PENDAHULUAN
satu jenis tanaman sayur-sayuran dan yang berasal dari daerah subtropis yang
daun, kuncup, bunga , batang, ubi dan minyak dari bijinya (Hendro, 2009).
lain senyawa anti kanker dan merupakan sumber vitamin C, vitamin A, vitamin
B1, mineral, kalsium, kalium, klor, fosfor, sodium dan sulfur. Kandungan
serat kasar pada bunga kol sangat tinggi sehingga dapat memperkecil resiko
Produksi bunga kol di Indonesia pada tahun 2007 yaitu 124.274 ton
dengan luas panen 9.295 ha, pada tahun 2008 yaitu 109.534 ton dengan luas
panen 8.898 ha, pada tahun 2009 yaitu 96.005 ton dengan luas lahan 8.088 ha,
pada tahun 2010 yaitu 101.245 ton dengan luas lahan 8.728 ha, sedangkan pada
tahun 2011 yaitu 113.481 ton dengan luas panen 9.441 ha. Dari produksi tersebut
tertinggi justru diperoleh pada tahun 2007, walaupun pada tahun tersebut luas
panen bunga kol justru lebih rendah dibandingkan tahun 2011 (Zulkarnain, 2013).
1
2
Prospek usaha tani bunga kol cukup baik, seiring dengan perkembangan
Dalam usaha meningkatkan hasil tanaman bunga kol perlu diusahakan cara
merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam menunjang pertumbuhan
dan hasil kubis bunga. Pemupukan adalah penambahan unsur hara yang
dikalangan masyarakat, maka perlu dicarikan solusi dari sistem budidaya yang
kearah tersebut dapat dicapai dengan pertanian organik seperti penggunaan pupuk
tanaman terhadap penyakit (Sutedjo, 2010). Jenis pupuk hayati yang terdapat di
Salah satu pupuk hayati yang telah dipasarkan yaitu EM-4 (Effective
jumlah sedikit bakteri fotosintetik, Streptomyces sp, dan ragi. EM-4 mampu
berpenyakit menjadi tanah penekan penyakit, tanah zimogenik dan tanah sintetik.
difermentasikan oleh EM-4 menghasilkan gula alkohol, asam amino, dan asam
organik lainnya yang langsung dapat diserap oleh perakaran tanaman (Wididana
ml/liter air, kemudian disemprotkan pada tanah mulai seminggu sebelum tanam
kandang juga suatu upaya untuk meningkatkan produksi tanaman bunga kol.
pembenah tanah. Pupuk kandang dapat mencegah erosi, pergerakan tanah dan
Semua kotoran hewan bisa dipakai sebagai pupuk, namun kotoran yang
berasal dari hewan-hewan peliharaan, seperti kotoran sapi, kerbau, kelinci, ayam,
kambing, atau kuda adalah yang paling sering digunakan, karena kotoran dari
pupuk kandang yang terbaik pada pemberian pupuk kandang ayam dengan dosis
15 ton/hektar.
Pengaruh Pupuk Hayati dan Jenis Pupuk Kandang terhadap Pertumbuhan dan
Tujuan Penelitian
jenis pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman bunga kol,
Hipotesis Penelitian
bunga kol.
5
3. Terdapat interaksi antara konsentrasi EM-4 dan jenis pupuk kandang terhadap
Kegunaan Penelitian
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Program
yang memerlukan.
6
TINJAUAN PUSTAKA
Klasifikasi
Menurut Rukmana (2012), bunga kol merupakan salah satu angggota dari
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Capparales
Famili : Cruciferae
Genus : Brassica
Dari sepesies Brassica oleracea var. botrytis L., dikenal adanya dua sub –
6
7
Morfologi
Akar
Primaria) dan akar serabut. Akar tunggang tumbuh ke pusat bumi (kearah
tanaman akan dapat tumbuh dengan baik apabila ditanam pada tanah yang
Batang
Batang tanaman bunga kol berbentuk bulat, sedikit berkayu dan berbuku-
buku dengan diameter berkisar antara 6,5-11,5 cm serta panjang batang berkisar
antara 14, 5-20, 5 cm. Cabang lateral mirip batang utama tetapi berukuran lebih
kecil dan apabila tidak dilakukan perempelan akan menghambat laju pembungaan.
