1
Mahasiswa Fakultas Pertanian Institut Pertaniian (INTAN) Yogyakarta
2
Staf Pengajar Fakultas Pertanian Institut Pertanian (INTAN) Yogyakarta/ Pembimbing I
3
Staf Pengajar Fakultas Pertanian Institut Pertanian (INTAN) Yogyakarta/ Pembimbing II
INTISARI
xii
I. PENDAHULUA
A. Latar Belakang
1
2
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
diharapkan dapat menjadi metode praktis baru bagi pelaku usaha tani organik dan
mampu mendukung terciptanya pertanian terpadu dan berkelanjutan.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Sawi pakcoy (Brassica chinensis L.) merupakan salah satu jenis tanaman
sayuran yang dimanfaatkan organ vegetatifnya yaitu daun. Pakcoy merupakan
tanaman semusim kelompok dari genus Brassica, masih dalam satu genus dengan
sawi putih/petsai dan sawi hijau/caisim. Pakcoy merupakan tanaman semusim
yang hanya dapat dipanen satu kali masa tanam. Sawi pakcoy dapat dipanen pada
umur 35-40 hari setelah tanam atau 20-25 hari setelah pindah tanam (Prastio,
2015).
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magniliopsida
Ordo : Rhoeadales (Brassicales)
Famili : Brassicaceae
Genus : Brassica
Spesies : Brassica chinensis L (Haryanto, dkk. 2007)
5
6
bantuan serangga maupun oleh manusia. Buah tanaman sawi termasuk buah
polong berbentuk bulat kecil berwarna coklat kehitaman (Sunarjono, 2013)
3. Syarat Tumbuh
B. Pupuk Organik
Pertanian alami Korea atau Korean Natural Farming (KNF) adalah sistem
pertanian pertanian alami yang dikembangkan oleh Master Han Kyu Cho dari
Institut Pertanian Alami Janong (Janong Natural Farming Institut) di Korea
Selatan. Sistem tersebut sudah dipraktekan lebih dari 40 tahun di Asia. KNF
adalah sistem swasembada yang melibatkan kultur mikroorganisme lokal (IMO:
indigenous microorganisms) diantaranya fungi, bakteri, dan protozoa dan
memasukkan kembali kedalam tanah yang kekurangan unsur hara, sehingga
meningkatkan aktivitas mikroba dan kesuburan tanah (Essoyan, 2011).
Prinsip dari sistem KNF adalah untuk memberi vitalitas pada tanaman.
Kondisi tanah yang menguntungkan harus diciptakan untuk pertumbuhannya.
Agar tanaman dapat tumbuh normal, perlu dikembangkan lingkungan dengan
kondisi tanah yang sesuai untuk penyerapan hara dalam jumlah yang tepat pada
9
waktu yang tepat, hal ini sejalan dengan gagasan pupuk dasar yang menggunakan
jumlah pupuk yang diperlukan (Cho, 2010).
Salah satu komponen yang menjadi objek penelitian adalah FPJ
(Fermented Plant Juice) yaitu jus/ekstrak fermentasi tanaman. FPJ merupakan
ektrak hasil fermentasi dari tunas pucuk dan daun muda tumbuhan tertentu.
Berbeda dengan pembuatan POC pada umumnya dimana POC dibuat dengan
proses ekstraksi dengan perebusan dan penambahan bio-aktivator seperti EM4
ataupun MOL buatan. Sedangkan pembuatan FPJ cukup dengan menambahkan
gula yang disesuaikan dengan kelembaban bahan. Adapun kriteria khusus dalam
pemilihan tumbuhan yang dapat dijadikan FPJ berdasarkan metode KNF
diantaranya:
1. Tanaman yang kuat melawan cuaca dingin dan dapat tumbuh dengan baik
di musim semi. Ini untuk menunjukan sifat tumbuhan yang tahan terhadap
perubahan iklim yang ekstrim.
2. Tanaman yang tumbuh cepat dan kuat. Tanaman yang cepat berkembang
memiliki hormon pertumbuhan yang sangat aktif. Karakteristik ini dapat
memperbaiki kelemahan tanaman dan pemulihan masalah kesehatan
tertentu pada tanaman. Misalnya rebung dan tunas-tunas samping dari
berbagai jenis tanaman yang mana memiliki hormon pertumbuhan dan
vitalitas yang melimpah.
