PENDAHULUAN
merupakan salah satu jenis tanaman sayuran yang umum diusahakan oleh para
Indonesia, memiliki kandungan gizi yang sangat tinggi dan juga bernilai
ekonomis. Bagian yang dikonsumsi dari sayuran ini adalah massa bunga atau
“curd”, massa bunga tanaman kubis bunga berwarna putih bersih atau putih
Sayuraan ini masuk ke Indonesia sekitar 1970-an dan kini cukup populer sebagai
bunga kol, kembang kol, atau dalam bahasa asing disebut cauluiflower (News,
2011).
bagi kesehatan manusia, karena mengandung vitamin dan mineral yang sangat
kandungan zat gizi dan mineral setiap 100 g kubis bunga segar adalah kalori 25,0
kal, protein 2,4 g, karbohidrat 4,9 g kalsium 22,0 mg, fosfor 72,0 mg, zat besi 1,1
mg, vitamin A 90,0 mg, vitamin B1 0,1 mg, vitamin C 69,9 mg, dan air 91,7 g.
Produktivitas tanaman kubis bunga atau kembang kol di Sulawesi
Tenggara tahun 2016 yaitu 23,53 ton ha-1 dengan luas panen 17 ha dan
produktivitas kembang kol tahun 2017 yaitu 8,88 ton ha-1 dengan luas panen 17 ha
kelarutan unsur hara mikro tinggi seperti Fe dan Mn sehingga berada dalam
jumlah yang dapat meracuni tanaman. Kandungan unsur hara makro seperti N, P,
yang tinggi, kandungan hara dan bahan organik rendah dan tanah peka terhadap
erosi.
Usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi kondisi tanah yang memiliki
kesuburan yang rendah adalah penambahan dosis pupuk organik cair. Pupuk
organik cair memiliki kelebihan karena unsur hara yang dikandung lebih cepat
tersedia dan mudah diserap oleh akar tanaman. Selain dengan cara disiram pupuk
organik cair dapat digunakan lansung dengan cara disemprot pada daun atau
batang tanaman (pardosi, et al., 2014). Keunggulan dari pupuk organik cair adalah
penyerapan haranya berjalan lebih cepat karena sudah terlarut, memberikan hara
yang sesuai dengan kebutuhan tanaman. Selain itu, pemberiannya dapat lebih
merata dan kepekatannya dapat diatur sesuai dengan (Hadisuwito, 2007 dalam
Novriani, 2016)
Salah satu bahan organik yang dapat meningkatkan unsur hara adalah
gamal. Bagian gamal yang digunakan sebagai pupuk salah satunya adalah bagian
daun. Penggunaan daun gamal se bagai pupuk organik cair (POC) merupakan
salah satu satu cara yang efektif mengingat keberadaan daun gamal cukup tersedia
dan banyak mengandung unsur hara. Kandungan unsur hara tersebut sangat
Daun gamal mengandung 3,15% N, 0,22% P, 2,65% K, 1,35% Ca, dan 0,41% Mg
pertumbuhan dan produksi tanaman kubis bunga (Brassica oleracea var. Bottrytis
L.) yang diberi pupuk organik cair daun gamal dengam dosis yang berbeda
a. Apakah ada pengaruh perbedaan dosis pupuk cair daun gamal terhadap
beriku:
Devisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Rhoeedales
Genus : Brassica
tunggang (radix primaria) dan akar serabut. Akar tunggang tumbuh ke pusat bumi
menyebar dan dangkal (20 cm – 30 cm). Dengan perakaran yang dangkal tersebut,
tanaman dapat tumbuh dengan baik apabila ditanam pada tanah yang gembur dan
poraus.
Batang tanaman kubis bunga tumbuh tegak dan pendek (sekitar 30 cm).
Batang tersebut berwarna hijau, tebal, dan lunak namun cukup kuat dan batang
dengan bagian tepi daun bergerigi, agak panjang seperti daun tembakau dan
(1981) dalam Hakimah (2015), menambahkan daun tersebut berwarna hijau dan
panjang dengan pangkal daun yang menebal dan lunak. Daun-daun yang tumbuh
pada pucuk batang sebelum massa bunga tersebut berukuran kecil dan
Massa bunga (curd) terdiri dari bakal bunga yang belum mekar, tersusun
atas lebih dari 5000 kuntum bunga dengan tangkai pendek, sehingga tampak
membulat padat dan tebal berwarna putih bersih atau putih kekuning-kuningan.
Diameter massa bunga kubis bunga dapat mencapai lebih dari 20 cm dan memiliki
berat antara 0,5 kg – 1,3 kg, tergantung varietas dan kecocokan tempat tumbuh
(Pracaya, 2000).
