Latar Belakang
merupakan salah satu sumber protein dalam pola pangan penduduk Indonesia.
Kacang tanah memiliki peranan besar dalam mencukupi kebutuhan bahan pangan
E, dan K). Disamping itu, kacang tanah juga mengandung bahan mineral antara
kebutuhannya dengan rata-rata produksi masih relatif rendah bekisar 0,7 - 1,5
ton/ha polong kering. Produksi nasional kacang tanah di Indonesia pada tahun
2010 adalah 779.228 ton. Pada tahun 2011 terjadi penurunan produksi menjadi
691.289 ton, lalu mengalami peningkatan hingga tahun 2012 menjadi 709.061 ton.
dalam negeri hingga sampai saat ini Indonesia masih mengandalkan impor dari
dan penggunaan beberapa varietas. Bentuk ekstrak daun lamtoro berupa cairan
perakaran yang dalam. Daun - daun dari tanaman lamtoro dapat digunakan
sebagai sumber bahan organik pada pertanian . Keunggulan dari daun lamtoro
terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah. Daun lamtoro yang
memiliki unsur hara majemuk menjadi alternatif sebagai bahan pupuk organik
(Efendi, 2010).
setiap sifat (morfologi, fisiologi, sitologi, dan kimia) yang nyata untuk usaha
membedakan dari yang lainnya. Beberapa sifat unggul tersebut antara lain daya
hasil tinggi, murni, memiliki ukuran, warna dan bentuk seragam serta memiliki
antara lain ditempuh dengan cara persilangan dan seleksi. Varietas kacang tanah
yang telah dilepas antara lain, Talam 1, Takar 2, Kancil dan kelinci. Varietas
Talam 1 yang unggul dalam hasil polong, adaptif pada lahan kering masam,
toleran jamur dan tahan penyakit bercak daun, varietas takar 2 merupakan hasil
persilangan antara varietas lokal dengan varietas tahan karat, varietas kancil
toleran terhadap klorosis dan memiliki potensi hasil 35 - 40g dan varietas kelinci
(Hidayat, 2004).
Tujuan Penelitian
Hipotesis Penelitian
kacang tanah.
3. Ada interaksi antara pemberian ekstrak daun lamtoro dan beberapa varietas
Kegunaan Penelitian
1. Sebagai bahan dalam penyusunan skripsi yang merupakan salah satu syarat
Botani Tanaman
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Leguminales
Famili : Papilionaceae
Genus : Arachis
Morfologi Tanaman
Akar
berkembang dengan baik. Akar tunggang biasanya dapat masuk ke dalam tanah
hingga kedalaman 50-55 cm, sistem perakarannya terpusat pada kedalaman 5-25
panjangnya sekitar 15-20 cm dan terletak tegak lurus pada akar tunggangnya
(Trustinah, 2015).
Batang
komposisi ruas pendek. Batang utama pada tipe tegak tingginya 30 cm dengan
sejumlah cabang lateral dan pada tipe menjalar tinggi batangnya mencapai 20 cm,
Daun
Kacang tanah berdaun majemuk bersirip genap terdiri atas 4 anak daun,
dengan tangkai daun agak panjang. Helaian anak daun bertugas mendapatkan
Bunga
Bunga kacang tanah ini tersusun dalam bentuk bulir yang muncul diketiak
daun dan termasuk bunga sempurna yaitu alat kelamin jantan dan betina terdapat
dalam satu bunga. Bunga kacang tanah berbentuk seperti kupu - kupu terdiri dari
kelopak (calyx), tajuk atau mahkota bunga, benang sari dan kepala putik. Bunga
kacang tanah berwarna kuning terdiri dari 5 helaian yang berbentuk helaian satu
sama lainnya. Helaian yang paling besar disebut bendera pada bagian kanan dan
kiri terdapat sayap yang sebelah bawah bersatu membentuk cakar, didalamnya
terdapat kepala putik yang berwarna hijau muda. Kelopak bunga kacang tanah
berbentuk tabung sempit sejak dari pangkal yang disebut hipatium (Handayani,
2017).
