.6 %.
Tujuan penelitian adalah untuk
mengetahui pengaruh aplikasi kombinasi
paklobutrazol dan POC eceng gondok
terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman
terong.
155
BAHAN DAN METODE
Penelitian dilaksanakan di lahan Desa
Cangaan, Kanor, Bojonegoro, Jawa Timur
pada Bulan Desember 2020-Maret 2021.
Bahan yang digunakan yaitu benih terong
Hibrida F1 Antaboga, paklobutrazol Goldstar
250 SC dan Pupuk organik Cair (POC)
eceng gondok.
POC eceng gondok dibuat dengan cara
mencampurkan 1 kg eceng gondok yang
telah dicacah halus, 60 gram gula pasir, 30
ml EM-4 dan 1 liter air, kemudian
difermentasikan selama 14 hari.
Percobaan merupakan percobaan
faktorial terdiri dua faktor yaitu perlakuan
paklobutrazol dan POC eceng gondok yang
disusun dalam Rancangan Petak Terbagi
(RPT) yang diulang tiga kali. Dosis POC
eceng gondok sebagai petak utama dan
konsentrasi paklobutrazol sebagai anak
petak. Konsentrasi paklobutrazol terdiri dari:
0 ppm, 125 ppm,150 ppm dan 175 ppm,
sedangkan dosis POC eceng gondok terdiri
dari: 200 ml/tanaman, 300 ml/tanaman dan
400 ml/tanaman.
Persiapan tanam dilakukan dengan
pengolahan lahan dan pembuatan bedengan
yang berukuran 250 x 100 cm. Bibit terong
ditransplanting umur 3 minggu, dengan jarak
tanam 60 x 70 cm. POC eceng gondok hasil
fermentasi sebelum diaplikasikan diencerkan
terlebih dahulu dengan air sebesar 3 liter air
untuk 1 liter POC, kemudian disiramkan ke
tanah sesuai dosis perlakuan dan diberikan
sebanyak 5 kali yaitu pada 7, 21, 35, 49 dan
63 HST serta. Paklobutrazol disemprotkan 3
kali yaitu pada 28, 42 dan 56 HST.
Variabel pengamatan adalah tinggi
tanaman, jumlah daun, luas daun (metode
panjang x lebar x konstanta=0.594), umur
muncul bunga, jumlah bunga total, jumlah
buah per tanaman, berat buah per tanaman
dan per hektar.
Data dianalisis menggunakan analisis
ragam (ANOVA) kemudian diuji lanjut