(Mustina, 2012).
Daun
Daun tanaman bunga kol menurut Bambang (2001) berbentuk bulat telur
(oval) dengan bagian tepi daun bergerigi, agak panjang seperti daun
dalam.
dan lebih sempit dibanding kubis krop. Daun – daun yang tumbuh sebelum
melindungi bunga.
8
Bunga
Massa bunga (curd) terdiri dari bakal bunga yang belum mekar,
tersusun atas lebih dari 5000 kuntum bunga dengan tangkai pendek,
sehingga tampak membulat padat dan tebal berwarna putih bersih atau putih
mencapai lebih dari 20 cm dan memiliki berat antara 0,5 kg – 1,3 kg,
biji. Buah tersebut terbentuk dari hasil penyerbukan bunga yang terjadi
serangga lebah madu. Buah berbentuk polong, berukuran kecil dan ramping,
berbentuk bulat kecil, berwarna coklat kehitam – hitaman. Biji –biji tersebut
Tanah
Bunga kol cocok dengan jenis tanah lempung berpasir, tetapi toleran
terhadap tanah ringan seperti Andosol. Namun syarat yang paling penting keadaan
tanahnya subur, gembur, kaya akan bahan organik, tidak mudah becek
Menurut Hendro 2013, tanaman bunga kol dapat tumbuh baik pada tanah
yang subur, gembur dan banyak mengandung humus (bahan organik). Derajat
Iklim
Bunga kol merupakan tanaman sayuran yang berasal dari daerah sub
tropis. Di tempat itu kisaran temperatur untuk pertumbuhan bunga kol yaitu
minimum 15.5-18 0C untuk varietas dataran tinggi yang memerlukan suhu yang
varietas dataran rendah dengan ketinggian tempat kurang dari 700 m dpl
(Rukmana, 2012).
Dengan adanya varietas dataran rendah, suhu yang diperlukan bunga kol
berkisar antara 200C – 250C. Keadaan suhu udara ini sangat ditentukan oleh
ketinggian tempat dari permukaan laut. Curah hujan yang sesuai bagi tanaman
bunga kol adalah berkisar antara 1000 mm – 1500 mm/tahun. Pada dasarnya
bunga pada berbagai macam keadaan penyinaran (berhari netral). Faktor cahaya
yang berpengaruh pada proses asimilasi adalah intensitas sinar dan lamanya
tinggi antara 1000 – 2000 meter diatas permukaan laut yang suhu udaranya dingin
dan lembab. Akan tetapi pada saat ini beberapa negara di kawasan Asia berhasil
menciptakan varietas – varietas unggul baru yang toleran terhadap suhu tinggi
10
(panas), maka tanaman bunga kol dapat dibudidayakan di dataran rendah sampai
menengah.
pertama kali oleh Prof. Dr. Teruo dari Universitas Ryukyus, Jepang. Larutan EM-
adanya mikroorganisme fermentasi dan suhu sekitar 40-50 oC. EM-4 dapat
diberikan secara langsung untuk menambah unsur hara tanah dengan cara
energi, (2) Bakteri asam laktat (Lactobacillus sp.), dapat memproduksi asam
laktat sebagai hasil penguraian gula dan karbohidrat yang dapat menekan
sel aktif) dari asam-asam amino dan gula yang dihasilkan bakteri fotosintetik,
bahan organik dan akar-akar tanaman, dan (4) Actinomycetes sp, mikroorganisme
menghasilkan zat-zat anti mikroba dari asam amino yang dikeluarkan oleh bakteri
organik berupa asam amino, asam laktat, gula, alkohol, vitamin, protein dan
senyawa organik lainnya yang dapat mengikat ion-ion yang dibutuhkan oleh
bahan organik (sisa-sisa tanaman, pupuk hijau, pupuk kandang, dan lain-lain)
yang terdapat dalam tanah. Hasil fermentasi bahan organik tersebut adalah berupa
senyawa organik yang mudah diserap langsung oleh akar tanaman misalnya gula
alkohol, asam amino, protein, karbohidrat, vitamin dan senyawa organik lainnya
(Darma, 2013).
