PENDAHULUAN
memiliki manfaat yang banyak, salah satu manfaat tanaman seledri dapat
Tanaman seledri dapat mengobati berbagai penyakit seperti demam, flu, dan
penyakit pencernaan, penyakit limpa dan hati (Dalimartha, 2005). Daun seledri
juga mengandung gizi antara lain, (per 100 g): air sebanyak 93 ml, karbohidrat 4
gr, Protein 0,9 g, lemak 0,1 g, kalsium 50 mg, fosfor 40 mg, besi 1 mg, vitamin A
130 SI, vitamin B1 0,03 mg, vitamin C 15 mg dan 63 % bagian dapat dimakan
(Dalimartha, 2005).
petani untuk meningkatkan produksi seledri. Produksi tanaman seledri yang baik
berasal dari bibit tanaman seledri yang sehat dan dibarengi dengan media tanam
perkembangannya. Unsur hara ini dapat bersumber dari organik atau anorganik.
Sehingga dibutuhkan media tanam yang baik. Media tanam untuk tanaman seledri
yaitu tanah subur, hitam, dan kaya akan unsur hara. Beberapa media tanam yang
dapat digunakan untuk tanaman seledri diantaranya kompos, tanah, dan arang
sekam.
usur N sehingga memiliki banyak unsur N pada kompos, selain itu media tanam
yang dapat digunakan adalah arang sekam, arang sekam merupakan media yang
memiliki sifat porositas yang baik, ringan, dan mampu menyerap air. Arang
sekam juga berfungsi sebagai pengikat hara (ketika kelebihan hara) yang dapat
digunakan tanaman ketika kekurangan hara, hara dilepas secara perlahan sesuai
terutama pada masa pembibitan, sebab media tanam memegang peranan penting
bagi pertumbuhan tanaman. Salah satu syarat media tanam yang baik adalah
memiliki kemampuan media dalam menyerap air. Menurut Prayugo (2007) media
tanaman, memiliki kemampuan mengikat air dan menyuplai unsur hara yang
2
I.2 Tujuan
3
II. TINJAUAN PUSTAKA
sebagai berikut:
Kelas : Magnolisia
Ordo : Apiacedes
Famili : Apiaceae
Genus : Apium
Tanaman seledri memiliki akar, batang, tangkai daun dan tidak memiliki cabang
(Haryoto, 2009).
II.2.1 Akar
Akar tanaman seledri memiliki akar tunggang dan serabut akar yang
menyebar ke samping dengan radius sekitar 5-9 cm dari pangkal batang. Akar
seledri mendekati permukaan tanah sehingga banyak akar yang terlihat dari luar
media tanam. Akar seledri dapat menembus tanah hingga kedalaman 30 cm,
4
Akar seledri bercabang dan berongga dengan banyak akar adventif. Akar
adventif mendekati permukaan tanah. Sehingga akar adventif terlihat dari luar
II.2.2 Batang
beruas-ruas, tidak berambut dan memiliki 5-12 tangkai daun. Batang seledri
tumbuh dengan tegak dan berwarna hijau pucat. Batang seledri memiliki ukuran
yang sangat pendek berkisar 3-5 cm, sehingga tidak kelihatan jelas dan ditutupi
II.2.3 Daun
daun antara 3-7 helai. Daun menempel pada batang dengan tangkai daun panjang
dan berdaging. Tangkai daun tegak dan lebar dengan pangkal melingkup atau
membentuk talang. Tangkai daun yang lebih muda lebih lembut (Halfacre dan
Tepi daun seledri pada umumnya bergerigi, tulang daun menyirip dengan
ukuran panjang sekitar 2-7,5 cm. Tangkai daun tumbuh tegak ke atas atau
kesamping batang, dengan panjang sekitar 5 cm. Tangakai daun memiliki warna
II.2.4 Bunga
panjangnya 2,5 cm serta mahkota bunga terbagi lima. Bunga seledri bunga
tunggal dengan tangkai yang tampak jelas. Bunga seledri berukuran kecil dan
5
dapat membuahi sendiri, akan terapi penyerbukan bunga sebagian besar dibantu
Bunga seledri juga dapat muncul diketiak daun hingga 3-8 tangkai bunga.
