Anda di halaman 1dari 9

J.

Berkala Penelitian Agronomi 7 (1) : 65 – 73 (2019)

p-ISSN 2089-9858
e-ISSN 2502-3314

Pertumbuhan Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) yang Dibudidayakan Secara Hidroponik
pada Berbagai Campuran Pupuk Organik Plus Cair dan Anorganik AB Mix

Pertumbuhan Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) yang Dibudidayakan Secara Hidroponik
pada Berbagai Campuran Pupuk Organik Plus Cair dan Anorganik AB Mix

Oleh:
Zahrima1), Gusti Ayu Kade Sutariati 2*) dan Tresjia C. Rakian2)
1)
Program Studi Agronomi Pascasarjana Universitas Halu Oleo, Kendari, Sulawesi Tenggara
2)
Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo, Kendari, Sulawesi Tenggara
Diterima: 29 Juni 2019/Disetujui: 21 Juli 2019

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penggunaan campuran pupuk organik plus cair dan
pupuk anorganik AB mix terhadap pertumbuhan tanaman selada pada sistem hidroponik. Penelitian di laksanakan di
Desa Jati Bali Kecamatan Ranomeeto Barat Kabupaten Konawe Selatan mulai bulan Maret sampai dengan Juli 2019.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri atas 5perlakuan yaitu:P0 (AB mix
100%/Kontrol), P1 (Pupuk organik plus cair 100%), P2 (AB mix 25 % + Pupuk organik plus cair 75%), P3 (AB mix
50% + Pupuk organik plus cair 50%), P4 (AB mix 75% + Pupuk organik plus cair 25%). Setiap perlakuan diulang 3
kali sehingga terdapat 15 unit percobaan. Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan analisis ragam dan
dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan jika perlakuan berpengaruh nyata pada α 0,05. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa aplikasi campuran pupuk organik plus cair dan pupuk anorganik AB mix berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan hasil tanaman selada pada sistem hidroponik. Aplikasi campuran pupuk organik plus cair 25%,
pupuk anorganik AB mix 75% dan campuran pupuk organik plus cair 50%, pupuk anorganik AB mix 50% mampu
meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman selada lebih baik dibandingkan dengan perlakuan lainnya.Dengan
mempertimbangkan efisiensi biaya produksi, aplikasi pupuk untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman
selada dalam sistem hidroponik disarankan menggunakan campuran pupuk organik plus cair 50% dan pupuk
anorganik AB mix 50%.
Kata Kunci: Pupuk organik plus cair, pupuk anorganik, selada

ABSTRACT

This study aims to evaluate the effect of using a mixture of organic plus liquid fertilizers and inorganic AB
mix fertilizers on the growth of lettuce in the hydroponic system. The research was carried out in Jati Bali Village,
West Ranomeeto, South Konawe, from March to July 2019. This study used a Randomized Block Design (RBD)
consisting of 5 treatments, namely: P0 (AB mix 100% / Control), P1 (Fertilizer) organic plus liquid 100%), P2 (AB mix
25% + organic fertilizer plus liquid 75%), P3 (AB mix 50% + organic fertilizer plus liquid 50%), P4 (AB mix 75% +
organic fertilizer plus liquid 25% ). Each treatment was repeated 3 times so that there were 15 experimental units.
Observation data were analyzed using analysis of variance and continued with Duncan's multiple range test if the
treatment had a significant effect on α 0.05. The results showed that the application of a mixture of organic plus liquid
fertilizers and inorganic AB mix fertilizers affected the growth and yield of lettuce in the hydroponic system. The
application of a mixture of organic fertilizer plus liquid 25%, inorganic fertilizer AB mix 75% and a mixture of organic
fertilizer plus liquid 50%, inorganic fertilizer AB mix 50% able to increase growth and yield of lettuce better than other
treatments.By considering the efficiency of production costs, fertilizer application to increase the growth and yield of
lettuce in a hydroponic system is recommended to use a mixture of organic fertilizer plus liquid 50% and inorganic
fertilizer AB mix 50%.
Keywords: Organic plus liquid fertilizer, inorganic fertilizer, lettuce

*)
Penulis untuk korespondensi. Email : sutariati69@yahoo.co.id

Pertumbuhan Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) yang Dibudidayakan Secara ………………