Buah
nantinya akan menjadi tangkai polong. Mula-mula ujung ginofora yang runcing
selanjutnya masuk kedalam tanah. Pada waktu ginofora menembus tanah peranan
hujan sangat membantu. Setelah terbentuk polong, pertumbuhan memanjang
ginofora akan terhenti. Panjang ginofora dapat mencapai 18 cm. Ginofora yang
terbentuk dicabang bagian atas tidak masuk kedalam tanah sehingga tidakakan
Biji
Biji kacang tanah terdapat didalam polong. Contoh biji kacang tanah dapat
terlihat pada kulit luar (testa) berbentuk keras berfungsi untuk melindungi biji
yang berada didalamnya. Biji matang memiliki dormansi singkat atau tidak
dorman sama sekali dan penundaan panen dapat berakibat biji berkecambah
kotiledon terdorong ke permukaan tanah oleh hypokotil dan tetap pada permukaan
Syarat Tumbuh
Tanah
Tanah memiliki beberapa Jenis yaitu tanah lempung berpasir, liat berpasir
atau lempung liat berpasir sangat cocok untuk tanaman kacang tanah. Kemasaman
(pH) tanah yang cocok untuk kacang tanah adalah 6,5 - 7,0. Tanaman masih
cukup baik bila tumbuh pada tanah agak masam (pH 5,0-5,5), tetapi peka terhadap
tanah basa (pH>7). Pada pH tanah 7,5 - 8,5 (bereaksi basa) daun akan menguning
dan terjadi bercak hitam pada polong. Di tanah basa, hasil polong akan berkurang
karena ukuran polong dan jumlah polong menurun. Pada jenis tanah Vertisol yang
bertekstur berat (kandungan lempung tinggi) tanaman kacang tanah dapat tumbuh
baik, akan tetapi pada saat panen banyak polong tertinggal dalam tanah sehingga
sehingga tanaman akan lebih mudah menyerap air, hara nitrogen dan CO 2.
Drainase yang kurang baik akan berpengaruh buruk terhadap respirasi akar,
pertumbuhan akar dan bakteri fiksasi nitrogen menjadi tidak aktif. Apabila tanah
polong, dan polong lebih mudah dicabut pada saat panen (Suprapto, 2004).
Iklim
Kacang tanah dapat tumbuh baik mulai ketinggian 5 - 1.200 mdpl (ideal
100 - 500 mdpl). Kondisi iklim yang dikehendaki untuk pertumbuhan kacang
intensitas matahari 10 - 12 jam per hari. Curah hujan yang sesuai untuk
berbagai macam unsur hara. Secara umum daun lamtoro mengandung unsur hara
2,0 - 4,3% Nitrogen, 0,2 - 0,4% Fosfor dan 1,3 - 4,0% Kalium. Semua unsur hara
yang terkandung merupakan usur hara esensial yang sangat dibutuhkan oleh
di Jalan Tuar No.56 Kecamatan Medan Amplas dengan ketinggian tempat ±25
mdpl.
varietas Takar 2, varietas Kancil, varietas Kelinci, daun lamtoro, EM4, air kelapa
Alat yang digunakan adalah meteran, cangkul, parang, gembor, tali plastik,
sprayer, ember, plastik, pengaduk, plang, timbangan analitik dan alat tulis.
Metode Penelitian
P0 : Kontrol
P1 : 250 ml/tanaman
P2 : 300 ml/tanaman
P3 : 350 ml/tanaman
Jumlah kombinasi perlakuan adalah 4 x 4 = 16 kombinasi, yaitu :
Jarak tanaman : 15 cm x 30 cm
Model analisis data yaitu Rancangan Petak Terpisah (RPT) adalah sebagai
berikut:
Keterangan :
Yijk : Hasil pengamatan karena pengaruh faktor α taraf ke-i dan faktor β taraf
(αβ)ij : Pengaruh interaksi perlakuan dari faktor α pada taraf ke-j dan faktor
σijk : Pengaruh sisa anak petak atau pengaruh sisa karna pengaruh faktor α
pada taraf ke-i dan faktor β taraf ke-j pada kelompok ke-k.
Pelaksanaan Penelitian
lalu diaduk hingga merata kemudian tutup ember. Pada hari ke dua sampai hari ke
enam buka tutup ember selama satu sampai dua menit, setelah itu tutup kembali
sampai hari ke tujuh dan ekstrak daun lamtoro siap digunakan dengan ciri-ciri
Persiapan Lahan
dari sisa-sisa tanaman, batuan dan tanaman penggangu (gulma). Sisa tanaman dan
Penanaman
menit untuk memecahkan masa dormansinya. Pilih benih yang tidak mengapung,
karena benih yang tidak mengapung itu ialah benih yang baik pada saat untuk
ditanam. Sebelum masa penanaman lebih baik nya tanah disiram sampai lembab,
agar pada saat penanaman lebih mudah dan menjagakan benih supaya tidak
stress.Setelah itu benih kacang kedelai ditanam sebanyak dua benih/lubang tanam
Aplikasi ekstrak daun lamtoro pada saat dua minggu sebelum tanam
dengan interval satu minggu sekali sampai 7 minggu setelah tanam agar ekstrak
daun lamtoro dapat terurai di dalam tanah. Aplikasi ekstrak daun lamtoro
Pemeliharaan Tanaman
Penyiraman
tanah atau plot tidak terjadi erosi. Penyiraman dilakukan secara hati - hati agar
Penyisipan
abnormal atau terkena serangan hama dan penyakit. Penyisipan dilakukan pada
Penyiangan
penyakit.
Pembumbunan
Pada saat penelitian tanaman diserang belalang, semut merah, ulat bulu
dan karat daun. Pengendalian hama dilakukan dengan cara manual, dan ketika
berbahan aktif oksistet raskilin 150 g/l yang diaplikasikan dengan pencampuran
Panen
Tanaman kacang tanah dipanen pada umur ±80-95 hari setelah tanam
dengan melihat ciri-ciri bunga sudah layu, batang mulai mengeras dan daun
berwarna kuning.