bulatan kecil hijau sebagai buah muda, setelah tua akan berubah menjadi coklat
II.2.5 Buah
Seledri memiliki buah yang sangat kecil dengan ukuran 1 mm, berdaun
buah ganda yang membelah ketika matang dan berbiji tunggal. Biji berbentuk
oval sangat kecil, sekitar 2500 biji per gramnya. Tanaman seledri merupakan
Seledri dapat tumbuh dan berkembang dengan baik pada ketinggian 700-
1500 meter diatas permukaan laut, udara sejuk dengan kelembaban berkisar 80-
90% (wahyudi, 2010). Tanaman seledri harus mendapatkan sinar matahari yang
cukup. Sementara untuk pertumbuhan yang baik dan produksi yang tinggi, seledri
seledri memerlukan suhu yang lebih rendah yaitu 10-18 0C (Haryoto, 2009)
Menurut Haryoto (2009), tanaman seledri tidak tahan terhadap air hujan
yang tinggi, sehingga curah hujan yang dikehendaki oleh tanaman seledri berkisar
antara 60-100 mm/bulan. Penanaman seledri ini sebaiknya ditanam pada akhir
6
musim hujan atau periode-periode tertentu yang curah hujannya sesuai. Curah
seledri yaitu pH antara 5,0 – 6,5 0C. Tanaman seledri menyukai tanah yang
kering, dan apabila kekurangan unsur boron menyebabkan batang dan tangkainya
Jenis tanah yang paling dikehendaki untuk tanaman seledri yaitu tanah
jenis tanah yang berwarna hitam. Tanah yang berwarna hitam adalah tanah
yang membutuhkan sinar matahari 8 jam/hari. Tanaman seledri juga tidak dapat
terpapar matahari secara langsung secara berlebihan, hal ini menyebabkan seledri
layu dan menguning. Tanaman seledri yang kekurangan cahaya matahari akan
Menurut Kusmarwiyah dan Erni (2011), media tanam adalah tempat akar
tanaman tumbuh dan menghisap zat makanan untuk pertumbuhan tanaman serta
7
tersedia unsur hara yang dibutuhkan. Selain itu pada media tanam juga perlu
diperhatikan yaitu kemampuan dalam penyimpanan air, mudah didapat dan harga
a. Kompos
seperti tanaman, hewan, dan limbah organik lainnya. Kompos sebagai bahan
organik memiliki fungsi untuk memperbaiki struktur tanah, menaikkan daya serap
tanah terhadap air dan meningkatkan daya ikat tanah terhadap unsur hara.
Kotoran sapi merupakan salah satu bahan yang mempunyai potensi untuk
dijadikan bahan kompos. Kompos kotoran sapi ini mengandung sitokinin dan
giberelin yang dapat merangsang pertumbuhan tanaman. Unsur hara yang terdapat
pada kompos kotoran sapi yaitu unsur N= 2,33 %, P2O5= 0,65 %, K2O= 1,58 %,
Ca= 1,04%, Mg= 0,33%, Mn= 179 ppm, dan Zn= 70,5 ppm (Wiryanta dan
Bernardius, 2002).
Kotoran sapi sangat mudah didapat dan pengolahannya tidak sulit. Kotoran
sapi juga mengandung N, P, dan K yang tinggi sebagai pupuk kompos, sehingga
dapat menghasilkan unsur hara yang dibutuhkan tanah dan memperbaiki struktur
Kotoran sapi dapat dimanfaatkan sebagai campuran media tanam agar tanaman
yang dihasilkan dapat tumbuh dengan subur dan alami tanpa adanya pupuk
8
buatan. Penggunaan kotoran sapi sebagai kompos jauh lebih aman dan sehat.
Manfaat dari kompos kotoran sapi adalah menyediakan unsur hara bagi tanaman,
b. Arang Sekam
sempurna dari sekam padi. Arang sekam berwarna hitam terjadi akibat proses
pembakaran sehingga, daya serap terhadap panas tinggi, menaikkan suhu dan
aerasi dan drainase media, namun menurunkan kapasitas menahan air pada arang
sekam. Kemampuan menyimpan air pada arang sekam sebasar 12,3% yang
nilainya jauh lebih rendah dibandingkan dengan pasir yang kapasitasnya sebesar
digunakan 25% saja, karena dalam jumlah banyak akan mengurangi kemampuan
media dalam menyerap air. Kemampuan dalam menyerap air yang kurang baik
c. Tanah
akar, menyuplai kebutuhan air, udara, dan gudang nutrisi seperti senyawa organik,
9
unsur-unsur esensial N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl, dan habitat biota
Tanah adalah suatu benda alam yang terdapat dipermukaan kulit bumi
yang tersusun dari bahan-bahan mineral sebagai hasil pelapukan batuan dan
Tanah terdiri dari empat macam komponen utama, yaitu bahan mineral, bahan
organik, air dan udara. Tanah yang bertekstur remah sangat baik untuk
(Yulipriyanto, 2010).
