PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
masyarakat Indonesia akan rasa pedas dari suatu masakan. Cabai merah juga
memberikan warna dan rasa yang dapat membangkitkan selera makan, banyak
Cabe merah merupakan komoditi yang sangat penting, hal ini disebabkan
banyaknya manfaat yang dapat dipergunakan untuk berbagai keperluan, baik yang
berhubungan dengan kegiatan rumah tangga maupun untuk keperluan lain seperti
untuk bahan ramuan obat tradisional, bahan makanan dan minuman serta bahan
Berdasarkan hal itu, maka usaha peningkatan produksi cabe dapat dilakukan
dengan cara perbaikan teknik budidaya yang meliputi pemupukan, salah satunya
dengan pupuk organik dan penggunaan varietas cabe yang digunakan (Rukmana,
1994).
di antaranya dalam hal kecepatan penyerapan unsur hara dari pupuk organik yang
susunan unsur hara yang dikandung dalam pupuk organik lebih lengkap
dalam konsentrasi rendah, tepat sasaran dan tepat waktu, lebih praktis dan
pupuk buatan hingga 25% (Jamilah, Ediwirman, & Ernita,2015). Pupuk cair yang
digunakan dan telah diuji pada berbagai kondisi dan waktu. Pupuk tersebut dibuat
Tanaman ini mengandung bahan alkaloid atau anti oksidan bisa dijadikan sebagai
usaha tani yang cukup tinggi (Prawiradiputra, 2007). Di sisi lain tanaman
C.odorata mengandung unsur hara N dan K yang cukup tinggi hingga melebihi
sangat ditentukan oleh jenis tanaman, lokasi dan waktu, akan tetapi POC CP juga
telah dibuktikan memberikan efek yang tidak kalah dibandingkan pupuk cair
komersial seperti K-Getz, TNT dan NASA (Jamilah, Fadhila, & Mulyani, 2017);
(Jamilah, 2017). Pada penelitian sebelumnya yang telah dibuktikan oleh (Jamilah
et al., 2015); (Jamilah & Juniarti,2017) bahwa hasil padi meningkat setelah
aplikasi POC CP hingga 200 ml L -1setiap 2 minggu sekali hingga tanaman padi
malai, gabah hampa, jumlah gabah per malai, bobot 1000 biji, bobot gabah kering
giling hingga indeks panen. Semakin tinggi konsentrasi POC CP, maka semakin
panjang malai yang terbentuk. Hal ini disebabkan bahwa nutrisi yang berasal dari
ditentukan oleh ketersediaan hara yang cukup pada tanaman tersebut. Semakin
kurang hara yang mampu diserap oleh tanaman, maka semakin kurang pati yang
bisa diisi dalam bulir gabah padi, jumlah gabah tersebut secara umum sangat
ditentukan oleh genetis tanaman. Tanaman padi Kabir memiliki jumlah gabah
tergolong tinggi dibandingkan jenis padi lainnya seperti Cisokan, Pandan Wangi,
dan senyawa lainnya. Selain unsur N, kandungan Phosfor (P) pada tanah menjadi
dan Rujiter (2004) unsur P berperan penting dalam transfer energi dalam sel
tanaman dan dapat juga meningkatkan efisiensi fungsi dan penggunaan unsur N.
tahun 1772, nitrogen terdapat di semua organisme hidup, ini adalah elemen
konstituen asam amino, protein, dan asam nukleat (DNA dan RNA), ini terletak
banyak organisme).
yang sangat besar. Hal ini perlu diketahui dan terus disebar luaskan kepada petani,
penyuluh, dan stakeholder pertanian lainnya. Agens hayati yang akan kita bahas
saat ini adalah jamur Trichoderma. Potensi jamur Trichoderma sp sebagai jamur
menjadikan jamur tersebut semakin luas digunakan oleh petani dalam usaha
bahwa tingkat kesadaran petani akan arti penting perlindungan preventif perlahan
5
dan Rigidoporus lignosus ( penyebab penyakit Jamur akar putih pada tanaman
Namun demikian masih belum diketahui apakah efek tersebut sama terhadap
tanaman cabe merah, oleh sebab itu dilaksanakan percobaan dengan judul Potensi POC
Unitas Super Yang Diperkaya Dengan Nitrogen dan Mikroorganisme Untuk Tanaman
B. Tujuan Penelitian
C. Hipotesis
Takaran yang tepat dari POC Unitas Super yang diperkaya nitrogen dan
TINJAUAN PUSTAKA
Tanaman cabe merah (Capsicum annum L.) merupakan salah satu jenis
sayuran buah yang sudah sangat dikenal oleh masyarakat. Rasa buahnya
memberikan kesegaran pada tubuh dengan cita rasa pedas. Cabai merupakan
berbentuk perdu. Klasifikasi tanaman cabai merah menurut Tindall (1983) adalah
L.
