Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM PENGENDALIAN HAMA

DAN PENYAKIT TANAMAN ACARA 1

Oleh :

Ahmad Muharidul Alam


2019610010
VI-A1

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

JAKARTA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Budidaya tanaman hortikultura yang intensif berpotensi meningkatkan


beberapa serangan OPT, seperti Wereng Batang Coklat (WBC), Kerdil Rumput/Hampa
(KRH), penggerek batang, dan lain-lain. Penanganan serangan OPT tersebut dilakukan
upaya-upaya pengelolaan sesuai prinsip Pengendalian Hama Terpadu (PHT), antara lain
budidaya tanaman sehat dan pelestarian musuh alami. Hal penting yang perlu dilakukan
dalam pelestarian musuh alami adalah mengenali, memberikan ruang gerak,
menyediakan pakan dan tempat berkembang biak. Salah satu upaya memaksimalkan
keberadaan musuh alami yaitu dengan meningkatkan heterogenitas vegetasi
(keanekaragaman hayati) pada sebuah habitat melalui penanaman tanaman refugia. Sudah
saatnya penggunaan bahan kimia secara berlebihan dibatasi, karena sesungguhnya di
sekitar lahan petani sendiri sudah ada pemangsa atau musuh alami yang secara alamiah
akan membantu petani dalam mengendalikan OPT.

B. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah :
1. Mengidentifikasi jenis-jenis tanaman refugia
2. Mengetahui efektivitas tanaman refugia dalam pengendalian OPT
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Refugia adalah pertanaman beberapa jenis tumbuhan yang menyediakan sumber pakan,
tempat perlindungan atau sumber daya lain bagi musuh alami seperti predator dan parasitoid
(Nentwig, 1998 ; Wratten et al, 2004). Refugia berfungsi sebagai mikrohabitat yang
diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam usaha konservasi musuh alami (Solichah,
2001; Letourneaua et al., 2003).

Berbagai upaya pengendalian hama dengan Pengelolaan Hama Terpadu (PHT) yang lebih
ramah lingkungan telah banyak dilakukan. Trisyono (2015) telah menyampaikan bahwa
dalam strategi PHT selain keberlanjutan ekologis, diharapkan secara sosial diterima dan
secara ekonomi menguntungkan. Upaya tersebut salah satunya dengan pengendalian berbasis
ekosistem intensif yaitu dengan rekayasa ekologi. Rekayasa ekologi merupakan desain
sebuah sistem berkelanjutan yang peduli dan konsisten dengan penggunaan prinsipprinsip
ekologi yang memasukan kegiatan manusia dengan lingkungan alami sehingga
menguntungkan keduanya (Kangas, 2005).
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Waktu dan tempat


Praktikum dilakukan pada tanggal 10 Maret 2022 diparkiran bawah Universitas
Muhammadiyah Jakarta
B. Alat dan bahan Adapun alat dan bahan yang dibutuhkan dalam praktikum ini adalah:

1. Kamera
2. Alat tulis
3. Tanaman refugia 1 buah (masing-masing prak. beda tan. refugia)

C. Prosedur Kerja
1. Mencari jenis tanaman refugia (syarat tanaman refugia : a) memiliki bunga dan
warna yang mencolok, polen, nektar, dan madu sehingga mengundang banyak
serangga musuh alami, pollinator. b) bukan tanaman inang OPT tertentu)
2. Amati serangga musuh alami yang ada di sekitar tanaman refugia (poin plus = bisa
menjelaskan kenapa serangga tersebut hinggap di tanaman refugia yang anda
amati)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

No. Tanaman Refugia Serangga Musuh


(beserta gambar) Alami/Pollinator Jumlah
Serangga

B. Pembahasan
Warna pada bunga tanaman refugia sangat mencolok sehingga dapat menarik
perhatian serangga, karena itu serangga dapat hinggap pada tanaman refugia dan
dimanfaatkan serangga untuk berlindung serta menjadi perkembangbiakan musuh alami
tanaman pokok.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Tanaman refugia merupakan tanaman yang berperan sebagai pengendali hama dan
musuh alami tanaman pokok. Tanaman rafugia memiliki ciri yaitu mempunyai bunga
yang berwarna mencolok sehingga menarik serangga untuk bersarang dan
berkembangbiak di tempat itu.

B. Saran
Mahasiswa diharapkan mengikuti praktikum dengan baik dan mengumpulkan laporan
praktikum tepat waktu.
DAFTAR PUSTAKA

Netnwig. 1998. Weedy plant species and their beneficial arthropod: potential for
manipulation in field crops. In. C.H. Pickett and R. L. Buggs (ed) enhancing biological
control, habitat management to promote natural enemies of agricultural pest. University of
California Press. Barkley. Los Angles. London.

Solichah, I.W. 2001. Uji Preferensi Serangga Syrphidae Terhadap Beberapa Tumbuhan
Mimosaceae. Skripsi. Jurusan Biologi Fakultas MIPA. Malang: UNISMA.

Trisyono, Y.A. 2015. Menengok dan Merancang Kembali PHT di Indonesia. Pidato Dies
Natalis Ke-69 Fakultas Pertanian. Yogyakarta: UGM.

Kangas, P. C. 2005. Ecological Engineering : Principles and Practice. Boca Raton: Lewis
Publishers.

Anda mungkin juga menyukai