PENDAHULUAN
Tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L.) berasal dari daratan benua
tanaman liar dan disebar oleh burung (cabai burung) mempunyai nama ilmiah
chenese. Karena ukuran buahnya yang kecil, di Indonesia cabai ini dikenal dengan
Cabai rawit merupakan salah satu jenis sayuran penting yang bernilai
rawit juga mampu berproduksi didataran rendah maupun dataran tinggi dan relatif
nusantara, karena rasa pedasnya yang khas maka cabai banyak digunakan sebagai
cabai banyak diminati dan dicari oleh konsumen sehingga permintaan cabai di
pasaran meningkat.
sedangkan cabai rawit kering mengandung 1.000 SI. Sementara itu, cabai hijau
1
segar hanya mengandung 260vitamin A, cabai merah segar 470, dan cabai merah
Batanghari merupakan salah satu daerah yang sangat luas dengan berbagai
hasil sayuran, salah satunya adalah cabai rawit. Kecamatan Muara Bulian
mencapai 44.1 ton, sehingga produktifitasnya mencapai 4.9 ton /ha. Kecamatan
Maro Sebo Ulu dengan luas lahan produksi cabai rawit 11 hektar, menghasilkan
Maka dilihat dari segi luas lahan dan produktifitas budidaya tanaman cabai rawit
di Kecamatan Muara Bulian masih cukup rendah. (Badan Pusat Statistik Batang
varietas unggul, mengolah lahan dengan baik, mengatur jarak tanam, memberikan
pengairan yang baik sesuai kebutuhan tanaman, menggunakan pupuk yang tepat
cukup, baik secara makro maupun mikro, salah satu sumber unsur hara secara
makro dan mikro dapat diperoleh dengan penambahan pupuk organic padat atau
cair.
Pupuk organik bisa didapatkan dari berbagai jenis bahan, salah satunya
limbah tahu. Limbah tahu mengandung bahan-bahan organik berupa protein 60%,
karbohidrat 25% - 50%, dan lemak 10%, Menurut Kangsadyaputra (1986) dalam
2
Indahwati (2008), nilai gizi dalam 1 liter limbah cair tahu adalah protein 7, 1253
mg, pati 7 mg, Ca 0, 2247 mg, Fe 0, 0 024 mg, Na 1, 3535 mg, K 0, 5945 mg, dan
jika terurai oleh mikroba tanah akan melepaskan senyawa N yang akhirnya akan
diserap oleh akar tanaman (Asmoro, 2008), sehingga limbah tahu memiliki
Pupuk organik cair digunakan sebagai pupuk dasar tanaman yang memiliki
kandungan hara lengkap, pupuk organic cair dapat diserap langsung oleh daun
mahal sehingga lebih ekonomis, pupuk organic cair dapat membantu kapasitas
tukar kation (KTK) tanah, serta dapat meningkatkan ketersediaan unsur hara
(Anonim, 2017).
Amalia (2018) menyatakan bawah Pemberian perlakuan pupuk dari limbah cair
penyiraman air limbah tahu dengan konsentrasi 25% menghasilkan nilai terbaik
Penelitian Asmoro (2008), disimpulkan bahwa pemberian limbah cair tahu 20%
3
Berdasarkan uraian diatas penggunaan pupuk organic cair limbah tahu
tertentu. Perlu dilketahui melalui penelitian, apakah pupuk organic cair limbah
tahu berpengaruh terhadap pertumbuhan bibit cabai, dan berapa dosis yang
terbaik. Maka dari kesimpulan di atas saya tertarik melakukan penelitian dengan
DiPolybag.