Parameter Pengamatan
Pengukuran tinggi tanaman dimulai dari pangkal batang atau patok standar
tanam dengan cara menghitung cabang utama dengan interval 2 minggu sekali.
Umur berbunga dihitung pada saat tanaman sudah 75% berbunga pada
setiap plot.
Jumlah polong per tanaman dihitung ketika setelah panen pada tanaman
sampel saja, dengan cara menghitung manual polongnya yang bernas, tidak
Jumlah polong per plot dihitung ketika setelah panen dilakukan. Dengan
cara manual dan tidak terserang hama dan penyakit pada setiap plot.
Polong dari tanaman sampel dibersihkan dari akar dan tanah kemudian
ditimbang beratnya dengan timbangan analitik per tanaman sampel yang bernas,
Polong dari tanaman sampel dibersihkan dari akar dan tanah kemudian
yang bernas, tidak terserang hama dan penyakit pada setiap plotnya.
Tinggi Tanaman
perlakuan varietas dan pemberian ekstrak daun lamtoro beserta sidik ragamnya
daun lamtoro pada parameter tinggi tanaman menunjukkan pengaruh nyata, tetapi
Umur
Perlakuan
2 Mst 4 Mst
Varietas ...........cm..........
V1 6.81 20.56
V2 6.38 16.36
V3 5.84 14.55
V4 5.97 16.52
Ekstrak Daun Lamtoro
P0 6.26 16.21
P1 6.26 16.41
P2 6.34 17.60
P3 6.14 17.77
Kombinasi
V1P0 19.32 58.76
V1P1 20.82 62.04
V1P2 21.04 62.32
V1P3 20.56 63.54
V2P0 19.9 41.76
V2P1 19.24 53.52
V2P2 19.8 51.88
V2P3 17.6 49.12
V3P0 18.4 44.64
V3P1 17.44 38.68
V3P2 17.3 46.7
V3P3 16.96 44.62
V4P0 17.52 49.34
V4P1 17.64 42.72
V4P2 17.92 50.32
V4P3 18.6 55.9
Hasil analisis pada Tabel 1 menunjukkan bahwa tinggi tanaman tertinggi
(20,56 cm) Hal ini diduga dikarenakan pertumbuhan vegetatif tanaman sangat
membutuhkan asupan unsur hara yang tinggi bagi tanaman selama fase vegetatif.
Tersedianya unsur hara yang cukup untuk tanaman maka akan membantu proses
tertinggi, sebesar 17,76 cm. Pemberian ekstrak daun lamtoro diketahui dapat
signifikan. Menurut Nugroho (2012) daun lamtoro salah satu tanaman legum
tanaman lainnya dan juga relatif lebih mudah terkomposisi sehingga penyediaan
haranya lebih cepat. Peranan nitrogen bagi tanaman adalah untuk merangsang
tanaman. Selain itu menurut Parlimbungan (2006) pupuk organik berupa daun
unsur hara.
Data pengamatan jumlah cabang primer pada umur 2 dan 4 MST dengan
perlakuan varietas dan ekstrak daun lamtoro beserta sidik ragamnya dapat dilihat
Petak Terpisah (RPT) menunjukkan perlakuan varietas dan ekstrak daun lamtoro
Kancil (3,97 cabang). Hal ini dikarenakan faktor umur tanaman yang masih muda,
selain itu unsur hara lambat tersedia bagi tanaman dikarenakan bahan organik
jaringan tanaman masih lambat. Hal ini sama seperti pernyataan Suryatna (2000)
bahwasanya dengan tidak tersedianya unsur hara yang cukup saat pertumbuhan
dengan baik.
pemberian ekstrak daun lamtoro pada 4 mst adalah perlakuan P2 : 300 ml/tanaman
(4,27 cabang), P3 : 350 ml/tanaman (4,23 cabang), P1 : 250 ml/tanaman (4,15
cabang) dan P0 : kontrol (4,02 cabang). Hal ini dikarenakan faktor umur tanaman
yang masih muda, selain itu dalam penelitian ini bahan organik yang digunakan
untuk perlakuan, sehingga unsur hara lambat tersedia bagi tanaman dan
kandungan haranya sedikit dan telah terpakai oleh tinggi tanaman pada awal
bahwa kelemahan dari pupuk organik salah satunya kandungan hara yang rendah.
Umur Berbunga
daun lamtoro beserta sidik ragamnya dapat dilihat pada Lampiran 15-16.