konsentrasi 3–10 ml/liter air, yang diberikan satu minggu setelah pemberian
Pupuk kandang berasal dari hasil pembusukan kotoran hewan, baik itu
berbentuk padat (berupa faces atau kotoran) maupun cair (berupa urine atau
kencing), sehingga warna rupa, tekstur bau dan kadar airnya tidak lagi seperti
aslinya. Biasanya, pupuk kandang tidak murni 100% kotoran hewan, tetapi
termasuk juga sisa makanan dan alas tidurnya. Sebenarnya, kotoran dari semua
jenis hewan dapat dapat dipakai sebagai pupuk. Namun kotoran yang berasal dari
12
atau kuda adalah yang paling sering digunakan. Pasalnya, kotoran dari hewan
yakni pupuk kandang padat dan pupuk kandang cair. Susunan hara pupuk
kandang sangat bervariasi, tergantung pada macamnya dan jenis hewan ternaknya.
Nilai pupuk kandang dipengaruhi oleh : (1) makanan hewan yang bersangkutan;
(2) fungsi hewan tersebut sebagai pembantu pekerjaan atau dibutuhkan dagingnya
saja; (3) jenis atau macam hewan; dan (4) jumlah dan jenis bahan yang digunakan
yaitu merupakan humus yang dapat menjaga tanah sehingga tanah mudah diolah
dan terisi banyak oksigen, sebagai sumber hara makro (nitrogen, fosfor, dan
membuat pupuk kandang dianggap sebagai pupuk yang lengkap (Lingga dan
Marsono, 2007).
kandungan Nitrogen dan Fosfat yang lebih tinggi dibandingkan pupuk kandang
lain. Pupuk kandang ayam mempunyai hara P yang relatif lebih tinggi dari pakan
lainnya. Kadar hara ini sangat dipengaruhi oleh jenis konsentrat yang diberikan.
Selain itu pula kotoran ayam tercampur sisa-sisa makanan ayam serta sekam
13
sebagai alas kandang yang dapat menyumbang tambahan hara kedalam pakan
berkualitas tinggi dan lebih cepat tersedia dibandingkan dengan pupuk kandang
yang lain serta merupakan pupuk kandang terkaya, mengandung bahan organik,
Nitrogen, Fospor, Kalium tersedia lebih besar. Pupuk kandang kotoran ayam
(2007) menyatakan bahwa kandungan hara dalam kotoran ayam terdiri dari 2,71
Pupuk kandang kambing yang memiliki kadar N yang tinggi dan kadar
airnya lebih rendah dari pada kadar air pupuk sapi. Keadaan demikian
pula pembentukan panas, sehingga pupuk kambing dapat dicirikan sebagai pupuk
panas. Pemakaian atau pembenaman pupuk ini dalam tanah sebaiknya dilakukan 1
yang agak sukar dipecah secara fisik sehingga sangat berpengaruh terhadap proses
dekomposisi dan proses penyediaan hara. Kadar kalium yang relatif lebih tinggi
dari pakan lainnnya. Sedangkan hara N dan P hampir sama dengan pakan lainnya
kotoran kambing terdiri dari 0,60% Nitrogen (N), 0,30% Fosfor (P), dan 0,17%
Potasium (K).
Pupuk kandang sapi merupakan pupuk padat yang banyak mengandung air
dan lendir. Bagi pupuk padat yang keadaannya demikian bila terpengaruh oleh
menjadi keras, selanjudnya air tanah dan udara yang akan melapukkan pupuk itu
peranan jasad renik untuk mengubah bahan-bahan yang terkandung dalam pupuk
menjadi zat-zat hara yang tersedia dalam tanah untuk mencukupi keperluan
panas. Keadaan demikian mencirikan bahwa pupuk sapi adalah pupuk dingin
(Sutedjo, 2010).
