Anda di halaman 1dari 5

Fisiologi Tumbuhan , 2017

PENGARUH JUMLAH KONSENTRASI NUTRISI AB mix TERHADAP


PERTUMBUHAN TANAMAN PAKHCOY (Brassica rapa)

Abu Hasan Baihaqi1, Dinda Puji Islamiyanti2, Nadya Listiyanti Hasan3, Neng Desliani4, dan
Novita Rahma Ati5

Tadris IPA Biologi A/VI, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon

Abstrak
Pakhcoy (Brassica rapa) merupakan salah satu sayuran daun yang memiliki nilai
ekonomis tinggi. Tanaman pakchoy termasuk tanaman yang berumur pendek dan memiliki
kandungan gizi yang diperlukan tubuh. Karena kebutuhannya yang sangat tinggi dan
kandungannya yang diperlukan oleh tubuh pun banyak, maka diperlukan penanaman pakhcoy
dengan waktu yang relatif singkat. Salah satunya adalah penanaman dengan cara hidroponik.
Berkaitan dengan hal ini, maka tujuan dari penelitian adalah mengetahui pertumbuhan dan
perkembangan tanaman pakhcoy (Brassica rapa) pada konsentrasi yang berbeda-beda. Dimana
hasil yang diperoleh bahwasannya pertumbuhan yang paling baik adalah pada konsentrasi 100%,
dibandingkan dengan hasil pada konsentrasi 75% dan 25%. Perbedaan ini terihat dari tinggi
tanaman, lebar daun, panjang daun, dan jumlah daun.
Kata Kunci : konsentrasi Nutrisi, Pakhcoy (Brassica rapa),
Pendahuluan
Sawi merupakan salah satu tanaman sayur yang sangat populer di Indonesia. Tanaman
sawi adalah tanaman semusim kelompok dari genus Brasicca yang memiliki beberapa jenis.
Sawi biasa dimanfaatkan daunnya sebagai bahan pangan, baik segar maupun olahan (
Anonimous, 2011). Genus Brasicca umumnya hampir sama ataupun mirip satu dengan yang
lainnya seperti sawi putih ( sawi jabung), sawi hijau ( sawi asin) dan sawi huma ( pakchoy).
Sawi huma dikenal dengan sebutan pakchoy (Brassica rapa) merupakan salah satu
sayuran daun yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Harga perkilonya mencapai Rp. 5.000 Rp.
7.500 ( Anonimous, 2012). Tanaman ini dapat tumbuh di dataran tinggi dan dataran rendah (
Haryanto, et al. 1995). Tanaman pakchoy termasuk tanaman yang berumur pendek dan memiliki
kandungan gizi yang diperlukan tubuh. Kandungan betakaroten pada pakchoy dapat mencegah
penyakit katarak. Selain mengandung betakaroten yang tinggi, pakchoy juga mengandung
Fisiologi Tumbuhan , 2017
banyak gizi diantaranya protein, lemak nabati, karbohidrat, serat, Ca, Mg, Fe, sodium, vitamin A,
dan vitamin C ( Prasetyo. 2010).
Salah satu alternatif budidaya tanaman selain konvensional, untuk meningkatkan kualitas
sayuran pakchoy dapat menggunakan teknologi hidroponik secara sederhana. Sistem budidaya
hidroponik merupakan budidaya tanaman tanpa menggunakan tanah sebagai media tanaman
dengan penambahan nutrisi hara untuk pertumbuhan. Budidaya tanaman pakhcoy secara
konvensional 45 hari dengan hidroponik menjadi lebih cepat yaitu sekitar empat minggu.
Penunjang keberhasilan dari sistem budidaya itu adalah media yang bersifat porus dan aerasi
baik serta tercukupinya nutrisi untuk pertumbuhan tanaman.
Menurut Masud (2009) bahwasannya nutrisi dan media tanaman yang berbeda
memberikan hasil yang berbeda terhadap pertumbuhan dan hasil suatu tanaman. Pupuk dalam
istilah hidroponik disebut juga nutrisi. Nutrisi yang diperlukan tanaman meliputi unsur hara
makro dan mikro. Dalam hal ini artinya penanaman secara hidroponik perlu memperhatikan
pemberian nutrisi bagi tanaman. Dimana nutrisi hidroponik harus dilarutkan terlebih dahulu ke
air, hal ini diakarenakan kebutuhan jumlah nutrisi untuk tanaman dapat tepat dan langsung ke
akar tanaman. Nutrisi yang dibutuhkan pakhcoy sampai massa panen bertambah hingga 75 cc
setiap penyiraman tanaman. Kebutuhan unsur hara makro pada tanaman pakhcoy cukup besar,
karena pertumbuhannya yang menitikberatkan terhadap pertumbuhan daun dan batangnya
(Mushafi, 2016). Pemberian nutrisi tanaman harus memperhatikan pH dan EC. Nilai pH nutrisi