Petak Terpisah (RPT) menunjukkan perlakuan varietas dan ekstrak daun lamtoro
varietas dan ekstrak daun lamtoro yang tertinggi adalah perlakuan V4 : varietas
Kelinci (26,42 hari), V2 : varietas Takar 2 (26,33 hari), V3 : varietas Kancil (26,25
hari) dan V1 : varietas Talam 1 (25,83 hari). Sedangkan pada pemberian ekstrak
daun lamtoro yang tertinggi adalah perlakuan P3 : 350 ml/tanaman (26,41 hari)
P0 : kontrol adalah (26,16) hari. Hal ini dikarenakan sumber fosfor untuk pemicu
mempengaruhi misal kemasaman tanah dan waktu. Hal ini sama dengan pendapat
Jumin (2002) bahwasanya tanaman akan menyerap fosfor dalam bentuk ortofosfat
ion. Konsentrasi ion ortofosfat dalam tanah sangat tergantung pada kemasaman
tanah, waktu, temperatur dan jumlah bahan organik yang tersedia dalam tanah.
varietas dan ekstrak daun lamtoro beserta sidik ragamnya dapat dilihat pada
lampiran 17-18.
daun lamtoro serta pada kombinasi perlakuan pada parameter jumlah polong per
Tabel 5. Rataan Jumlah Polong per Sampel Tanaman Kacang Tanah dengan
Perlakuan Varietas dan Ekstrak Daun Lamtoro.
Varietas Rataan
Ekstrak Daun Lamtoro
V1 V2 V3 V4
................polong................
P0 31,40 d 21,83 i 33,60 d 26,77 g 28,4
P1 27,27 g 46,73 b 29,47 f 28,63 g 33,03
P2 33,47 d 32,27 d 30,13 e 31,47 d 31,83
P3 31,73 d 53,33 a 40,47 c 27,40 g 38,23
Rataan 30,97 38,54 33,42 28,57
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang tidak sama pada kolom dan baris
yang sama berbeda nyata menurut uji DMRT 5%.
Tabel 5. dapat diperhatikan bahwa parameter pengamatan jumlah polong
per tanaman sampel dengan perlakuan varietas dan ekstrak daun lamtoro yang
terbanyak adalah perlakuan V2: 38,54 polong yang berpengaruh berbeda nyata
pada beberapa dan jumlah polong yang sedikit pada V 4 : 28,57 polong. Hal ini
keseimbangan hara pada dosis ini telah mencukupi untuk produksi tanaman dan
jika dosis berlebihan maka akan berakibat efek negatif bagi pertumbuhan maupun
hasil tanaman kacang tanah. Selain itu kemasaman tanah juga mempengaruhi baik
atau tidaknya pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah. Ekstrak daun lamtoro
Data pengamatan jumlah polong per plot dengan perlakuan varietas dan
ekstrak daun lamtoro beserta sidik ragamnya dapat dilihat pada Lampiran 19-20.
Petak Terpisah (RPT) menunjukkan perlakuan varietas dan ekstrak daun lamtoro
pada parameter jumlah polong per plot menunjukkan pengaruh nyata, tetapi pada
Varietas Rataan
Ekstrak Daun Lamtoro
V1 V2 V3 V4
.............polong................
P0 675,00 687,33 633,33 589,33 646,25 b
P1 689,67 687,00 690,00 592,67 664,83 b
P2 708,00 679,33 623,33 601,00 652,92 b
P3 759,33 714,67 727,33 611,00 703,08 a
Rataan 708,00 a 692,08 b 668,50 c 598,50 d
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang tidak sama pada kolom yang sama
berbeda nyata menurut uji DMRT 5%.
polong per plot tanaman kacang tanah dengan perlakuan varietas dengan rataaan
semut merah dan penyakit layu bakteri yang menyerang pada varietas Takar 2,
meskipun secara genetik varietas tersebut mempunyai potensi yang baik, tetapi
karena masih dalam tahap adaptasi produksi lebih rendah dari pada seharusnya.
varietas dan ekstrak daun lamtoro beserta sidik ragamnya dapat dilihat pada
Lampiran 21-22.
Petak Terpisah (RPT) menunjukkan perlakuan varietas dan ekstrak daun lamtoro
serta pada kombinasi perlakuan pada parameter berat polong per tanaman sampel
Tabel 7. Rataan Berat Polong per Tanaman Sampel Tanaman Kacang Tanah
dengan Perlakuan Varietas dan Ekstrak Daun Lamtoro.
Varietas
Ekstrak Daun Lamtoro V1 V2 V3 V4
............g............
P0 53,47 d 33,67 i 57,20 c 43,00 g 46,83
P1 44,53 f 83,4 b 48,93 f 49,33 e 56,55
P2 56,80 d 54,53 d 52,93 d 52,20 e 54,12
P3 53,33 d 96,67 a 70,93 c 40,80 h 65,43
Rataan 52,03 67,07 57,50 46,33
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang tidak sama pada kolom dan baris
yang sama berbeda nyata menurut uji DMRT 5%.
