Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ade Ahdi

NPM : 15.07.1.0031
Prodi/Semester : Agroteknologi (VI)

Pengaruh Pemberian PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria)


Terhadap Produktivitas Tanaman Pakcoy (Brassica Rapa L.)

1.1. Latar Belakang


Pakcoy merupakan salah satu sayuran yang teknis budidayanya sangat
mudah dikembangkan dan banyak kalangan yang menyukai dan
memanfaatkannya. Selain itu juga sangat potensial untuk komersial dan prospek
sangat baik. Sayuran daun merupakan salah satu sumber vitamin dan mineral
essensial yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia, selain itu sayuran daun
banyak mengandung serat. Serat bagi tubuh berfungsi membantu mempelancar
pencernaan dan dapat mencegah kanker (Haryanto, 2001). Pakcoy banyak
dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia, konsumennya mulai dari golongan
masyarakat kelas bawah hingga golongan masyarakat kelas atas (Rukmana,
2007). Dengan tingkat konsumsi pada tahun 2012 sebesar 1,408 kg/kapita
(Konsumsi Nasional 2012).
Petani saat ini sudah semakin menyadari dampak negatif dari penggunaan
pupuk kimia terhadap lingkungan, dari kesadaran ini muncul inisiatif untuk
menggunakan pupuk yang ramah lingkungan. Pupuk hayati memiliki kelebihan
dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman sehingga hasil yang didapatkan lebih
berlimpah. Figuiredo et al., (2010) menyatakan salah satu pupuk hayati yang
dapat digunakan yakni Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR), yang
biasa ditumbuhkan pada substrat cair, penggunaan PGPR sebagai pupuk cair ini
agar mudah diserap oleh akar tanaman dibandingkan pupuk padat.
PGPR merupakan konsorsium bakteri yang aktif mengkolonisasi akar
tanaman yang berperan penting dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman, hasil
panen dan kesuburan lahan (Raka et al., 2012). Bakteri ini diketahui aktif
mengkolonisasi di daerah akar tanaman dan memiliki 3 peran utama bagi tanaman
yaitu: 1) sebagai biofertilizer, PGPR mampu mempercepat proses pertumbuhan
tanaman melalui percepatan penyerapan unsur hara, 2) sebagai biostimulan,
PGPR dapat memacu pertumbuhan tanaman melalui produksi fitohormon dan 3)
sebagai bioprotektan, PGPR melindungi tanaman dari patogen (Rai, 2006).
Berbagai jenis bakteri telah diidentifikasi sebagai PGPR. Sebagian besar berasal
dari kelompok gram-negatif dengan jumlah strain paling banyak dari genus
Pseudomonas dan beberapa dari genus Serratia. Selain kedua genus tersebut,
dilaporkan antara lain genus Azotobacter, Azospirillum, Acetobacter,
Burkholderia, Enterobacter, Rhizobium, Erwinia, Flavobacterium dan Bacillus
(Wahyudi, 2009). Pseudomonas fluorescens dilaporkan menghasilkan IAA yang
juga dapat merangsang pertumbuhan akar jagung pada kondisi hidroponik
(Aryantha et al., 2004; Glick dan Penrose, 2004; Ana et al., 2011).
Beberapa hasil penelitian (Syamsiah & Rayani, 2014 ; Iswati, 2012)
menunjukkan bahwa penerapan PGPR terhadap berbagai tanaman menghasilkan
respon pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan dengan kontrol, tetapi
pemberian variasi konsentrasi PGPR mempengaruhi pertumbuhan dan berdampak
berbeda terhadap respon pertumbuhan tanaman seperti tinggi tamanan, berat
segar, jumlah daun, dan jumlah akar. Penelitian yang telah dilakukan oleh
Syamsiah & Rayani (2014) menyatakan, konsentrasi PGPR 1,25% (v/v) dapat
mempengaruhi tinggi tanaman dan konsentrasi PGPR 0,75% mempengaruhi