air, udara, dan unsur hara, serta tempat hidupnya organisme yang mampu
kebutuhan utama bagi tanaman. Tanah yang subur adalah tanah yang mengandung
unsur hara, air dan bahan pendukung lain dalam komposisi yang pas sehingga
Tanaman seledri pada dasarnya membutuhkan tanah yang kaya akan unsur
hara. Syarat tanah untuk tanaman seledri adalah tanah harus subur, gembur, dan
10
III. METODE PELAKSANAAN
2022 sampai 26 april 2022. Penelitian ini dilakukan di Koto Laweh Canduang,
Alat yang digunakan yaitu cangkul, penggaris, ember, alat tulis. Bahan
yang digunakan biji seledri, arang sekam, tanah, kompos, air, polibag, dan label.
3.3.1 Perlakuan
2022. Media tanam yang digunakan adalah tanah, kompos, dan arang sekam
11
dengan perbandingan yang disesuaikan dengan perlakuan masing-masing. Media
tanam ditakar menggunakan botol aqua gelas bekas. Media tanam yang sudah
bagian, kemudian media tanam dipadatkan lalu, diisi sampai penuh. Media tanam
disiram terlebih dahulu sampai tanah dalam kapasitas lapang. Media tanam
Biji yang digunakan untuk persiapan benih varietas lokal. Persiapan benih
seledri dilakukan dengan merendam biji menggunakan air. Biji direndam selama
15 menit. Biji yang mengapung dibuang karena tidak baik untuk dijadikan benih.
Biji yang tidak mengapung dapat dijadikan benih untuk bibit seledri dan siap
untuk disemai.
3.3.3. Penanaman
Penanaman benih seledri dilakukan dengan menanam biji yang sudah direndam
dan disortir. Setiap media tanam diisi 5 benih seledri, benih diletakkan pada
permukaan media tanam. Benih yang sudah diletakkan ditutup kembali dengan
tanah tipis.
12
3.3.5. Pemeliharaan
a. Penyiraman
Penyiraman ini dilakukan menggunakan sprayer. Sprayer diisi dengan air dan
b. Penjarangan
c. Penyiangan
Gulma yang tumbuh disekitar tanaman yaitu gulma berdaun sempit. Gulma yang
tumbuh disekitar tanaman dicabut dengan hati-hati agar perakaran tanaman tidak
terganggu.
3.3.6 Pengamatan
Umur muncul kecambah di amati mulai dari hari pertama setelah tanam
sampai benih tumbuh. Kriteria benih yang sudah berkecambah diantaranya sudah
13
b. Persentase Tumbuh (%)
tumbuh, kemudian dibagi dengan total benih yang disemai dan dinyatakan dalam
persen (%). Pengamatan dilakukan sekali seminggu mulai dari minggu pertama
c. Jumlah Daun
Jumlah daun dihitung dengan cara melihat daun yang sudah terbuka
d. Lebar daun
Lebar daun diukur pada bagian daun yang terlebar pada saat pengamatan.
e. Tinggi Tanaman
tanaman di ukur mulai dari pangkal batang sampai ujung daun terpanjang.
14
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
kecambah, persentase tubuh, jumlah daun, lebar daun, dan tinggi tanaman. Hasil
tanam. Perlakuan P4 muncul kecambah paling lama yaitu 10 Hari setelah tanam.
yaitu 4,40 helai dan yang paling sedikit perlakuan P4 yaitu 3,80 helai. Lebar daun
pada bibit tanaman seledri ini juga memiliki rata-rata yang sama yaitu pada
perlakuan P3 dan P4 sebanyak 0,86 cm. lebar daun terlebar pada perlakuan P2
dengan rata-rata 1,00 cm. Tinggi tanaman tertinggi pada pembibitan tanaman
seledri ini pada perlakuan P1 yaitu 2,68 cm dan terendah pada perlakuan P4 yaitu
2,26 cm.