dengan perlakuan varietas dan ekstrak daun lamtoro yang terberat adalah V2P3
yaitu 67,07 g yang berpengaruh berbeda nyata dengan beberapa kombinasi dan
tanaman. Hal ini didukung oleh Damanik (2011) menegaskan bahwasanya dosis
pupuk dalam pemupukan haruslah tepat, bila dosis terlalu banyak dapat
dapat meracun akar tanaman. Unsur hara makro dan mikro yang ada di dalam
pupuk organik mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman, namun dalam dosis
yang tinggi untuk mendapatkan hasil yang optimal dan pada berat polong
dipengaruhi oleh unsur hara P Menurut Tawakal (2009) pupuk organik umumnya
mengandung unsur hara yang relatif kecil dan biasanya lambat tersedia di dalam
tanah sehingga proses pelepasan unsur hara pun terlambat, pelepasan unsur hara
yang lambat itu menyebabkan ketersediaan unsur hara di dalam tanah belum
Data pengamatan jumlah polong per plot pada tanaman kacang tanah
dengan perlakuan pemberian POC kosarmas dan bokashi jerami padi beserta sidik
Petak Terpisah (RPT) menunjukkan perlakuan varietas dan ekstrak daun lamtoro
serta pada kombinasi perlakuan pada parameter berat polong per plot
Tabel 8. Rataan Berat Polong per Plot Tanaman Kacang Tanah dengan Perlakuan
Varietas dan Ekstrak Daun Lamtoro.
Ekstrak Daun Varietas
Lamtoro Rataan
V1 V2 V3 V4
..................g.................
P0 1215.00 1237.20 1140.00 1060.80 1163.25
P1 1313.40 1225.20 1129.80 1066.80 1183.80
P2 1290.60 1222.80 1122.00 1081.80 1179.30
P3 1366.80 1150.80 1120.20 1099.80 1184.40
Rataan 1296.45 a 1209.00 b 1128.00 c 1077.30 d
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang tidak sama pada kolom yang sama
berbeda nyata menurut uji DMRT 5%.
Berdasarkan Tabel 8. dapat diperhatikan bahwasanya jumlah polong per
plot dengan perlakuan varietas dengan rataaan yang tertinggi adalah perlakuan
Dikarenakan serangan hama semut merah dan penyakit layu bakteri yang
menyerang pada perlakuan varietas Talam 1, Takar 2, Kancil dan Kelinci yang
tidak tumbuh secara optimal, maka saat pembentukan pengisian polong terjadi
Data pengamatan berat 100 biji per plot dengan perlakuan varietas dan
ekstrak daun lamtoro beserta sidik ragamnya dapat dilihat pada Lampiran 25-26.
Petak Terpisah (RPT) faktorial menunjukkan parameter berat 100 biji per plot,
bahwa petak utama dengan perlakuan varietas , anak petak diberi ekstrak daun
Tabel 9. Rataan Berat 100 Biji per Plot Tanaman Kacang Tanah dengan Perlakuan
Varietas dan Ekstrak Daun Lamtoro.
Varietas
Ekstrak Daun Lamtoro V1 V2 V3 V4
.........g........
P0 53.00 55.33 50.67 55.00 53.50
P1 53.00 57.67 56.33 57.00 56.00
P2 54.33 59.67 53.67 57.00 56.17
P3 63.33 59.33 51.33 56.00 57.50
Rataan 55.92 58.00 53.00 56.25
Tabel 10. dapat diperhatikan bahwasanya berat 100 biji per plot
dengan perlakuan varietas dengan rataaan yang tertinggi adalah perlakuan V2:
varietas Takar 2 (58,00 g), V4 : varietas Kelinci (56,25 g), V1 : varietas Talam 1
(55,92 g) dan V3 : varietas Kelinci (53,00 g). Hal ini di duga bahwa perbedaan
berat 100 biji per plot tanaman kacang tanah pada setiap kultivar dipengaruhi oleh
adanya interaksi antara faktor genetik dan faktor lingkungan. Karakter – karakter
tanaman yang lainnya. Disamping itu pengaruh tidak nyata terhadap semua
produksi tanaman kacang tanah sehingga belum dapat berinteraksi. Menurut Santi
(2006) bahwa apabila kedua faktor perlakuan tidak memberikan pengaruh pada
tanaman maka tidak ada kombinasi diantara perlakuan tersebut yang saling
perkembangan tanaman.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data maka dapat disimpulkan bahwa :
tinggi 17,77 cm dan jumlah polong per plot pada perlakuan P 3 sebanyak
703,08 polong.
berpengaruh secara nyata pada parameter jumlah polong per tanaman sampel
dengan kombinasi perlakuan V2P3 yaitu 53,33 polong dan berat polong per
tanaman sampel yang terbaik pada kombinasi V1P3 dengan berat 96,67 g.
Saran
pengenceran, waktu pengaplikasian dan cara aplikasi ektrak daun lamtoro, agar
V1 V2 V3 V4
a P2 P0 P0 P0
P0 P3 P1 P1
Ulangan I
P1 P1 P2 P2
P3 P2 P3 P3
U
V1 b V2 V3 V4
P3 P0 P0 P3
Ulangan II P0 P
Ulang
3 P3 P1
P1 P2 P1 P0
P2 P1 P2 P2
V1 V2 V3 V4
P3 P1 P3 P2
Ulangan III P2 P3
Ulang P0 P0
P0 P0 P1 P3
P1 P2 P2 P1
Keterangan :
C
D U
Keterangan:
= Tanaman Sampel
A = Lebar Plot
B = Panjang Plot
Lampiran 12. Daftar Sidik Ragam Jumlah Cabang Tanaman Kacang Tanah 4
MST.