Pupuk kandang sapi termasuk sumber bahan organik yang di dalam tanah
berperan terhadap sifat fisika, kimia dan biologis tanah. Secara kimia pupuk
dan mikrofauna sebagai sumber utama untuk penyematan N oleh bakteri, dan
Kandungan unsur hara yang terdapat pada pupuk kandang sapi diantaranya
0,97% unsur hara Nitrogen (N), 0,69% unsur hara Fosfor (P), dan 0,66% unsur
Timur Kabupaten Aceh Timur dengan ketinggian tempat 4-6 m di atas permukaan
laut (dpl), pH 5,5-6,5 (BPPK Idi Timur, 2015). Penelitian direncanakan mulai
Bahan yang digunakan dalam penilitian ini yaitu benih bunga kol varietas
PM 126 F1, pupuk kandang (ayam, kambing dan sapi), pupuk hayati EM-4, pupuk
Urea, pupuk TSP, pupuk KCl, insektisida Decis 2,5 EC, fungisida Dithane M-45
80 WP, babybag, bambu, plastik transparan, tanah top soil, tali rafia, triplek, paku
dan cat.
meteran, kamera, timbangan, gembor, gunting, pisau, parang, cangkul, babat, alat
tulis menulis dan alat lainya yang menunjang pelaksanaan penelitian ini.
Metode Penelitian
1. Faktor konsentrasi pupuk hayati EM-4 (K) yang terdiri dari 4 taraf yaitu:
K1 = 5 cc/liter air
16
17
K2 = 10 cc/liter air
K3 = 15 cc/liter air
2. Faktor jenis pupuk kandang (J) yang terdiri dari 3 taraf yaitu:
diulangi 3 kali, sehingga terdapat 36 satuan percobaan. Dalam satu plot terdiri dari
4 tanaman sehingga jumlah tanaman keseluruhan yaitu 144 tanaman dan semua
diukur.
berikut :
Dimana :
hayati EM-4 pada taraf ke-j dan jenis pupuk kandang taraf ke-k pada
blok ke-i
μ = Nilai rerata
KJjk = Pengaruh faktor kombinasi konsentrasi pupuk hayati EM-4 taraf ke-j dan
𝜀 ijk = Pengaruh galat dari blok ke-i, konsentrasi pupuk hayati EM-4 ke-j dan
Analisis Sidik Ragam atau Uji F pada tingkat signifikan 1% dan 5 %. Jika hasil
Uji F terhadap parameter yang diamati berpengaruh nyata dan sangat nyata, maka
Pelaksanaan Penelitian
Persiapan Lahan
selanjutnya dibuat plot-plot (bedengan) dengan ukuran 100 x 120 cm dan dengan
Persemaian
Penyemaian dilakuan dirumah bibit dengan tinggi bagian depan 1,5 meter,
menggunakan babybag dengan media yang terdiri dari campuran top soil, pasir,
ditempatkan 1 benih bunga kol per babybag. Jumlah bibit yang disiapkan yaitu
Pupuk kandang ayam diperoleh dari Desa Meunasah Jumpa Kecamatan Idi
Timur Kabupaten Aceh Timur. Sifat fisik pupuk kandang yang diambil yaitu
teksturnya berupa remah yang bercampur dengan sekam padi, tidak lengket dan
kemudian dibersihkan dari kotoran seperti plastik, akar tanaman dan kotoran
Pupuk kandang sapi diperoleh dari Desa Meunasah Jumpa Kecamatan Idi
Timur Kabupaten Aceh Timur. Sifat fisik pupuk kandang yang diambil yaitu
pupuk kandang kambing yang telah lapuk menyerupai tanah, suhunya dingin,
kering dan relatif sudah tidak bau. Pupuk kandang tersebut dikumpulkan
tanaman dan kotoran lainnya. Setelah dibersihkan pupuk kandang tersebut dibawa
ke lahan penelitian.