15
4.2. Pembahasan
pada perlakuan P1. Hal ini disebabkan karena kebutuhan air dan lingkungan pada
P1 sesuai untuk perkecambahan benih seledri. Hal ini sesuai dengan pendapat
suatu lingkungan yang mampu memberikan kandungan air dan nutrisi yang
memadai, selain itu media tanam memiliki drainase dan pH yang baik bagi
pertumbuhan benih.
setelah tanam. Hal ini disebabkan karena pada media tanam memiliki porositas
tanah yang banyak sehingga sulit dalam menahan air dan kelembabannya kurang
terjaga. Menurut Perbawa (2006), media tanam yang baik adalah yang dapat
memberikan aerasi dan kelembaban yang cukup, suhu yang sesuai, drainase yang
baik dan bebas dari patogen yang dapat merusak pertumbuhan tanaman.
minggu ke-6 adalah 100%. Persentase tumbuh dapat dilihat dari tumbuhnya
faktor lingkungan yang baik sehingga memenuhi kebutuhan benih untuk tumbuh.
suhu dan cahaya matahari yang sesuai. Menurut Elfarisna (2017), persentase
hidup dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti faktor internal dan eksternal.
Faktor internal dipengaruhi oleh faktor genetika tanaman itu sendiri, sedangakan
16
faktor eksternal dipengaruhi oleh keadaan lingkungan seperti suhu, kelembaban,
pada perlakuan P2 yaitu 1,00 cm dan ter rendah pada perlakuan P3 dan P4 yaitu
0,86 cm. Hal ini bisa disebabkan karena ketersediaan air dan unsur hara pada
aerasi yang baik pada media tanam agar dapat mendukung akar tanaman dalam
menyerap air dan unsur hara secara optimal. Kemudian disalurkan ke tanaman
Menurut Fahmi (2014), media yang tepat membantu proses fotosintesis pada
yaitu 4,40 helai dan yang terrendah pada perlakuan P4 yaitu 3,60 helai. Perlakuan
P1 yang diberi perbandingan 1:1:1 pada media tanamnya merupakan media tanam
yang seimbang. Media tanam yang seimbang membuat struktur tanah menjadi
bagus, dan membuat pertumbuhan tanaman akan lebih bagus. Pertumbuhan yang
(2020), komposisi media tanam yang baik untuk tanaman seledri dengan media
Jumlah daun paling rendah terdapat pada perlakuan P4. Hal ini
dikarenakan media tanam yang digunakan tidak seimbang. Media tanam yang
lainnya 1. Pemberian arang sekam yang terlalu banyak membuat media tanam
17
memiliki porositas yang besar sehingga media tanam sulit menahan air dan mudah
tinggi dan mempunyai sifat sulit terdekomposisi sehingga sulit dalam menahan air
Unsur hara dan daya serap air berpengaruh terhadap tinggi tanaman.
terdapat pada perlakuan P1 yaitu 2,68 cm. Hal ini disebabkan karena media tanam
pada perlakuan P1 mampu menyediakan unsur hara bagi bibit tanaman seledri.
merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi tingkat pertumbuhan dan
yaitu 2,26 cm. Hal ini disebabkan karena media tanam pada perlakuan ini terlalu
banyak arang sekam. Menurut Suntoro (2003), arang sekam disarankan menjadi
bahan campuran media tanam, tetapi digunakan 25% saja, karena dalam jumlah
dalam menyerap air yang kurang baik berpengaruh terhadap tinggi tanaman.
18
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
tanaman seledri.
2. Komposisi media tanam yang baik untuk pembibitan tanaman seledri adalah
5.2. Saran
kompos, tanah, dan arang sekam dengan perbandingan 1:1:1 pada pembibitan
tanaman seledri.
19
DAFTAR PUSTAKA
Agustin DA, Riniarti M, Duryat, 2014. Pemanfaatan Limbah Serbuk Gergaji dan
Arang Sekam Sebagai Media Sapih untuk Cempaka Kuning (Michelia
champaca). Jurnal Sylva Lestari 2 (3): 49-58
Aurum, M. 2005. Pengaruh Jenis Media Tanam dan Pupuk Kandang Terhadap
Pertumbuhan Setek Sambang Colok. (Skripsi). Program Studi Agronomi.
Fakultas Pertanian. IPB. Bogor. 50 hal.
Dikpag. 2020. Seledri Manfaat dan Teknik Budidaya Organik. Dinas Ketahanan
Pangan Provinsi Nusa Tengga Barat.
Fahmi, Z.I. 2014. Media Tanam sebagai Faktor Esternal yang Mempengaruhi
Pertumbuhan Tanaman Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman
Perkebunan Surabaya.