ke tanaman harus memiliki Ph netral yaitu (6,0-6,5). Apabila pH turun dari kebutuhan tanaman
ditambahkan KOH (Kalium Hidroksida), sedangkan pH naik ditambahkan larutan H2SO4 atau
HNO3. Nilai EC juga diperhatikan setiap pertumbuhan tanaman (Siswadi,2008).
Menurut Lingga (2005), kepekatan pupuk organik cair dalam sejumlah air yang
dilarutkan harus tepat sesuai kebutuhan tanaman. Jika kepekatan larutan nutrisi rendah akan
mengakibatkan efektivitas pupuk menjadi berkurang sedangkan jika berlebihan mengakibat
tanaman menjadi layu bahkan mati. Larutan yang pekat tidak dapat diserap oleh akar secara
maksimal hal ini dikarenakan oleh tekanan osmose sel lebih kecil dibandingkan tekanan osmose
di luar sel akibat dari aliran balik cairan dari sel sel tanaman (plasmolisis) (Wijaya, 2010)
Formula nutrisi hidroponik komposisi A yakni Kalsium nitrat (Ca(NO3)2), Kalium nitrat
(KNO3), Fe EDTA. Dan untuk komposisi B yakni Kalium dihidro fosfat (KH2PO4), Magnesium
sulfat (MgSO4), Kupri sulfat (CuSO4), Zinc sulfat (ZnSO4), Asam Borat (H3BO3), Mangan sulfat
Fisiologi Tumbuhan , 2017
(MnSO4), Ammonium heptamolybdate (NH4)6Mo7O24. Proses pembuatan larutan nutrisi
hidroponik dilakukan dengan membuat larutan pekat terlebih dahulu dengan melarutkan
komposisi secara terpisah (A dan B). Larutan tersebut akan menjadi larutan stok. Menurut
Sutiyoso (2009), untuk sayuran daun digunakan EC 1,5-2,5. Pada EC yang terlampau tinggi,
tanaman sudah tidak sanggup menyerap hara lagi karena telah jenuh. Aliran larutan hara hanya
lewat tanpa diserap akar. Batasan jenuh untuk sayuran daun adalah EC 4,2. Di atas angka
tersebut, pertumbuhan tanaman akan stagnan. Bila EC jauh lebih tinggi maka akan terjadi
toksisitas atau keracunan dan sel-sel akan mengalami plasmolisis. Sehingga dalam hal ini tujuan
dari penelitian adalah mengetahui pertumbuhan dan perkembangan tanaman pakhcoy (Brassica
rapa) pada konsentrasi yang berbeda-beda.
Metode
Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan pada penelitian terkait pengaruh jumlah konsentrasi nutrisi
terhadap pertumbuhan pakhcoy (Brassica rapa) diantaranya adalah nampan, gergaji kecil,
gunting, tusuk gigi, sterofoam , cutter , plastik hitam, penggaris, lakban hitam, kain planel dan
akua gelas. Sedangkan bahan-bahan yang digunakan adalah rockwool, biji pakhcoy (Brassica
rapa), air dan Nutrisi AB mix.
Langkah Kerja
Tahap Penyemaian
Alat dan Bahan yang akan digunakan disiapkan. Kemudian potong rockwool dengan
ukuran dadu (kotak) dengan menggunakan gergaji kecil. Rockwool dicelupkan kedalam air dan
disusun diatas nampan. Kemudian rockwool dilubangi dengan menggunakan tusuk gigi kurang
lebih 2 lubang tiap rockwool dengan perluabangan yang tidak terlalu dalam. Dan terakhir biji
pakhcoy (Brassica rapa) dimasukkan kedalam lubang rockwool.
Tahap Pembuatan Media Hidroponik
Sterofoam bagian atas di lubangi sejumlah 9 lubang dengan menggunakan cutter .
Kemudian plastik hitam ukuran besar dipotong sesuai ukuran sterofoam dengan menggunakan
gunting. Plastik hitam ditempelkan pada sterofoam bagian bawah dengan menggunakan lakban
hitam. Media hidroponik dari sterofoam siap digunakan.
Tahap Pemindahan Bibit
Fisiologi Tumbuhan , 2017
Setelah pakhcoy (Brassica rapa) berusia 4 minggu, diletakkan pakhcoy di dalam akua
gelas yang sudah terdapat sumbu yang terbuat dari kain planel. Kemudian akua gelas berisi bibit
pakhcoy diletakkan di sterofoam yang berisi air dan nutirisi AB mix . Sterofoam 1 menggunakan
nutrisi AB mix 3 tutup botol, sterofoam 2 menggunakan nutrisi AB mix 2 tutup botol, dan
sterofoam 3 menggunakan nutrisi AB mix 1 tutup botol.
Tahap pengamatan
Pengamatan dilakukan selama satu minggu satu kali tepatnya pada hari kamis, dengan
aspek pengamatan yaitu tinggi pakhcoy, panjang daun pakhcoy, lebar daun pakhcoy, jumlah
daun pakhcoy, dan warna daun pakhcoy. Dan pengamatan-pengamatan tersebut dilakukan
dengan bantuan penggaris.