65
J. Berkala Penelitian Agronomi 7 (1) : 65 – 73 (2019)

PENDAHULUAN dapat mengefisienkan penggunaan berbagai


Budidaya sayuran merupakan salah satu sarana produksi dengan hasil yang optimal
aspek penting dalam hortikultura. Diantara (Lonardy 2006). Budidaya tanaman sistem
berbgai jenis sayuran, selada (Lactuca sativa L) hidroponik dalam hal pengunaan lahan dapat
merupakan sayuran yang mempunyai nilai menggunakan areal yang tidak terlalu luas seperti
ekonomi tinggi dan sangat digemari oleh semua pada sistem konvensional. Penggunaan air dan
golongan masyarakat. Disamping nilai gizi yang benih sangat efisien, serta dalam pengendalian
tinggi, selada mempunyai warna, tekstur dan hama dan penyakit mudah ditangani (Hidayati,
aroma yang dapat mempercantik juga menjadi 2013). Nutrisi yang digunakan pada umumnya
penghias sajian makanan. Ditinjau dari aspek masih menggunakan pupuk yang tersusun dari
klimatologis, aspek teknis, ekonomi dan bisnis, senyawa kimia anorganik (Aini et al., 2010).
selada layak diusahakan untuk memenuhi Selain harganya mahal, penggunaan pupuk
permintaan masyarakat yang cukup tinggi baik anorganik dapat mencemari lingkungan sebab
lokal maupun ekspor. (Haryanto, 2003). residu yang ditinggalkan sulit larut. Dari hal ini
Permintaan selada sampai saat ini belum maka dapat diambil solusi untuk mengganti
terpenuhi secara maksimal, hal ini disebabkan nutrisi anorganik dengan organik (Buraerah et al.
adanya kendala dalam budidaya yang 2006). Penggunaan pupuk organik sebagai nutrisi
berpengaruh terhadap kualitas dan hasil pada hidroponik mempunyai banyak keuntungan,
produksinya oleh karena itu diperlukan tehnik selain bagi kesehatan juga ketersediaannya sangat
budidaya yang memperhatikan kualitas, kuantitas mudah didapatkan (Mas‟ud, 2009). Selain itu
dan kontunuitas sehingga produk yang dihasilkan pupuk organik sangat ramah lingkungan,
dapat memenuhi permintaan pasar. harganya murah dan mudah diperoleh (Karsono
Salah satu tehnik budidaya yang et al., 2002).
diterapkan pada selada yaitu hidroponik. Alternatif yang dilakukan untuk
Hidroponik adalah tehnik budidaya dengan mengganti pupuk anorganik pada sistem
memanfaatkan air tanpa menggunakan media hidroponik sebagai solusi hidup sehat yaitu
tanah. Salah satu keuntungan budidaya secara dengan pupuk organik plus. Pupuk organik plus
hidroponik adalah lebih mudah dalam pemberian cair merupakan modifikasi dari kotoran sapi yang
nutrisi sehingga lebih efisien (Setyoadji, 2015). didalamnya mengandung rizobakteri yang
Keberhasilan budidaya secara hidroponik selain merupakan mikroorganisme kompetitor yang
ditentukan oleh media yang digunakan juga dapat berperan sebagai pemacu pertumbuhan
ditentukan oleh larutan nutrisi yang diberikan tanaman dan mengendalikan penyakit tanaman
karena tanaman tidak mendapatkan unsur hara (Sutariati et al., 2014). Hasil penelitian
dari media tumbuhnya, karena itu harus sebelumnya dilaporkan bahwa penggunaan
mendapatkan hara melalui larutan nutrisi yang rizobakteri telah terbukti efektif mampu
diberikan secara terus menerus. Larutan nutrisi meningkatkan berbagai pertumbuhan dan hasil
yang diberikan pada hidroponik harus sesuai tanaman (Sutariati et al., 2012). Penggunaan
dengan kebutuhan tanaman yaitu mengadung rizobakteri dari golongan Bacillus sp.,
unsur hara makro dan mikro. Tanaman selada Pseudomonas sp. dan Serratia sp. telah banyak
memerlukan unsur makro yang terdiri dari C, H, dilakukan dan terbukti memberikan efek yang
O, N, P, K, Ca, Mg, S dan unsur hara mikro Mn, lebih baik dalam meingkatkan pertumbuhan dan
Cu, Fe, Mo, Zn, B, Cl, Co. (Wijayani dan hasil tanaman. Lebih lanjut dijelaskan bahwa
Indradewa, 1998). penggunaan rizobakteri sebagai PGPR selain
Salah satu teknologi yang dapat berperan sebagai pemacu pertumbuhan tanaman,
digunakan sebagai upaya dalam hal juga berperan dalam meningkatkan ketahanan
meningkatkan hasil sayuran yaitu dengan tanaman terhadap penyakit (Ilyas et al., 2015).
penerapan sistem hidroponik yang mana petani Berdasarkan uraian ini, diperlukan suatu
kajian yang tepat dalam upaya meningkatkan