Halfacre danBarden, 1979, dalamBudiyanto.2011.http://repositori.unsil.ac.id/20
PUSTAKA.pdf.
Iwan. 2002. Proses Pembuatan Pupuk dan Bentuk-bentuk pupuk. Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian (BPTP). Jawa Timur.
Junaidhie. 2007. Perubahan Sifat Fisik Ultisol Akibat Konversi Hutan Menjadi
Lahan Pertanian. Fakultas Pertanian Jambi. Jambi.
20
Kiswondo, S, 2011. Pengaruh Abu sekam dan Pupuk ZA Terhadap Pertumbuhan
dan Hasil Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) Jurnal
Fakultas Pertanian Universitas Moch. Sroedji. Jember.
Kusmarwiyah R. dan Erni S. 2011. Pengaruh media tumbuh dan pupuk organic
cair terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman seledri ( Apium graveolens
L.) Crop Agro 4(2):7-12.
Madjid, A. 2008. Ilmu Tanah . Bahan Ajar Online Fakultas Pertanian Unsri.
Perbawa, T.O. 2006. Respon Pertumbuhan dan Produksi Daun Segar Beberapa
Jenis Mentha (Mentha arvensis var javanica) terhadap Berbagai Komposisi
Media Tanam Skripsi. DepartemenAgronomi dan Hortikultura. Fakultas
Pertanian IPB. Bogor. 37 hal.
Prayugo, 2007. Media Tanam untuk Tanaman Hias. Penebar Swadaya. Jakarta.
Rahmat, F. 2005. Studi Bahan dan Media Tanam Stek pada Pembibitan Sambung
Nyawa ( Gynuraprocumbens Lour. Mer)Skripsi Jurusan Budidaya
Pertanian Fakultas Pertanian IPB.Bogor
Sudarmadji et al., 1997. Prosedur Analisis Untuk Bahan Makanan dan Pertanian.
Edisi ke tiga. Yogyakarta: Penerbit Liberty.
21
Suntoro, W, 2003. Pertanian Bahan Organik Terhadap Kesuburan Tanah dan
Upaya dalam pengelolaannya. Jurnal Pidato Pengukuran Guru Besar
Jurusan Ilmu kesuburan Tanah 2003.
Supriyanto dan Fidryaningsih, 2010. Pemanfaatan Arang Sekam untuk
Memperbaiki Pertumbuhan Semai Jabon (Anthocephalus cadamba (Roxb.)
Mix) pada Media Subsoil. Jurnal. SILVIKULTUR TROPIKA Vol. 01 No.
Hal. 24-28. ISSN:2086-8227.
22
Lampiran 1: Dokumentasi kegiatan penelitian
23
Campuran Media Tanam Pengisian Polybag Penanaman
24
Daun Daun
Perlakua Minggu
Sampel
n 3 4 5 6
1 1 1 1 1
Kompos, 2 1 1 1 1
Tanah,
3 1 1 1 1
Arang
sekam 4 1 1 1 1
(1:1:1) 5 0 1 1 1
Rata-rata 80% 100% 100% 100%
1 1 1 1 1
Kompos, 2 1 1 1 1
Tanah,
3 1 1 1 1
Arang
sekam 4 1 1 1 1
(1:2:1) 5 1 1 1 1
Rata-rata 100% 100% 100% 100%
1 1 1 1 1
Kompos, 2 1 1 1 1
Tanah,
3 0 1 1 1
Arang
sekam 4 1 1 1 1
(2:1:1) 5 1 1 1 1
Rata-rata 80% 100% 100% 100%
1 1 1 1 1
Kompos, 2 1 1 1 1
Tanah,
3 1 1 1 1
Arang
sekam 4 1 1 1 1
(1:1:2) 5 0 1 1 1
Rata-rata 80% 100% 100% 100%
25
jumlah yang tumbuh
Rumus Persentase Tumbuh % = x 100%
jumlah yang ditanam
Minggu
Perlakuan Sampel
3 4 5 6
1 2 2 3 4
Kompos, 2 2 3 3 4
Tanah,
3 2 3 3 5
Arang
sekam 4 2 3 4 5
(1:1:1) 5 0 2 3 4
Rata-rata 1,60 2,60 3,20 4,40
1 2 2 3 4
Kompos, 2 3 3 4 4
Tanah,
3 3 3 3 4
Arang
sekam 4 3 3 4 5
(1:2:1) 5 2 3 4 4
Rata-rata 2,60 2,80 3,60 4,20
1 2 3 3 4
Kompos, 2 2 2 3 3
Tanah,
3 0 2 3 4
Arang
sekam 4 2 3 3 4
(2:1:1) 5 2 3 4 5
Rata-rata 1,60 2,60 3,20 4,00
1 3 3 3 4
Kompos, 2 2 3 4 5
Tanah,
3 2 2 3 3
Arang
sekam 4 2 2 3 3
(1:1:2) 5 0 2 3 4
Rata-rata 1,80 2,40 3,20 3,80
26
c. Data pengamatan lebar daun (cm) pada pembibitan tanaman seledri dari
minggu ke-3 sampai minggu ke-6 setelah tanam.
