Anda di halaman 1dari 5

JURNAL MEDIA SAINS, Vol. 5, No. 1, Maret 2021: Hal.

24 – 28

p-ISSN : 2549-7413; e-ISSN : 2620-3847

Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair (POC) terhadap


Pertumbuhan Vegetatif dan Generatif Tanaman Cabai Rawit
(Capsicum frutescens L.)

Effect of Liquid Organic Fertilizer (POC) on Vegetative and Generative


Growth of Cayenne Pepper (Capsicum frutescens L.)
1*)
Ni Luh Gede Laviola Pratiwi, 1Ni Kadek Yunita Sari,
1
Ni Kadek Dwipayani Lestari
1
Fakultas Kesehatan Sains dan Teknologi, Universitas Dhyana Pura, Badung, Bali, Indonesia
*)
Email: 18121301008@undhirabali.ac.id

ABSTRAK
Cabai merupkan komoditas holtikultura yang sangat tinggi kebutuhan di masyarakat,
namun terkendala pada tingkat produktifitasnya. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui
efektifitas pemberian Pupuk Organic Cair (POC) terhadap pertumbuhan vegetatif dan generatif
tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L). Penelitian ini menggunakan metode Rancangan
Acak Kelompok (RAK) dengan 4 kelompok perlakuan yaitu kontrol, POC 1%, POC 2% dan
POC 3%. Setiap kelompok perlakuan diulang masing – masing 4 kali sehingga diperoleh 16 unit
percobaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa perbandingan variasi konsentrasi pupuk organik
cair (POC) memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan tanaman cabai rawit. Perlakuan POC
konsentrasi 2% memberikan pengaruh yang paling baik terhadap pertumbuhan vegetative dan
generatif tanaman cabai rawit.
Kata Kunci: Cabai Rawit, Pupuk Organik Cair, Vegetatif dan Generatif

ABSTRACT
Chili is a horticultural commodity that has a very high demand in the community, but is
constrained by the level of productivity. The purpose of this study was to determine the
effectiveness of providing Liquid Organic Fertilizer (POC) on the vegetative and generative
growth of cayenne pepper (Capsicum frutescens L). This study used a Randomized Block Design
(RAK) method with 4 treatment groups namely control, 1% POC, 2% POC and 3% POC. Each
treatment group was repeated 4 times each to obtain 16 experimental units. The results showed
that the comparison of variations in the concentration of liquid organic fertilizer (POC) had an
effect on the growth of cayenne pepper plants. POC treatment with a concentration of 2% gave
the best effect on the vegetative and generative growth of cayenne pepper plants.
Keywords: Cayenne Pepper, Liquid Organic Fertilizer , Vegetative and Generative

PENDAHULUAN Tingkat kebutuhan cabai rawit sekitar


Cabai rawit atau Capsicum frutescens 800.000 ton/tahun atau 66.000 ton/bulan di
L. merupakan salah satu tanaman holtikultura kota besar dengan jumlah penduduk 1 juta
yang populer di Indonesia dan dunia. Cabai jiwa. Pada saat hari raya, kebutuhan cabai
rawit merupakan jenis tanaman perdu yang biasanya meningkat sekitar 10-20% dari
bersifat semusim (Tuapattinaya et al., 2014). kebutuhan normal. Secara nasional tingkat
Cabai rawit dikenal kaya akan nutrisi seperti produktivitas cabai rawit selama 3 tahun
vitamin A, B dan C, air, protein, lemak, terakhir sekitar 5 t/ha (Jawal et al., 2013).
karbohidrat, kalsium, fosfor, kalori, besi dan Maka dari itu pada saat dimana musim
zat capsaicin yang menghasilkan rasa pedas berubah-ubah yang mengakibatkan
pada buah cabai (Ningsih et al., 2016). produktivitas cabai menurun yang
mengakibatkan para petani cabai beralih

24
Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair (POC) terhadap Pertumbuhan Vegetatif dan Generatif Tanaman
Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.)

