Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH AL-ISLAMI

“Nabi dan Rasul”

Dosen:

Bapak Dr.Ayuhan.A, MA

Disusun oleh :

1. Salsya Arsalty (2019610051)

2. Carolina Putri (2019610056)

AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

  Iman kepada Rasul-Rasul Allah merupakan suatu kewajiban, karena iman kepada Rasul-
Rasul Allah merupakan rukun iman, yaitu yang ke 4. Iman kepada Rasul artinya mempercayai
dengan sepenuh hati atas kedatangan Rasul,mulai dari Rasul yang pertama yaitu Nabi Adam as
hingga Rasul terakhir yaitu Nabi Muhammad SAW.
            Ajaran yang dibawa oleh para nabi dan Rasul sejak Nabi Adam as hingga Nabi
Muhammad SAW. Merupakan suatu rangkaian yang memiliki satu tujuan yaitu mengesankan
Allah SWT. Berupa syariat atau hukum tertentu yang kemudian disampaikan atau di ajarkan
kepada umatnya. Oleh karena itu,kita sebagai seorang muslim,wajib beriman atau mempercayai
kepada para Rasul utusan Allah sehingga dengan hal itu kita akan mengamalkan semua ajaran
yang di bawa oleh Rasul utusan Allah tersebut. Dengan berpegang hidup pada Allah dan sunah
Rasul maka kita akan hidup bahagia di dunia dan juga akhirat.
B. Rumusan Masalah :

1)   Apakah perbedaan Nabi dan Rasul?


2)   Siapa saja nama-nama Nabi dan Rasul?
3)   Apa saja yang disampaikan Rasul kepada umat-umatnya?
4)   Bagaimana fungsi dan tugas Rasul?
5)   Siapa sajakah Rasul-Rasul yang ulul azmi?
6)  Bagaimana sikap yang menunjukan adanya tanda penghayatan terhadap Iman kepada Rasul
Allah?

C.Tujuan :
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apa pengertian Nabi dan Rasul
2. Untuk mengetahui nama-nama Nabi dan Rasul
3. Untuk mengetahui sifat-sifat Nabi dan Rasul
4. Untuk mengetahui tugas dari para Rasul Allah
5. Untuk mengetahui Rasul-Rasul yang ulul azmi
6. Untuk mengetahui Nabi yang terakhir
7. Untuk mengetahui cara Beriman kepada Nabi dan Rasul
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Nabi dan Rasul

Secara etimologis Nabi berasal dari kata Na-Ba artinya di tinggikan, atau dari kata Na-
Ba-a artinya berita.Dalam hal ini seorang Nabi adalah seseorang yang ditinggikan derajatnya
oleh Allah SWT dengan memberinya berita ( Wahyu ). Sedangkan Rasul berasal dari kata ar-sa-
la artinya mengutus. Setelah dibentuk menjadi Rasul adalah seorang yang diutus oleh Allah SWT
untuk menyampaikan misi, pesa (ar-risalah).

Secara terminologis Nabi dan Rasul adalah manusia biasa, laki-laki, yang dipilih oleh
Allah SWT untuk menerima wahyu. Apabila tidak diiringi dengan kewajiban menyampaikan –
nya atau membawa satu misi tertentu, maka dia disebut Nabi (saja). Namun bila diikuti denga
kewajiban menyampaikan atau membawa misi (ar-risalah) tertentu maka dia disebut (juga)
dengan Rasul. Jadi setiap Rasul juga Nabi , tetapi tidak setiap Nabi menjadi Rasul ( Al-Jazairy,
1978, hal. 258-259)

B. Nama - Nama Nabi dan Rasul

Jumlah Nabi dan sekaligus Rasul yang diceritakan oleh Allah SWT didalam Al-Qur’an
ada 25 orang, 18 orang disebutkan dalam surat Al-An’am ayat 83-86, dan 7 orang lagi dalam
beberapa ayat secara terpisah.
Kalau diurut secara kronologis nama-nama Nabi dan Rasul yang 25 tersebut adalah sebagai
berikut :

1. Adam 10. Yusuf 19. Ilyas


2. Idris 11. Luth 20. Ilyasa’
3. Nuh 12. Ayyub 21. Yunus
4. Hud 13. Syu’aib 22. Zakariya
5. Shaleh 14. Musa 23. Yahya
6. Ibrahim 15. Harun 24. Isa
7. Isma’il 16. Zulkifli 25. Muhammad ‘alaihim as-shalatu was salam
8. Ishaq 17. Daud
9. Ya’qub 18. Sulaiman