Perlakua Minggu
Sampel
n 3 4 5 6
1 0,30 0,30 0,50 0,90
Kompos, 2 0,30 0,30 0,50 0,80
Tanah,
3 0,20 0,40 0,70 1,30
Arang
sekam 4 0,30 0,30 0,40 0,80
(1:1:1) 5 0 0,30 0,50 0,80
Rata-rata 0,22 0,32 0,52 0,92
1 0,40 0,40 0,70 1,10
Kompos, 2 0,20 0,30 0,50 0,80
Tanah,
3 0,30 0,40 0,80 1,00
Arang
sekam 4 0,40 0,40 0,70 0,90
(1:2:1) 5 0,20 0,50 0,80 1,20
Rata-rata 0,30 0,40 0,70 1.00
1 0,20 0,30 0,50 0,80
Kompos, 2 0,20 0,20 0,50 1,00
Tanah,
3 0 0,20 0,50 0,90
Arang
sekam 4 0,30 0,30 0,70 0,80
(2:1:1) 5 0,20 0,30 0,60 0,80
Rata-rata 0,18 0,26 0,56 0,86
1 0,40 0,40 0,70 0,90
Kompos, 2 0,20 0,30 0,70 0,90
Tanah,
3 0,30 0,50 0,80 0,90
Arang
sekam 4 0,30 0,40 0,50 0,70
(1:1:2) 5 0 0,20 0,60 0,90
Rata-rata 0,24 0,36 0,66 0,86
Perlakua Minggu
Sampel
n 3 4 5 6
1 0,80 1,20 1,50 2,30
Kompos, 2 1,40 1,70 1,90 2,20
Tanah,
3 1,70 2,10 2,30 2,50
Arang
sekam 4 2,70 2,50 2,70 3,00
(1:1:1) 5 0 2,80 3,00 3,40
Rata-rata 1,32 2,06 2,28 2,68
Kompos, 1 0,70 1,20 1,40 2,00
Tanah, 2 1,30 1,70 1,80 2,30
Arang 3 2,20 2,20 2,30 2,60
27
4 2,30 2,40 2,60 3,00
5 0,60 3,00 3,20 3,40
sekam
(1:2:1) Rata-rata 1,42 2,10 2,26 2,66
1 0,20 1,10 1,50 2,10
Kompos, 2 0,20 1,40 1,80 2,50
Tanah,
3 0 1,20 1,60 2,30
Arang
sekam 4 1,00 1,10 1,50 2,00
(2:1:1) 5 0,90 1,60 1,90 2,60
Rata-rata 0,46 1,28 1,66 2,30
1 1,70 2,00 2,40 2,70
Kompos, 2 0,70 1,30 1,80 2,30
Tanah,
3 1,20 1,50 1,90 2,40
Arang
sekam 4 0,70 1,40 1,50 1,90
(1:1:2) 5 0 1,10 1,50 2,00
Rata-rata 0,86 1,46 1,82 2,26
e. Tabel Umur Muncul Kecambah
28
Lampiran 3. Profil tempat magang
Batas wilayah
Tanah Datar
Banuhampu
Luas Wilayah
29
kecamatan Canduang ke ibu kota/kabupaten adalah 66 km dengan
mendapatkan air karena debit air yang kecil tidak sesuai dengan
kebutuhan.
a. Tanah
b. Iklim
Kelembaban basah
Curah hujan kurang lebih 2.500 mm/th dengan jumlah hari turun
30
I.2 Struktur Organisasi
Sekretaris
Pertanian
instrumen, dan format data), verifikasi data, validasi data dan unggah
32
Pelaksanaan kegiatan penanggung jawab di dinas
dan pengawalan.
Pelaksanaan
33