jumlah buah dan berat segar tanaman cabai. Penelitian Iswati (2012) menyatakan,
konsentrasi PGPR 1,25% (v/v) mempengaruhi tinggi dan panjang akar pada
tanaman tomat, sedangkan jumlah daun dan jumlah akar dipengaruhi pada
konsentrasi PGPR 0,75%.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perlu dilakukan penelitian
mengenai penggunaan PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) terhadap
tanaman pakcoy (Brassica rapa L.) pada media polybag guna meningkatkan
pertumbuhan dan produktivitas pakcoy. Pada penelitian ini juga dilakukan untuk
mengetahui dosis PGPR yang paling optimal untuk meningkatkan pertumbuhan
dan produktivitas pakcoy.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan dari uraian pada latar belakang, maka dapat diidentifikasi
masalah sebagai berikut:
Apakah terdapat dosis optimal PGPR yang memberikan hasil terbaik
terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman pakcoy.
1.3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh PGPR yang terhadap
pertumbuhan dan produktivitas pakcoy dilapangan. Selain itu agar hasil penelitian
yang diperoleh dapat dijadikan landasan dan bahan pertimbangan bagi petani atau
intansi pemerintah yang terkait dalam usaha meningkatkan hasil tanaman pakcoy.
1.4. Hipotesis
Berdasarkan uraian kerangka pemikiran tersebut, maka hipotesis yang
dapat diajukan yaitu :
Terdapat dosis optimal PGPR terhadap pertumbuhan dan produktivitas
tanaman pakcoy.
1.5. Rancangan Percobaan
1.5.1. Rancangan Lingkungan
Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK)
faktorial, terdiri dari 5 perlakuan dengan 5 kali ulangan. Penelitian menggunakan
polybag berukuran 20 cm x 25 cm, dengan jarak antar polibeg yaitu 10 cm x 10
cm.
1.5.2. Rancangan Perlakuan
Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan Rancangan
Acak Kelompok (RAK) dengan menggunakan faktor tunggal yang terdiri dari 5
perlakuan dan diulang sebanyak 5 kali. Sehingga diperoleh 25 satuan percobaan
pada media polybag.
P0 = Tanpa pemberian PGPR
P1 = Pemberian PGPR cair 100 ml/l air
P2 = Pemberian PGPR cair 150 ml/l air
P3 = Pemberian PGPR cair 200 ml/l air
P4 = Pemberian PGPR cair 250 ml/l air
1.5.3. Rancangan Respon
Rancangan respon yang diamati dalam penelitian ini adalah faktor-faktor
yang berkaitan dengan komponen pertumbuhan, hasil, dan hasil pengamatan yang
dilakukan terdiri atas pengamatan penunjang dan pengamatan utama.
1. Pengamatan Penunjang
Pengamatan penunjang merupakan pengamatan yang digunakan untuk
memperkuat dan memperjelas hasil dari penelitian serta untuk menunjang
pengamatan utama. Pengamatan penunjang tidak dianalisis secara statistik,
pembahasan hasil pengamatan penunjang dibahas deskriptif. Pengamatan
penunjang terdiri dari :
a. Analisis tanah
b. Tingkat serangan hama, penyakit dan gulma
2. Pengamatan utama
Pengamatan utama dilakukan untuk mengetahui respon tanaman pakcoy
terhadap perlakuan yang diberikan. Pengamatan utama dianalisis secara statistik.
Pengamatan utama terdiri dari :
a. Komponen pertumbuhan
1. Tinggi tanaman (cm)
2. Jumlah daun (helai)
3. Volume akar (ml)
4. Panjang akar (cm)
b. Komponen hasil
1. Bobot segar (gram)
1.5.4. Rancangan Analisis
Percobaan disusun dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK). Data yang
diperoleh ditabulasi menggunakan program SPSS versi 16.0, dan dilanjutkan
dengan uji selang berganda Duncan pada taraf nyata α = 0,05.

Anda mungkin juga menyukai