Pertumbuhan Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) yang Dibudidayakan Secara ………………
66
J. Berkala Penelitian Agronomi 7 (1) : 65 – 73 (2019)

pertumbuhan dan hasil tanaman selada. Salah pompa dan ujung yang kedua diberi sambungan
satunya yaitu dengan penggunaan pupuk organik pipa L demikian pula untuk pipa yang kedua,
plus cair sebagai sumber nutrisi tanaman yang selanjutnya disambung pipa pertama dan pipa
dibudidayakan dengan sistem hidroponik. kedua yang terdapat sambungannya L tadi
dengan menambahkan potongan pipa.
BAHAN DAN METODE Selanjutnya ditempatkan pad rak dengan
ketinggian mengikuti ember sebagai penampung
Waktu dan Tempat air yang telah mengandung nutrisi dan pompa
Penelilitian ini dilaksanakan di Desa Jati aquarium yang telah disiapkan.
Bali Kecamatan Ranomeeto Kabupaten Konawe
Membuat Pekatan Nutrisi
Selatan dan dilaksanakan pada bulan April
AB Mix yang digunakan dalam
sampai bulan Juni 2019.
penelitian ini adalah Hydro J yang diperoleh dari
Bahan dan Alat toko pertanian dengan kemasan 1,8 Kg.
Bahan-bahan yang digunakan dalam Bahannya masih dalam bentuk pada menyerupai
penelitian ini benih selada, pupuk organik plus gula pasir. Didalam kemasan terdapat kantong A
dan nutrisi AB mix.Alat-alat yang digunakan yang megandung hara makro dan kantong B yang
pipa paralon berukuran 3 inchi, alat bor listrik, mengandung hara mikro. Cara membuat
penyambung paralon, penutup paralon, lem pekatannya, siapkan botol A yang dapat
paralon, gergaji pemotong paralon, selang, menampung 5000 ml, beri label “A” dan botol B
pompa aquarium, solder, net pot, rookwol, diberi label “B”. Selanjutnya pada botol A
sumbu, pompa akuarium, ember, TDS meter, PH memasukkan isi kantong A kedalam botol A
meter, gelas ukur, timbangan, nanpan plastik. kemudian menambahkan air sehingga batas air
5000 ml kocok, demikian pula untuk botol B.
Rancangan Penelitian
Larutan ini merupakan pekatan. Selanjutnya
Rancangan penelitian yang digunakan pada
untuk aplikasi terlebih dahulu dilakukan
penelitian ini yaitu rancangan acak lengkap
pencairan dengan cara menggunakan larutkan 5
(RAK) yang terdiri dari 5 perlakuan yaitu; P0 =
ml pekatan A dan 5 ml pekatan B kedalam 1 liter
Kontrol (AB mix 100%), P1 = Kontrol (Pupuk
air.
organik cair plus 100%), P2 = AB mix 25 % +
Pupuk yang digunakan adalah pupuk
Pupuk organik plus cair 75%, P3 = AB mix
organik plus yang berbahan dasar kotoran sapi
50% + Pupuk organik plus cair 50%, P4 = AB
yang telah ditambahkan PGPR. Cara pembuatan
mix 75% + Pupuk organik plus cair 25%. Setiap
ekstraknya, Mengambil 1 kg lalu dimasukkan
perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga
kedalam ember, menambahkan 5 liter air,
terdapat 15 unit percobaan. 1 unit percobaan
selanjutnya diaduk dan disaring untuk
terdapat 26 tanaman, sehingga terdapat 390
memperoleh ekstrak sebagai larutan pekatan
tanaman.
pupuk organiknya. Untuk aplikasi menggunakan
Pembuatan Instalasi Hidroponik 25 ml pekatan ke dalam 1 liter air.
Menyiapkan pipa berdiameter 3 inc, dibagi
Pengaplikasian
menjadi dua sehingga masing-masing terdapat
Pada penelitian ini menggunakan ember
panjang 2 meter, selanjutnya dilubangi dengan
penampung air nutrisi yang ber volume 20 liter.
mata bor yang berukuran berdiameter 5 cm
Untuk aplikasinya yaitu pada perlakuan P0 (0%
sebagai tempat menyisipkan netpot yang akan
POC + 100 % AB Mix) yang artinya bahwa
digunakan untuk sebagai tempat menanam
dalam 20 liter hanya mengandung AB Mix. P1
dengan jarak antar lubang 15 cm sehingga
(100% POC + 0% AB Mix), P2 (75% POC + 25
diperoleh 13 tanaman. Demikian pula pipa yang
% AB Mix) artinya menggunakan POC 15 liter +
kedua. Pada pipa pertama ujungnya diberi dop
5liter AB Mix, P3 (50% POC + 50% AB Mix)
dan dilobangi sebagai tempat masuknya air dari