C. Sifat-Sifat Nabi dan Rasul

Allah SWT lah yang memilih dan menentukan siapa yang diangkat-Nya menjadi Nabi
saja atau menjadi Nabi dan Rasul sekaligus. Allah SWT sudah menyiapkan dan memlihara
kepribadian orang tersebut sehingga orang yang akan diangkat menjadi Nabi memiliki
kepribadian yang sempurna, memiliki jiwa yang utuh, nalar yang kuat, dan akhlak yang mulia.
Begitu juga dari segi garis keturunan, seorang yang akan diangkat menjadi Nabi haruslah
memiliki garis keturunan yang baik dan mulia. Prasyarat kepribadian, keturunan dan kebutuhan
masyarakat diatas oleh Abu Bkar Al-Jazairy diistilahka dengan “ Muabalat An Nubuwwah”, yag
intinya ada tiga hal sebagai berikut:

1. Al-Mitsaliyah (keteladanan)
Seseorang yang akan diangkat menjadi Nabi haruslah memiliki kemanusiaan yang
sempurna, baik fisik, akal pikiran maupu rohani. Atau dengan kata lain dia haruslah
merupakan pribadi yang mulia dan terpuji.
2. Syaraf An-Nasab (keturunan yang mulia)
Seseorang yangakan diangkat menjadi Nabi haruslah berasal dari keturunan yang
mulia. Mulia dalam pengertian umum yaitu terjatuh dari segala bentuk kerendahan
budi dan hal-hal lain yang akan menjatuhkan martabat dan nilai-nilai kemanusiaanya.
3. ‘Amil Az-Zaman ( dibutuhkan zaman )
Kehadiran-nya memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat untuk mengisi
kekosongan rohani, memperbaiki segala kerusakan masyarakat, dan mengembalikan
umat manusia kepada kehidupan yang sesuai dengan fitrah penciptanya. (Al-Jazairy,
1978, hal 259-260)

Dengan demikian, secara khusus setiap Rasul memiliki 4 sifat yang erat kaitannya
dengan tugasnya sebagai utusan Allah yang membawa misi membimbing umat menempuh jalan
yang diridhai oleh Allah SWT. Keempat sifat tersebut adalah sebagai berikut :

1. As- Shidqu (benar)


Selalu berkata benar, tidak pernah berdusta dalam keadaan bagaimanapun. Apapun
yang dikatakan oleh Rasul – baik berupa berita, janji, ramalan masa depan dan lain-
lain – selalu mengandung kebenaran.
2. Al- Amanah (dipercaya)
Seorang Rasul selalu menjaga amanah yag dipikulkan ke pundaknya. Perbuatannya
akan selalu sama dengan perkataannya. Oleh sebab itu, mustahil jika seorang Rasul
berkhianat.
3. At- Tabligh (menyampaikan)
Seorang Rasul akan menyampaikan apa asja yang diperintahkan oleh Allah SWT
untuk disampaikan. Tidak akan ada satu pun bujukan atau ancaman yang
menyebabkan ia menyembunyikan sebagian dari wahyu yang wajib disampaikannya.

4. Al- Fathanah (cerdas)


Seorang Rasul memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi, pikiran yang jernih, penuh
kearifan dan kebijaksanaan. Dia akan mampu mengatasi persoalan yang paling
dilematis sekalipu tanpa harus meniggalkan kejujuran dan kebenaran.
D. Tugas dan Mukjizat Para Nabi dan Rasul

1. Menyampaikan risalah Allah ta’ala dan wahyu-Nya.

2. Dakwah kepada Allah subhanahu wa ta’ala.


3. Memberikan kabar gembira dan memperingatkan manusia dari segala kejelekan.
4. Memperbaiki jiwa dan mensucikannya.
5. Meluruskan pemikiran dan aqidah yang menyimpang.
6. Menegakkan hujjah atas manusia.
7. Mengatur umat manusia untuk berkumpul dalam satu aqidah.

E. Rasul – Rasul Yang Ulul ‘Azmi

Rasul-Rasul yang digelari ulul ‘azmi ada lima orang yaitu :

1. Nabi Muhammad
2. Nabi Nuh
3. Nabi Ibrahim
4. Nabi Musa ‘alaihimus shalatu was-salam

Ulul ‘azmi maksudnya teguh hati, tabah, sabar, segala cita-cita dikejar dengan segenap
tenaga yang dimiliki, hingga akhir-Nya tercapai juga. Sedangkan Rasul-Rasul yang ulul
‘azmi maksudnya adalah para Rasul yang paling banyak mendapat tantangan, paling
banyak penderitaan, tapi mereka tetap teguh,tabah dan sabar dan terus berjuang hingga
mereka berhasil mengemban tugas yang dipikulkan oleh Allah SWT.