menggunakan pupuk kimia yang berlebih Penentuan Sumber Data


tanpa memikirkan efek pada lingkungan dan Populasi
kesehan. Maka dari itu penggunaan pupuk Populasi sample dalam penelitian ini
organik cair sangat baik bagi kesehatan dan adalah 40 bibit Tanaman cabai rawit yang
ramah lingkungan (Aditya et al. 2013). berumur kurang lebih 1 bulan dengan tinggi
Pupuk merupakan salah satu material yang sama dan dalam satu tre, yang di dapat di
yang diberikan pada media tanam tanaman Pasar Bringkit Menguwi Badung.
yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan
hara yang diperlukan tanaman sehingga Sampel
mampu untuk tumbuh dan berkembang dengan Pengambilan sampling menggunakan
baik (Dwicaksono et al., 2014). Pupuk Non Random Sampling dengan metote
Organik Cair (POC) adalah pupuk yang Purposive Sampling yaitu pengambilan sample
berbahan dasar dari kotoran, urine, kulit dengan kiteria yang telah di pilih yaitu tinggi
hewan atau tumbuhan yang sudah tanaman sama. Sample yang di gunakan dalam
mengalami proses fermentasi dan bentuk penelitian ini adalah 20 Tanaman cabai rawit
produknya berupa cairan. Kandungan bahan dari 40 tanaman yang berumur 2 bulan dengan
kimia di dalamnya maksimum hanya tinggi rata-rata 26 cm.
5%(Siboro et al., 2013).
Bahan organik seperti kulit pisang, Variabel Penelitian
kulit telur, bonggol pisang, dan bawang merah Variabel bebas : Pemberian perlakuan
merupakan bahan dalam pembuatan pupuk POC dengan 4 konsentrasi berbeda yaitu P0 :
yang lengkap karena mengandung hormone tanpa POC, P1 : POC 1 % , P2 : POC 2 %, P3
auksin, giberelin dan sitokinin untuk : POC 3 % pada tabaman Cabai Rawit.
menunjang pertumbuhan pada tanaman. Pada Variabel tergantung : Pertumbuhan tanaman
penelitian sebelumnya penggunaan POC cabai rawit secara vegetatif (Tinggi Tanaman)
dengan campuran kulit telur dan perendaman dan generatif ( Waktu Muncul Bunga, Jumlah
kulit bawang merah berpengaruh nyata Bunga).
terhadap pertumbuhan tanaman cabai rawit Variabel terkendali : Bibit Tanaman Cabai
keriting (Noviansyah et al., 2015), maka dari Rawit berumur kurang lebih berumur 2
itu penambahan bahan organik lainnya, minggu yang memiliki tinggi sama rata.
diharapkan dapat meningkatkan produktifitas
tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L.). Alat Dan Bahan Penelitian
Bahan Penelitian
METODE Bahan-bahan yang digunakan adalah
Rancangan Penelitian Kulit pisang, bawang merah, bonggol pisang,
Penelitian ini menggunakan desain kulit telur, air, bibit tanaman cabai rawit yang
penelitian eksperimental, dengan berumur kurang lebih berumur 1 bulan , EM4,
menggunakan metode Rancangan Acak gula pasir, dan tanah.
Kelompok (RAK) dengan 4 kelompok
perlakuan, yaitu 1. Kelompok kontrol ( tanpa Alat Penelitian
POC ) (P0), 2. Kelompok dengan POC 1 % Alat yang digunakan adalah polibag,
(P1), 3. Kelompok dengan POC 2 % (P2), 4. timbangan, skop, pengukur air (ml), penggaris
Kelompok dengan POC 3 % (P3). Setiap dan drum plastik.
kelompok perlakuan diulang sebanyak 4 kali
sehingga diperoleh 16 unit percobaa (Zahroh Prosedur Penelitian
et al., 2018). Tahap Pengambilan Sample
Pengambialan sample bahan pupuk
Lokasi Dan Waktu Penelitian diambil pada daerah kecamatan Abiansemal
Penelitian di lakukan di Br. Kauripan, Badung, bibit tanaman cabai rawit dibeli dari
Sedang, Abiansemal Badung pada bulan toko tanaman pada Pasar Bringkit kecamatan
April-Juni 2021 Mengwi Badung Bali.

25
Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair (POC) terhadap Pertumbuhan Vegetatif dan Generatif Tanaman
Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.)

Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) menyeragamkan dan memudah-kan dalam


Pengumpulan bahan-bahan yang akan proses pengukuran tinggi tanaman. 2.Waktu
di gunakan pada pembuatan Pupuk Organik tumbuhnya bunga, 3. Jumlah bunga dalam satu
Cair (POC). Siapkan bahan-bahan ( kulit tanaman. Pengamatan dilakukan pada minggu
pisang, cangkang telur, bonggol pisang, dan ke 5.
bawang merah masing-masing sebanyak 1,5
kg ), cincang halus lalu blender, siapkan gula Analisis Data
pasir sebanyak 350 g di larutkan dengan air Semua data kuantitatif hasil dari
sebanyak 1 L. Setelah semua bahan lengkap, pengamatan menggunakan analisis variansi
campurkan seluruh bahan pada drum plastik (ANOVA) dengan taraf signifikasi 5%. Jika
lalu tambahkan bioaktivator sebanyak 300 ml signifikan di lanjutkan uji Duncan untuk
aduk rata, lalu tambahkan air sebanyak 4 L, melihat perbedaan dengan spps versi 16.
lalu tutup rapat agar terjadi fermentasi secara
aerob (Kasmawan, 2018). Inkubasi selama 14 HASIL DAN PEMBAHASAN
hari/ 2 minggu. Pada minggu pertama Hasil Analisis data pengamatan
inkubasi, drum komposter di buka dan pupuk pertumbuhan vegetative (tinggi tanaman), dan
diaduk lalu tutup rapat lagi dan tunggu hingga generatif (waktu muncul bunga pertama dan
1 minggu lagi. Setelah 2 minggu jika pupuk jumlah bunga), menggunakan uji statistik One
telah jadi akan berbau seperti tape yang telah Way Anova atau analisis variansi satu jalur
masak, lalu pupuk di saring hingga terpisah untuk melihat rata-rata pada masing-masing
antara cairan dan ampasnya dan pupuk siap perlakukan, jika hasil (P-value <0,05) di
digunakan(Nur et al.,2018). lanjutkan uji Duncan. Hasil rata-rata variasi
konsentrasi pupuk organik cair terhadap
Pemberian Perlakuan Pupuk Organik Cair pertumbuhan tanaman cabai rawit ((Capsicum
Pupuk Organik Cair (POC) yang telah frutescens L.) adalah sebagai sebagaimana
siap di berikan pada tanaman sebanyak P1 : 1 tersaji dalam Gambar 1.
% ( 10 ml POC di encerkan dengan 1 L air ), Berdasarkan hasil uji ANOVA
P2 : 2 % ( 20 ml POC di encerkan dengan 1 L menunjukkan bahwa perbandingan variasi
air ) , P3 : 3 % (30 ml POC di encerkan konsentrasi pupuk organik cair ( POC
dengan 1 L air ) (Zahroh et al., 2018). )memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan
Perlakuan diberikan pada waktu tanaman tanaman cabai rawit. Perlakuan pupuk
berusia 2 bulan dengan tinggi yang sama, konsentrasi 2% (P2) memberikan pengaruh
diberikan setiap dua kali dalam seminggu pada yang paling baik terhadap pertumbuhan
hari senin dan kamis, dengan volume vegetative dan generatif tanaman cabai rawit.
penyiraman masing-masing perlakuan Didapatkan hasil rata-rata pada tinggi tanaman
sebanyak 200 ml, penyiraman di lakukan dari yaitu di dapatkan hasil rata-rata 66,75 cm,
atas daun dan dekat akar. pada waktu muncul bunga pertama di dapat
hasil rata-rata 28 hst dan pada jumlah bunga
Pemeliharaan didapat hasil rata-rata 7. Perkaluan P2 (2%)
Penyiraman air pada tanaman tidak berbeda nyata pada perlakuan P1 dan P3
dilakukan setiap pagi sekitar pukul 07.00– tetapi berbeda nyata pada P0 (Kontrol).
09.00 WITA sampai kapasitas lapang. Berdasarkan hasil pengamatan selama
Pembersihan gulma dilakukan pada gulma 5 minggu pada pertumbuhan vegetatif dan
yang tumbuh dalam polybag dengan cara generatif dapat dilihat pada Diagram 5.1.
dicabut. Dimana setelah dilakukan analisis ANOVA di
dapatkan hasil yang signifikan pada setiap
Pengamatan Cabai Rawit parameter yang diukur. Didapatkan hasil yang
Tanaman cabai rawit berumur 2 bulan paling baik pada perlakuan 2%(P2), Hal
yang telah diberikan perlakuan diamati dari tersebut diduga adanya pengaruh faktor
1.Tinggi tanaman yaitu dengan menggunakan eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan
penggaris, mulai dari pangkal batang hingga dan perkembangan tanaman cabai rawit.
titik tumbuh pucuk apikal. Pengukuran Faktor eksternal meliputi makanan, air, suhu,
dimulai + 1 cm diatas media karena untuk kelembaban dan cahaya. Suhu udara dan