F Tabel
SK DB JK KT F Hitung
5%
Ulangan 2 0.561667 0.28083 1.41tn 5.14
PU (Varietas) 3 0.126667 0.04222 0.21tn 4.76
PU Linier 1 0.112667 0.11267 0.56tn 5.99
PU Kubik 1 0.010667 0.01067 0.05tn 5.99
PU Kuadratik 1 0.003333 0.00333 0.02tn 5.99
Galat (a) 6 1.198333 0.19972
AP (Bokashi) 3 0.326667 0.10889 2.65tn 3.01
AP Linier 1 0.240667 0.24067 5.85* 4.26
AP Kubik 1 0.192667 0.19267 4.69* 4.26
AP Kuadratik 1 0.003333 0.00333 0.08tn 4.26
VxP 9 0.426667 0.04741 1.15tn 2.3
Galat (b) 24 0.986667 0.04111
Total 47 4.19 1.28352
Keterangan : tn : tidak nyata
*
: nyata
KK A : 7.77 %
KK B : 3.52%
Lampiran 14. Daftar Sidik Ragam Jumlah Cabang Tanaman Kacang Tanah
4 MST.
SK DB JK KT F Hitung F Tabel
5%
Ulangan 2 0.38167 0.19083 0.66tn 5.14
PU (Varietas) 3 1.76667 0.58889 2.03tn 4.76
PU Linier 1 1.47267 1.47267 5.08tn 5.99
PU Kubik 1 0.35267 0.35267 1.22tn 5.99
PU Kuadratik 1 0.00333 0.00333 0.01tn 5.99
Galat (a) 6 1.73833 0.28972
AP (Ekstrak) 3 0.44667 0.14889 0.90tn 3.01
AP Linier 1 0.41667 0.41667 2.53tn 4.26
AP Kubik 1 0.01067 0.01067 0.06tn 4.26
AP Kuadratik 1 0.08333 0.08333 0.51tn 4.26
VxP 9 0.85333 0.09481 0.57tn 2.3
Galat (b) 24 3.96 0.165
Total 47 11.486 3.81748
tn
Keterangan : = tidak nyata
KK A = 6,59%
KK B = 4,97%
Lampiran 16. Daftar Sidik Ragam Umur Berbunga Tanaman Kacang Tanah
SK DB JK KT F Hitung F Tabel
5%
Ulangan 2 0.04167 0.02083 0.02tn 5.14
PU (Varietas) 3 2.41667 0.80556 0.69tn 4.76
PU Linier 1 1.06667 1.06667 0.92tn 5.99
PU Kubik 1 0.41667 0.41667 0.36tn 5.99
PU Kuadratik 1 0.33333 0.33333 0.29tn 5.99
Galat (a) 6 6.95833 1.15972
AP (Ekstrak) 3 1.08333 0.36111 1.37tn 3.01
AP Linier 1 0.26667 0.26667 1.01tn 4.26
AP Kubik 1 0.15 0.15 0.57tn 4.26
AP Kuadratik 1 0.33333 0.33333 1.26tn 4.26
VxP 9 1.08333 0.12037 0.46tn 2.3
Galat (b) 24 6.33333 0.26389
Total 47 20.4833 5.29815
Keterangan : tn : tidak nyata
KK A : 5,25%
KK B : 2,50%
Lampiran 17. Rataan Jumlah Polong per Tanaman Sampel Tanaman Kacang Tanah
PERLAKUA ULANGAN JUMLAH RATA-RATA
N I II III
V1P0 30 34 30.2 94.2 31.40
V1P1 28 31.6 22.2 81.8 27.27
V1P2 35 37.4 28 100.4 33.47
V1P3 30 31.8 33.4 95.2 31.73
V2P0 22 23 20.5 65.5 21.83
V2P1 40 46 54.2 140.2 46.73
V2P2 32.2 36.8 27.8 96.8 32.27
V2P3 53.8 54.6 51.6 160 53.33
V3P0 33.4 32.6 34.8 100.8 33.60
V3P1 28.4 30.8 29.2 88.4 29.47
V3P2 30.4 32.6 27.4 90.4 30.13
V3P3 39.6 35.6 46.2 121.4 40.47
V4P0 27 26 27.3 80.3 26.77
V4P1 29 28.3 28.6 85.9 28.63
V4P2 31 32 31.4 94.4 31.47
V4P3 28 27.3 26.9 82.2 27.40
JUMLAH 115 113.6 114.2 342.8 114.27
RATAAN 517.8 540.4 519.7 1577.9 525.97
Lampiran 18. Daftar Sidik Ragam Jumlah Polong per Tanaman Sampel Tanaman
Kacang Tanah
SK DB JK KT F Hitung F Tabel
5%
Ulangan 2 19.6429 9.82146 0.97tn 5.14
PU (Varietas) 3 655.296 218.432 21.47* 4.76
Pu Linier 1 4.13437 4.13437 0.41tn 5.99
Pu Kubik 1 101.01 101.01 9.93* 5.99
Pu Kuadratik 1 463.142 463.142 45.53* 5.99
Galat (a) 6 61.0387 10.1731
AP (Ekstrak) 3 598.139 199.38 18.63* 3.01
AP Linier 1 144.305 144.305 13.49* 4.26
AP Kubik 1 107.87 107.87 10.08* 4.26