Ikke Nurafifatur Rahmah, Respon Pertumbuhan dan Hasil…
dengan uji beda nyata terkecil (BNT) pada
taraf 5%.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pertumbuhan Vegetatif
Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa
aplikasi paklobutrazol dan POC eceng
gondok tidak menunjukkan interaksi nyata
terhadap semua parameter vegetatif yaitu
tinggi tanaman, jumlah daun dan luas daun
tanaman terong. Konsentrasi paklobutrazol
berpengaruh sangat nyata terhadap semua
parameter vegetatif, namun dosis POC
eceng gondok tidak memberikan pengaruh
nyata. Rerata tinggi tanaman, jumlah daun
dan luas daun tanaman terong pada
perlakuan konsentrasi paklobutrazol dan
dosis POC eceng gondok dapat dilihat pada
Tabel 1.
Data pada Tabel 1 menunjukkan bahwa
perlakuan dosis POC eceng gondok tidak
memberikan pengaruh nyata pada
parameter tinggi tanaman, jumlah daun dan
luas daun. Hal tersebut diduga karena unsur
hara dalam POC eceng gondok belum
mencukupi untuk pertumbuhan vegetatif
tanaman terong.
Perlakuan konsentrasi paklobutrazol
memberikan pengaruh nyata terhadap tinggi
tanaman, jumlah daun dan luas daun
tanaman terong. Pemberian paklobutrazol
menekan pertumbuhan tinggi tanaman,
pertambahan tinggi terbesar didapatkan
pada konsentrasi 0 ppm, sedangkan paling
rendah didapatkan pada konsentrasi 175
ppm. Pemberian konsentrasi paklobutrazol
semakin tinggi menyebabkan pertambahan
tinggi tanaman semakin rendah. Menurut
Nugroho (2012), paklobutrazol mereduksi
tinggi tanaman hingga 31.3% setiap
minggunya. Rerata tinggi tanaman terong
yang tertinggi didapatkan pada konsentrasi 0
ppm (83.18 cm), sedangkan yang terendah
didapatkan pada konsentrasi 175 ppm
(57.59 cm). Hasil penelitian ini sesuai
156
dengan penelitian Rivaldi, Saartje dan Paula
(2018) yang menyatakan bahwa
pengaplikasian paklobutrazol 125 ppm
menekan pertumbuhan tinggi tanaman tomat
saat berbunga yaitu dari 84,31 cm (kontrol)
menjadi 47,75 cm.
Penekanan tinggi tanaman ini diikuti
dengan penurunan jumlah daun dan luas
daun tanaman terong. Rerata jumlah daun
terbanyak didapatkan pada konsentrasi
paklobutrazol 0 ppm (56.06 helai),
sedangkan yang paling sedikit didapatkan
pada konsentrasi 175 ppm (36.11 helai).
Konsentrasi paklobutrazol yang semakin
tinggi juga menyebabkan pertambahan luas
daun semakin kecil. Rerata luas daun
tanaman yang terbesar didapatkan pada
konsentrasi paklobutrazol 0 ppm (9500.84
cm2), sedangkan yang paling kecil
didapatkan pada konsentrasi 175 ppm
(4625.35 cm2). Namun, pada tanaman yang
diberi perlakuan konsentrasi paklobutrazol
menunjukkan warna daun yang lebih hijau
dibandingkan dengan perlakuan kontrol
(Gambar 1). Hal tersebut sesuai dengan
pendapat Harjadi (2019) yang menyatakan
bahwa pemberian perlakuan paklobutrazol
menyebabkan daun tanaman menjadi lebih
hijau. Yudiwanti (2007) menyatakan bahwa
kandungan klorofil daun yang lebih tinggi
ditunjukkan pada daun yang berwarna hijau
tua, dimana ciri tersebut mengindikasikan
bahwa tanaman tersebut memiliki
keunggulan yaitu potensi hasil yang tinggi.
Gambar 1 menunjukkan bahwa tanaman
yang diberi paklobutrazol memiliki daun yang
lebih hijau dibandingkan dengan tanaman
kontrol. Warna daun yang lebih hijau
menunjukkan bahwa kandungan klorofil
pada daun tersebut lebih tinggi.
Meningkatnya klorofil daun akan
meningkatkan laju fotosintesis, sehingga
 157

Ikke Nurafifatur Rahmah, Respon Pertumbuhan dan Hasil…

Tabel 1. Rerata Tinggi Tanaman, Jumlah daun dan Luas Daun pada Konsentrasi Paklobutrazol
dan POC Eceng Gondok
Konsentrasi Paklobutrazol Rerata Tinggi Rerata Jumlah Rerata Luas
(ppm) Tanaman Umur Daun Umur Daun Umur
84 HST(cm) 84 HST (helai) 77 HST (cm2)
0 83.18 c 56.06 b 9500.84 b
125 59.49 b 36.61 a 4677.13 a
150 58.25 a 36.50 a 4655.45 a
175 57.59 a 36.11 a 4625.35 a
BNT 5% 0.89 1.82 263.74
Dosis POC Eceng Gondok Rerata Tinggi Rerata Jumlah Rerata Luas
(ml/tanaman) Tanaman Umur Daun Umur Daun Umur
84 HST(cm) 84 HST (helai) 77 HST (cm2)
200 63.88 41.33 5844.38
300 65.51 42.03 5943.46
400 64.08 40.72 5817.00
BNT 5% tn tn tn
Keterangan: Bilangan yang diikuti huruf sama pada kolom yang sama, tidak berbeda nyata pada uji BNT 5%; tn =
tidak nyata; hst = hari setelah transplanting.