Pertumbuhan
67 Tanaman Selada (Lactuca sativaZahrima,
L.) yangGusti
Dibudidayakan
Ayu Kade Secara ………………
Sutariati, dan Tresjia C. Rakian
J. Berkala Penelitian Agronomi 7 (1) : 65 – 73 (2019)

menggunakan 10 liter POC + 10 liter AB Mix, P4 Analisis Data


(25% POC + 75% AB Mix) menggunakan 5 liter Data hasil pengamatan di analisis dengan
POC + 15 liter AB Mix. menggunakan analisis ragam atau ANOVA. Jika
dalam hasil analisis menunjukkan Fhitung>Ftabel,
Menyemai benih dan pemeliharaan
maka dilanjutkan dengan Uji Duncan Multiple
Benih selada ditanam pada instalasi
Range Test (DMRT) pada taraf nyata α = 0,05.
hidroponik, terlebih dahulu dilakukan
Perhitungan dilakukan dengan menggunakan
persemaian. Untuk menyemai benih tersebut,
SAS. V.9.1.3 (Statistical Analisys Sistem) dan
dilakukan dengan cara yaitu media semai
Microsoft Excel 2007.
(rockwool) dipotong berukuran 3x3 cm kemudian
direndam dalam air hingga seluruh bagian
HASIL DAN PEMBAHASAN
rockwol basah terkena air kemudian rockwol
diletakan pada tray semai. Selanjutnya rockwol
Hasil
dilubangi untuk meletakkan benih selada
selanjutnya setelah semua benih telah ditanam Tinggi Tanaman
dalam rookwol ditutup plastik hitam dan Menunjukkan bahwa perlakuan campuran
diinkubasi selama 12 jam. pupuk organik plus cair dan pupuk organik AB
Setelah inkubasi plastik hitam dibuka agar Mix berpengaruh tidak nyata pada umur 7 HSP
tidak etiolasi. Selanjutnya nanpan diletakan pada dan berpengaruh nyata pada umur 14 HSP serta
kondisi lingkungan terdapat cahaya dan dibiarkan berpengaruh sangat nyata pada umur 21 dan 28
tumbuh selama kurang lebih 10 hari. Disemai HSP.Hasil UJBD pada Tabel 1 menunjukkan
setelah tumbuh 3 – 4 daun sejati, kemudian bahwa perlakuan tertinggi terhadap tinggi
ditanam atau diletakkan dalam system. Untuk tanaman pada umur 14 dan 21 hsp tertinggi
tanaman selada masa panen 40 – 60 hari dari biji diperoleh pada perlakuan AB Mix 50% + POC
atau 25 – 30 hari setelah tanam bibit. Setelah 50% yang berbeda tidak nyata dengan perlakuan
daun utuh berjumlah 4 helai, selanjutnya bibit AB Mix 75% + POC 25% yang berbeda nyata
siap dipindahkan ke sirkulasi hidroponik. dengan perlakuan lainnya. Sementara hasil UJBD
pada pengamatan 28 hsp tertinggi diperoleh pada
Variabel pengamatan
perlakuan AB Mix 75% + POC 25% yang
Variabel (peubah)yang diamati pada
berbeda tidak nyata dengan perlakuan AB Mix
pelaksanaan penelitian iniyaitu; peubah tinggi
50% + POC 50% tetapi berbeda nyata dengan
tanamanpada umur 7, 14, 21 dan 28 HSP, Jumlah
perlakuan lainnya.
Daun dan berat segar tanaman
Tabel 1. Rerata tinggi tanaman (cm) selada pada berbagai campuran pupuk organik plus cair dan
pupuk organik AB Mix yang di budidayakan secara hidroponik pada umur 7, 14, 21 dan 28
HSP
Perlakuan Tinggi Tanaman (cm) pada pengamatan hari ke
7 14 21 28

AB Mix 100% 4,61 8,82 b 14,09 b 22,10 b


POC 100% 5,15 9,35 b 14,05 b 21,98 b
AB Mix 25% + POC 75% 5,80 9,52 b 14,73 b 23,27 b
AB Mix 50% + POC 50% 6,03 11,83 a 17,33 a 26,07 ab
AB Mix 75% + POC 25% 4,85 10,94 ab 17,06 a 28,03 a
Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama dalam kolom yang sama menunjukkan
tidak berbeda nyata berdasarkan uji UJBD α =0,05

