0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
152 tayangan4 halaman
OUTLINE RANCANGAN PERCOBAAN DENGAN JUDUL ''Pengaruh Pemberian PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) Terhadap Produktivitas Tanaman Pakcoy (Brassica Rapa L.)''
OUTLINE RANCANGAN PERCOBAAN DENGAN JUDUL ''Pengaruh Pemberian PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) Terhadap Produktivitas Tanaman Pakcoy (Brassica Rapa L.)''
OUTLINE RANCANGAN PERCOBAAN DENGAN JUDUL ''Pengaruh Pemberian PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) Terhadap Produktivitas Tanaman Pakcoy (Brassica Rapa L.)''
Pengaruh Pemberian PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria)
Terhadap Produktivitas Tanaman Pakcoy (Brassica Rapa L.)
1.1. Latar Belakang
Pakcoy merupakan salah satu sayuran yang teknis budidayanya sangat mudah dikembangkan dan banyak kalangan yang menyukai dan memanfaatkannya. Selain itu juga sangat potensial untuk komersial dan prospek sangat baik. Sayuran daun merupakan salah satu sumber vitamin dan mineral essensial yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia, selain itu sayuran daun banyak mengandung serat. Serat bagi tubuh berfungsi membantu mempelancar pencernaan dan dapat mencegah kanker (Haryanto, 2001). Pakcoy banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia, konsumennya mulai dari golongan masyarakat kelas bawah hingga golongan masyarakat kelas atas (Rukmana, 2007). Dengan tingkat konsumsi pada tahun 2012 sebesar 1,408 kg/kapita (Konsumsi Nasional 2012). Petani saat ini sudah semakin menyadari dampak negatif dari penggunaan pupuk kimia terhadap lingkungan, dari kesadaran ini muncul inisiatif untuk menggunakan pupuk yang ramah lingkungan. Pupuk hayati memiliki kelebihan dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman sehingga hasil yang didapatkan lebih berlimpah. Figuiredo et al., (2010) menyatakan salah satu pupuk hayati yang dapat digunakan yakni Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR), yang biasa ditumbuhkan pada substrat cair, penggunaan PGPR sebagai pupuk cair ini agar mudah diserap oleh akar tanaman dibandingkan pupuk padat. PGPR merupakan konsorsium bakteri yang aktif mengkolonisasi akar tanaman yang berperan penting dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman, hasil panen dan kesuburan lahan (Raka et al., 2012). Bakteri ini diketahui aktif mengkolonisasi di daerah akar tanaman dan memiliki 3 peran utama bagi tanaman yaitu: 1) sebagai biofertilizer, PGPR mampu mempercepat proses pertumbuhan tanaman melalui percepatan penyerapan unsur hara, 2) sebagai biostimulan, PGPR dapat memacu pertumbuhan tanaman melalui produksi fitohormon dan 3) sebagai bioprotektan, PGPR melindungi tanaman dari patogen (Rai, 2006). Berbagai jenis bakteri telah diidentifikasi sebagai PGPR. Sebagian besar berasal dari kelompok gram-negatif dengan jumlah strain paling banyak dari genus Pseudomonas dan beberapa dari genus Serratia. Selain kedua genus tersebut, dilaporkan antara lain genus Azotobacter, Azospirillum, Acetobacter, Burkholderia, Enterobacter, Rhizobium, Erwinia, Flavobacterium dan Bacillus (Wahyudi, 2009). Pseudomonas fluorescens dilaporkan menghasilkan IAA yang juga dapat merangsang pertumbuhan akar jagung pada kondisi hidroponik (Aryantha et al., 2004; Glick dan Penrose, 2004; Ana et al., 2011). Beberapa hasil penelitian (Syamsiah & Rayani, 2014 ; Iswati, 2012) menunjukkan bahwa penerapan PGPR terhadap berbagai tanaman menghasilkan respon pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan dengan kontrol, tetapi pemberian variasi konsentrasi PGPR mempengaruhi pertumbuhan dan berdampak berbeda terhadap respon pertumbuhan tanaman seperti tinggi tamanan, berat segar, jumlah daun, dan jumlah akar. Penelitian yang telah dilakukan oleh Syamsiah & Rayani (2014) menyatakan, konsentrasi PGPR 1,25% (v/v) dapat mempengaruhi tinggi tanaman dan konsentrasi PGPR 0,75% mempengaruhi jumlah buah dan berat segar tanaman cabai. Penelitian Iswati (2012) menyatakan, konsentrasi PGPR 1,25% (v/v) mempengaruhi tinggi dan panjang akar pada tanaman tomat, sedangkan jumlah daun dan jumlah akar dipengaruhi pada konsentrasi PGPR 0,75%. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perlu dilakukan penelitian mengenai penggunaan PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) terhadap tanaman pakcoy (Brassica rapa L.) pada media polybag guna meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas pakcoy. Pada penelitian ini juga dilakukan untuk mengetahui dosis PGPR yang paling optimal untuk meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas pakcoy. 1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan dari uraian pada latar belakang, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut: Apakah terdapat dosis optimal PGPR yang memberikan hasil terbaik terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman pakcoy. 1.3. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh PGPR yang terhadap pertumbuhan dan produktivitas pakcoy dilapangan. Selain itu agar hasil penelitian yang diperoleh dapat dijadikan landasan dan bahan pertimbangan bagi petani atau intansi pemerintah yang terkait dalam usaha meningkatkan hasil tanaman pakcoy. 1.4. Hipotesis Berdasarkan uraian kerangka pemikiran tersebut, maka hipotesis yang dapat diajukan yaitu : Terdapat dosis optimal PGPR terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman pakcoy. 1.5. Rancangan Percobaan 1.5.1. Rancangan Lingkungan Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial, terdiri dari 5 perlakuan dengan 5 kali ulangan. Penelitian menggunakan polybag berukuran 20 cm x 25 cm, dengan jarak antar polibeg yaitu 10 cm x 10 cm. 1.5.2. Rancangan Perlakuan Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan menggunakan faktor tunggal yang terdiri dari 5 perlakuan dan diulang sebanyak 5 kali. Sehingga diperoleh 25 satuan percobaan pada media polybag. P0 = Tanpa pemberian PGPR P1 = Pemberian PGPR cair 100 ml/l air P2 = Pemberian PGPR cair 150 ml/l air P3 = Pemberian PGPR cair 200 ml/l air P4 = Pemberian PGPR cair 250 ml/l air 1.5.3. Rancangan Respon Rancangan respon yang diamati dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang berkaitan dengan komponen pertumbuhan, hasil, dan hasil pengamatan yang dilakukan terdiri atas pengamatan penunjang dan pengamatan utama. 1. Pengamatan Penunjang Pengamatan penunjang merupakan pengamatan yang digunakan untuk memperkuat dan memperjelas hasil dari penelitian serta untuk menunjang pengamatan utama. Pengamatan penunjang tidak dianalisis secara statistik, pembahasan hasil pengamatan penunjang dibahas deskriptif. Pengamatan penunjang terdiri dari : a. Analisis tanah b. Tingkat serangan hama, penyakit dan gulma 2. Pengamatan utama Pengamatan utama dilakukan untuk mengetahui respon tanaman pakcoy terhadap perlakuan yang diberikan. Pengamatan utama dianalisis secara statistik. Pengamatan utama terdiri dari : a. Komponen pertumbuhan 1. Tinggi tanaman (cm) 2. Jumlah daun (helai) 3. Volume akar (ml) 4. Panjang akar (cm) b. Komponen hasil 1. Bobot segar (gram) 1.5.4. Rancangan Analisis Percobaan disusun dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK). Data yang diperoleh ditabulasi menggunakan program SPSS versi 16.0, dan dilanjutkan dengan uji selang berganda Duncan pada taraf nyata α = 0,05.
Makalah Kelompok 1-Materi 12 Pengendalian Secara Hayati Atau Biologi (Penggunaan Plant Growth Promoting Rhizo-Bacteria (PGPR) ) - Pengendali Penyakit Tanaman