Pupuk kandang sapi diperoleh dari Desa Meunasah Jumpa Kecamatan Idi
Timur Kabupaten Aceh Timur. Sifat fisik pupuk kandang yang diambil yaitu
cangkul, kemudian dibersihkan dari kotoran seperti plastik, akar tanaman dan
21
Aplikasi Perlakuan
Hasil kalibrasi ini merupakan acuan penggunaan air sebagai pelarut EM-4. Pupuk
EM-4 diberikan dengan dosis seperti perlakuan yaitu K0 = 0 cc/liter air (Kontrol),
pupuk dilakukan dengan cara disemprot pada bedengan yang telah disiapkan
saat pengolahan tanah kedua. Pupuk kandang yang diberikan sesuai dengan
perlakuan yaitu kontrol (J1), pupuk kandang ayam (J2), pupuk kandang kambing
(J3), pupuk kandang sapi, dengan dosis masing-masing yaitu 15 ton/ha (1,8
Pemupukan
Pupuk yang digunakan adalah Urea dengan dosis 75 kg/ha (9 gr/plot), TSP
dengan dosis 150 kg/ha (18 gr/plot), dan KCl dosis 75 kg/ha (9 gr/plot). Pupuk
dilakukan seleksi. Bibit yang dipilih yaitu bibit yang memiliki pertumbuhan baik
dan segar, daun-daun yang tidak rusak, tumbuh kuat dan tegak, serta tidak
Bibit bunga kol yang telah berumur 25 hari (berdaun 3 helai) dalam
kantong babybag dipindah tanam ke plot percobaan, dengan cara membuat lobang
dipadatkan. Setiap lubang tanam terdiri dari 1 bibit, waktu penanaman pada sore
Pemeliharaan
Penyulaman
dilakukan sekali setiap minggu yang bertujuan untuk menjaga tanaman agar tidak
mudah rebah, menciptakan lingkungan yang sesuai untuk pertumbuhan umbi, dan
Penyiraman
Penyiraman dilakukan sehari dua kali pada pagi dan sore hari dengan
Penutupan bunga dilakukan saat masa bunga sudah terbentuk sebesar telur
menggunakan dauan-daun luar tanaman itu sendiri, yaitu sekitar 3-4 daun ditarik
ke atas dan dilengkungkan, daun-daun tersebut ditusuk dengan lidi atau binting
bambu untuk mengunci daun agar tetap dapat menutupi bunga. Penutupan ini
Pengendalian hama dan penyakit ini akan dilakukan yaitu tergantung pada
saat serangan hama dan penyakit pada tanaman, apabila terdapat serangan hama
24
Panen
Pemanenan bunga kol dilakukan pada saat massa bunga (curd) mencapai
ukuran maksimal dan telah padat (kompak), tetapi kuncup bunganya belum
Pengamatan
cara mengukur tanaman mulai dari pangkal batang sampai ujung daun tertinggi,
HST, dihitung mulai dari daun paling bawah sampai daun teratas (pucuk).
Lebar daun diamati pada tanaman berumur 15 dan 30 HST, dengan cara
mengukur daun yang terlebar mulai dari pangkal daun sampai ujung daun,
dibersihkan dari tanah yang melekat di akar, dan kotoran lainnya pada tanaman.
panen, yaitu dengan menimbang seluruh bagian bunga kol yang telah dipotong
DAFTAR PUSTAKA
Adiyoga Witono, dkk., 2004. Profil Komoditas Kubis. Balai Penelitian Tanaman
Sayuran Departemen Pertanian
Mustina. 2012. Pengaruh Pemberian Pupuk Kotoran Sapi dan Kotoran Itik
Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kol Bunga.
http://mustinakampus.blogspot.com/. Diakses pada tanggal 22 Februari
2015.
Nita, W. 2008. Pertanian Organik EM4. PT. Antar Surya Jaya, Surabaya.
26
27
Sutedjo, MM, 2010. Pupuk dan Cara Pemupukan, Penerbit Rineka Cipta.
Jakarta
Sulistiono, W.R. 2008. Kajian Benzyl Amino Purine dan Jenis Pupuk Organik
Terhadap Pertumbuhan, Hasil, dan Kandungan Vitamin C Pada Kubis
Putih (Brassica Oleraceae L). Tesis Universitas Sebelas Maret. Surakarta.