Pertumbuhan Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) yang Dibudidayakan Secara ………………
68
J. Berkala Penelitian Agronomi 7 (1) : 65 – 73 (2019)

Jumlah daun Berat Segar Tanaman


Hasil UJBD menunjukkan bahwa Berdasarkan hasil analisis sidik ragam
perlakuan campuran pupuk organik plus cair dan menunjukkan bahwa perlakuan campuran pupuk
organik plus cair dan pupuk organik AB Mix
pupuk organik AB Mix berpengaruh tidak nyata
berpengaruh nyata terhadap berat segar tanaman
pada umur 7 dan 14 HSP dan berpengaruh sangat selada. Tabel 3 menunjukkan bahwa perlakuan
nyata pada umur 21 dan 28 HSP. Tabel 2 campuran pupuk organik plus cair dan pupuk
menunjukkan bahwa perlakuan campuran pupuk organik AB Mix memberikan pengaruh nyata
organik plus cair dan pupuk organik AB Mix terhadap berat segar tanaman selada. Hasil UJBD
memberikan pengaruh sangat nyata pada umur menunjukkan bahwa perlakuan tertinggi terhadap
21 dan 28 HSP. Perlakuan yang memiliki jumlah berat segar tanaman selada diperoleh pada
perlakuan AB Mix 75% + POC 25% yang
daun terbanyak yaitu perlakuan AB Mix 75% +
berbeda tidak nyata dengan perlakuan AB Mix
POC 25%. 75% + POC 25% tetapi berbeda nyata dengan
perlakuan lainnya.

Tabel 2. Rerata jumlah daun (helai) tanaman selada pada berbagai campuran pupuk organik plus cair
dan pupuk organik AB Mix yang di budidayakan secara hidroponik pada umur 7, 14, 21 dan
28HSP

Perlakuan Rerata Jumlah Daun (helai) pada pengamatan hari ke


7 14 21 28

AB Mix 100% 5,00 7,33 9,87 b 13,47 b


POC 100% 5,13 7,36 10,13 b 13,40 b
AB Mix 25% + POC 75% 5,40 7,53 10,13 b 13,60 b
AB Mix 50% + POC 50% 5,48 8,25 11,95 a 15,95 ab
AB Mix 75% + POC 25% 5,07 8,20 12,11 a 16,82 a
Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama dalam kolom yang sama menunjukkan
tidak berbeda nyata berdasarkan uji UJBD α =0,05

Tabel 3. Rerata berat segar (g)tanaman selada pada berbagai campuran pupuk organik plus cair dan
anorganik AB Mix yang dibudidayakan secara hidroponik

Perlakuan Berat Segar (g) Tanaman


AB Mix 100% 63,65 b
POC 100% 58,59 b
AB Mix 25% + POC 75% 64,38 b
AB Mix 50% + POC 50% 68,34 ab
AB Mix 75% + POC 25% 79,73 a
Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama dalam kolom yang sama
menunjukkan tidak berbeda nyata berdasarkan uji UJBD α =0,05

Pembahasan ini sejalan dengan hasil-hasil penelitian


sebelumnya yang melaporkan bahwa
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pupuk organik cair dan anorganik
perlakuan campuran pupuk organik cair plus dan AB mix mampu meningkatkan pertumbuhan dan
anorganik AB mix secara nyata mampu hasil tanaman selada (Manuhutu et al., 2014),
meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah (Andalasari et al., 2018) dan sawi
selada pada sistem hidroponik. Hasil penelitian (Purwanto et al., 2018).

Pertumbuhan
69 Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) yang
Zahrima, Dibudidayakan
Gusti Secara ………………
Ayu Kade Sutariati, dan Tresjia C. Rakian
J. Berkala Penelitian Agronomi 7 (1) : 65 – 73 (2019)

Gambar 1. Performa tanaman selada pada perlakuan campuran pupuk organik plus cair dan pupuk
anorganik AB mix

a b

c d

Keterangan: Perlakuan AB Mix 100% (a), POC 100% (b), AB Mix 25% + POC 75% (c), AB Mix
50% + POC 50% (d) dan AB Mix 75% + POC 25% (e)