3. Buah muda dimana memiliki banyak giberelin yang membuat tanaman
sehat dengan dedaunan yang lebih tebal dan meningkatkan ketebalan buah.
Sayuran berdaun hijau telah diakui sebagai sumber nutrisi mikro yang
kaya (mineral, antioksidan dan vitamin). Bagian tanaman yang berwarna hijau
mengandung N protein terbanyak dan meliputi 70%-80% dari total N tanaman.
Nitrogen asam nukleat terdapat sekitar 10% dan asam amino terlarut hanya
sebanyak 5% dari total N dalam tanaman. berikut tabel yang menunjukan
kandungan unsurhara bagi tanaman dari berbagai komponen terfermentasi dalam
pertanian alami yang dilakukan di Pilipina.
Tabel 2. Analisa rata-rata dari materi terfermentasi (Maghirang, 2011)
Fermented Fermented Fish Oriental herbal
Nutrisi (mg/kg)
fruit juice plant juice amino acid nutrient
Nitrogen (N) 429.47 855.06 1166.34 405.16
Phosporus (P) 61.87 122.72 193.44 74.84
Potassium (K) 12017 3934.2 314.6 522.3
Calcium (Ca) 307.23 913.03 377.92 181.03
Magnesium (Mg) 119.55 333.64 80.58 111.58
Sodium (Cu) 51.15 128.19 426.4 78.58
Iron (Fe) 15.07 52.24 19.73 87.19
Copper (Cu) 0.75 0.87 0.94 0.81
Manganese (Mn) 2.19 4.54 1.45 4.13
Zinc (Zn) 1.97 3.74 5.84 2.04
Sumber : Mahirang, 2011
11
12
D. Rebung
E. Kangkung
F. Hipotesis
Bahan yang digunakan antara lain benih pakcoy varietas hijau, sedangkan
untuk pembuatan FPJ yaitu rebung dan tunas pucuk kangkung di sekitar tempat
penelitian, dan gula merah. Sedangkan untuk media tanam terdiri dari campuran
tanah, arang sekam dan pupuk kandang untuk persemaian dan untuk penanaman.
Alat yang digunakan dalam pembuatan FPJ terdiri dari pisau, nampan,
toples kaca, timbangan dan kain. Sedangkan untuk penanaman, perlakuan,
pemeliharaan dan media tanam terdiri dari cangkul, polybag, alat semprot
(sprayer) dan sekop. Dan untuk pengamatan dan pengukuran menggunakan
penggaris, timbangan kertas milimeter.
C. Rancangan Penelitian
Faktor pertama adalah jenis bahan FPJ (F) yang terdiri dari dua aras yaitu :
F1 : FPJ rebung
F2 : FPJ kangkung,
Faktor kedua adalah konsentrasi (K) yang terdiri dari 3 aras perlakuan
yaitu :
K1 : 1:500 ml air
K2 : 1:800 ml air
K3 : 1:1000 ml air
13
Adapun kontrol (F0K0) merupakan plot tanaman tanpa pemberian FPJ.
Tabel 3. Bagan kombinasi perlakuan
D. Pelaksanaan Penelitian
FPJ (Fermented Plant Juice) dari konsep KNF (Korean Natural Farming)
lebih sederhana dimana pembuatannya hanya menambahkan gula kedalam bahan
yang akan difermentasikan sesuai dengan berat bahan yang digunakan.
a. Pengumpulan bahan dilakukan pada pagi hari yaitu pada pukul 6.00 –
7.00.
b. Mencacah bahan hingga ukuran < 3 cm.
c. Menimbang bahan sebanyak 1 kg setiap bahan.
d. Membiarkan dalam wadah selama 1 jam
e. Menambahkan dan mencampurkan dengan gula merah 1 kg. Dengan
cara diaduk menggunakan tangan.
f. Memasukkan kedalam wadah fermentasi yaitu toples kaca/plastik
g. Menutup wadah dengan kain.
h. Menyimpan selama proses fermentasi selama 1 minggu di ruangan
tertutup (terhindar dari cahaya matahari).
13