F. Nabi Muhammad SAW Nabi Yang Terakhir

Rasul / Nabi yaitu manusia yang dipilih Tuhan untuk menerima wahyu-Nya untuk di
sampaikan kepada umatnya adalah Nabi Muhammad Nabi dan Rasul terakhir dan tidak ada Nabi
sesudahnya. Sehingga, tidak ada alasan yang membenarkan orang-orang yang mengaku sebagai
Nabi dan Rasul Baru setelah Nabi Muhammad saw.
Hal itu ditegaskan oleh Allah SWT dalam firman-Nya :

J‫ ا‬J‫ ًم‬J‫ ي‬Jِ‫ ل‬J‫ َع‬J‫ء‬Jٍ J‫ي‬ Jَ J‫و‬Jَ Jِ ‫ هَّللا‬J‫ َل‬J‫ و‬J‫ ُس‬J‫ َر‬J‫ن‬Jْ J‫ ِك‬Jَ‫ل‬Jٰ J‫و‬Jَ J‫ ْم‬J‫ ُك‬Jِ‫ل‬J‫ ا‬J‫ج‬
Jْ J‫ َش‬JِّJ‫ ل‬J‫ ُك‬Jِ‫ ب‬Jُ ‫ هَّللا‬J‫ن‬Jَ J‫ ا‬J‫ َك‬J‫و‬Jَ Jۗ J‫ن‬Jَ J‫ ي‬JِّJ‫ ي‬Jِ‫َّ ب‬J‫ن‬J‫ل‬J‫ ا‬J‫ َم‬Jَ‫ت‬J‫ ا‬J‫خ‬ Jَ Jَ‫ أ‬J‫ ا‬Jَ‫ ب‬Jَ‫ أ‬J‫َّ ٌد‬J‫ م‬J‫ح‬
Jَ J‫ ِر‬J‫ن‬Jْ J‫ ِم‬J‫ ٍد‬J‫ح‬ Jَ J‫ ُم‬J‫ن‬Jَ J‫ ا‬J‫ َك‬J‫ ا‬J‫َم‬

“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu,
tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi (Khatamun Nabiyyin).Dan adalah Allah
Maha Mengetahui segala sesuatu”. (Q.S. Al Ahzab 33: 40).

Beliau lahir di Mekkah pada taggal 12 Rabiul Awal tahun gajah, bertepatan dengan tahu
571 Masehi. Ibunya bernama Aminah Binti Wahab bin Zuhrah bin ‘Abdi Manaf. Bapaknya
bernama Abdullah bin Abdul Muthalin bin Hasyim bin Abdi Manaf. Garis keturunan ibu bapak
Rasullah SAW bertemu pada Abdi Manaf bin Qusnay, yang kalau diteruskan keatas lebih kurang
17 keturunan lagi bertemu dengan Nabi Ismail Alaihi Salam.

G. Iman Kepada Rasul Dan Nabi

1. Seorang muslim wajib beriman kepada seluruh Nabi dan Rasul yang telah diutus oleh Allah
SWT, baik yang disebutka namanya maupun yang tidak disebutkan.

2. Seorang muslim wajib memberarkan semua Rasul dengan sifat-sifat, kelebihan dan
keistimewaan satu sama lain, tugas dan mukjizat masing-masing seperti yang dijelaskan oleh
Allah dan Rasul-Nya didalam Al-Qur’an Al-Karim dan Sunnah Rasul.

3. Seorang muslim wajib mengimani bahwa Nabi Muhammad adlah penutup sekalian Nabi-Nabi
tidak ada lagi Nabi sesudah beliau. Nabi Muhammad SAW adalah Afdhalul Anbiya’ Wal
Mursalin (yang paling utama dari seluruh Nabi dan Rasul) dan tentu saja Afdhalul Khalq
( makhluk Allah yang paling utama) (HR.Muslim dan Tarmizi).
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

            Beriman kepada Rasul Allah merupakan hal yang wajib diketahui oleh setiap umat
muslim di seluruh dunia. Pengertian beriman kepada rasul allah berarti adalah kita harus
mengimani atau mempercayai adanya rasul-rasul allah.
            Pengertian Rasul adalah manusia biasa, laki-laki, yang dipilih oleh Allah SWT untuk
menerima wahyu. Sedangkan Nabi tidak diiringi dengan kewajiban menyampaika-nya atau
membawa satu misi tertentu.
            Jadi, beriman kepada rasul-rasul allah merupakan hal yang sangat berharga dan patut
dipelajari. Karena, selain memberikan hikmah-hikmah yang sangat bermanfaat juga memberikan
pembelajaran dan teladan bagi kehidupan kita baik di dunia maupun di akhirat. Kita sebagai
manusia harus mempelajari lebih dalam, memahami lebih luas, dan menerapkannya di dalam
kehidupan tentang beriman kepada rasul-rasul allah agar kita dapat menjadi yang lebih baik di
setiap harinya.

Anda mungkin juga menyukai