ABSTRACT
This study aims to determine and study the effect of dosing of rabbit urine liquid organic fertilizer on growth and
yield and to determine the best dose of Pakcoy nauli F1 varieties. The experiment was carried out in the
experimental garden of the Indonesian Vegetable Research Institute (Balitsa), West Bandung Regency. The
experiment was carried out from October to November, using a simple RAK experimental design with 6 treatments
(urine doses), namely: 0, 10, 20, 30, 40, and 50 ml / plant and was repeated 4 times. The results showed that the
urine dose had an effect on growth and yield. The best dose was on growth (plant height at 21 DAS and 28 DAS,
number of leaves at 28 DAS, leaf area at 14 DAS, and on weight per plant and weight per plot at 28 DAS). The
best dose was shown by treatment E and F with a dose of 40 ml plant-1 and 50 ml plant-1. The best doses are shown
in the treatment of 40 and 50 ml / plant.
Keywords: Liquid organic fertilizer, pakcoy, rabbit urine
ISSN : 2776-8651 (media online)
24 | O r c h i d A g r o : V o l 2 . N o 1 . B u l a n F e b r u a r i T a h u n 2 0 2 2
ISSN : 2776-8651 (media online)
urin kelinci terhadap pertumbuhan dan hasil ember, gayung, alat siram berupa embrat,
tanaman pakcoy. Maka tujuan dari penelitian wadah semai pottray, hand sprayer, pisau,
ini adalah Untuk mengetahui pengaruh Dosis Beaker glass 1 L.
POC urin kelinci terhadap pertumbuhan dan Dalam penelitian ini adalah percobaan
hasil tanam pakcoy var. Nauli F1. eksperimen dan rancangan lingkungannya
menggunakan Rancangan Acak Kelompok
METODE PENELITIAN (RAK) dengan 6 perlakuan dan 4 ulangan.
Percobaan dilaksanakan di kebun Rancangan perlakuannya sebagai berikut yaitu:
percobaan Balai Penelitian Tanaman Sayuran A = 0 ml per tanaman
(Balitsa) Desa Cikole, Kecamatan Lembang, B = 10 ml per tanaman
Kabupaten Bandung Barat. Percobaan C = 20 ml per tanaman
dilaksanakan selama 2 bulan yakni pada bulan D = 30 ml per tanaman
Oktober sampai dengan November 2020. Jenis E = 40 ml per tanaman
tanah Andisols, tipe curah hujan dengan nilai
F = 50 ml per tanaman
39.5% termasuk tipe C (Agak basah) terdapat
pada lampiran 5, dengan ketinggian tempat
HASIL DAN PEMBAHASAN
1250 m di atas permukaan laut.
1. Tinggi Tanaman
Bahan yang digunakan adalah benih Hasil pengamatan dan analisis data
tanaman pakcoy varietas Nauli F1, pupuk
statistik terhadap tinggi tanaman terdapat pada
organik cair urin kelinci, pupuk kandang ayam
Lampiran 9-12. Hasil analisis uji beda rata-rata
sebagai pupuk dasar 24 kg (dosis 10ton ha-1),
disajikan pada Tabel 1.
Bionutrisi ml/l dan air untuk menyiram. Alat
yang digunakan adalah cangkul, gelas ukur,
Tabel 1. Hasil uji beda rata-rata akibat pemberian dosis POC urin kelinci terhadap tinggi tanaman
pakcoy varietas nauli F1 pada umur 7 HST, 14 HST, 21 HST, dan 28 HST
Perlakuan Rata-rata Tinggi Tanaman (cm)
7 HST 14 HST 21 HST 28 HST
A (0 ml tanaman-1) 6.67 a 8.81 a 11.07 a 15.69 a
B (10 ml tanaman-1) 6.74 a 9.43 a 11.78 ab 16.36 b
C (20 ml tanaman-1) 6.50 a 8.68 a 11.05 a 16.80 b
-1
D (30 ml tanaman ) 7.45 a 8.72 a 10.78 a 16.58 b
E (40 ml tanaman-1) 6.91 a 9.90 a 13.43 c 19.19 c
F (50 ml tanaman-1) 6.49 a 10.01 a 12.98 bc 19.67 c
Keterangan: Angka rata-rata yang diikuti huruf yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata menurut
uji lanjut jarak berganda duncan pada taraf nyata 5%.