Hasil penelitian menunjukkan perlakuan 50% dan pupuk organik cair 50% (P3).
pupuk organik plus cair dan anorganik AB mix Peningkatan pertumbuhan tanaman disebabkan
mampu meningkatkan tinggi tanaman, jumlah oleh nutrisi tanaman yang terkandung dalam
daun, panjang dan lebar daun. Secara umum pupuk organik plus cair dan AB mix.
perlakuan tertinggi terhadap pertumbuhan Berdasarkan hasil uji UPT Laboratorium
tanamana diperoleh pada perlakuan AB mix 75% Terpadu Unit Kimia Analitik UHO (2015)
+ pupuk organik plus cair 25% (P4) dan AB mix komposisi pupuk organik plus mengandung

Pertumbuhan Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) yang Dibudidayakan Secara ………………
70
J. Berkala Penelitian Agronomi 7 (1) : 65 – 73 (2019)

Nitrogen (N-Total) 0,89%, C-Organik 30,2%, dengan perlakuan AB mix 50% + pupuk organik
Phospor (P-P2O5) 0,61%, C/N rasio 33,93%, plus cair 50%. Guritno dan Sitompul (1991)
Sulfur (S) 0,48%, Ash Content 36,95%. menyatakan bahwa pertambahan berat dapat
Sementara kandungan unsur hara dalam AB Mix diikuti dengan pertambahan ukuran lain yang
adalah Nitrogen 252 ppm, Fosfor (F) 62 ppm, dapat dinyatakan secara kuantitatif. Penelitian
Kalium (K) 237 ppm, Kalsium (Ca) 160 ppm, relevan dilaporkan oleh Wangadi et al. (2018)
Magnesium (Mg) 24 ppm, Sulfur (S) 32 ppm, bahwa kombinasi pupuk organik plus dan
Besi (Fe) 1,12 ppm, Boron (B) 0,27 ppm, anorganik pada sistem LEISA mampu
Mangan (Mn) 0,11 ppm, Zinc 0,13 ppm, meningkatkan pertumbuhan tanaman padi gogo
Tembaga (Cu) 0,003, dan Molibdenum (Mo) skala screen house. Lebih lanjut, Manuhutu et al.
0,05 ppm. (2014) melaporkan bahwa pengaruh konsentrasi
Peningkatan pertumbuhan tanaman pupuk hayati Bioboost memberikan pengaruh
berkaitan dengan kandungan nutrisi penting yang berbeda-bedaterhadap pertumbuhan
dalam mendukung pertumbuhan tanaman tanaman selada. Kosentrasi 80 ccl-1 air (B4)
terutama unsur N, baik pada pupuk organik plus merupakan konsentrasi terbaik
cair maupun pupuk anorganik AB mix. Menurut untukpertumbuhan dan peningkatan produksi
Lingga (2001), nitrogen merupakan nutrisi yang tanaman selada.
berperan penting dalam merangsang Peningkatan pertumbuhan tanaman
pertumbuhan tanaman secara keseluruhan, berkaitan juga dengan penggunaan pupuk
khususnya batang, cabang dan daun. Lebih organik plus cair. Berdasarkan hasil laporan
lanjut, Novizan (2001) menyatakan bahwa analisis pupuk pada Balai Penelitian Tanah
nitrogen juga sangat dibutuhkan untuk Bogor (2010) bahwa dalam pupuk organik plus
membentuk senyawa penting seperti klorofil, mengadung agens hayati pelarut fosfat,
asam nukleat, dan enzim. Lakitan (2008), pemfiksasi nitrogen dan penghasil hormon
menyatakan bahwa dalam jaringan tanaman, tumbuh IAA. Sutariati dan Wahab (2012)
nitrogen merupakan unsur hara esensial dan menyatakan bahwa rizobakteri dari golongan
unsur penyusun asam-asam amino, protein dan Bacillussp. dan P. fluorescensmampu
enzim. Selain itu, nitrogen juga terkandung menghasilkan hormon IAA dan melarutkan
dalam klorofil, hormon sitokinin dan auksin, fosfat. Selain mampu menghasilkan hormon IAA
sehingga mampu meningkatkan pertumbuhan dan melarutkan fosfat, rizobakteri dari golongan
dan hasil tanaman. Hal inilah yang menjadi Bacillussp. dan P. fluorescensjuga mampu
penyebab peningkatan total klorofil tanaman menfiksasi nitrogen (Sutariati 2006; Mishra et
selada. Salisbury dan Ross (1995) menyatakan al., 2010; Esturk et al., 2010).
bahwa klorofil penting bagi tumbuhan untuk Selain itu kandungan nutrisi pada pupuk
melaksanakan fotosintesis dan menghasilkan organik plus cair, penggunaan pupuk anorganik
energi.Klorofil merupakan pigmen kloroplas AB mix juga mampu meningakatkan
dalam plastid yang mengandung DNA dan pertumbuhan tanaman selada. Pupuk anorganik
ribosom yang terbenam(bersama membran) AB mix mengandung nutrisi yang cukup untuk
dalam cair yang disebut stroma. Hal ini pertumbuhan tanaman. Menurutsyariefa (2015),
selanjutnya berdampak terhadap peningkatan pupuk AB Mix terdiri dari larutan pekatan A dan
pertumbuhan tanaman selada. B. Bahan kimiakelompok nutrisi makro antara
Hasil penelitian menunjukkan bahwa lain kalium nitrat, kalsium nitrat,kalium fosfat
peningkatan jumlah daun, lebar dan panjang dan magnesium sulfat. Sedangkan nutrisi mikro
daun berdampak terhadap peningkatan berat yang digunakanyakni zat besi, mangan, tembaga,
basah dan berat kering tanaman. Produksi berat seng, boron, klorindan nikel. Agar zat besi larut,
segar tanaman dan berat kering tanaman tertinggi formulasi ditambah dengan agenpengkelat.
diperoleh pada perlakuan AB mix 75% + pupuk Selain itu, tambahan asam humat juga dapat
organik plus cair 25% yang tidak berbeda nyata meningkatkan serapanhara. Pupuk A dapat