Akar cabe juga merupakan akar tunggang, akar cabe dapat dilihat dengan
jelas mana pangkal dan ujung akarnya, dan pada akar cabe dapat terlihat jelas juga
batang akar, cabang akar dan serabut akar. Sistem akar pada cabe adalah sistem
akar tunggang, merupakan tipe akar tunggang berbentuk benang (Jumani, 2008).
dari sel-sel epidermis akar. Adanya rambut-rambut akar akan memperluas daerah
penyerapan air dan mineral. Rambut-rambut akar hanya tumbuh dekat ujung akar
dan umumnya relative pendek. Bila akar tumbuh memanjang ke dalam tanah
maka pada ujung akar yang lebih muda akan terbentuk rambut-rambut akar yang
baru, sedangkan rambut akar yang lebih tua akan hancur atau mati (Sunarjono,
1992).
7
perlengkapan alat kelamin jantan dan betina. Bunga tersusun atas tangkai bunga,
dasar bunga, kelopak bunga, mahkota bunga, alat kelamin jantan dan alat kelamin
betina, karena itu sering disebut bunga sempurna. Letak bunga melengking
panjang bunga 1-1,5 cm dan diameter 2 cm, panjang tangkai bunga 1-2 cm
mahkota bunga berwarna putih dan memiliki enam kelopak bunga. Kepala putik
berwarna kuning-hijau. Benang sari terdiri atas tangkai sari berwarna putih,
panjang 0,5 cm. Kepala sari yang masak berwarna biru hingga ungu gelap.
Benang sari berjumlah enam buah dan bakal buah hanya ada satu tiap bunga
Bagian luar batang berbentuk persegi empat hingga bulat, dengan posisi
cenderung tegak, dan becabang banyak. Batang tanaman pada saat muda berwarna
kehijauan sampai keunguan, dengan ruas berwarna hijau atau ungu bergantung
pada varietasnya, dan mudah patah. Batang dan percabangan cabe bebentuk
(Sumaryono, 1992).
Buah cabe berbentuk bulat panjang dan runcing ujungnya. Saat muda
berwarna hijau, setelah itu berubah menjadi merah. Daging buah umumnya
renyah, kadang-kadang lunak pada jenis tertentu, rasanya manis dan agak pedas.
Tanaman cabe memiliki bentuk buah yang bervariasi sesuai dengan varietasnya.
Letak buah cabe besar umumnya bergantung, sedang cabe kecil tegak. Bentuk biji
cabe adalah kecil, bulat pipih seperti ginjal, dengan warnanya yang kuning
kecoklatan. Berat 1.000 buah biji cabai berkisar anatara 3-6 gram, proses penuaan
8
buah berlangsung antara 50-60 hari sejak bunga mekar. Sedangkan tanaman cabe
mulai berbunga pada umur 60-75 hari setelah disemaikan (Agung, 2007).
Tanah merupakan tempat tumbuh tanaman, oleh karena itu tanah harus
subur dan kaya bahan organik agar tanaman tumbuh dengan baik. Tanaman cabe
lebih sesuai ditanam pada jenis tanah andosol yang kaya akan bahan organik, akan
tetapi untuk jenis paprika justru lebih cocok ditanam pada jenis tanah latosol dan
regosol. Tanah yang mempunyai kisaran pH yang ideal adalah 5,5-6,8. Karena pH
dibawah 5,5 atau diatas 6,8 hanya akan menghasilkan produksi yang sedikit
(Setiadi, 2008). Cabe dapat ditanam pada dataran rendah hingga daerah ketinggian
serta pemilihan benih yang adaptif terhadap lingkungan dataran tinggi (Harpenas
Tanah yang paling sesuai untuk tanaman cabe merah (terutama cabai
hibrida) adalah tanah yang bertekstur remah, gembur tidak terlalu liat, dan tidak
terlalu boros serta kaya bahan organik. Tanah yang terlalu liat kurang baik karena
sulit diolah, drainasenya jelek, pernafasan akar tanaman dapat terganggu dan
dapat menyulitkan akar dalam mengadopsi unsur hara. Tanah yang terlalu
boros/banyak pasir juga kurang baik, karena mudah tercucinya pupuk oleh air.