(a) (b)
Gambar 1. Daun Tanaman Terong (a) Daun pada Perlakuan Paklobutrazol, (b) Daun pada
Perlakuan Kontrol

fotosintat yang dihasilkan juga akan (Solanum melongena L.). Konsentrasi

meningkat. Hasil fotosintat tersebut akan
ditranslokasikan dari source ke sink organ
vegetatif untuk pertumbuhan batang, daun,
pucuk dan akar, serta ditranslokasikan ke
sink organ generatif untuk pembentukan
bunga, buah dan biji, sehingga produksi
terong dapat meningkat.
Pertumbuhan Generatif
Umur Muncul Bunga
Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa
kombinasi antara konsentrasi paklobutrazol
dengan dosis POC eceng gondok tidak
memberikan interaksi nyata terhadap umur
muncul bunga pada tanaman terong
paklobutrazol tidak memberikan pengaruh
nyata terhadap umur muncul bunga tanaman
terong, demikian dosis POC eceng gondok
juga tidak memberikan pengaruh nyata.
Rerata umur muncul bunga tanaman terong
pada konsentrasi paklobutrazol dan dosis
POC eceng gondok dapat dilihat pada Tabel
2. Konsentrasi paklobutrazol tidak
mempengaruhi umur muncul bunga tanaman
terong diduga karena waktu pengaplikasian
belum tepat dan belum efektif untuk
mempercepat pembungaan. Dosis POC
eceng gondok juga tidak memberikan
pengaruh nyata.
 158

Ikke Nurafifatur Rahmah, Respon Pertumbuhan dan Hasil…

Tabel 2. Rerata Umur Muncul Bunga pada Tabel 3. Rerata Jumlah Bunga per Tanaman
Konsentrasi Paklobutrazol dan POC pada Konsentrasi Paklobutrazol dan
Eceng Gondok POC Eceng Gondok
Konsentrasi Rerata Umur Mucul Konsentrasi Rerata Jumlah
Paklobutrazol (ppm) Bunga (HST) Paklobutrazol (ppm) Bunga per tanaman
0 31.44 0 19.67 a
125 31.92 125 21.94 b
150 31.11 150 24.86 c
175 31.89 175 28.03 d
BNT 5% tn BNT 5% 0.90
Dosis POC Eceng Rerata Umur Mucul Dosis POC Eceng Rerata Jumlah
Gondok (ml/tanaman) Bunga (HST) Gondok (ml/tanaman) Bunga per tanaman
200 31.58 200 23.39
300 30.33 300 24.14
400 32.42 400 23.25
BNT 5% tn BNT 5% tn
Keterangan: tn = tidak nyata; hst = hari setelah Keterangan: Bilangan yang diikuti huruf sama pada
transplanting. kolom yang sama, tidak berbeda nyata pada
BNT 5%; tn = tidak nyata.
Jumlah Bunga
Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa meningkatkan jumlah bunga betina tanaman
tidak terdapat interaksi nyata antara semangka umur 35 dan 38 HST. Perlakuan
kombinasi konsentrasi paklobutrazol dengan dosis POC eceng gondok tidak berpengaruh
dosis POC eceng gondok terhadap jumlah nyata terhadap jumlah bunga pada tanaman
bunga tanaman terong. Konsentrasi terong. Rerata jumlah bunga terbanyak
paklobutrazol memberikan pengaruh nyata didapatkan pada dosis 300 ml/tanaman,
terhadap jumlah bunga total tanaman terong, sedangkan rerata yang paling sedikit
namun dosis POC eceng gondok tidak didapatkan pada dosis 400 ml/tanaman.
berpengaruh nyata. Rerata jumlah bunga Jumlah Buah per Tanaman
total tanaman terong pada konsentrasi Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa
paklobutrazol dan dosis POC eceng gondok terdapat interaksi nyata antara paklobutrazol
dapat dilihat pada Tabel 3. Jumlah bunga dan POC eceng gondok terhadap jumlah
terbanyak didapatkan pada konsentrasi buah terong per tanaman. Rerata jumlah
paklobutrazol 175 ppm (28.03 bunga), buah terong per tanaman dapat dilihat pada
sedangkan yang paling sedikit didapatkan Tabel 4. Tabel 4 menunjukkan bahwa
pada konsentrasi 0 ppm (19.67 bunga). kombinasi konsentrasi paklobutrazol 150
Semakin tinggi konsentrasi yang diberikan ppm dengan dosis POC eceng gondok 300
menunjukkan peningkatan jumlah bunga. ml/tanaman memberikan hasil terbaik pada
Hal ini karena paklobutrazol mampu jumlah buah terong per tanaman yaitu 15.17
merangsang pembungaan tanaman terong. buah. Hal tersebut menunjukkan bahwa
Menurut Handini (2012), paklobutrazol konsentrasi paklobutrazol 150 ppm mampu
merupakan zat pengatur tumbuh yang dapat menstimulasi pembentukan organ generatif
menekan pertumbuhan vegetatif tanaman pada tanaman terong. Selain itu asimilat dari
untuk merangsang pembungaannya. Hasil hasil fotosintesis akan ditranslokasikan ke
penelitian ini sesuai dengan penelitian dari bagian sink organ generatif tanaman untuk
Jasmine, Ginting dan Siagian (2014) yang pembentukan buah.
menyatakan bahwa paklobutrazol 150 ppm
 159