25 | O r c h i d A g r o : V o l 2 . N o 1 . B u l a n F e b r u a r i T a h u n 2 0 2 2
Tabel 2. Hasil uji beda rata-rata akibat pemberian dosis POC urin kelinci terhadap jumlah daun pakcoy
varietas nauli F1 pada umur 7 HST, 14 HST, 21 HST, dan 28 HST
Rata-rata Jumlah Daun (helai)
Perlakuan
7 HST 14 HST 21 HST 28 HST
A (0 ml tanaman-1) 6.58 a 7.33 a 7.58 a 8.42 ab
B (10 ml tanaman-1) 6.75 a 7.58 a 7.50 a 8.92 bc
C (20 ml tanaman-1) 6.08 a 7.08 a 7.17 a 8.25 a
D (30 ml tanaman-1) 6.33 a 7.25 a 7.58 a 8.50 ab
E (40 ml tanaman-1) 6.50 a 7.33 a 8.33 a 9.58 cd
F (50 ml tanaman-1) 6.25 a 7.33 a 7.75 a 9.75 d
Keterangan: Angka rata-rata yang diikuti huruf yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata menurut
uji lanjut jarak berganda duncan pada taraf nyata 5%.
Tabel 4. Hasil uji beda rata-rata akibat pemberian dosis POC urin kelinci terhadap nisbah pupus akar
tanaman pakcoy varietas nauli F1
Rata-rata Nisbah Pupus Akar (g)
Perlakuan
14 HST 21 HST 28 HST
A (0 ml tanaman-1) 7.77 a 3.76 a 1.30 a
B (10 ml tanaman-1) 7.67 a 2.76 a 1.83 a
C (20 ml tanaman-1) 7.86 a 2.05 a 1.79 a
D (30 ml tanaman-1) 9.58 a 3.37 a 1.65 a
E (40 ml tanaman-1) 7.28 a 3.56 a 2.19 a
F (50 ml tanaman-1) 9.20 a 4.22 a 1.90 a
Keterangan: Angka rata-rata yang diikuti huruf yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata menurut uji lanjut
jarak berganda duncan pada taraf nyata 5%.
26 | O r c h i d A g r o : V o l 2 . N o 1 . B u l a n F e b r u a r i T a h u n 2 0 2 2
ISSN : 2776-8651 (media online)
27 | O r c h i d A g r o : V o l 2 . N o 1 . B u l a n F e b r u a r i T a h u n 2 0 2 2
terjadinya pertumbuhan tanaman optimal yang
Pembahasan menyebabkan proses pembelahan, pembesaran,
Berdasarkan hasil penelitian dan pemanjangan sel akan berlangsung dengan
menunjukan bahwa pemberian konsentrasi cepat yang mengakibatkan beberapa organ
pupuk organik cair (POC) urin kelinci menurut tanaman tumbuh dengan cepat (Labatar et al.,
uji statistik menghasilkan pengaruh yang 2006).