Pertumbuhan
71 Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) yang
Zahrima, Dibudidayakan
Gusti Secara ………………
Ayu Kade Sutariati, dan Tresjia C. Rakian
J. Berkala Penelitian Agronomi 7 (1) : 65 – 73 (2019)

mengandung campuran kalsium nitrat, kalium organik plus cair dan pupuk anorganik AB mix
nitrat, danpengkelat Fe. Pupuk B dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil
mengandung campuran kalium dihidro tanaman selada pada sistem hidroponik dan
fosfat,ammonium sulfat, kalium sulfat, kalium Aplikasi campuran pupuk organik plus cair 25%
nitrat, magnesium sulfat, mangan sulfat,tembaga + pupuk anorganik AB mix 75% dan campuran
sulfat, seng sulfat, serta unsur hara mikro pupuk organik plus cair 50% + pupuk anorganik
lainnya. AB mix 50% mampu meningkatkan
Hasil penelitian relevan dilaporkan pertumbuhan dan hasil tanaman selada lebih baik
bahwa penggunaan pupuk organik cair RI1 dibandingkan dengan perlakuan lainnya.
memberikan pengaruh nyata terhadap jumlah
daun dan luas daun dengan konsentrasi 2 ml0,5 l- DAFTAR PUSTAKA
1
(Gomies et al., 2012). Penelitian relevan juga Aini. R.Q., Y. Sonjaya dan M.N. Hana, 2010.
dilaporkan oleh Ainina dan Aini (2018) bahwa Penerapan Bionutrien KPD pada tanaman
penggunaan media tanam cocopeat dengan 1000 selada keriting (Lactuca sativa L.). Jurnal
ppm nutrisi AB mix menunjukkan bobot segar Sains dan Teknologi Kimia, 1 (1): 73-79.
total tanaman dan bobot segar konsumsi yang Gomies L., Rehatta H., Nandisa J. 2012.
lebih berat dibandingkan dengan 500 ppm dan Pengaruh pupuk organik cair RI1 terhadap
750 ppm nutrisi AB mix. Media tanam pasir pertumbuhan dan produksi tanaman kubis
dengan 1500 ppm nutrisi AB mix mampu bunga (Brassica oleracea var. botrytis L.).
Agrologia, 1(1): 13-20.
memberikan bobot segar total yang lebih berat
dari perlakuan 500 ppm, 750 ppm, 1000 ppm dan Guritno B. dan Sitompul. 1991. Analisis
1250 ppm nutrisi AB mix. Didapatkan perlakuan Pertumbuhan Tanaman. Fakultas
Pertanian. Universitas Brawijaya Malang.
terbaik yaitu perlakuan media tanam cocopeat +
Malang.
1000 ppm nutrisi AB mix. Rerata bobot segar
total pertanaman sebesar 171,64 g dengan bobot Haryanto E.,T. Suhartini, E. Rahayu dan H.
Sunarjono, 2003. Selada dan Sawi Organik.
segar total standar sebesar 150 g.
Penebar swadaya. Jakarta.
Selain meningkatkan pertumbuhan,
perlakuan campuran pupuk organik plus cair dan Karsono S, Sudarmodjo dan Sutiyoso, 2002.
Hidroponik Skala Rumah Tangga. Agro
anorganik AB mix, juga mampu meningkatkan
Media Pustaka. Jakarta.
laju tumbuh relatif dan nisbah pupus akar
tanaman. Peningkatan laju tumbuh relatif Lingga, P, M. 2001. Petunjuk Penggunaan
Pupuk. Penebar Swadaya: Jakarta. p. 163.
dipengaruhi oleh peningkatan jumlah daun lebar
dan panjang daun yang selanjutnya berpengaruh Lonardy, M.V., 2006. Respons tanaman tomat
terhadap berat kering tanaman. Penelitian relevan (Lycopersicon esculentum Mill.) terhadap
dilaporkan oleh Nasir et al. (2018) melaporkan suplai senyawa nitrogen dari sumber
berbeda pada sistem hidroponik. „Skripsi”
bahwa pemberian pupuk organik cair dengan (Tidak Dipublikasikan). Universitas
konsentrasi 1,5% dapat meningkatkan produksi Tadulako, Palu.
bahan kering dan bahan organik tanaman sorgum
Manuhutu AP., Rehatta H. dan Kailola JJG.
hidroponik. Lebih lanjut, Santoso et al. (2019)
2014. Pengaruh konsentrasi pupuk hayati
melaporkan bahwa perlakuan Air lindi bioboost terhadap peningkatan produksi
menunjukkan beda nyata yang signifikan yaitu tanaman selada (Lactuca sativa. L).
pada berat basah konsentrasi 30 ml dan berat Agrologia, 3(1):18-27.
kering konsentrasi 30 ml. Mas‟ud, H., 2009. Sistem hidroponik dengan
nutrisi dan media tanam berbeda terhadap
KESIMPULAN pertumbuhan dan hasil Selada. Media
Litbang Sulteng 2 (2) : 131–136.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa Aplikasi campuran pupuk Mishra, R.K., O. Prakash, M. Alam and A.
Dikshit. 2010. Influence of plant growth