biji. Buah tersebut terbentuk dari hasil penyerbukan bunga yang terjadi karena
madu. Buah berbentuk polong, berukuran kecil dan ramping, dengan panjang
antara 3 cm – 5 cm. Di dalam buah tersebut terdapat biji berbentuk bulat kecil,
varietas dataran tinggi dan didataran rendah (100-200 m dpl) untuk varietas
kubi bunga paling baik didaerah yang hawanya dingin. Bila temperatur turun
sampai dibawah -100C dan tetap bertahan untuk waktu yang lama akibatnya
tanaman menjadi rusak. Kubis bunga dapat bertahan pada tamperatur rendah
Tanah yang dikehendaki tanaman kubis bunga, yaitu tanah subur, gembur,
dan banyak mengandung humus dengan pH berkisar 6,0-7,0. Kubis bunga tidak
dapat tumbuh baik ditanah yang sangat asam. Apabila ditanam pada pH 4,3
hasilnya sangat berkurang, tetapi apabilah pH dinaikan sampai 6,0 hasil akan
meningkat cukup tinggi. Pada pH antara 5,5 dan 6,5 fosfhor masih dapat tersedia
untuk tanaman. Untuk meniakan pH dapat diberi kapur dolomit dan jangan
yang serius pH perlu dinaikan sampai netral atau alkalis (Rukmana, 2002)
pertumbuhan tanaman kubis bunga dapat ditanam sepanjang tahun, asal pada
waktu musim hujab air tak tergenang dan pada waktu musim kemarau masih
padat dan pupuk cair, kelebihan dari pupuk organik cair ini adalah mampu
mengatasi defisiensi hara secara cepat, tidak bermasalah dalam pencucian hara,
dan juga mampu menyediakan hara secara cepat. Jika dibandingkan dengan pupuk
anorganik, pupuk organik cair umumnya tidak merusak tanah dan tanaman
meskipun digunakan sesering mungkin. Selain itu, pupuk ini juga memiliki bahan
pengikat sehingga larutan pupuk yang diberikan ke permuklaan tanah bisa lansung
Kelebihan lain dari pupuk organik cair adalah pemberiannya dapat lebih
haranya berjalan lebih cepat dan bisa lansung dimanfaatkan tanaman karena unsur
hara didalamnya sudah terurai sehingga pengaruhnya dapat terlihat lansung pada
pertumbuhan dan produksi tanaman yang dihasilkan (Lingga dan Marsono, 2011)
Dosis pupuk organik cair yang tepat merupakan suatu besaraan yang
apabila dosis pupuk yang diberikan kurang dari kebutuhan hara tanaman, maka
hasil yang diperoleh pun tidak optimal karena jumlah unsur-unsur hara yang
dibutuhkan oleh tanaman tidak terpenuhi secara baik sehingga metabolisme dalam
tubuh tanaman tidak berlansung dengan baik. Begitu pula sebaliknya, jika dosis
pupuk organik cair melebihi batas toleransi tanaman maka pertumbuhan tanaman
akan terhambat sehingga hasil yang diperoleh pun tidak optimal. Hal ini
disebabkan oleh berlebihnya unsur hara yang diberikan dapat menyebabkan
keracuanan. Selain itu, sitem sistem penyerapan air dan unsur hara oleh akar
konsentrasi yang cukup tinggi antara tanah dan akar tanaman (Lestari, 2011).
berpotensi sebagai pupuk organik cair yang dapat memicu pertumbuhan tanaman
adalah gamal. Menurut Ibrahim, (2002) dalam Oviyanti, et al., (2016), bahwa dari
daun gamal diperleh sebesar 3,15% N, 0,22% P, 2,65% K, 1,35% Ca, dan 0,41%
Mg.
lebih tinggi sehingga sangat cocok jika diaplikasikan pada tanaman yang
sawi merupakan tanaman indikator yang mampu memberikan respons lebih baik
serta kebutuhan haranya dapat terpenuhi oleh bentuk dan keragaman hara pupuk
organik daun gamal tersebut. (Sunarjono, 2003 dalam jusuf et al., 2007).
Penelitian tentang pupuk organik cair daun gamal setelah dilakukan oleh
beberapa peneliti. Daun gamal mengandung unsu hara: 3,15% N, 0,22% P, 2,65%
K, 1,35% Ca, dan 0,41% Mg (Ibrahim 2002 dalam Oviyanti, et al., 2016)
pemeriab pupuk organik cair daun gamal secara umum memberikan pengaruh
yang signifikan terhadap pertumbuhan tanaman sawi. Pupuk organik cair daun
gamal dengan kosentrasi 120 mL-1 air memberikan pengaruh yang paling
optimum terhadap pertumbuhan tinggi, jumlah daun dan lebar daun tanaman sawi
pupuk organik cair daun gamal dengan kosentrasi 30% membrikan respon yang
paling besar dan berpengaruh terhadap pertumbuhan, jumlah daun, luas daun,
ml/liter air pup[uk organik cair dari asal daun gamal merupakan perlakuan terbaik
Pada perlakuan 200 ml/ polibag pemberian pupuk organik cair daun gamal
mampu memberikan pertumbuhan terbaik pada tinggi tanaman, jumlah daun, dan
2015).
Tanaman kubis bunga adalah jenis tanaman sayur yang umum diusahakan
oleh para petani dan merupakan salah satu sayuran yang digemari masyarakat
produksi kubis bunga rendah khususnya di Sulawesi Tenggara yaitu lahan yang
kurang subur dan petani belum menerapkan sistem budidaya yang baik dan benar.
Lahan yang kurang subur disebabkan oleh kandungan unsur hara rendah, pH (<5),
bahan organik rendah dan kadar air tanah yang rendah, sehingga menytebabkan
pertumbuhan tanaman kubis bunga tidak optimal, belum adanya input pupuk
budidaya yang baik yaitu dengan pemberian pupuk organik cair daun gamal
dengan cara disemprotke daun tanaman kubis bunga. Penggunaan daun gamal
sebagai pupuk organik cair merupakan cara yang efektif mengingat keberadaan
daun gamal cukup tersedia dan berpotensi sebagai pupuk organik cair daun gamal
mampu menyediakan kebutuhan hara yaitu kandungan nitrogen lebih tinggi yang