berbeda tidak nyata pada parameter tinggi Meningkatnya jumlah daun berkaitan
tanaman umur 7 HST dan 14 HST, jumlah daun dengan tinggi tanaman. Semakin tingginya
umur 7 HST sampai 21 HST, Volume akar 14 tanaman semakin banyak ruas batang yang
HST sampai 28 HST, Luas daun 21 HST akan menjadi tempat keluarnya daun. Menurut
sampai 28 HST, dan Nisbah pupus akar. Hal ini Gardner, Pearce, dan Mitchel (1985) bahwa
diduga akibat tingkat serapan N tanaman yang batang tersusun dari ruas yang merentang di
tidak berbeda dan cenderung rendah. antara buku-buku batang tempat melekatnya
Serapan N mempengaruhi laju daun, jumlah buku, dan ruas sama dengan
pertumbuhan tanaman karena unsur N sangat jumlah daun. Perlakuan F (50 ml/tanaman)
penting bagi tanaman sebagai pembentuk organ menunjukkan hasil tertinggi pada tinggi
tanaman. Nitrogen merupakan unsur hara tanaman dan jumlah daun umur 28 HST, luas
makro dan esensial yang mutlak dibutuhkan daun, dan bobot per petak. Melihat kandungan
tanaman untuk pertumbuhannya. Nitrogen juga hara yang terdapat pada urin kelinci antara lain
merupakan faktor utama yang berpengaruh kandungan N 2,72%, kandungan P 1,1%,
terhadap tinggi tanaman. Apabila jumlah kandungan K 0,5%, dan kandungan H2O
nitrogen yang diserap rendah maka rendah pula 55,3% dimana kandungan N dari pupuk kelinci
pertumbuhannya. Nitrogen termasuk hara yang ini lebih tinggi dibandingkan dengan kotoran
mudah hilang disebabkan oleh penguapan dan hewan lainnya(Setyanto et al., 2014).
pencucian. Unsur hara terutama nitrogen sangat
Senyawa nitrogen merupakan salah satu unsur berperan dalam pertumbuhan vegetatif
hara yang mudah hilang, yang disebabkan oleh tanaman, kadar nitrogen yang diserap akar
penguapan dan pencucian akibat kelebihan air. tanaman sebagian besar akan naik ke daun
Hilangnya N dari tanah karena digunakan oleh bergabung dengan karbohidrat membentuk
tanaman atau mikroorganisme. N dalam bentuk protein untuk pembentukan daun. Besarnya
NO3 - (nitrat) mudah dicuci oleh air hujan unsur hara yang diserap oleh akar akan
(leaching) dan N dalam bentuk NH4 + dapat mempengaruhi jumlah bahan organik dan
diikat oleh mineral liat jenis illit sehingga tidak jumlah mineral yang akan ditranslokasikan,
dapat digunakan oleh tanaman (Djajadirana, diantaranya untuk pembentukan daun yang
2000; Hardjowigeno, 2003). akhirnya akan meningkatkan jumlah daun
Pemberian Dosis POC urin kelinci (Wahyudi, 2017).
menurut uji statistik memberikan pengaruh Adanya pemberian pupuk organik cair
yang nyata terhadap tinggi tanaman umur 21 urin kelinci dengan konsentrasi pupuk yang
HST dan 28 HST, jumlah daun 28 HST, luas berbeda memberikan hasil yang berbeda yakni
daun 14 HST, bobot per tanaman, dan bobot per semakin tinggi jumlah dosis pupuk yang
petak. Pemberian POC urin kelinci dengan diberikan maka nilai luas daun tanaman pakcoy
dosis 50 ml tanaman-1 dapat memacu yang diperoleh juga semakin meningkat. Hal
pertumbuhan tanaman paling baik ini diduga pemberian pupuk organik cair urin
dibandingkan dengan perlakuan lain. Hal ini kelinci memicu pelebaran daun sehingga daun
diduga bahwa konsetrasi tersebut merupakan pakcoy dapat menangkap sinar matahari lebih
konsentrasi yang dibutuhkan tanaman pakcoy. optimal untuk proses fotosintesis dan
pemberian pupuk cair dalam jumlah yang menghasilkan fotosintat yang tinggi. Jika daun
sesuai dengan kebutuhan tanaman mendukung menghasilkan fotosintat yang tinggi maka akan
28 | O r c h i d A g r o : V o l 2 . N o 1 . B u l a n F e b r u a r i T a h u n 2 0 2 2
berpengaruh dalam pertambahan luas daun dibudidayakan didataran rendah sampai
tanaman pakcoy. Hal ini juga sesuai dengan dataran tinggi. Pakcoy var. Nauli F1
pernyataan Fahrudin (2009), bahwa luas daun mempunyai batang besar dan warna daun hijau
dan jumlah klorofil yang tinggi akan tua yang mengkilat. Selain itu, sayuran Pakcoy
menyebabkan proses fotosintesis berjalan var. Nauli F1 ini memiliki rasa yang tidak pahit
dengan baik. Semakin besar luas daun tanaman dan juga memiliki bobot yang lebih tinggi
maka penerimaan cahaya matahari akan juga daripada varietas yang lain yaitu 300-400 gr per
lebih besar. Cahaya merupakan sumber energi tanaman, serta memiliki umur panen yang
yang digunakan untuk melakukan cukup singkat yaitu 25-28 HST.