Referensi
Haryanto, et, al .1995. Sawi dan Selada. Jakarta: Penebar Swadaya.

Lingga, P. 2005. Hidroponik Bercocok Tanam Tanpa Tanah. Penebar Swadaya.


Jakarta.
Masud, H. 2009. Sistem Hidroponikdengan Nutrisi dan Media Tanam Berbeda Terhadap
Pertumbuhan dan Hasil Selada. Program Studi Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian.
Universitas Tadukalo Palu.

Mushafi, M. 2016. Pertumbuhan dan Produksi Tiga Varietas Sawi (Brassica Juncea) Akibat
Konsentrasi Nutrisi AB Mix Yang Berbeda Pada Hidroponik Sistem Wick. Skripsi Program
Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian : Univeristas Jember

Saribun, S. D. 2008. Pengaruh Pupuk Majemuk Npk Pada Berbagai Dosis


Terhadap PH, P-Potensial Dan P-Tersedia Serta Hasil Caysin (Brassica Juncea) Pada
Fluventic Eutrudepts Jatinangor. Skripsi Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian. UNPAD.
Siswadi. 2008. Berbagai Formulasi Kebutuhan Nutrisi Pada Sistem Hidroponik.
Jurnal Inovasi Pertanian. 7 (1): 103-110
Wijaya, K. 2010. Pengaruh Konsentrasi dan Frekuensi Pemberian Pupuk Organik Cair Hasil
Perombakan Anaerob Limbah Makanan Terhadap Pertumbuhan Tanaman Sawi (Brassica
juncea l.). Skripsi: Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Negeri Sebelas Maret.
Anonimous. 2011. Sawi (online). http://id.wikipedia.org/wiki/sawi. diakses 5 Mei 2017.
Fisiologi Tumbuhan , 2017
Prasetyo, A. 2010. Kubis Tiongkok Alias Pokchoi (online).
http://koebiz.blogspot.com/2010/10/kubis-tiongkok-alias-pakchoi.html. diakses 5 Mei 2107

Anda mungkin juga menyukai