Penambahan pupuk kandang 20-25 ton/ha dapat memperbaiki tanah terlalu liat
Tanah yang mengandung unsur hara yang optimum serta terbebas dari
unsur-unsur toksik bisa dikatakan mempunyai kesuburan kimia, tetapi bukan itu
saja kesuburan fisik yang meliputi keadaan air, oksigen, suhu tanah, dan ukuran
pori tanah harus selalu seimbang dan optimum sehingga menjadikan keadaan
tingkatan pH, cendawan penyebab layu Fusarium dan cendawan penyebab rebah
kecambah seperti Rhizoctoma sp, Phythium sp. berkembang baik pada tanah-
tanah asam. Cendawan yang hidup pada pH>5,5 kehidupannya bersaing dengan
dilakukan dengan penambahan kapur pertanian pada pH rendah dan belerang (S)
pada pH tinggi.
tanaman, air berperan dalam proses fotosintesis dan proses respirasi (pernafasan).
Kekurangan air akan menyebabkan tanaman kurus, kerdil, layu dan akhirnya mati.
Air yang diperlukan tanaman cabe berasal dari mata air atau sumber air yang
bersih yang membawa mineral atau unsur hara yang dibutuhkan tanaman, bukan
air yang berasal dari suatu daerah penanaman cabe yang terserang penyakit,
karena air ini dapat menyebabkan tanaman cabe yang sehat akan segera tertular,
dan bukan air yang berasal dari limbah pabrik yang berbahaya bagi tanaman cabe.
10
Faktor iklim yang penting dalam usaha budidaya cabe merah adalah angin,
curah hujan, cahaya matahari, suhu dan kelembaban. Angin sepoi-sepoi akan
membawa uap air dan melindungi tanaman dari terik matahari sehingga
penguapan yang berlebihan akan berkurang. Selain lebah, angin juga berperan
penting sebagai perantara penyerbukan, namun angin yang kencang justru akan
Kelembaban relatif yang diperlukan 80% dan sirkulasi udara yang lancar.
Hujan yang terlalu keras akan mengakibatkan bunga tidak terserbuki dan banyak
lama.
11
kecil di bandingkan dengan cabe besar, ujungnya lancip cenderung runcing. Kulit
buahnya tidak mulus melainkan bergelombang atau keriting. Kulit buahnya relatif
tipis. Cabe merah keriting sering di jadikan bumbu masak dan komoditas tanaman
yang penting dalam hal kenaikan pendapatan petani, memiliki peluang eksport.
Bibit cabe merah yang dibudidayakan petani ada dua macam hibrida dan non
hibrida.
