Anda di halaman 1dari 3

4.2.

Pembahasan
4.2.3 Rhizome
Berdasarkan hasil dari percobaan dan pengamatan yang telah dilakukan dapat
diketahui bahwa media tanam yang digunakan pada praktikum Dasar Budidaya Tanaman
tidak berpengaruh nyata pada pertumbuhan rhimpang jahe. Pemberian pupuk organik,
seperti pupuk kandang dan kompos seharusnya memberikan dampak positif terhadap
pertumbuhan tanaman jahe (jumlah anakan, jumlah helaian daun, dan tinggi tanaman).
Hal ini sesuai dengan pendapat Wulandari, et al. (2016), bahwa pupuk organik berperan
dalam pembentukan agregat tanah, meningkatkan ketersediaan air dan unsur hara.
Pupuk organik seperti pupuk kandang dapat digunakan untuk memperbaiki kesuburan
tanah karena mengandung unsur hara makro dan mikro yang lengkap walaupun dalam
jumlah yang sedikit.
Media tanam campuran pupuk kandang dengan kompos yang tidak berpengaruh
nyata pada pertumbuhan rimpang jahe dapat dipengaruhi oleh curah hujan yang tinggi.
Faktor curah hujan yang tinggi dapat menghambat pertumbuhan tanaman jahe. Hal ini
dikarenakan air hujan tersebut akan mencuci kandungan hara dalam pupuk organik dan
akan menguap sebelum terserap oleh tanaman (Kartika, et al., 2014).
Rhizome pada jahe yang diamati ini tidak berkembang atau tumbuh dengan baik,
dengan hasil tidak ada satupun yang memunculkan tunas. Ada beberapa faktor yang
memungkinkan tunas dari tanaman jahe ini tidak berkembang dengan baik. Menurut
Haryadi (2016), pertumbuhan tanaman terutama pada fase vegetatif sangat tergantung
pada karbohidrat yang cukup. Pembelahan sel memerlukan karbohidrat dan protein
dalam jumlah yang relatif besar, sebab dinding sel yang baru terbentuk dari selulosa dan
protoplasmanya kebanyakan terbentuk dari protein dan gula.
Rimpang yang baik untuk pembibitan dapat mempengaruhi pertumbuhan rimpang
jahe, apabila rimpang tidak tumbuh kemungkinan rimpang yang digunakan kurang baik.
Hal ini sependapat dengan Wijiatati (2010) yang menyatakan bahwa bagian rimpang
anakan atau cabang dua merupakan bagian rimpang yang baik digunakan sebagai bibit
tanaman. Hasil penelitian Astuti (2011) juga menyatakan perlakuan asal rimpang yang
menggunakan bibit yang berasal dari rimpang cabang kedua memberikan hasil yang lebih
baik dibandingkan dengan penggunaan bibit yang berasal dari rimpang cabang pertama.
Kondisi ini diduga karena rimpang yang digunakan memiliki ketersediaan karbohidrat
yang cukup.
Pembibitan yang baik dan benar juga didukung oleh media tanam yang digunakan
serta pemeliharaan yang baik (Hakim, 2007). Adanya kesalahan atau human error dalam
penyampuran media tanam yang kurang tepat juga berpengaruh terhadap tanaman jahe
ini. Hal ini sependapat dengan Astuti (2011), bahwa untuk mendapatkan rimpang yang
memiliki ketersediaan karbohidrat yang optimal, dibutuhkan media tanam yang tepat.
Media tanam yang tepat merupakan salah satu syarat keberhasilan budidaya
tanaman khususnya budidaya dalam wadah atau polybag. Keberhasilan pertumbuhan
tanaman ditentukan oleh perkembangan akarnya. Akar tanaman hendaknya berada pada
suatu lingkungan yang mampu memberikan tunjangan struktural, memungkinkan absorpsi
air dan ketersediaan nutrisi yang memadai selain itu, media tanam memungkinkan
drainase dan pH yang baik bagi tanaman (Inggels, 1985 dalam Listyaningsih, et al.,
2013).
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, P. 2011. Pertumbuhan Tanaman Temu Hitam (Curcuma aeruginosa Roxb.) pada
Penggunaan Asal Rimpang dan Media Tanam yang Berbeda. Skripsi. Budidaya
Pertanian Fakultas pertanian. Universitas Tadulako. Palu.
Haryadi, S.S. 2016. Pengantar Agronomi. Departemen Agronomi. Fakultas Pertanian IPB.
Jakarta: Gramedia
Kartika, J.G., W.B. Suwarno, S.W. Ardhie, C.P. Sanura, dan F.N. Fitriana. 2014. Prodising
Seminar Ilmiah Perhorti 2013: Membangun Sistem Baru Agribisnis Hortikultura Indonesia
pada Era Pasar Global. Bogor: Perhimpunan Hortikultura Indonesia (PERHORTI).
Listyaningsih, W., Nirwan, S., Ichwan, M. 2014. Pengaruh Komposisi Media dan Frekuensi
Pemberian Pupuk Organik Cair terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Daun Dewa
(Gynura pseudochina L.). Jurnal Agrotekbis 2 (1) : 21-31.
Wijiajati, C. 2010. astutiAgar Jahe Berproduksi Tinggi. Penebar Swadaya. Jakarta.
Wulandari, W., Idwar, dan Muniarti. 2016. Pengaruh Pupuk Organik dalam Mengefisiensikan
Pupuk Nitrogen untuk Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Bawang Merah (Allium
ascalonicum L.). Jurnal Online Mahasiswa Faperta 3 (2): 1-13.

Anda mungkin juga menyukai