Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH PERBEDAAN KONSENTRASI FOSFOR TERHADAP

PERTUMBUHAN BAYAM MERAH (BLITUM RUBRUM)


DENGAN SISTEM HIDROPONIK SUPER MINI
Nurhidayah Suasti(1), Entin Daningsih(2), Yokhebed(2)
1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Untan Pontianak
2
Dosen Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Untan Pontianak
Jl. Prof. H. Hadari Nawawi Pontianak
E-mail: nurhidayahsuasti.2012@gmail.com

Abstract
This research aimed to measure the growth of red spinach that was treated with
different concentrations of phosphorus. The methodology that used was
completely randomized design (CRD) that consisted three treatments and ten
replications. The data were analyzed using SAS with CRD model and continued
with Duncan test if there was significantly effect on the growth of red spinach.
The results showed that the different concentrations of P fertilizer significantly
affected the fresh weight, dry weight, number of leaves, plant height, root
length, and chlorophyll content. The highest result was found at AB mix+12,6
gram SP 36 treatment followed by AB mix treatment, and AB mix+16,2 gram
SP 36 treatment.
Keywords: Red spinach, Super mini hydroponic, Growth

nyebabkan berbagai macam penyakit”

S
eiring dengan semakin ber-
tambahnya penduduk Indonesia, (Lingga dalam Suwita, dkk, 2013).
maka kebutuhan akan gizi juga “Bayam merah juga memiliki kandungan
akan meningkat terutama gizi yang zat besi yang tinggi, yaitu tiap 100 gram
berasal dari sayuran. Kandungan gizi bayam merah adalah 7 mg. Sedangkan
pada sayuran sangat dibutuhkan oleh Kadar air bayam merah per 100 gram
tubuh kita. adalah sebesar 88,5 gram” (Atmarita
Salah satu sayuran yang memiliki dalam Suwita, dkk, 2013).
kandungan gizi tinggi adalah bayam Namun dengan semakin bertam-
merah (Blitum rubrum). Bayam merah bahnya jumlah penduduk Indonesia
(Blitum rubrum) merupakan salah satu menyebabkan lahan pertanian yang
spesies dari famili Amaranthaceae tersedia semakin sedikit, sehingga sulit
(kelompok tanaman bayam-bayaman). ditemukan lahan untuk pertanian,
Amaranthaceae umumnya merupakan terutama di wilayah perkotaan. Sistem
berumur pendek dan daunnya memiliki hidroponik merupakan salah satu
kandungan protein yang cukup tinggi, alternatif yang dapat dilakukan untuk
mengandung asam amino, steroid, asam mengatasi masalah tersebut. Hidroponik
lemak besi, kalsium dan karoten (Aneja, merupakan cara bercocok tanam tanpa
et al dalam Sulistyaningrum, 2014). menggunakan tanah (Hartus, 2007).
“Warna merah pada bayam merah Hidroponik dapat mempermudah proses
menunjukkan adanya antosianin yaitu penanaman tanaman, karena dapat
pigmen yang berwarna merah keunguan. dikontrol dan tidak membutuhkan ruang
Antosianin berperan utama sebagai yang besar.
antioksidan. Antioksidan diperlukan Penanaman dengan menggunakan
tubuh untuk mencegah terjadinya media hidroponik bukan merupakan hal
oksidasi radikal bebas yang me- baru lagi di kalangan masyarakat, namun