AP Kuadratik 1 9.45188 9.45188 0.88tn 4.26
VxP 9 1544.73 171.637 16.04* 2.3
Galat (b) 24 256.785 10.6994
Total 47 3965.55 1450.06
Keterangan : tn : tidak nyata
*: nyata
KK A : 13.90%
KK B : 14.26%
Lampiran 19. Rataan Jumlah Polong per Plot Tanaman Kacang Tanah
ULANGAN
PERLAKUAN JUMLAH RATA-RATA
I II III
V1P0 650 660 715 2025 675.00
V1P1 677 690 702 2069 689.67
V1P2 688 714 722 2124 708.00
V1P3 762 787 729 2278 759.33
V2P0 736 635 691 2062 687.33
V2P1 667 693 701 2061 687.00
V2P2 652 688 698 2038 679.33
V2P3 722 712 710 2144 714.67
V3P0 648 564 688 1900 633.33
V3P1 679 692 699 2070 690.00
V3P2 613 568 689 1870 623.33
V3P3 714 724 744 2182 727.33
V4P0 572 570 626 1768 589.33
V4P1 576 574 628 1778 592.67
V4P2 550 620 633 1803 601.00
V4P3 656 560 617 1833 611.00
JUMLAH 2354 2324 2504 7182 2394.00
RATAAN 10562 10451 10992 32005 10668.33
Lampiran 20. Daftar Sidik Ragam Jumlah Polong per Plot Tanaman Kacang Tanah
F Tabel
SK DB JK KT F Hitung
5%
Ulangan 2 10206.3 5103.15 5.38* 5.14
PU (Varietas) 3 84053.6 28017.9 29.55* 4.76
Pu Linier 1 26987.6 26987.6 28.47* 5.99
Pu Kubik 1 900.938 900.938 0.95tn 5.99
Pu Kuadratik 1 8775.02 8775.02 9.26* 5.99
Galat (a) 6 5688.38 948.063
AP (Ekstrak) 3 23224.7 7741.58 7.46* 3.01
AP Linier 1 2035.84 2035.84 1.96 tn 4.26
AP Kubik 1 5143 5143 4.96* 4.26
AP Kuadratik 1 2992.52 2992.52 2.88 tn 4.26
VxP 9 13561.5 1506.84 1.45tn 2.3
Galat (b) 24 24904 1037.67
Total 47 208473 91190.1
Keterangan : tn : tidak nyata
*: nyata
KK A : 29.81%
KK B : 31.18%
Lampiran 21. Rataan Berat Polong per Sampel Tanaman Kacang Tanah
ULANGAN JUMLAH RATA-RATA
PERLAKUAN
I II III
V1P0 50 58 52.4 160.4 53.47
V1P1 46 53.2 34.4 133.6 44.53
V1P2 60 64.4 46 170.4 56.80
V1P3 50 53.6 56.4 160 53.33
V2P0 34 36 31 101 33.67
V2P1 70 82 98.2 250.2 83.40
V2P2 54.4 63.6 45.6 163.6 54.53
V2P3 97.6 99.2 93.2 290 96.67
V3P0 56.8 55.2 59.6 171.6 57.20
V3P1 46.8 51.6 48.4 146.8 48.93
V3P2 58.8 55.2 44.8 158.8 52.93
V3P3 69.2 61.2 82.4 212.8 70.93
V4P0 44 42 43 129 43.00
V4P1 51 48 49 148 49.33
V4P2 52 53.2 51.4 156.6 52.20
V4P3 43 40 39.4 122.4 40.80
JUMLAH 190 183.2 182.8 556 185.33
RATAAN 883.6 916.4 875.2 2675.2 891.73
Lampiran 22. Daftar Sidik Ragam Berat Polong per Tanaman Sampel Tanaman
Kacang Tanah
SK DB JK KT F Hitung F 5%
tn
Ulangan 2 59.246667 29.623333 0.72 5.14
PU (Varietas) 3 2803.3867 934.46222 22.74* 4.76
PU Linier 1 11.266667 11.266667 0.27 tn 5.99
PU Kubik 1 317.4 317.4 7.73* 5.99
PU Kuadratik 1 2059.32 2059.32 50.12* 5.99
Galat (a) 6 246.51333 41.085556
AP (Ekstrak) 3 2118.9667 706.32222 15.69* 3.01
Ap Linier 1 566.72267 566.72267 12.59* 4.26
Ap Kubik 1 402.486 402.486 8.94* 4.26
tn
Ap Kuadratik 1 7.68 7.68 0.17 4.26
VxP 9 6455.7267 717.30296 15.94* 2.3
Galat (b) 24 1080.2667 45.011111
Total 47 16128.98 5838.683
Keterangan : tn : tidak nyata
*: nyata
KK A : 21.46%
KK B : 22.46%
Lampiran 23. Rataan Berat Polong per Plot Tanaman Kacang Tanah
PERLAKUA ULANGAN
JUMLAH RATA-RATA
N I II III
…………………………….g…………………...…….