26
Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair (POC) terhadap Pertumbuhan Vegetatif dan Generatif Tanaman
Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.)

kelembaban udara yang berubah-ubah akibat fotosintesis jelas akan berpengaruh terhadap
hujan mengakibatkan perbedaan kemampuan laju fotosintesis. Dimana pada perlakuan P2
tanaman menerima cahaya. Cahaya sebagai mendapatkan sinar matahasi yang paling baik
sumber energi untuk reaksi anabolik (Dewi et al., 2017).

Ket: Notasi huruf serupa berarti tidak ada perbedaan nyata pada taraf uji Duncan (5%)

Gambar 1. Diagram Rekapitulasi Hasil Pemberian Variasi Konsentasi POC Terhadap


Pertumbuhan Vegetatif dan Generatif Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L )

Bahan utama dari pembuatan pupuk sel dan perkembangan bunga dan buah,
organik cair adalah kulit pisang, bonggol giberelin yang berfungsi sebagai pendorong
pisang, bawang merah dan EM 4 sebagai pertumbuhan bunga dan pemanjangan pada
bioaktivator pada proses fermentasi. Dimana batang dan sitokinin berfungsi sebagai
Kulit pisang mengandung kadar air 82,12 %, pertahanan tumbuhan menghadapi perubahan
C-organik 7,32 %, N 0,21 %, nisba C/N 35 %, suhu dan infeksi virus (Noviansyah et al.,
P2O5 0,07 % dan K2O 0,88 % dan pupuk 2015). Sehinga POC dengan kombinasi bahan
organik cair kulit pisang mengandung unsur organik sangat cocok sebagai pengganti pupuk
hara Nitrogen 0,031 %, Fosfor 0,0155 %, dan kimia pada pemeliharaan tanaman cabai rawit
Kalium 0,0437 %. (Karim et al., 2019). yang sangat rentan pada perubahan suhu dan
Hormone glliberilin dan sitokinin yang bnyak penyakit.
terkandung pada bonggol pisang sehingga
dapat memicu pertumbuhan tanaman. Pada SIMPULAN
bahan organik bonggol pisang mengandung Pemberian pupuk organik cair (POC)
mikroorganisme baik yang berfungsi sebagai berpengaruh terhadap pertumbuhan vegetatif
penyubur tanah (Chaniago et al., 2017). tanaman cabai rawit di tunjukan dengan
Sedangkan pada bawang merah mengandung perubahan yang signifikan pada tinggi
zat seperti hormon auksin yang berfungsi tanaman, karena berbeda nyata pada perlakuan
sebagai pemacu pertumbuhan akar pada kontrol, dan hasil yang paling baik pada
tanaman. Selain itu, terdapat zat allithiamin perlakuan P2(2%).
pada bawang merah. Senyawa allithiamin Pemberian pupuk organik cair (POC)
dapat berfungsi untuk mempercepat proses berpengaruh terhadap pertumbuhan generatif
metabolisme pada jaringan tumbuhan dan tanaman cabai rawit di tunjukan dengan,
selain itu juga dapat berfungsi sebagai waktu muncul bunga pada tanaman cabai rawit
fungisida dan bakterisida alami (Sofwan et al., yang di berikan perlakuan POC lebih cepat di
2018). bandingkan pada control, dan pada jumlah
Pada kombinasi bahan utama yang bunga adanya perbedaan nyata pada kontrol.
mengandung hormone pertumbuhan yaitu Hasil yang paling baik didapat pada perlakuan
auksin yang berfungsi sebagai perpanjangan P2(2%).

27
Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair (POC) terhadap Pertumbuhan Vegetatif dan Generatif Tanaman
Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.)

Ningsih, Husdiani, Hastuti, Listyorini. (2016).