1
harga media hidroponik sekarang ini eksternal lainnya seperti cahaya dan
masih relatif mahal, sehingga tidak dapat suhu, karena sulit untuk dilakukan dan
dijangkau oleh semua kalangan masya- memerlukan biaya yang relatif mahal.
rakat. Berdasarkan survey yang di- Pada penelitian ini, larutan nutrisi
lakukan di Fakultas Pertanian Uni- yang digunakan AB Mix dan SP-36.
versitas Tanjungpura dan beberapa situs Adapun kandungan yang terdapat pada
jual-beli online, harga hidroponik sistem pupuk AB Mix yang digunakan pada
apu-ng berkisar Rp60.000,00, sedangkan penelitian ini adalah Ca, K2O, N, P2O5, S,
hidroponik sistem NFT berkisar Mg, Fe, B, Mn, Zn, Cu. Dari beberapa
Rp800.000,00 –Rp4.000.000,00. Oleh unsur hara yang diberikan, pada
karena itu perlu dibuat suatu sistem penelitian ini unsur hara yang akan
hidroponik dengan biaya yang lebih diamati pengaruhnya terhadap per-
murah agar dapat dijangkau oleh seluruh tumbuhan adalah fosfor (P). Fosfor
kalangan masyarakat berfungsi untuk memacu pertumbuhan
Selain memiliki harga yang murah, akar. Kelebihan unsur fosfor dapat
hidroponik yang akan digunakan se- mengakibatkan akar tumbuh lebih pan-
baiknya juga tidak memerlukan ruangan jang dan akan merayap jauh ke dalam
yang relatif besar. Salah satu alternatif tanah, sehingga kesuburan di bagian akar
yang dapat dilakukan adalah dengan cara tidak sesuai dengan kesuburan di bagian
membuat sistem hidroponik dengan atas (Lingga, 2007). Berdasarkan
ukuran kecil namun dapat digunakan penelitian yang dilakukan oleh Fahmi,
untuk menanam banyak tanaman. dkk (2010), menunjukkan bahwa
Alternatif yang diberikan adalah dengan defisiensi unsur P menunjukkan gejala
memanfaatkan botol-botol plastik bekas seperti pertumbuhan yang lambat, lemah,
yang ukurannya lebih kecil dan harganya daun berwama hijau tua, daun-daun tua
lebih murah dari-pada botol plastik yang me-ngalami pigmentasi ungu. Gejala-
digunakan pada hidroponik mini. gejala tersebut ditunjukkan diawali pada
Adapun biaya pembuatan satu sistem daun-daun tua, sebagaimana sifat dan
hidroponik super mini adalah unsur P yang mobile dalam jaringan
Rp250.000,00, dimana dalam satu sistem tanaman. Adapun alasan pemilihan unsur
terdapat 25 botol, sehingga dalam satu fosfor sebagai unsur hara yang akan
sistem bisa ditanami 50 tanaman. diteliti pengaruhnya terhadap per-
Hidroponik super mini juga di- tumbuhan adalah karena fosfor
kembangkan berdasarkan sistem NFT merupakan unsur yang sangat penting
(Nutrient Film Technique), yang dalam pertumbuhan tumbuhan dan
mengacu pada Herwibowo dan Budiana, bersifat mobile. Selain itu, kekurangan
(2014), karena sistem NFT tahan lama dan kelebihan unsur fosfor (P) juga tidak
dan dapat dibuat menggunakan barang menyebabkan tanaman rentan terhadap
bekas. penyakit seperti yang terjadi ketika
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman kelebihan unsur N dan
tumbuhan yang ditanam dalam hidro- kekurangan unsur K.
ponik super mini tidak terlepas dari Berdasarkan uraian diatas maka
pengaruh faktor eksternal seperti ca- peneliti tertarik untuk merancang,
haya, nutrisi, suhu, dan faktor lainnya. membuat dan menguji hidroponik super
Pada penelitian ini faktor eksternal yang mini sebagai Media Pertumbuhan bayam
diamati adalah nutrisi, karena nutrisi merah (Blitum rubrum) dengan per-
merupakan hal penting yang dibutuhkan bedaan konsentrasi fosfor.
tumbuhan. Selain itu, nutrisi juga me-
rupakan pengaruh eksternal yang mudah
untuk diamati dibandingkan faktor