Masyarakat kita sudah sangat akrab dengan jenis cabe merah dengan
ukuran besar. Cabe ini juga sering disebut cabe merah hibrida. Cabe dengan
warna merah saat sudah tua dan berwarna hijau saat masih muda ini biasa dipakai
sebagai bahan masakan dan sambal. Secara umum karakteristik cabe merah
dataran rendah sampai tinggi: 2) Daya adaptasi tinggi di segala musim; 3) Warna
buah merah menyala; 4) Bentuk dan ukuran sangat menarik (keriting dan lurus);
5) Panjang buah 15-18 cm berdiameter 1 cm; 6) Bobot buah per buah 3 – 4 gram;
dipanen pada umur 100 – 120 HST; 10). Potensi hasil panen 19 – 21 ton/Ha
12
Produksi pangan dunia ditentukan oleh sumbangan unsur hara yang di dapat dari
tanah dan pupuk-pupuk yang ditambahkan ke dalam tanah. Saat ini, hal tersebut
berkembang dengan baik. Banyak petani memilih menggunakan pupuk kimia dengan
cair. Banyak petani yang enggan menggunakan pupuk organik cair karena
mengandung berbagai jenis unsur hara yang jauh lebih lengkap dibandingkan
pada pupuk kimia. Meskipun mengandung berbagai unsur yang dalam kadar yang
lebih kecil dibandingkan kadar yang terkandung pada pupuk kimia, namun
kandungan alami pada pupuk organik cair sesuai dengan karakteristik tanah
sehingga tanah dan tanaman dapat menyerap nutrisi dengan lebih mudah
13
cair. Banyak petani yang enggan menggunakan pupuk organik cair karena
mengandung berbagai jenis unsur hara yang jauh lebih lengkap dibandingkan
pada pupuk kimia. Meskipun mengandung berbagai unsur yang dalam kadar yang
lebih kecil dibandingkan kadar yang terkandung pada pupuk kimia, namun
kandungan alami pada pupuk organik cair sesuai dengan karakteristik tanah
sehingga tanah dan tanaman dapat menyerap nutrisi dengan lebih mudah.
mineral, juga zat-zat esensial yang dibutuhkan tanah dan tanaman, serta hormon
pertumbuhan tanaman. Tidak hanya itu, pupuk organik terutama pupuk organik
cair akan secara lebih baik merangsang pertumbuhan tanaman dan dapat secara
efektif meningkatkan kapasitas tukar kation pada tanah, bila dibandingkan dengan
Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup,
seperti pelapukan sisa -sisa tanaman, hewan, dan manusia. Pupuk organik dapat
berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia,
kadar haranya. Sumber bahan organik dapat berupa kompos, pupuk hijau, pupuk
kandang, sisa panen (jerami, brangkasan, tongkol jagung, bagas tebu, dan sabut
14
kelapa), limbah ternak, limbah industri yang menggunakan bahan pertanian, dan
Pupuk Cair Organik adalah zat penyubur tanaman yang berasal dari bahan-
bahan organik dan berwujud cair. Pupuk cair merupakan salah satu jenis proses
fermentasi. Secara garis besar produk fermentasi dibedakan atas produk pangan,
kesehatan, energi dan lingkungan. Contoh produk makanan adalah keju, tape,
kecap, tempe, oncom dan sebagainya. Produk kesehatan yang paling dominan
adalah produksi antibiotika, vitamin dan alkohol. Dalam bidang energi misalnya
Pupuk Cair Organik (POC) Unitas Super terbuat dari C.odorata, sabut
berkembang dengan cepat, gulma ini mampu tumbuh di lahan marginal dan
miskin air (Jamilah, 2005). POC Unitas telah diaplikasikan didaerah Alahan
dan juga ke provinsi tetangga Kerinci telah diaplikasikan pada tanaman jagung,
cabai rawit, cabe merah, bawang, stroberi, sayur-sayuran bahkan tanaman sawit
makro dan mikronya sangat lengkap sesuai dengan kebutuhan tanaman. Selain itu
15
juga memiliki zat pengatur tumbuh yang mampu merangsang perkembangan akar