Pertumbuhan Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) yang Dibudidayakan Secara ………………
72
promoting rhizobacteria (PGPR) on the penyakit antraknosa, peningkatan hasil dan
productivity of Pelargonium graveolens L. mutu benih cabai. Disertasi. Institut
Herit. Recent Research in Science and Pertanian Bogor.
Technology, 2(5): 53-57.
Sutariati, G.A.K dan A. Wahab. 2012. Kararkter
Nasir MA., Munasik dan Hidayat N. 2018. fisiologis dan kemangkusan rizobakteri
Produksi bahan kering dan bahan organik indigenus sebagai pemacu pertumbuhan
tanaman sorgum hidroponik pada Tanaman Cabai. J. Hotikultura,20(1):57-64.
pemberian berbagai konsentrasi pupuk
Syariefa E. 2015. My trubus: hidroponik praktis.
organik cair. Jurnal of Livestock and
PT Trubus Swadaya. Jawa Barat.
Animal Production, 1(1): 36-41.
Wikipedia. “Hidroponik”.
Novizan. 2001. Petunjuk Pemupukan yang https://id.wikipedia.org/wiki/Hidroponik.
Efektif. Agro Media Pustaka: Jakarta. p. Diakses 11 Juli 2019.
129.
Wangadi S., Sutariati, GAK. dan Khaeruni A.
Salisbury R. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid II. 2018. Kajian teknik bio-invigorasi benih
ITB Press. Bandung, Indonesia. dan leisa untuk meningkatkan pertumbuhan
padi gogo lokal pada skala rumah kasa. J.
Sutariati G. A. K., T. C. Rakian, Agustina, N.
Berkala Penelitian Agronomi, 6(2):1-10.
Sopacua, L. Mudi dan M. Haq, 2014.
Kajian potensi rizobakteri pemacu Wijayani dan Indradewa, 1998.Respon dua
pertumbuhan tanaman yang diisolasi dari varietas tanaman selada (Lactuca Sativa L.)
rizosfer padi sehat. Jurnal Agroteknos, Vol. terhadap macam nutrisi pada sistem
4 No. 2. Hal 71-77 ISSN: 2087-7706. hidroponik.Agrovigor6(1) Maret 2013.
Sutariati GAK. 2006. Perlakuan benih dengan
agens biokontrol untuk pengendalian

Pertumbuhan Tanaman Selada (Lactuca sativaZahrima,


73 Gusti Ayu KadeSecara
L.) yang Dibudidayakan Sutariati, dan Tresjia C. Rakian
………………

Anda mungkin juga menyukai