Ikke Nurafifatur Rahmah, Respon Pertumbuhan dan Hasil…

Tabel 4. Rerata Jumlah Buah Terong Total per Tanaman pada Kombinasi Konsentrasi
Paklobutrazol dan POC Eceng Gondok
Dosis POC Rerata Jumlah Buah per Tanaman (buah)
Eceng Gondok Konsentrasi Paklobutrazol (ppm)
(ml/tanaman) 0 125 150 175
200 10.67 b 11.50 c 12.83 d 11.33 c
300 13.00 de 14.08 e 15.17 f 13.58 e
400 10.83 bc 11.42 c 12.83 d 9.67 a
BNT 5% 0.64
Keterangan: Bilangan yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama, tidak berbeda nyata pada BNT 5%.

Peningkatan jumlah buah menunjukkan Pemberian POC eceng gondok juga

bahwa pertumbuhan vegetatif yang meningkatkan unsur P di dalam tanah
terhambat akibat pemberian paklobutrazol karena adanya pelepasan khelat asam
tidak menghambat hasil tanaman terong. Hal humat dari POC eceng gondok yang mampu
tersebut sesuai dengan pendapat Pinto, meningkatkan ketersediaan unsur P di
Rodrigues dan Barbosa (2015) yang dalam tanah, dimana unsur fosfor ini dapat
menyatakan bahwa paklobutrazol dapat mempengaruhi tingkat produksi tanaman.
menekan pemanjangan batang dengan Apzani, Wardhana dan Baharuddin (2017)
menghambat aktivitas fisiologinya, akan menyatakan bahwa pemberian POC
tetapi tidak menghambat produksi dan meningkatkan ketersediaan unsur P akibat
translokasi asimilat ke organ-organ lain. pelepasan hara oleh khelat asam humat
Peningkatan jumlah buah pada tanaman yang berasal dari fermentasi bahan organik.
terong juga didukung oleh pemberian dosis
Berat Buah per Tanaman
POC eceng gondok 300 ml/tanaman. Hal
Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa
tersebut diduga karena unsur hara di dalam
terdapat interaksi nyata antara perlakuan
POC eceng gondok sudah terurai dan
kombinasi paklobutrazol dengan POC eceng
mampu meningkatkan aktivitas biologi tanah.
gondok terhadap berat buah terong per
Pemberian POC eceng gondok dapat
tanaman. Rerata berat buah terong per
mengaktifkan mikroba dalam tanah,
tanaman dapat dilihat pada Tabel 5.
sehingga mikroba tersebut akan merombak
Tabel 5 menunjukkan bahwa kombinasi
unsur hara dalam tanah menjadi tersedia
konsentrasi paklobutrazol 150 ppm dan
bagi tanaman, terutama unsur fosfor yang
dosis POC eceng gondok 300 ml/tanaman
dibutuhkan untuk pembentukan buah.
memberikan hasil terbaik pada berat buah
Menurut Santi (2016), terdapat asam humat
total per tanaman selama 5 minggu panen
dalam POC eceng gondok yang menjadi
(5.02 kg). Hal ini menunjukkan bahwa
sumber C dan menyediakan nutrisi untuk
interaksi antara konsentrasi paklobutrazol
mikroba tanah. Hal tersebut didukung
150 ppm dan dosis POC eceng gondok 300
pendapat Pramesti dan Hermiyanto (2019)
ml/tanaman memberikan respon yang baik
yang menyatakan bahwa asam humat
terhadap hasil tanaman terong. Hasil ini
merupakan zat organik berstruktur molekul
sesuai dengan penelitian Hery (2018) yang
kompleks dengan berat molekul tinggi
menyatakan bahwa paklobutrazol 150 ppm
mengandung gugus aktif, sehingga memiliki
meningkatkan berat buah terong
kemampuan mengatur pengikatan dan
pertanaman dari 716,2 g menjadi 1769,6 g.
pelepasan hara sesuai kebutuhan tanaman,
Hasil penelitian Syamsul (2019) juga
dengan demikian pemupukan yang diberikan
menunjukkan bahwa dosis POC eceng
lebih efisien.
 160