pembentukan fotosintat. Luas daun yang tinggi,
maka cahaya akan dapat lebih mudah diterima KESIMPULAN DAN SARAN
oleh daun dengan baik. Kesimpulan
Berat basah dipengaruhi oleh jumlah Berdasarkan hasil percobaan Pengaruh
serapan air dan hara pada suatu tanaman. Peran Dosis POC Urin Kelinci Terhadap
air bagi tanaman menurut salisbury (1995) Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Pakcoy
sebagai komponen penting dalam proses (Brassica Rapa L.) Var. Nauli F1, dapat ditarik
fotosintesis dan respirasi tanaman. Proses kesimpulan sebagai berikut:
penyerapan sangat berkaitan erat dengan sistem 1. Pemberian dosis POC urin kelinci
perakaran. Kandungan unsur hara P, dan Ca berpengaruh terhadap pertumbuhan tinggi
dalam biourin kelinci mampu memenuhi tanaman umur 21 HST dan 28 HST, Jumlah
pertumbuhan akar sehingga akar memiliki daun 28 HST, dan Luas daun 14 HST, serta
kemampuan baik dalam menyerap air dan hara. hasil bobot per tanaman dan bobot per
Unsur Ca berperan dalam proses pembelahan petak tanaman pakcoy.
sel dan mendukung kerja membran sel 2. Pada variabel bobot per tanaman dan bobot
khususnya dalam transport hormon auksin per petak Dosis POC urin kelinci 40-50 ml
menuju akar, hormon auksin berperan dalam tanaman-1 menunjukan hasil paling baik
mengaktifkan pompa ion pada plasma pada pertumbuhan dan hasil tanaman
membran sehingga air masuk ke dalam sel yang pakcoy.
menyebabkan pembesaran dan pemanjangan
sel (Novizan, 2002). Unsur P merangsang Saran
pertumbuhan akar sehingga dapat menyerap Untuk mendapatkan informasi lebih
hara yang terkandung dalam tanah (Sutejo, lengkap perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
2002). pada dosis dan konsentrasi POC yang sama
Deskripsi tanaman pakcoy varietas namun di tempat yang berbeda sehingga
nauli F1 menunjukkan bobot hasil per satuan didapatkan informasi lebih banyak untuk
luas tanaman pakcoy ialah 37 – 39 ton ha-1. pertimbangan dalam proses budidaya tanaman
Pada percobaan yang telah dilakukan, hasil pakcoy.
pakcoy per satuan luas yang didapat tidak
maksimal, dikarenakan pada saat sebelum DAFTAR PUSTAKA
panen pakcoy terkena serangan akar bengkak. Adiwilaga. 2010. Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Sisi Permintaan dan Sisi
Rata-rata jumlah tanaman pakcoy yang
Penawaran Sayuran Sawi. The Nature and
terserang yakni hampir lebih dari 50% pada tiap Properties of Soils
petaknya. Sehingga hasil pakcoy maksimal Andreeilee, B.F., M. Santoso, and A. Nugroho.
