CAROLINA PUTRI
2019610056
FAKULTAS PERTANIAN
PRODI AGROTEKNOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2023
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
semakin meningkatdan gaya hidup “Kembali kea lam” telah muncul. Oleh karena itu
pertanian organic, yang tidak menggunapakan input kimia sintesis, menjadi salah satu
alternatif, dengan menjaga keselarasan alam, hal tersebut dapat menjadi sarana untuk
mengenai lingkungan dan alam semakin meningkatdan gaya hidup “Kembali kea lam”
telah muncul. Oleh karena itu pertanian organic, yang tidak menggunapakan input
kimia sintesis, menjadi salah satu alternatif, dengan menjaga keselarasan alam, hal
bahan kimia buatan dari pupuk kimia maupun pestisida kimia dengan kata lain, pertaian
hortikultura, sayuran, buah, tanaman pangan dan tanaman perkebunan (AOI, 2016).
Tanaman selada (Latuca sativa L.) merupakan salah satu komoditihortikultura yang
memiliki prospel dan nilai komersial yang cukup baik, maka komoditas ini mempunyai
prospek cerah untuk dikembangkan. Daya Tarik utama tanaman ini adalah memiliki
masa panen yang pendek, pasae yang terbuka luas serta harga relative stabil. Selain itu
sayuran daun merupakam salah satu sumber vitamin dan mineral essensial yang sangat
dapat tumbuh baik pada berbagai jenis tanah, baik lempung berpasir, lempung berdebu,
namun paling ideal adalah lempung berpasir yang diberi pupuk organik. Bertanam
selada itu sangat mudah selama tersedia bahan organic pada tanah dan cukup sinar
Proses budidaya selada secara organik memerlukan pupuk organik juga sebagai
pengganti pupuk kimia. Pupuk organik cair (POC) adalah pupuk yang bahan dasarnya
berasal dari hewan atau tumuhan yang sudah mengalami fermentasi berupa cairan dan
kandungan bahan kimia didalamnya maksimum 5%. Pada dasarnya pupuk organic cair
lebih baik dibandingkan dengan pupuk organic padat. Hal ini dikarenakan pupuk
organic cair memiliki beberapa kelebihan yaitu pengaplikasiannya lebih mudah, unsur
hara yang terdapat di dalam pupuk cair mudah diserap oleh tanaman (Fitria, 2013).
harga pupuk perlu dilakukan pengkajian terhadap pengembangan industry pupuk dan
bahan baku yang dapat dipergunakan untuk menghasilkan pupuk yang berkualitas
dengan harga yang terjangkau. Dalam hal ini kita dapat memanfaatkan sumber daya
alam yang ada sebagai bahan baku pupuk. Salah satu bahan baku yang perlu dikaji
sebagai bahan baku pupuk adalah daun buah kersen (Ishak, 2014).
Pupuk dari daun kersen termasuk dalam pupuk organik yang dapat memperbaiki
unsu hara tanah dan banyak mengandung senyawa organik yang berperan dalam proses
pertumbuhan tanaman, salah satu dari bahan baku yang yang dapat digunakan untuk
menghasilkan pupuk hayati yang berkualitas yaitu dari daun, batang, dan buah kersen
Daun dan buah kersen memiliki kandungan unsur hara makro yang diperlukan oleh
fosfor, kalium, magnesium dan masih banyak lagi kandungan kimia lainnya yang
terdapat pada tanaman kersen yang telah lama dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai
tanaman obat tradisional. Daun kersen juga digunakan sebagai obat sakit kepala dan
anti radang paru (Azmin dkk, 2019). Daun kersen juga memeiliki kandungan senyawa
B. Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis pemberian POC daun
C. Hipotesis
Pemberian berbagai dosis POC daun kersen memberikan pengaruh yang sama nyata
Tanaman selada (Lactuca sativa L) merupakan salah satu tanaman sayuran yang
termasuk dalam famili Compositae (Sunarjo,2014). Selada berasal dari Asia Barat yang
Indonesia. Selada merupakan sayuran yang popular karena memiliki warna, tekstur,
serta aroma yang menyegarkan tampilan makan. Adapun klasifikasi tanaman selada
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Asterales
Familia : Asteraceae
Genus : Lactuca
1. Akar
Selada memiliki sistem akar tunggang dan serabut. Akar serabut menyebar ke
segala arah dengan kedalaman 20 hingga 50 cm atau lebih. Buah selada berbentuk
polong. Didalam polongnya terdapat biji yang sangat kecil (Pracaya, 2009).
2. Batang
Tanaman selada memiliki batang sejati. Pada tanaman selada keriting (selada
daun dan selada batang) memiliki batang yang lebih panjang dan terlihat. Btang
bersifat tegap, kokoh, dan kuat dengan ukuran diameter berkisaran antara 5,6 – 7
cm pada selada batang 2-3 cm pada daun, serta 2-3 cm pada selada kepala (Lestari,
2017).
Batang tanaman selada berbentuk bulat berbuku-buku, kokoh dan kuat dan
ukurannya beragam. Warna batang umumnya hijau muda, batang tanaman tersebut
sebagaian besar batang tertutup oleh tangka daun yang rimbun. (Saprianto dan
Susiana, 2014).
3. Daun
Tanaman selada memiliki daun bentuk bulat dengan panjang 25 cm dan lebar
15cm. selada memiliki warna daun yang beragam yaitu hijau segar, hijau tua dan
pada kultivar tertetu ada yang warna merah. Daun bersifat lunak dan renyah, serta
4. Bunga
bercabang banyak dan setiap cabang akan membentuk anak cabang. Pada dasar
terdapat daun-daun kecil, namun semakin keatas daun tersebut tidak muncul,
bunganya berwara kuning. Setiap krop penjangnya antara 3-4 cm yang dilindungi
oleh beberapa lapis daun pelindung yang dinamakan volucre (Saparinto dan
Susiana, 2014).
Perbungaan selada memiliki tipe rata padat yang tersusun dari banyak bongkol
bunga yang terdiri dari 10-25 kuncup bunga dengan melakukan penyerbukan
sendiri meskipun terkadang penyerbukan dibantu oleh serangga. Seluruh bunga
dalam bongkol yang sama akan membuka secara bersamaan dan singkat pada pagi
5. Biji
Biji tanaman selada berbentuk lonjong pipih, berbulu, agak keras, berwana
coklat, serta berukuran sangat kecil, yaitu panjang 4mm dan lebar 1 mm. biji selada
merupakan biji tertutup dan berkeping dua, dan dapat digunakan untuk
coklat. Biji selada merupakan jenis dikotil atau berkeping dua (Lestari, 2017).
1. Suhu
Selada dapat tumbuh di dataran tinggi serta dataran rendah. Suhu yang tinggi
tempat yang idela bagi tanaman selada adalah 50-2200 mdpl. Waktu tanam terbaik
adlah pada akhir musim hujan, walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim
kemarau dengan pengairan atau penyiraman yang cukup (Supriati dan Herliah,
2014).
2. Kelembaban
Jika lembab udaranya berkisar 80-90% maka tanaman selada dapat tumbuh dan
berproduksi dengan baik. Jika terlalu tinggi dapat menghambat pertumbuhan yang
disebabkan oleh serangan hama dan penyakit, sedangkan terlalu rendah akan
Selada akan tumbuh baik pada tanah yang subur, yang banyak mengandung
humus, berpasir, ataupun lumpur. pH tanah yang pas berkisar antara 5 sampai 6,5.
Penanaman yang sesuai untuk tanaman selada berada pada ketinggian 500-2.00 m