Ikke Nurafifatur Rahmah, Respon Pertumbuhan dan Hasil…

gondok 300 ml memberikan hasil terbaik
pada berat buah terong varietas Mustang
F1.
Hasil Terong per Hektar
Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa
terdapat interaksi nyata antara kombinasi
konsentrasi paklobutrazol dengan dosis
POC eceng gondok terhadap hasil tanaman
terong per hektar selama 5 minggu panen.
Rerata hasil tanaman terong per hektar
dapat dilihat pada Tabel 6.
Hasil tanaman terong per hektar (Tabel 6)
yang terbanyak didapatkan pada kombinasi
konsentrasi paklobutrazol 150 ppm dan
dosis POC eceng gondok 300 ml/tanaman
(80.33 ton/ha), sedangkan yang paling
sedikit didapatkan pada kombinasi
konsentrasi paklobutrazol 0 ppm dan dosis
POC eceng gondok 200 ml/tanaman (49.57
ton/ha). Kombinasi konsentrasi paklobutrazol
150 ppm dan dosis POC eceng gondok 300
ml/tanaman memberikan hasil terbaik karena
unsur hara dalam POC eceng gondok yang
diberikan sudah terurai dan mampu
mengaktifkan mikroba dalam tanah sehingga
dapat merombak hara menjadi tersedia bagi
tanaman, terutama unsur P yang dibutuhkan
untuk pembentukan buah. Karnilawati,
Yusnizar dan Zuraida (2016) mengatakan
bahwa pemberian bahan organik dalam
bentuk cair dapat meningkatkan aktivitas
biologi tanah yang ditunjukkan dengan
meningkatnya jumlah mikroba tanah.
Dengan demikian pemberian POC mampu
meningkatkan kesuburan tanah dan adanya
unsur P yang disumbangkan oleh POC
eceng gondok mampu menyumbangkan
peningkatkan hasil buah terong.
Priangga (2018) menyatakan bahwa
pemberian pupuk organik cair (POC)
memiliki banyak keuntungan, antara lain
dapat menghemat tenaga dan dapat
menjaga kelembaban tanah karena pupuk ini
dapat disiramkan secara langsung ke akar
tanaman ataupun disemprotkan ke tanaman.
Selain itu POC memiliki tingkat kelarutan
100% sehingga dalam penggunaannya
dapat lebih merata dan tidak terjadi
penumpukan konsentrasi pupuk di satu

Tabel 5. Rerata Berat Buah Terong Total per Tanaman pada Kombinasi Konsentrasi
Paklobutrazol dan POC Eceng Gondok
Dosis POC Rerata Berat Buah Total per Tanaman (kg)
Eceng Gondok Konsentrasi Paklobutrazol (ppm)
(ml/tanaman) 0 125 150 175
200 3.10 a 3.33 ab 3.97 cd 3.21 ab
300 3.87 c 4.13 d 5.02 e 4.35 d
400 3.10 a 3.37 b 3.92 cd 3.59 b
BNT 5% 0.23
Keterangan: Bilangan yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama, tidak berbeda nyata pada BNT 5%.