Pupuk urea sebagai sumber pupuk unsur nitrogen, peran dan fungsi unsur
nitrogen (N) pada tanaman adalah salah satu unsur yamg sangat penting. Nitrogen
yang tersedia didalam tanah tidak dapat langsung digunakan oleh tanaman,
banyak proses yang harus dilewati dahulu. Pada kondisi tanah yang imobilitanya
rendah, N yang ditambahkan akan beraksi dahulu dengan pH tanah yang sangat
mempengaruhi proses N. Dalam proses ini juga terjadi proses denitrifikasi yang
mana proses ini juga sangat tergantung dari mikroba tanah yag secara umum lebih
menyukai senyawa dalam bentuk ion ammonium dari pada ion dalam bentuk
yang sangat besar. Hal ini perlu diketahui dan terus disebar luaskan kepada petani,
penyuluh, dan stakeholder pertanian lainnya. Agens hayati yang akan kita bahas
16
sedini mungkin membuktikan bahwa tingkat kesadaran petani akan arti penting
dan Rigidoporus lignosus (penyebab penyakit Jamur akar putih pada tanaman
kedalaman akar (lebih dalam di bawah permukaan tanah). Akar yang lebih dalam
Kelurahan Koto Panjang Ikur Koto Kecamatan Koto Tangah Kota Padang dengan
mulai dari bulan November 2017 sampai akhir bulan Februari 2018. Dengan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih cabe Varietas F1
Djitu Hibrida cap Bunga Matahari (cabe merah keriting), pupuk kandang,
tricoderma, mulsa plastik hitam perak, pupuk organik cair (POC Unitas Super)
dan air. Sedangkan alat yang digunakan adalah cangkul, parang, garu, gunting,
ajir, timbangan analitik gembor, handsprayer, tali plastik, papan label, meteran,
C. Rancangan
+ 4 g urea dengan taraf konsentrasi POC Unitas Super sebagai berikut: 0 ml/l
(PO); 20 ml/l (P1); 40 ml/ (P2); 60 ml/l (P3); 80 ml/l (P4); 100 ml/l (P5). Masing-
19
D. Pelaksanaan
1. Persiapan Lahan
dan sampah yang mengganggu, kemudian tanah dicangkul rata dan petak
2. Persemaian Benih :
Media persemaian terbuat dari gelas air mineral bekas diisi dengan
campuran pupuk kandang sapi dan tanah yang telah diayak dengan perbandingan
3. Pemupukan dasar
Setiap petakan diberi pupuk dasar berupa pupuk kandang, dengan dosis 20
ton/ha setara 6 kg/petak. Pupuk dicampur merata dengan tanah dan dibiarkan
selama dua mingggu, agar pupuk menyatu dengan tanah dan tersedianya unsur
Bedengan yang sudah diolah kemudian ditutup dengan mulsa plastik hitam
perak (MPHP). Warna perak dari mulsa diletakkan dibagian atas dan warna hitam
20
dilakukan pada siang hari – sore hari agar plastik tersebut memanjang (memuai)
dibuat dan diberi pupuk dasar yaitu trichokompos (pupuk kandang), kemudian
disiram dengan air secukupnya. Cara pemasangan mulsa yaitu dengan menarik
kemudian dikuatkan dengan jepitan yang terbuat dari bilah bambu yang berbentuk
“V”, yang ditancapkan di setiap sisi bedengan, kemudian mulsa tersebut ditarik ke
bagian sisi kanan bedengan hingga tampak rata menutupi seluruh permukaan
panas. Pemindahan bibit tanaman dilakukan lima hari atau seminggu kemudian.
ditengah bagian depan petak plot percobaan, ajir dipasang didekat tanaman
sampel percobaan.
6. Penanaman
minggu atau tingginya mencapai 10-15 cm. Bibit cabe yang ditanam adalah bibit
yang baik, yaitu pertumbuhannya tegar, warna daun hijau, tidak cacat/terkena
lahan diupayakan membawa tanah disekitar bibit tanam cabe. Hal tersebut untuk
21
mencegah kerusakan akar yang dapat menyebabkan stress dan layu pada tanaman.
Jarak tanam 50 cm dalam barisan dan 60 cm antar barisan. Bibit cabe siap ditanam
pada lubang tanam yang tersedia dan segera disiram sampai cukup basah.