yang bisa didapat yaitu pada perlakuan F (50 ml 2014. Pengaruh jenis kompos kotoran
tanaman-1) sebesar 1.66 kg per petak atau setara ternak dan waktu penyiangan terhadap
dengan 16.6 ton ha-1. produksi tanaman pakcoy (Brassica rapa
Pakcoy var. Nauli F1 adalah jenis sub. chienensis) organik. J. Produksi
Tanam. 2(3): 190–197.
sayuran hibrida yang sangat cocok untuk
29 | O r c h i d A g r o : V o l 2 . N o 1 . B u l a n F e b r u a r i T a h u n 2 0 2 2
Dharmayanti, N.K.S., A.A.N. Supadma, and Jakarta.
I.D.M. Arthagama. 2013. Pengaruh
Pemberian Biourine Dan Dosis Pupuk
Anorganik (N,P,K) Terhadap Beberapa
Sifat Kimia Tanah Pegok Dan Hasil
Tanaman Bayam (Amaranthus Sp.). E-
Jurnal Agroekoteknologi Trop. (Journal
Trop. Agroecotechnology) 2(3): 165–174.
Djajadirana, S. 2000. Kamus Dasar Agronomi.
Murai Kencana, Jakarta
Fahrudin, F. 2009. Budidaya Caisim (Brassica
juncea L.) Menggunakan Ekstrak Teh dan
Pupuk Kascing.
Gardner, F.P., R.B. Pearce, and R.L. Mitchell.
1985. Physiology of Crop Plants.
https://bp.ueb.cas.cz/pdfs/bpl/1987/01/05
.pdf.
Hardjowigeno, S. 2003. Ilmu Tanah.
Akademika Presindo, Jakarta
Indriani, H.K. 2007. Pengelolaan Kesuburan
Tanah. Bumi Aksara, Semarang
Kusnendar. 2013. Pupuk Organik dari Kotoran
dan Urin Kelinci.
http://www.kusnendar.web.id/2013/06/pu
puk-organik-dari-kotoran-danurin-
kelinci.html.
Labatar, R., F. Hamzah, and N. Palimbungan.
2006. Pengaruh Ekstrak Daun Lamtoro
Sebagai Pupuk Organik Cair Terhadap
Petumbuhan Dan Produksi Tanaman
Sawi. J. Agrisistem 2(2): 96–101.
Nariratih, I., M.M. B Damanik, and G.S. Gantar
Sitanggang. 2013. Ketersediaan Nitrogen
Pada Tiga Jenis Tanah Akibat Pemberian
Tiga Bahan Organik Dan Serapannya
Pada Tanaman Jagung. J.
Agroekoteknologi Univ. Sumatera Utara
1(3): 479–488. doi:
10.32734/jaet.v1i3.2645.
Novizan. 2002. Petunjuk Pemupukan Yang
Efektif. Kiat Mengatasi Permasalahan
Praktis. AgroMedia Pustaka, Jakarta
Salisbury, F.B. 1995. Plant Physiology. Plant
Physiology
Setyanto, N.W., L. Riawati, and R.P.
Lukodono. 2014. Desain Eksperimen
Taguchi Untuk Meningkatkan Kualitas
Pupuk Organik Berbahan Baku Kotoran
Kelinci. J. Eng. Manag. Industial Syst.
2(2): 32–36. doi:
10.21776/ub.jemis.2014.002.02.6.
Sutejo. 2002. Pupuk dan Pemupukan. Rineka
Cipta, Jakarta
Wahyudi, H. 2017. Akar Wangi Si Perkasa
Penyangga Tebing Sungai Bondoyudo.
30 | O r c h i d A g r o : V o l 2 . N o 1 . B u l a n F e b r u a r i T a h u n 2 0 2 2