Tabel 6. Rerata Hasil Tanaman Terong per Hektar pada Kombinasi Konsentrasi Paklobutrazol
dan POC Eceng Gondok
Dosis POC Rerata Total Produksi Terong (ton/ha)
Eceng Gondok Konsentrasi Paklobutrazol (ppm)
(ml/tanaman) 0 125 150 175
200 49.57 a 53.29 ab 63.48 cd 51.39 ab
300 61.85 c 66.04 d 80.33 e 69.68 d
400 49.64 a 53.97 b 62.65 cd 57.39 b
BNT 5% 3.72
Keterangan: Bilangan yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama, tidak berbeda nyata pada BNT 5%.

Ikke Nurafifatur Rahmah, Respon Pertumbuhan dan Hasil…
tempat, dengan demikian penggunaan POC
dapat mengatasi defesiensi hara secara
cepat, tidak bermasalah dalam pencucian
hara serta mampu menyediakan unsur hara
yang dibutuhkan tanaman secara cepat.
Unsur hara yang diperoleh tanaman
menjadi suplai hara essensial yang
digunakan dalam proses berlangsungnya
fotosintesis pada tanaman terong untuk
menghasilkan senyawa-senyawa organik
dalam bentuk ATP (Rosa dan Bustami,
2017). Fotosintat yang diperoleh dari proses
fotosintesis memiliki peranan penting karena
hasil fotosintat tersebut akan
ditranslokasikan ke bagian tanaman untuk
pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Hasil fotosintat yang berasal dari bagian
source akan ditranslokasikan ke bagian sink
tanaman. Fotosintat yang ditranslokasikan
ke bagian sink pada organ generatif akan
digunakan oleh tanaman terong untuk
pembentukan bunga, buah dan biji, dengan
demikian hasil tanaman terong dapat
meningkat.
Pemberian POC eceng gondok menjadi
sumber masukan bahan organik dalam
tanah. Selain itu POC eceng gondok juga
dapat meningkatkan serta mengaktifkan
mikroorganisme dalam tanah untuk
merombak hara dalam tanah menjadi hara
tersedia bagi tanaman terong. Dengan
demikian kualitas tanah akan meningkat dan
hasil produksi dari tanaman terong (Solanum
melongena L.) juga dapat meningkat.
Hasil tanaman terong yang meningkat
juga didukung oleh pemberian paklobutrazol
yang menekan pertumbuhan vegetatif
tanaman dengan tujuan untuk difokuskan
pada pertumbuhan generatif. Menurut
Wattimena (2018), paklobutrazol bekerja
dengan menghambat giberellin pada
meristem sub apikal kemudian akan
menyebabkan penurunan laju pembelahan
sel sehingga dapat menghambat
pertumbuhan vegetatif yang diperlukan
161
untuk membentuk bunga, buah dan
perkembangan buah.
SIMPULAN
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian
ini adalah kombinasi antara perlakuan
konsentrasi paklobutrazol 150 ppm dan
dosis POC eceng gondok 300 ml/tanaman
memberikan hasil terbaik pada jumlah buah
terong per tanaman, berat buah terong per
tanaman dan per hektar.
DAFTAR PUSTAKA
Apzani, W., H.A.W. Wardhana, dan
Baharuddin. 2017. Efektivitas POC
eceng gondok (Eichhornia crassipes)
fermentasi trichoderma spp. terhadap
pertumbuhan selada (Lactuca sativa
L.). Biology, Agriculture and
Healthcare. 3(3): 1-9.
Handini, A.S. 2012. Pengaruh konsentrasi
paclobutrazol terhadap pertumbuhan
planlet anggrek (Dendrobium
lasianthera) pada tahap aklimatisasi.
Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Harjadi, S.S. 2019. Zat Pengatur tumbuh
tanaman. Penebar Swadaya. Jakarta.
Haslita. 2018. Pembuatan kompos dari
eceng gondok (Eichhornia crassipes)
dan pengaruhnya terhadap
pertumbuhan cabai besar (Capsicum
annum L.). Skripsi. Fakultas Sains dan
Teknologi UIN Alauddin. Makasar.
Hery, S. 2018. Pemberian konsentrasi dan
waktu pemberian paklobutrazol
terhadap pertumbuhan dan hasil
tanaman terung. Skripsi. Program
Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian
Universitas Sunan Muria. Kudus.
Jasmine, H.S., D. Ginting dan T.S. Siagian.
2014. Pengaruh pemberian
konsentrasi paklobutrazol terhadap
pertumbuhan dan hasil tanaman