Penanaman dilakukan pada sore hari agar panas matahari tidak membuat layu dan
setelah tanam (HST), selanjutnya pemberian POC Unitas Super dilakukan 2 (dua)
dicampur dengan air. Penyemprotan dilakukan pada pagi hari sebelum pukul
09.00 Wib karena pada pagi hari stomata daun membuka. Penyemprotan
8. Pemeliharaan Tanaman
a. Penyulaman
tanam ke lapangan
b. Pemupukan
pada umur 3 minggu dan umur 9 minggu, dengan dosis SP 36 1,5 g/batang, KCL
c. Perempelan (Pemangkasan)
memperbaiki kwalitas produksi. Bagian yang dirempel yaitu tunas samping, yang
dilakukan 2-3 kali sampai terbentuk percabangan utama yang ditandai dengan
d. Penyiraman
vital bagi tanaman cabe. Penyiraman yang paling banyak (2 hari sekali) yaitu,
pada fase vegetatif < 40 HST (hari setelah tanam). Penyiram dilakukan
e. Pengendalian OPT
hama dan penyakit pada tanaman cabe merah tersebut, hama-hama pengisap
seperti kutu daun, trips, dan kutu kebul dikendalikan dengan menggunakan roma
f. Penyiangan
tanam hingga masa panen.. Gulma merupakan menjadi pesaing tanaman cabe
untuk mendapatkan unsur hara, air, maupun sinar matahari. Kalau tidak dilakukan
9. Panen
Panen tanaman cabe dapat dilakukan pada umur 80-90 hari setelah
70%. Pemanenan dilakukan dengan cara dipetik secara hati-hati beserta tangkai
buahnya dan dilakukan pada saat cuaca cerah. Setelah panen pertama, setiap 3-4
hari sekali dilanjutkan dengan panen rutin sampai 2 kali periode pembungaan.
setelah pindah ke lapangan sampai akhir fase vegetatif dengan interval umur
pengamatan satu minggu. Pengukuran tinggi tanaman dimulai dari leher akar
sampai ujung titik tumbuh tertinggi dari tanaman sampel dengan satuan cm.
Umur berbunga tanaman cabe dihitung pada saat bunga pertama kali sejak
muncul pada tanaman sampel dengan satuan yang digunakan adalah hari.
Panen tanaman cabe dihitung pada saat panen pertama kali dilakukan pada
Jumlah buah per tanaman dihitung berdasarkan jumlah buah yang dihasilkan
pada tanaman sampel yang diperoleh pada setiap kali panen dan dijumlahkan pada
akhir penelitian. Jumlah buah per tanaman dinyatakan dalan satuan buah.
Panjang buah yang dipanen diukur mulai pangkal buah hingga ujung buah
Diameter tujuk dilakukan dengan cara memasang ajir ditepi ujung daun
tanaman cabe merah pada arah yang berlawan, dan diukur jarak ajir yang
Bobot buah per tanaman dihitung dengan cara menimbang bobot buah yang
dihasilkan pada tanaman sampel setiap kali panen dan dijumlahkan pada akhir
Hasil plot dihitung berdasarkan hasil plot dalam satu plot penelitian, hasil
Hasil tanaman cabe per hektar dihitung dengan tujuan untuk mengetahui
potensi hasil tanaman cabai dengan luasan 1 hektar. Hasil tanaman per hektar
1 ha
25
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
F. Analisis Data
lengkap (RAL), apabila F hitungan nyata maka dilanjutkan dengan Ducan’s Multi
Ulangan
Perlakuan Total Rata-rata
1 2 3 4 5
Total Y1 Y2 Y3 Y4 Y4 … …
Perhitungan adalah:
FK = Faktor Koreksi
(total )
=
nxt
JKP
KTP =
t−1
JKG
KTG =
T ( n−1)
KTP
Menghitung F hitung =
KTG
KtG
perlakuan
28
Jika pada uji F terdapat hasil yang tidak berbeda nyata maka tidak dilanjutkan
dengan uji DMRT. Tetapi apabila pada uji terdapat hasil yang berbeda nyata atau
P 2 3 4 5 6 7 8
Nilai Jarak
R (p,V,α)/ SSR
P 2 3 4 5 6 7 8
Nilai Jarak
R (p,V,α)/ SSR
Nilai DMRT
5% LSR
Perlakuan Rata-rata
Y Ў
Y Ў
Y Ў
Y Ў
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat
dengan judul “Potensi POC Unitas Super yang diperkaya dengan nitrogen dan
Proposal penelitian ini dibuat sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan
terima kasih kepada Ibu Dr.Ir.Jamilah,MP selaku Pembimbing I dan Ibu Dr.Milda
proposal ini dapat tersusun, serta keluarga yang selalu memberikan support,
semangat, juga pada teman teman seperjuangan yang selalu memberi masukan.
Penulis menyadari bahwa sebagai mahasiswa dan manusia biasa yang tak
luput dari kekurangan dan kesalahan, untuk itu penulis dengan senang hati
Penulis
32
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI…………………………………………………………. ii
BAB I. PENDAHULUAN
C. Hipotesis ……………………………………................... 5
LAMPIRAN ........................................................................................