2
METODE Pengamatan pertumbuhan bayam
Penelitian ini dilaksanakan pada merah dilakukan pada minggu kedua
bulan Juli sampai dengan bulan Agustus setelah transfer ke hidroponik super mini
2016 di green house dan Laboratorium (hari ke-8) dengan interval pengamatan
Pendidikan Biologi Universitas Tanjung- tiga hari sekali. Pengamatan dilakukan
pura Pontianak Kalimantan Barat. Alat dengan cara nondestruktif dan destruktif.
yang digunakan pada penelitian ini Pengamatan nondestruktif meliputi jum-
adalah termometer, pH meter, penggaris, lah daun, tinggi tanaman, panjang akar,
EC (Electro Conductivity), oven, klorofil kadar klorofil. Sedangkan pengamatan
meter (model SPAD), neraca digital dan destruktif meliputi berat basah dan berat
hidroponik super mini. Bahan yang kering, yang dilakukan pada saat panen.
digunakan dalam penelitian ini adalah Pada penelitian ini juga dilaku-kan
benih bayam merah (Blitum rubrum), pengukuran pH, EC (kepekatan larutan),
nutrisi AB mix, SP-36, aquades, air dan suhu larutan dan suhu lingkungan yang
larutan standarisasi pH (KOH 10% dan diukur setiap hari sebagai data pen-
H2SO4 10%). dukung. EC larutan yang digunakan pada
Penelitian ini menggunakan Ran- penelitian ini berkisar antara 1,6-1,8
cangan Acak Lengkap (RAL) yang mS/cm. Kisaran EC yang didapat pada
terdiri atas tiga perlakuan dengan ula- penelitian ini masih berada dalam kisaran
ngan sebanyak 10 kali, yaitu: kontrol EC yang sesuai untuk tanaman bayam
(AB mix+0 gram SP-36), hara I (AB merah seperti yang dinyatakan oleh Fajar
mix+12,6 gram SP-36), dan hara II (AB (dalam Adelia, dkk., 2013), “EC
mix +16,2 gram SP-36). Pada masing- optimum untuk tanaman bayam merah
masing perlakuan ditambah 18 liter air adalah 1,4 Ms cm-1 sampai dengan 1,8
galon. Pada masing-masing perlakuan Ms cm-1”. Pada minggu pertama dan
juga disiapkan 10 tanaman cadangan kedua EC yang digunakan adalah 1,6
yang diberi perlakuan sama. mS/cm, sedangkan pada minggu ketiga,
Variabel bebas dalam penelitian ini keempat dan kelima EC yang digunakan
adalah perbedaan konsentrasi fosfor, adalah 1,8 mS/cm.
sedangkan variabel terikat adalah jumlah Data yang diperoleh dari penelitian
daun, tinggi tanaman, panjang akar, dan ini dianalisis dengan menggunakan
jumlah klorofil bayam merah dalam 5 Analisa of Varians (ANOVA) model
minggu setelah dipindahkan ke hidro- RAL (Rangcangan Acak Lengkap).
ponik super mini. Sebelum dipindahkan Apabila hasil analisis data menunjukkan
ke hidroponik super mini, bibit bayam pengaruh nyata terhadap pertumbuhan
merah disemaikan di rockwoll terlebih bayam merah, maka dilakukan uji beda
dahulu, setelah bibit tersebut berumur nyata Duncan’s pada α = 5%.
tiga minggu (memiliki 5-6 helai daun)
baru dipindahkan ke sistem hidroponik HASIL DAN PEMBAHASAN
super mini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Pada minggu pertama, tanaman perbedaan konsentrasi fosfor ber-
harus dicek dengan teliti setiap hari, pengaruh terhadap tinggi tanaman,
karena pada minggu pertama ini tanaman jumlah daun, panjang akar, kadar
masih dalam tahap adaptasi setelah klorofil, berat basah, dan berat kering
pemindahan dari tempat penyemaian ke tanaman bayam merah. Berdasarkan hasil
sistem hidroponik super mini. Pada tahap analisis ANOVA yang dilakukan, jumlah
adaptasi ini, jika terdapat tumbuhan yang daun tanaman bayam merah menunjuk-
mati, maka tumbuhan dapat segera digan- kan bahwa pada hari ke-8 sampai hari ke-
tikan dengan tumbuhan cadangan yang 17, pengaruh konsentrasi fosfor tidak
telah disediakan. menunjukkan perbedaan secara nyata
terhadap jumlah daun. Sedangkan dari

3
hari ke-20 sampai hari ke-31, pengaruh perbedaan konsentrasi fosfor saat diuji
konsentrasi fosfor menunjukkan per- pada α = 5%. Sedangkan ns (non
bedaan secara nyata terhadap jumlah signifikan) menunjukkan tidak ada
daun, sehingga perlu dilakukan uji perbedaan nyata diantara perlakuan
Duncan’s. Huruf yang tidak sama pada perbedaan konsentrasi fosfor saat diuji
setiap pengukuran menunjukkan ada pada α = 5% (Grafik 1).
perbedaan nyata diantara perlakuan
Rata-Rata Jumlah Daun 10 tanaman

P= 0.1407 P= 0.1715 P= 0.1902 P= 0.1048 P= 0.0449 P= 0.0265 P= 0.0299 P= 0.0012 P= 0.0001


12

10 9,4
8,5 8,5
8 7,3 7,5 7,4
6,3 6,6 6,7
6
6 5,2 5,6 5,2
4,2 4,6 4,2
3,8
4 3,3 3,4
b a c
2,8 2,7 ab a b b a b
2,1 2,41,8 ab a b
2 1,2 1,5 1 ab a b
ns ns
ns ns
0
8 11 14 17 20 23 26 29 31

Hari Setelah Transfer AB Mix


AB Mix+12.6
AB Mix+16.2
Grafik 1: Perubahan Jumlah Daun Bayam Merah.

AB mix AB mix+12,6 g SP-36 AB mix+16,2 g SP-36


Gambar 1: Perbandingan Jumlah Daun Bayam Merah Hari Ke-26.