Ikke Nurafifatur Rahmah, Respon Pertumbuhan dan Hasil…
terung (Solanum melongena L.). Jurnal
Agro. 3 (2): 198-211.
Karnilawati, Yusnizar dan Zuraida. 2016.
Pengaruh jenis dan dosis bahan
organik pada tanah entosil terhadap
total dan aktivitas mikroba tanah pada
rhizosfer kedelai. Prosiding Seminar
Nasional Biotik. 1(2): 266-272.
Kusrinah, N. Alwiyah dan N. Hayati. 2016.
Mengurangi tingkat pencemaran air
dan meningkatkan ekonomi
masyarakat desa karangkimpul
kelurahan kaligawe kecamatan
gayamsari kotamadya semarang
melalui pemanfaatan eceng gondok
(Eichhornia crassipes) sebagai pupuk
kompos cair. Jurnal Dimas. 16(1): 5-7.
Nugroho, S.D., M. Rusdi dan S.M.A. Diha.
2016. Dasar dasar ilmu tanah. Unila
Press. Lampung.
Pinto, A.C.R, J.D. Rodrigues dan J.C.
Barbosa. 2015. Growth and retardants
on development and ornamental
quality of potted ‘liliput’ zinnia elegans
Jacq. Agriculture Science Journal.
6(2): 337-345.
Pramesti, A.D. dan B. Hermiyanto. 2019.
Pengaruh pemupukan kompos blotong
dan pupuk organik cair eceng gondok
terhadap infeksi endomikoriza dan
produksi tanaman sorgum (Sorghum
Bicolor (L.) Moench) pada lahan pasir
pantai paseban kabupaten jember.
Berkala Ilmiah Pertanian. 2(3): 108-
114.
Priangga, T. 2018. Petunjuk dalam
penggunaan pupuk yang baik dan
benar. Penebar Swadaya. Jakarta.
Rivaldi, M. S. Saartje dan C.H. Paula. 2018.
Aplikasi paclobutrazol terhadap hasil
tanaman tomat (licopersicum
esculentum mill.). Skripsi.
162
Agroteknologi, Fakultas Pertanian,
Universitas Sam Ratulangi. Manado.
Rosa, E. dan B. Bustami. 2017. Peningkatan
Produktivitas terung ungu (Solanum
melongena L.) melalui aplikasi pupuk
kandang ayam dan mulsa ampas tebu.
Jurnal Agriflora. 1(1): 18-26.
Santi, L.P. 2016. Pengaruh asam humat
terhadap pertumbuhan bibit kakao
(Theobroma cacao) dan populasi
mikroorganisme tanah humic
dystrudept. Jurnal Tanah dan Iklim.
40(2): 87-94.
Suryantini. 2015. Peningkatan produktivitas
beberapa varietas lokal ubi jalar
(Ipomoea Batatas L.) dengan
penggunaan pupuk organik alami dan
pupuk buatan (N, P dan K). Fakultas
Pertanian, Universitas Panca Bhakti.
Syamsul, K. 2019. Pengaruh dosis POC
eceng gondok terhadap pertumbuhan
dan hasil tanaman terung. Skripsi.
Program Studi Agroteknologi Fakultas
Pertanian dan Peternakan UIN
SUSKA. Riau.
Wattimena, G.A. 2018. Zat pengatur tumbuh.
PAU Bioteknologi Institut Pertanian
Bogor. Bogor.
Widaryanto, E., M. Baskara dan A. Suryanto.
2011. Aplikasi paclobutrazol pada
tanaman bunga matahari (Hellianthus
annuus L. Cv. Teddy Bear) sebagai
upaya menciptakan tanaman hias pot.
Fakultas Pertanian Universitas
Brawijaya. Universitas Brawijaya
Press. Malang.
Yudiwanti. 2007. Kajian galur kacang tanah
berdaun hijau tua serta keunggulan
dan pengendalian genetiknya.
Prosiding Seminar Nasional Hasil
Penelitian yang dibiayai oleh Hiba
Kompetetif. 3(1): 143-146.