33
BESAR DAN LEBAT
Cabai keriting (Capsium Annum var longum) merupakan salah satu jenis cabai yang
cukup favorit di kalangan masyarakat. Buahnya berbentuk panjang, keriting dan ramping.
Rasa dari cabai ini sangat pedas dibandingkan dengan cabai merah besar. Maka tak
heran jika banyak masyarakat yang mencarinya. Pontesi pasar cabai keritingdapat
34
dibilang tinggi dari kalangan rumah tangga maupun industri. Cabai keriting juga bisa
ditemui dalam bentuk olahan yang beraneka ragam ada yang dalam bentuk kering (cabai
kering), cabai bubuk, cabai tumbuk, saos, dsb. Jenis cabai keriting banyak dipilih
karena teksturnya yang padat, rasa lebih pedas, dan memiliki daya simpan yang baik.
Cabai keriting sangat disukai masyarakat terutama untuk dijadikan bahan bumbu
masakan.Cabai keriting dapat memberikan rasa pedas dan warna cerah yang
menarik pada masakan. Di kalangan rumah tangga, cabai ini cukup populer dan
kalangan industri, cabai keriting biasa diolah menjadi produk yang bernilai jual
keriting sangat mudah ditemui di pasaran dalam berbagai kemasan seperti produk
bubuk cabai, saos cabai, bumbu intans, mie intans, sambal kemasan, dll.
masih menjadi andalan petani hingga saat ini karena prospek pasarnya yang terus
dengan baik di dataran rendah maupun tinggi dengan intensitas cahaya yang
terhadap curah hujan dan kelembaban yang tinggi.Curah hujan dan kelembaban
yang tinggi dapat mengakibatkan berbagai masalah dan bahkan bisa berakibat
meresahkan petani. Jika kondisi seperti itu tidak segara diatasi kemungkinan besar
kali pada umur 3-4 bulan.Dalam satu kali periode, cabai keriting mempunyai
berproduksi hingga umur 8-9 bulan dengan puncak produktif terjadi pada umur 6
bulan.
Pasar cabai keriting saat ini semakin ramai dan dipadati konsumen.Ramainya
pasar cabai keriting tidak hanya terjadi di tingkat konsumen saja tetapi juga dari
Djitu.Cabai keriting F1 Djitu merupakan jenis cabai hibrida produksi dari CV.
sebagai berikut:
1.Tanaman cabai Djitu cocok ditanam di dataran rendah sampai dataran tinggi
2.Bentuk cabai Djitu keriting dan ramping dengan ukuran buah panjang 17 cm
36
4.Buah cabai Djitu berwarna merah tua, buah keras, lentur dan rasa yang pedas
5.Cabai Djitu tahan untuk pengangkutan jarak jauh dan tidak mudah patah
Selain karakteristik tersebut, ada beberapa keuntungan yang akan didapat dengan
menggunakan benih cabai Djitu antara lain cabai Djitu memiliki buah yang
besar dan lebat. Ukuran buah sekitar 17-20 cm. Meskipun tanaman dipanen secara
hasilnya tinggi. Inilah yang menjadi kelebihan utama dari cabai ini karena buah
memiliki buah besar dan lebat, cabai Djitu juga memiliki umur panen yang
Namun, perlu diingat, setiap petani harus memperhatikan teknik dan cara
budidaya cabai yang tepat untuk mendapatkan hasil keuntungan tersebut. Jadi,
jangan sampai tanaman cabai yang kita tanam luput dari pengawasan. Pastikan
cek tanaman secara berkala agar terhindar dari bahaya yang mengancam terutama
37
dari serangan hama penyakit sehingga hal ini bertujuan untuk meminimalisir
Demikian pembahasan singkat kali tentang cabai Djitu beserta potensi dan
dan lebat dari Cap Bunga Matahari cocok menjadi salah satu pilihan tanaman
POS, JNE, TIKI, KI8, Indah Cargo, Rosalia, dll.Kami juga melanyani konsultasi
LMGA AGRO di CP Bpk. Budi telp.082 141 747 141 atau SMS/WA 0812 5222
117.
38