V1P0 1170 1188 1287 3645 1215.00
V1P1 1422 1227.6 1290.6 3940.2 1313.40
V1P2 1333.8 1238.4 1299.6 3871.8 1290.60
V1P3 1371.6 1416.6 1312.2 4100.4 1366.80
V2P0 1324.8 1143 1243.8 3711.6 1237.20
V2P1 1267.2 1144.8 1263.6 3675.6 1225.20
V2P2 1173.6 1238.4 1256.4 3668.4 1222.80
V2P3 1090.8 1083.6 1278 3452.4 1150.80
V3P0 1166.4 1015.2 1238.4 3420 1140.00
V3P1 1062 1062 1265.4 3389.4 1129.80
V3P2 1103.4 1022.4 1240.2 3366 1122.00
V3P3 1180.8 946.8 1233 3360.6 1120.20
V4P0 1029.6 1026 1126.8 3182.4 1060.80
V4P1 1036.8 1033.2 1130.4 3200.4 1066.80
V4P2 990 1116 1139.4 3245.4 1081.80
V4P3 1180.8 1008 1110.6 3299.4 1099.80
JUMLAH 4237.2 4183.2 4507.2 12927.6 4309.20
RATAAN 18903.6 17910 19715.4 56529 18843.00
Lampiran 24. Daftar Sidik Ragam Berat Polong per Plot Tanaman Kacang Tanah
SK DB JK KT F hitung F 5%
Ulangan 2 102203 51101.3 6.01* 5.14
PU (Varietas) 3 331578 110526 12.99* 4.76
Pu Linier 1 243500 243500 28.63* 5.99
Pu Kubik 1 341.293 341.293 0.04tn 5.99
Pu Kuadratik 1 4051.69 4051.69 0.48tn 5.99
Galat (a) 6 51034.2 8505.7
AP (Ekstrak) 3 3521.54 1173.85 0.27tn 3.01
AP Linier 1 1425.94 1425.94 0.33tn 4.26
AP Kubik 1 720.374 720.374 0.17tn 4.26
AP Kuadratik 1 716.107 716.107 0.17tn 4.26
VxP 9 49558 5506.45 1.27tn 2.3
Galat (b) 24 103786 4324.41
Total 47 892435 431893
tn
Keterangan : : tidak nyata
* : nyata
KK A : 67.18%
KK B : 47.90%
Lampiran 25. Rataan Berat Biji 100 Biji per Plot Tanaman Kacang Tanah.
ULANGAN
PERLAKUAN JUMLAH RATA-RATA
I II III
………………………….….g……………………...…….
V1P0 47 58 54 159 53.00
V1P1 41 68 50 159 53.00
V1P2 48 57 58 163 54.33
V1P3 56 66 68 190 63.33
V2P0 48 62 56 166 55.33
V2P1 55 69 49 173 57.67
V2P2 61 56 62 179 59.67
V2P3 58 60 60 178 59.33
V3P0 43 55 54 152 50.67
V3P1 48 61 60 169 56.33
V3P2 56 57 48 161 53.67
V3P3 50 50 54 154 51.33
V4P0 53 56 56 165 55.00
V4P1 55 59 57 171 57.00
V4P2 52 56 63 171 57.00
V4P3 45 62 61 168 56.00
JUMLAH 205 233 237 675 225.00
RATAAN 816 952 910 2678 892.67
Lampiran 26. Daftar Sidik Ragam Berat Biji 100 Biji per Plot Tanaman Kacang
Tanah
F Tabel
SK DB JK KT F Hitung
5%
Ulangan 2 606.167 303.083 12.54* 5.14
tn
PU (Varietas) 3 154.75 51.5833 2.13 4.76
tn
PU Linier 1 66.15 66.15 2.74 5.99
PU Kubik 1 141.067 141.067 5.84tn 5.99
PU Kuadratik 1 4.08333 4.08333 0.17tn 5.99
Galat (a) 6 145 24.1667
AP (Ekstrak) 3 100.25 33.4167 1.19tn 3.01
AP Linier 1 54.15 54.15 1.92tn 4.26
AP Kubik 1 7.35 7.35 0.26tn 4.26
AP Kuadratik 1 4.08333 4.08333 0.15tn 4.26
VxP 9 226.25 25.1389 0.89tn 2.3
Galat (b) 24 675.5 28.1458
Total 47 2184.8 742.418
tn
Keterangan : : tidak nyata
* : nyata
KK A : 16.45%
KK B : 17.75%