Pada perlakuan AB mix, pada hari selalu terjadi penurunan jumlah daun dari
ke-11, ke-14, ke-20, dan ke-29 hari ke-8 sampai hari ke-31.
mengalami penurunan jumlah daun, Berdasarkan uji beda nyata Duncan’s
karena dua daun pertama yang terletak yang dilakukan terhadap pengukuran ke-
dipangkal batang menguning dan akhir- 17 sampai pengukuran ke-31 menunjuk-
nya gugur. Pada perlakuan AB mix+12,6 kan bahwa perlakuan AB mix+12,6 gram
gram SP-36 juga terjadi penu-runan SP-36 per 18 liter air lebih tinggi secara
jumlah daun yaitu pada hari ke-11, ke-14, nyata dibandingkan jumlah daun bayam
ke-17, ke-26, dan ke-31. Sedangkan pada merah yang diberi perlakuan AB mix dan
perlakuan AB mix+16,2 gram SP-36 AB mix+16.2 gram SP-36.

4
Rendahnya hasil yang didapat pada penelitian ini. Kandungan klorofil dalam
perlakuan AB mix+16,2 gram SP-36 setiap daun tidak sama, yaitu pada daun
karena mungkin tanaman mengalami tua kandungan klorofil akan lebih tinggi
keracunan unsur fosfor, sehingga per- dibandingkan pada daun muda. Oleh
tumbuhan tanaman menjadi terhambat, karena itu dalam satu tanaman kadar
termasuk pertumbuhan daun tanaman. klorofilnya diukur sebanyak tiga kali
Kelebihan fosfor pada tanaman me- yaitu pada daun tanaman bagian bawah
nyebabkan terbentuknya ikatan N-P (tua), tengah (sedang), dan atas tanaman
sehingga tanaman sulit menyerap nit- (muda), agar nilai kadar klorofil yang
rogen, Hal ini sesuai dengan pernyataan diperoleh lebih valid.
Juanda dan Bambang (2005), “kelebihan Dalam penelitian ini, kadar klo-
unsur fosfor menyebabkan tanaman rofil bayam merah baru mulai diukur
mengalami hambatan pertumbuhan. pada minggu ke-3 karena pada minggu
Kelebihan fosfor menyebabkan ter- ke-1 dan ke-2 ukuran daun tanaman
jadinya ikatan N-P sehingga tanaman masih kecil sehingga belum bisa diukur
sulit menyerap nitrogen”. Kesulitan kadar klorofilnya. Hasil analisis ANOVA
tanaman dalam menyerap nitrogen ini menunjukkan bahwa perbedaan kon-
akan menyebabkan tanaman mengala-mi sentrasi fosfor berpengaruh secara nyata
defisiensi unsur nitrogen, sehingga terhadap kadar klorofil pada hari ke-18
pertumbuhan tanaman akan terhambat. sampai hari ke-31, sehingga perlu
Hal ini sesuai dengan pernyataan dari dilakukan uji beda nyata Duncan’s..
Fahmi, dkk (2010), “Tanaman yang Huruf yang tidak sama pada setiap
mengalami defisiensi unsur N me- pengukuran menunjukkan ada perbedaan
nunjukkan pertumbuhan yang lambat, nyata diantara perlakuan perbedaan
kelihatan lemah, daunnya berwarna hijau konsentrasi fosfor saat diuji pada α = 5%.
terang hingga kuning. Sedangkan ns (non signifikan) me-
Konsentrasi fosfor juga berpengaruh nunjukkan tidak ada perbedaan nyata
tehadap kadar klorofil. Oleh karena itu diantara perlakuan perbedaan konsentrasi
kadar klorofil juga perlu diukur pada fosfor saat diuji pada α = 5% (Grafik 2).

P= 0.0002 P= 0.0001 P= 0.0001


P= 0.0006 P= 0.0005 P= 0.0005
29,8 29,5 31,4
30 26,7
28,4 28,1 27,4
Rata-Rata Kadar Klorofil

25,5 26,6 25,8


24 25 24,5
25 22,3 23,5
22,3 23,1
21
20
15 b a b b a c b a c b a b a c
b a b c
10
5
0
18 21 24 27 30 31
Hari Setelah Transfer AB Mix
AB Mix+12.6
AB Mix+16.2
Grafik 2: Kadar Klorofil Daun Tanaman Bayam Merah.