2. Apakah ada dosis yang terbaik dari pemberian pupuk organik cair limbah tahu
1.3.Tujuan penelitian
2. Untuk mengetahui Dosis terbaik dari pemberian pupuk organik cair limbah
Penelitian ini berguna sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan studi
tingkat Strata-1 (S1) pada Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Graha Karya Muara
Bulian, serta hasil dari penelitian ini menjadi informasi dalam pemanfaatan
4
1.5. Hipotesis
1. Untuk mengetahui adanya pengaruh pupuk organik cair limbah tahu terhadap
2. Terdapat dosis tertentu yang terbaik dari pemberian pupuk organic cair
5
II. TINJAUAN PUSTAKA
tanaman cabai rawit termasuk yang berumur paling panjang, bias mencapai
Tanaman cabai mempunyai akar yang cukup rumit dan hanya terdiri
dariakar serabut saja, biasanya diakar terdapat bintil yang merupakan hasil
namun ada beberapa akar tumbuh ke arah bawah yang berfungsi sebagai akar
6
2.2.2. Batang (Caulis)
Batang tanaman cabai tegak dan mengandung kayu, kulit batangnya tipis
sampai agak tebal. Pada stadium tanaman muda kulit berwarna hijau, kemudian
berubah menjadi hijau kecoklatan. Batang tanaman berbentuk bulat, halus dan
2.2.3 Daun
Daun cabai umumnya berwarna hijau muda sampai hijau gelap, tergantung
pada varietasnya.Daun cabai yang ditopang oleh tangkai daun mempunyai tulang
menyirip.Bentuk umumnya bulat telur, lonjong dan oval dengan ujung meruncing,
2.2.3. Bunga
Bunga cabai berkelamin dua (hermaprodit), yaitu dalam satu bunga terdapat
kelamin jantan dan kelamin betina. Umur mulai berbunga 44-50 hst, bungacabai
tersusun atas tangkai bunga,dasar bunga, kelopak bunga, mahkota, alat kelamin
jantan dan kelamin betina,letak bunga mengantung dan biasa tumbuh pada ketiak
daun ada yang tunggal atau bergerombol dalam tandan, biasanya dalam satu
bunga akan gugur pada saat buah mulai terbentuk, kelopak bunga tertinggal dan
7
2.2.4. Buah
Buah cabai merupakan buah sejati tunggal, terdiri dari satu bunga dengan
satu bakal buah.Buah ini terdiri atas bagian tangkai buah, kelopak daun dan
buah.Bagian buah tersusun atas kulit buah berwarna hijau sampai merah, daging
buah dan biji, permukaan buah rata, licin dan yang telah masak berwarna merah
2.3.1 Tanah
m dpl).Tanaman cabai mempunyai adaptasi yang cukup luas. Tanah yang baik
untuk penanaman cabai adalah tanah yang kaya akan humusdangembur. Tanah
liat, aluvial dapat pula ditanami diikuti dengan pemberian pupuk organik, pasir
dan pengapuran yang cukup sehingga drainase dapat diperbaiki. Tanaman ini
tidak tahan terhadap tanah becek karena mudah terserang penyakit layu. Derajat
6,5(Soebroto, 1992).
2.3.2. Iklim
125 – 208 mm. Suhu udara dibawah 13 –150 C hasil buahnya kurang baik,
pertumbuhan tanaman akan terhambat, suhu tertinggi 320C, bila suhu melebihi
8
2.3.3. Kebutuhan Nutrisi
Nutrisitanamanadalahunsur-unsurkimiadansenyawa yang
diperlukanoleh tanaman.Agar
tanamandapattumbuhdenganbaikmakaperlumenambahdanmenjagakeseimbangan
unsur haradidalamtanah.Untukmenjagakeseimbangan
(N, P, K, S, Cadan Mg) dan unsur haramikro (Cl, Fe, Mn, Cu, Zn, B dan
Mo).Jikanutrisiatauunsur-
unsurharatersebutterpenuhimakapertumbuhantanamanakansangatbaik.
berbagai unsur hara yang dibutuhkan tanaman.Manfaat bahan organik secara fisik
kapasitas tukar kation, menurunkan fiksasi P dan sebagai reservoir unsur hara
sekunder dan unsur mikro. Secara biologi, merupakan sumber energi bagi
tersedianya air yang optimal sehingga memperlancar serapan hara tanaman serta
9
organik yang berasal dari sisa-sisa tanaman/hewan dan kotoran hewan yang
10
2.5. Peranan Pupuk Organik Cair Limbah Tahu
Pupuk organik dapat berasal dari limbah industri pabrik atau industri rumah
tangga,salah satu industri rumah tangga yakni industri tahu, Dalam proses
tahu dan kelebihan dari pupuk organik cair adalah dapat secara cepat mengatasi
defisiensi hara, tidak masalah dengan pencucian hara dan mampu menyediakan
hara secara cepat. Pupuk organik cair pada umumnya tidak merusak tanah dan
tanaman walaupun digunakan sesering mungkin. Selain itu pupuk cair juga
dikembangkan sebagai pupuk organik, (Rosallina, 2008). Limbah cair tahu dapat
dijadikan alternatif baru yang digunakan sebagai pupuk, didalam limbah tahu
11
III. METODE PENELITIAN
Penelitian di laksanakan di
kebunpercobaanSekolahTinggiIlmuPertanianGrahaKaryaMuaraBulian Kabupaten
Tanah, polibag ukuran (10cmx15cm), pupuk kandang kotoran ayam, Limbah cair
tahu, EM4, air kelapa, insektisida Curacron 50 EC, fungisida Dithane M-45.