REFERENSI Kajian Antagonis Trichoderma Spp .
Aditya, Arif, Kus Hendarto, Darwin Terhadap Fusarium Solani Penyebab
Pangaribuan, And Kuswanta Futas Penyakit Layu Pada Daun Cabai
Hidayat. (2013). Jerami Padi Terhadap Rawit (Capsicum frutescens ) Secara
Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman In Vitro. 13(1): 814–17.
Cabai Merah (Capsicum annum L .) Noviansyah, Bayu, Chalimah, Siti. (2015).
Di Dataran Tinggi. 1(2): 147–52. Aplikasi Pupuk Organik Dari
Chaniago, Noverina, Deddy Wahyudin Purba, Campuran Limbah Cangkang Telur
And Algi Utama. (2017). Respon Dan Vetsin Dengan Penambahan
Pemberian Pupuk Organik Cair (POC) Rendaman Kulit Bawang Merah
Bonggol Pisang Produksi Padi Sawah Terhadap Pertumbuhan Tanaman
( Oryza Sativa L.). Jurnal Penelitian Cabai Merah Keriting (Capsicum
Pertanian Bernas 13(1): 1–8. Annum L ) Var. Longum. 1(1): 43–48.
Dewi, Noviyanti Ambar, Eko Widaryanto, Nur, Thoyib, Noor, Ahmad, Elma, Muthia.
And Y B Suwasono. (2017). Pengaruh (2018). Pembuatan Pupuk Organik
Naungan Pada Pertumbuhan Dan Cair Dari Sampah Organik Rumah
Hasil Tiga Varietas Cabai Rawit Tangga Dengan Bioaktivator Em4
(Capsicum Frutescens L .) The Effect (Effective Microorganisms). Konversi
Of Shades Cover On The Growth And 5(2): 5.
Result Of Three Varieties Hot Chili Rahmawati, Lina , Salfina, Austina, Elita.
(Capsicum Frutescens L .). 5(11): (2017). Pengaruh Pupuk Organik Cair
1755–61. Kulit Pisang Terhadap Pertumbuhan
Dwicaksono, Marsetyo Ramadhany Bagus, Selada (Lactuca sativa). (2015): 296–
Bambang Suharto, And Liliya Dewi 301..
Susanawati. (2014). Pengaruh Siboro, Erickson, Surya, Edu, Herlina, Netti.
Penambahan Effective (2013). Pembuatan Pupuk Cair Dan
Microorganisms Pada Limbah Cair Biogas Dari Campuran Limbah
Industri Perikanan Terhadap Kualitas Sayuran. Jurnal Teknik Kimia Usu
Pupuk Cair Organik. Jurnal 2(3): 40–43.
Sumberdaya Alam & Lingkungan Sofwan, Nurus, Ovi Faelasofa K D, Achmad
1(1): 7–11. Heru Triatmoko, And Siti Nurul
Jawal Anwarudin, M S, Apri L Sayekti, Aditia Iftitah. (2018). Optimasi Zpt (Zat
K Marendra, And Dan Yusdar Pengatur Tumbuhan) Alami Ekstrak
Hilman. (2013). Dinamika Produksi Bawang Merah (Allium cepa Fa.
Dan Volatilitas Harga Cabai: Ascalonicum) Sebagai Pemacu
Antisipasi Strategi Dan Kebijakan Pertumbuhan Akar Stek Tanaman
Pengembangan. Pengembangan Buah Tin (Ficus carica).Vigor: Jurnal
Inovasi Pertanian.: 33–42. Ilmu Pertanian Tropika Dan
Karim, Hilda, Andi Irma Suryani, Yusnaeni Subtropika 3(2): 46–48.
Yusuf, And Nur Afni Khaer Fatah. Tuapattinaya, Prelly, M, J, Tutupoly, Feby.
(2019). Pertumbuhan Tanaman Cabai (2014). Terhadap Pertumbuhan Dan
Rawit (Capsicum frutescens L.) Produksi. 1(1).
Terhadap Pemberian Pupuk Organik Zahroh, Fatimatuz, Kusrinah Kusrinah, And
Cair Limbah Pisang Kepok. Siti Mukhlishoh Setyawati. (2018).
Indonesian Journal Of Fundamental Perbandingan Variasi Konsentrasi
Sciences 5(2): 89. Pupuk Organik Cair Dari Limbah Ikan
Kasmawan, I.G.A. (2018). Pembuatan Pupuk Terhadap Pertumbuhan Tanaman
Organik Cair Menggunakan Teknologi Cabai Merah (Capsicum annum L.).
Komposting Sederhana. Buletin Al-Hayat: Journal Of Biology And
Udayana Mengabdi 17(2): 67. Applied Biology 1(1): 50.

28

Anda mungkin juga menyukai