5
Berdasarkan uji beda nyata Selain daun, akar juga merupakan
Duncan’s, menunjukkan bahwa kadar salah satu organ tumbuhan yang sangat
klorofil tanaman bayam merah yang penting untuk diamati. Berdasarkan hasil
diberi perlakuan AB mix+12,6 gram SP- analisis ANOVA panjang akar tanaman
36 lebih tinggi secara nyata dibandingkan bayam merah, menunjukkan bahwa pada
kadar klorofil tanaman bayam merah hari ke-8 sampai hari ke-17, pengaruh
yang diberi perlakuan AB mix dan AB konsen-trasi fosfor tidak menunjukkan
mix+16,2 gram SP-36, karena tanaman perbedaan secara nyata terhadap panjang
mengalami kelebihan fosfor, sehingga akar. Sedangkan dari hari ke-20 sampai
terbentuk ikatan N-P yang menyebabkan hari ke-31, pengaruh konsentrasi fosfor
tanaman mengalami defisiensi nitrogen menunjukkan perbedaan secara nyata
sehingga kadar klorofil pada tanaman terhadap panjang akar, sehingga perlu
juga lebih sedikit dibandingkan per- dilakukan uji Duncan’s. Huruf yang tidak
lakuan lainnya, karena nitrogen me- sama pada setiap pengukuran menunjuk-
rupakan salah satu unsur penting pe- kan ada perbedaan nyata diantara
nyusun klorofil. Hal ini sesuai dengan perlakuan perbedaan konsentrasi fosfor
pernyataan Sitompul dalam Sonbai, dkk saat diuji pada α = 5%. Sedangkan ns
(2013), “nitrogen merupakan salah satu (non signifikan) menunjukkan tidak ada
komponen utama penyusun klorofil daun perbedaan nyata diantara perlakuan
yaitu sekitar 60%”. perbedaan konsentrasi fosfor saat diuji
pada α= 5% (Grafik 3).

P= 0.1242 P= 0.1063 P= 0.3919 P= 0.7801 P= 0.0001 P= 0.0001 P= 0.0001 P= 0.0001 P= 0.0001


20 18,8
17,8
18
Rata-Rata Panjang Akar (cm)

16 15,7
14,7
13,8
14 12,4 12,9 12,8
12 11,6
11 10,7
10 9,5 10 9,8
a b c
8,7
a b c
8 6,5 6,7 6,4 a a b a a b
6 4,8 4,8 a a b
4,5
4 2,5 2,4 2,1
2 1,5 1,4 1,3 ns
ns ns ns
0
8 11 14 17 20 23 26 29 31
Hari Setelah Transfer AB Mix
AB Mix+12.6
AB Mix+16.2
Grafik 3: Perubahan Panjang Akar Bayam Merah.

6
AB mix AB mix+12,6 g SP-36 AB mix+16,2 g SP-36
Gambar 2: Perbandingan Panjang Akar Bayam Merah Hari Ke-29.

Berdasarkan uji beda nyata Duncan’s fosfor tidak menunjukkan perbedaan


yang dilakukan terhadap hari ke-20 secara nyata terhadap tinggi tanaman.
sampai hari ke-31 menunjukkan Sedangkan dari hari ke-17 sampai hari
perlakuan AB mix+12,6 gram SP-36 per ke-31, pengaruh konsentrasi fosfor
18 liter air hasilnya lebih bagus menunjukkan perbedaan secara nyata
dibandingkan perlakuan AB mix dan AB terhadap tinggi tanaman, sehingga
mix+ 16,2 gram SP-36 per 18 liter. Hal dilakukan uji Duncan’s. Huruf yang tidak
ini karena pada perlakuan AB mix dan sama pada setiap pengukuran menunjuk-
AB mix+ 16,2 gram SP-36 per 18 liter kan ada perbedaan nyata diantara
pertumbuhan akar tanaman bayam merah perlakuan perbedaan konsentrasi fosfor
terhambat. saat diuji pada α = 5%. Sedangkan ns
Perbedaan konsentrasi fosfor juga (non signifikan) menunjukkan tidak ada
berpengaruh terhadap tinggi tanaman. perbedaan nyata diantara perlakuan
Berdasarkan hasil analisis ANOVA perbedaan konsentrasi fosfor saat diuji
menunjukkan bahwa pada hari ke-8 pada α= 5% (Grafik 4).
sampai hari ke-14, pengaruh konsentrasi

P= 0.3105 P= 0.3384 P= 0.1450 P= 0.0226 P= 0.0005 P= 0.0001 P= 0.0001 P= 0.0001 P= 0.0001


30
Rata-Rata Tinggi Tanaman (cm)

25,8
25 23,3 24,4
22
20 19,2
20 18,8
17,2
16,4
15,2 15,3
15 12,9
11,4 12,1
10,3 a a b b a c
10 9,2 9,4 8,3 b a c
b a c
7 6,9 6,4
4,8 4,4 4,5 a a b
5 a a b
2,6 2,32,7 ns
ns ns
0
8 11 14 17 20 23 26 29 31

Hari Setelah Transfer AB Mix


AB Mix+12.6
AB Mix+16.2
Grafik 4: Perubahan Tinggi Tanaman Bayam Merah.