Alat yang akan digunakan yaitu cangkul, mistar, spanduk, parang, paku,
Penelitiandilakukandenganmenggunakanrancanganacakkelompok(RAK)
12
P5= Dosis 250 ml/ plot
Dengan jumlah plot percobaan adalah 24 plot, dari hasil perkalian
perlakuan dengan ulangan (6x4), Setiap plot berisi 6 tanaman cabai, bibit cabai
sebanyak 28 tanaman. Jarak plot antar perlakuan 50 cm dan jarak plot antar
ulangan 50 cm, dengan setiap plot berukuran Lebar 50 cm dan panjang plot 75
cm. Sampel yang diambil dalamsetiap plot yaitu 2 bibit cabai Rawit secara acak,
Areal lahan dibersihkan dari tumbuhan liar atau gulma dan di ratakan untuk
berbeda, naungan dari timur ketinggiannya 2,5 meter, dan ketinggian naungan
Tanah yang digunakan dalam media tanam ini yaitu tanah topsoil dengan
dicampurkan dengan cara diaduk supaya tanah dan pupuk kandang kotoran ayam
13
3.4.3. Persiapan Benih
Benih yang disiapkan yaitu benih yang didapatkan dari toko pertanian resmi
cara merendam benih cabai rawit dengan air hangat kuku selama 30 menit, benih
yang dipilih adalah benih yang tidak tergenang. Selanjutnya bungkus benih dalam
telurayam bekas yang terbuat dari kertas atau kardus, dalam setiap penyemaian
dengan tanah tipis. Persemaian disimpan pada suhu kamar dengan menjaga
3.4.4. Penanaman
Penanaman Bibit cabai umur 10-14 hari yang telah tumbuh sepasang daun
dapat dipindahkan ke polibag. Bibit cabai dipilih yang baik yaitu pertumbuhannya
segar, warna daun hijau, tidak cacat atau terkena hama penyakit. Media tanam
berupa campuran tanah dan pupuk kandang kotoran ayam dengan perbandingan
agar sedikit padat dan bibit berdiri tegak. Bibit ditanam tepat di bagian tengah
polybag.
sesuai dosis perlakuan. Interval dan dosis pupuk organik cair limbah tahu di
berikan sesuai taraf perlakuan. Pemberian pupuk organik cair limbah tahu
14
dilakukan 10 hari setelah benih dipindahkan ke polybag, pemberian pupuk selanj
utnya pada saat benih berumur 20,30,40 HST (hari setelah tanam).
3.4.6. Penyiraman
Penyiraman dilakukan sampai dengan keadaan kapasitas lapang. Jika sedang turun
hujan tetap di lakukan penyiraman untuk memastikan air pada polibag tetap dalam
3.4.7. Penyulaman
3.4.8. Penyiangan
gulma yang ada pada polibag maupun yang diluar polibag. Penyiangan dilakukan
15
3.5. Variabel Yang Diamati
Tinggi tanaman diukur mulai dari pangkal batang sampai titik tumbuh
Pengukuran dimulai dari 10 HSS hingga tanaman berumur 50 hari dengan interval
setelah penanaman.Daun yang di hitung adalah daun yang telah terbuka sempurna
dari daun paling bawah sampai daun atas ( dengan satuan helai).
waktu pengukuran bibit di lakukan dari 10 HSS hingga umur 50 hari setelah
3.5.4.Berat Basah
tanaman yang terdiri dari akar,batang dan daun yang masih segar, pengukuran
bagian tanaman sampel menggunakan oven dengan suhu 80°C dengan waktu 1
16
3.5.6 Analisis Data
data dianalisis secara statistik dengan analisis ragam dan dilanjutkan dengan
17
DAFTAR PUSTAKA
Asmoro, Y., Suranto., Sutoyo. 2008. Pemanfaatan Limbah Cair Tahu untuk
Peningkatan Hasil Tanaman Petsai (Brassica chinensis). Jurnal
Biologi. 5 (2). Hal: 2
Alex S. 2013. Sukses mengolah Sampah Organik Menjadi Pupuk Organik.Pustaka
Baru Press.Yogyakarta.