7
AB mix AB mix+12,6 g SP-36 AB mix+16,2 g SP-36
Gambar 3: Perbandingan Tinggi Tanaman Bayam Merah Hari Ke-29.

Berdasarkan uji beda nyata bagian tanaman yang ditimbang berat


Duncan’s yang dilakukan terhadap hari basah dan berat keringnya adalah bagian
ke-17 sampai hari ke-31 menunjukkan atas tanaman (batang dan daun) dan
perlakuan AB mix+12,6 gram SP-36 per bagian bawah tanaman (akar).
18 liter air hasilnya lebih tinggi di- Pada penelitian ini, berat basah
bandingkan dengan perla-kuan AB mix ditimbang dengan menggunakan neraca
dan AB mix+16,2 gram SP-36 per 18 digital dengan satu desimal. Namun,
liter air. Hal ini karena pada perlakuan sebelum ditimbang berat basahnya,
AB mix dan AB mix+16.2 gram SP-36 tanaman harus dikeringanginkan terlebih
pertumbuhan tinggi tanaman terhambat, dahulu sebelum ditimbang pada neraca
karena mengalami kelebihan fosfor yang digital. Berdasarkan hasil analisis
menyebabkan terbentuknya ikatan N-P ANOVA, pengaruh konsentrasi fosfor
sehingga tanaman sulit menyerap nit- menunjukkan perbedaan secara nyata ter-
rogen. Kesulitan tanaman dalam me- hadap berat basah bagian atas tanaman
nyerap nitrogen ini akan menyebabkan bayam merah (batang dan daun) dan
tanaman mengalami defisiensi unsur nit- bagian bawah (akar) tanaman bayam
rogen, sehingga pertumbuhan tanaman merah, sehingga dilakukan uji Duncan’s.
akan terhambat. Huruf yang tidak sama pada setiap
Pada penelitian ini juga dilakukan pengukuran menunjukkan ada perbedaan
penimbangan berat basah dan berat nyata diantara perlakuan perbedaan
kering tanaman, yang dilakukan pada konsentrasi fosfor saat diuji pada α = 5%.
pengukuran ke-31 (saat panen). Adapun

P=0.0015
Rata-Rata Berat Basah (g)

10
9
8 6,78
7 5,67
6
5 3,81
4 AB Mix
3
2 a a b AB Mix+12,6 gr
1
0 AB Mix+16,2 gr
31
Hari Setelah Transfer

Grafik 5: Berat Basah Batang Dan Daun Tanaman Bayam Merah.

8
P= 0.0194
Rata-Rata Berat Basah (g)
1.4
1,16
1.2 1,06
1
0.8 0,62 AB Mix
0.6
a a AB Mix+12,6 gr
0.4 b
0.2 AB Mix+16,2 gr
0
31
Hari Setelah Transfer

Grafik 6: Berat Basah Akar Tanaman Bayam Merah.

Berdasarkan uji beda nyata Duncan’s menggunakan oven pada suhu 80oC
yang dilakukan terhadap berat basah selama 3x24 jam, kemudian ditimbang
bagian atas (batang dan daun) dan bagian menggunakan neraca digital dengan dua
bawah (akar) tanaman bayam merah desimal sampai berat kering tidak beru-
menunjukkan perlakuan AB mix+12,6 bah lagi. Adapun tujuan dari tanaman
gram SP-36 per 18 liter hasilnya lebih dimasukkan ke dalam oven adalah agar
tinggi dibandingkan perlakuan AB mix kandungan air yang terdapat pada
dan perlakuan AB mix+16,2 gram SP-36. tanaman hilang, sehingga data berat
Pada perlakuan AB mix+16,2 gram SP- kering yang didapat benar-benar valid.
36 mungkin disebabkan oleh tanaman Berdasarkan hasil analisis ANOVA,
menunjukkan gejala keracunan unsur pengaruh konsentrasi fosfor menunjuk-
hara, sehingga pertumbuhan tanaman kan perbedaan secara nyata terhadap
menjadi terganggu. berat kering bagian atas tanaman bayam
Setelah dilakukan, penimbangan merah (batang dan daun) dan bagian
berat basah selanjutnya dilakukan bawah (akar) tanaman bayam merah,
penimbangan berat kering bagian atas sehingga dilakukan uji Duncan’s. Huruf
(batang dan daun) dan bagian bawah yang tidak sama pada setiap pengukuran
(akar) tanaman bayam merah. Namun menunjukkan ada perbedaan nyata
sebelum dilakukan penimbangan ter- diantara perlakuan perbedaan konsentrasi
hadap berat kering, tanaman harus fosfor saat diuji pada α = 5%.
dikeringkan terlebih dahulu dengan

9
Rata-Rata Berat Kering (g)
1
P= 0.0190
0.8
0.6 0,55
0,49 AB Mix
0.4 0,34
a a AB Mix+12,6 gr
0.2 b
AB Mix+16,2 gr
0
34
Hari Setelah Transfer

Grafik 7: Berat Kering Batang Dan Daun Tanaman Bayam Merah.


Rata-Rata Berat Kering (g)

P=0.0004
0.2
0.15
0,11
0.1 0,08 AB Mix
0,05
0.05 AB Mix+12,6 gr
a a
b
0 AB Mix+16,2 gr
34
Hari Setelah Transfer

Grafik 8: Berat Kering Akar Tanaman Bayam Merah.

Berdasarkan uji beda nyata Duncan’s mungkin dikarenakan konsentrasi fosfor


yang dilakukan terhadap berat kering yang terdapat pada pupuk AB mix belum
bagian atas (batang dan daun) dan mencapai konsentrasi optimum yang
bagian bawah (akar) tanaman bayam dibutuhkan oleh tanaman bayam merah.
merah menunjukkan perlakuan AB Sehingga ketika ditambah dengan 12,6
mix+12,6 gram SP-36 per 18 liter gram SP-36/18 liter air, pertumbuhan
hasilnya lebih tinggi dibandingkan tanaman bayam merah menjadi lebih
perlakuan AB mix dan perlakuan AB baik. Namun ketika AB mix ditambah
mix+16,2 gram SP-36. Pada perlakuan dengan 16,2 gram SP-36/18 liter air
AB mix+16,2 gram SP-36 mungkin memberikan hasil yang lebih buruk
disebabkan oleh tana-man menunjukkan dibandingkan perlakuan AB mix. Hal ini
gejala keracunan unsur hara, sehingga mungkin dikarenakan konsentrasi fosfor
pertumbuhan tanaman menjadi yang ditambahkan sudah melampaui
terganggu. batas optimum yang dibutuhkan oleh
Berdasarkan hasil yang didapat, tanaman bayam merah, sehingga meng-
menunjukkan bahwa pemberian AB mix hambat pertumbuhan tanaman bayam
dapat memberikan hasil yang baik pada merah.
semua variabel pertumbuhan bayam Larutan hara yang diberikan pada
merah. Namun, ketika AB mix ditambah tanaman harus dikontrol nilai “Electro
dengan 12,6 gram SP-36/18 liter air Conductivity” (EC) nya, karena nilai EC
memberikan hasil yang lebih baik yang terlalu rendah atau terlalu tinggi
dibandingkan perlakuan AB mix. Hal ini dapat menghambat pertumbuhan tana-