Arifin, I., 2010, Pengaruh Cara Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Cabai
Rawit (Capsicum Frutencens L Var. Cengek), Skripsi, Universitas
Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang
Angga P. 2020,Perbandingan Kandungan Hara Limbah Tahu Dan Limbah Tahu
Plus Buah Maja Sebagai Pupuk Organik Cair (POC)
JurnalUniversitas Riau
Badan Pusat Statistik Kabupaten Batang Hari, 2018. Produksi tanaman sayuran
menurut kecamatan dan jenis sayuran.
Hadisuwito S. 2007.Membuat Pupuk Kompos Cair.Agro Media Pustaka. Jakarta.
Haryoto, Drs. 2009. Bertanam Cabai Rawit Dalam Pot. Yogyakarta: Kanisius.
Indahwati.2008. Pengaruh Pemberian Limbah Cair Tahu terhadap Pertumbuhan
Vegetatif Cabai Merah (Capsicum Annuum.L) Secara Hidroponik
dengan Metode Kultur Serabut Kelapa.Skripsi . Malang: Program
Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan Matematika Dan Ilmu
18
Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah
19
Wiryanta, W. T. Bernardinus. 2005. Bertanam Cabai Pada Musim Hujan.
Agromedia Pustaka. Jakarta. 79 hal.
20
21
Lampiran2. Denah Penelitian di Lapangan (Rancangan Acak Kelompok)
6,50 m
100 cm UU
100 cm 50 cm
P0 P2 P4 P1
50 cm
P2 P0 P5 P3
P4 P1 P0 P2
7,50 m
P1 P4 P2 P5
P3 P5 P3 P0
P5 P3 P1 P4
I II III IV
Keterangan :
Kelompok : I, II,IIIdan IV
Jarak Antar Kelompok : 50 cm
Jarak Antar Perlakuan : 50 cm
Jumlah Petakan : 24 petak
Populasi Tanaman : 24 x 6 = 144 Tanaman
Luas areal percobaan : 6,50 x 7,50 = 48.75 m²
22
Lampiran 3. Tata Letak Polybag Tanaman dalam Plot Percobaan
75 cm
50 cm
Keterangan :
Jarak antara polybag : 15 cm
Jumlah didalam plot : 6 tanaman
Ukuran Petak plot : 75 cm X 50 cm
Jumlah tanaman sampel : 2 tanaman
23
Lampiran 4 : Cara Pembuatan Pupuk Organik Cair Limbah Tahu.
- Siapkan alat dan bahan yang di butuhkan untuk pembuatan pupuk POC
Bahan :limbah tahu, antara lain: 12 liter limbah cair tahu, 6 liter air
kelapa, 360 ml EM4.
Alat yang digunakan yaitu ember plastik, 5 botol plastik, 1 buah sprayer
berukuran 1 liter, kamera ponsel, pena, kertas, dan Lakban plastic
transparan.
- Bahan yang sudah lengkap lalu di masukan kedalam tong/ember sesuai
takaran yang disiapkan, masukkan bahan baku limbah tahu sebanyak 12 liter,
air kelapa sebanyak 6 liter dan ditambahakan EM4 sebanyak 360 ml.
- Jika semua sudah tercampur lakukan pegadukan supaya merata, tutup rapat
tong fermentasi.
- Lakukan pengecekan selama fermentasi dan jagan lupa di aduk 3 hari sekali,.
- Lamanya waktu fermentasi ini 10-14 hari, dan akan siap digunakan apabila
telah memenuhi ciri-ciri sebagai berikut: aroma yang tidak terlalu tajam dan
berwarna kuning kecoklatan.
Sumber :
Wakhida Adkk,2018.Perbandingan Pemberian Variasi Konsentrasi Pupuk dari
Limbah Cair Tahu Terhadap Pertumbuhan Tanaman Cabai Rawit
(Capsicum frutescens L.). Prodi Pendidikan Biologi, Fakultas Sains
dan Teknologi, UIN Walisongo Semarang.
Revisi
Denah plot.-ukuran lahan& jarak
24