10
man. Pada penelitian ini nilai EC dapat mencapai 35oC atau lebih tinggi
mengalami perubahan setiap harinya, dan fotosintesis masih dapat ber-
adapun nilai EC pada penelitian ini langsung”.
berkisar antara 1,6-1,82 mS/cm. Kisaran
EC yang didapat pada penelitian ini SIMPULAN DAN SARAN
masih berada dalam kisaran EC yang Berdasarkan hasil penelitian, dapat
sesuai untuk tanaman bayam merah disimpulkan bahwa perbedaan kon-
seperti yang dinyatakan oleh Fajar sentrasi fosfor berpengaruh nyata
(dalam Adelia, dkk., 2013), “EC terhadap jumlah daun pada hari ke-20
optimum untuk tanaman bayam merah sampai hari ke-31, tinggi tanaman pada
adalah 1,4 Ms cm-1 sampai dengan 1,8 hari ke-17 sampai hari ke-31, panjang
Ms cm-1”. akar pada hari ke-20 sampai hari ke-31,
Selain dilakukan pengontrolan nilai dan kadar klorofil pada hari ke-18
EC, pada penelitian ini juga dilakukan sampai hari ke-31. Selain itu, perbedaan
pengontrolan terhadap nilai pH. Agar konsentrasi fosfor juga berpengaruh
larutan tetap berada pada kisaran pH nyata terhadap berat basah dan berat
yang diinginkan, maka nilai pH harus kering bagian atas tanaman (batang dan
diukur setiap hari. Adapun nilai pH yang daun) dan bagian bawah tanaman (akar)
diharapkan pada penelitian ini adalah 6- bayam merah. Larutan hara yang paling
7. Jika pH menurun (asam) ditambahkan baik digunakan untuk mendukung per-
KOH 10%, sedangkan jika pH naik tumbuhan bayam merah pada hid-
(basa) ditambahkan H2SO4 10%. roponik super mini adalah larutan hara
Kisaran nilai pH dalam penelitian ini dengan perlakuan AB mix+12,6 gram
adalah 6,4-6,7. Nilai pH yang di- SP-36.
harapkan dan didapat masih berada Penelitian ini perlu dilakukan pene-
dalam kisaran pH yang sesuai untuk litian lanjutan mengenai komposisi
tanaman bayam seperti yang dinyatakan pupuk yang cocok untuk hidroponik
oleh Hadisoeganda dalam Subandi, dkk super mini, sehingga bisa mem-berikan
(2015), “pH tanaman bayam berkisar alternatif larutan hara.
antara 6-7”.
Suhu merupakan salah satu faktor DAFTAR PUSTAKA
penting yang harus dikontrol dalam
penelitian ini. Untuk dapat tunbuh Adelia, P. F., Koesriharti., Sunaryo.
dengan baik, bayam merah harus (2013). Pengaruh penambahan
tumbuh pada kisaran suhu yang sesuai. Unsur hara mikro (Fe dan Cu)
Adapun kisaran suhu optimum bayam dalam Media Paitan Cair dan
merah adalah 20-30oC. Pada penelitian Kotoran Sapi Cair terhadap
menunjukkan bahwa suhu lingkungan Pertumbuhan dan Hasil Bayam
pada pagi hari pukul 07.00 WIB berkisar Merah (Amaranthus tricolor L.)
antara 250C–290C sedangkan pada sore dengan Sistem Hidroponik Rakit
hari pukul 16.00 WIB berkisar antara Apung. Jurnal Produksi
260C–340C. Meskipun suhu pada sore Tanaman, Vol: 1 (3). (Online).
hari melebihi kisaran suhu optimum (http://protan. studentjournal.ub.
bayam merah, namun suhu tersebut ac.id/index.php/protan/article/vie
masih dapat ditoleransi oleh tanaman w/30, diakses 25 februari 2016).
sehingga tana-man tetap bisa melakukan
fotosintesis dengan baik.Hal ini sesuai
dengan pernyataan Lakitan (2015),
“pada beberapa tumbuhan yang
mendapat cahaya penuh, suhu daun

11
Fahmi, A., Syamsudin., Utami, S. N. H., Lingga, P. (2007). Hidroponik:
Radjagukguk, B. (2010). Bercocok tanam tanpa tanah.
Pengaruh Interaksi Hara Nitrogen Edisi Revisi. Jakarta: Penebar
Dan Fosfor Terhadap Pertum- Swadaya.
buhan Tanaman Jagung (Zea
Mays L) Pada Tanah Regosol Dan Sonbai, J. H, Prajitno, D, dan Syukur, A.
Latosol. Berita Biologi, Vol: 10 (2013). Pertumbuhan Dan Hasil
(3). (Online). (http://ejournal. Jagung Pada Berbagai Pemberian
biologi.lipi.go.id/index.php/berita Pupuk Nitrogen Di Lahan Kering
biologi/ article/view/744, diakses Regosol. Ilmu Pertanian, Vol: 16
19 februari 2016). (1). (Online). (https://jurnal.ugm.
ac.id, diakses 18 november 2016).
Hartus, T. (2007). Berkebun Hidroponik
Secara Murah. Jakarta: Penebar Sulistyaningrum, N. (2014). Isolasi dan
Swadaya. Identifikasi Struktur Karotenoid
dari Ekstrak Bayam Merah
Herwibowo, K dan Budiana N.S. (Amaranthus tricolor L.). Jurnal
(2014). Hidroponik Sayuran. Kefarmasian Indonesia. Vol: 4
Jakarta: Penebar Swadaya. (2). (Online). (http://ejournal.
litbang.depkes.go.id, diakses 17
Juanda, D dan Bambang, C. (2005). september 2015).
Teknik Budidaya dan Analisis
Usaha Tani. (Online). (https:// Suwita, I. K., Maryam, R., Rizqa, A. P.
books.google.co.id, diakses 20 (2013). Pemanfaatan Bayam
November 2016). Merah (Blitum rubrum) untuk
Meningkatkan Kadar Zat Besi dan
Lakitan, B. (2015). Dasar-Dasar Serat Pada Mie Kering. Jurnal
Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Agromix, Vol: 1 (1). (Online).
Rajawali Pers. (Http://Jurnal.Yudharta.ac.id, di-
akses 17 september 2015).

12

Anda mungkin juga menyukai