ABSTRAK
Bandotan mengandung senyawa alelopati yang dapat
menghambat pertumbuhan tanaman lain. Penelitian ini
bertujuan untuk menentukan konsentrasi optimum alelopat
Penulis koresponden
pada ekstrak daun bandotan yang dapat menghambat
Putri Windartianto, pertumbuhan tanaman cabai dan terong. Parameter yang dikaji
Pendidikan Biologi, FKIP pada studi ini adalah tinggi tanaman, lebar daun, serta panjang
Universitas Muhammadiyah akar. Data tinggi tanaman dan lebar daun dianalisis
Malang
menggunakan analisis kovarian (ANAKOVA), sedangkan data
Email:
panjang akar dianalisis menggunakan analisis varian (ANAVA)
pwindartianto@gmail.com pada level signifikansi 5%. Uji lanjut yang digunakan adalah uji
beda nyata terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukkan
Kata kunci: bahwa pada tanaman cabai konsentrasi 0% mengalami
Bandotan pertumbuhan tinggi paling sedikit sedangkan pada tanaman
Cabai terong terjadi pada konsentrasi 100%. Pertumbuhan tinggi
Pertumbuhan tanaman tanaman yang mengalami pertambahan secara signifikan
Terong adalah dengan konsentrasi 50% pada tanaman cabai dan
tanaman terong. Lebar daun pada tanaman cabai dan terong
yang mengalami pertambahan lebar paling sedikit adalah pada
konsentrasi 75%.
Copyright © 2018 Universitas Muhammadiyah Malang
93
Windartianto, dkk. / Seminar Nasional IV 2018 Hal. 93-100
mengandung berbagai nutrisi penting salah satu usaha yang sering dipilih oleh
dengan kadar yang tinggi. Berbagai para petani, namun ketersediaan dan
nutrisi tersebut, berupa beberapa zat harga cabai sering kali mengalami
antioksidan, protein, dan gula (Dias, fluktuasi tajam (Barus, 2006; Palar,
2012; Kandoliya, Bajaniya, Bhadja, Pangemanan, & Tangkere, 2016). Salah
Bodar, & Golakiya, 2015; Niño-medina et satu faktor yang menyebabkan fluktuasi
al., 2014). Terong juga mengandung produksi terong dan cabai adalah
hidrat arang, vitamin A, vitamin B, dan kurangnya pengelolaan lingkungan
vitamin C (Muldiana & Rosdiana, 2017). tumbuh. Kondisi tersebut dapat
Terong juga memiliki khasiat dalam menyebabkan adanya serangan dari
mencegah hipertensi karena kandungan organisme pengganggu tanaman. Salah
kaliumnya yang tinggi dengan natrium satu organisme pengganggu tanaman
yang rendah (Safei, Rahmi, & Jannah, yang dapat menurunkan produksi
2014). tanaman yaitu gulma. Banyak spesies
Selain terong, cabai merah gulma yang dapat menimbulkan
(Capsicum annum L.) merupakan salah kerugian dalam budidaya tanaman.
satu jenis tanaman yang juga memiliki Salah satu diantaranya yaitu gulma
kandungan gizi yang tinggi (De Lourdes bandotan (Ageratum conyzoides L.).
Reyes-Escogido, Gonzalez-Mondragon, Di Indonesia, bandotan (Ageratum
& Vazquez-Tzompantzi, 2011; Ikpeme, conyzoides L.) termasuk tumbuhan liar
Henry, & Okiri, 2014; Palma et al., 2015). yang sering ditemukan di kebun ataupun
Nilai ekonomis cabai juga tergolong ladang. Gulma ini juga seringkali
tinggi dan banyak digunakan sebagai ditemukan di pekarangan rumah, sekitar
bahan industri makanan maupun tanggul dan saluran air, hingga tepi jalan.
konsumi langsung oleh masyarakat Karena kandungan aleopatinya,
Indonesia (Ardian, Sudarta, & Rantau, bandotan sebenarnya memiliki potensi
2017; Mariyono & Bhattarai, 2009; sebagai bioherbisisda. Potensi ini
Nurlenawati, Jannah, & Nimih, 2008). nampak juga dari dominannya bandotan
Selain itu, cabai merupakan salah satu dibandingkan gulma lain dalam suatu
komoditas dengan permintaan dalam lahan (Isda, Fatonah, & Fitri, 2013).
negeri maupun luar negeri yang tinggi Selain itu, bandotan juga mampu
(Safrianto, Syafruddin, & Sriwati, 2015). meningkatkan kandungan nitrogen
Cabai mengandung berbagai dalam tanah sehingga juga berpotensi
antioksidan yang bermanfaat sebagai sebagai pupuk (Izah, 2010).
penangkal radikal bebas (De Lourdes Menurut penelitian yang dilakukan
Reyes-Escogido et al., 2011; Palma et al., Hafsah, Ulim, & Nofayanti (2012).
2015). Cabai juga mengandung protein, penggunaan daun bandotan dapat
lemak, karbohidrat, mineral, vitamin, menghambat perkecambahan sawi.
hingga beberapa senyawa alkaloid Konsentrasi bandotan yang semakin
penting (Ikpeme et al., 2014). Selain tinggi akan semakin menurunkan daya
nutrisinya yang tinggi, beberapa jenis perkecambahan. Keberadaan senyawa
tanaman cabai ada yang juga bernilai fenol dari bandotan yang berperan
sebagai tanaman hias (Djarwaningsih, sebagai penghambat hormon
2005). pertumbuhan pada perkecambahan sawi
Budidaya dan produksi terong dan di penelitian tersebut. Hasil tersebut juga
cabai merupakan salah satu sejalan dengan penelitian Harnani,
permasalahan yang sering menjadi (2016) bahwa daun bandotan juga
perhatian di Indonesia. Produksi terong mampu menghambat pertumbuhan
memang mengalami peningkatan dalam cabai. Ditunjukkan pada hasil data yang
skala nasional, namun produksi terong diperoleh bahwa ekstrak air bandotan
ini masih menyumbang kebutuhan dapat menurunkan pertambahan tinggi
manusia hanya pada kisaran 1% tanaman cabai. Namun, penelitian oleh
(Muldiana & Rosdiana, 2017). Di sisi lain, Fitria (2011), melaporkan hasil yang
budidaya cabai memang juga merupakan berbeda. Pada penelitian tersebut,
94
Windartianto, dkk. / Seminar Nasional IV 2018 Hal. 93-100
pemberian ekstrak bandotan tidak daun, dan panjang akar) tanaman terong
menunjukkan penghambatan pada dan cabai merah. Pada setiap perlakuan
pertumbuhan dan hasil tanaman tomat. dibuat 3 ulangan. Pengamatan dilakukan
Berdasarkan penelitian-penelitan 2 hari sekali setiap pukul 16.00.
yang telah disebutkan, belum ada Pelaksanaan dilakukan dalam 2 tahap,
penelitian yang menggunakan tanaman yaitu (1) tahap pembuatan ekstrak
terong. Oleh karena itu peneliti tertarik bandotan, dan (2) tahap pemberian
untuk meneliti lebih lanjut mengenai perlakuan dan pengamatan.
pengaruh pemberian ekstrak Ageratum Peralatan yang digunakan dalam
conyzoides terhadap pertumbuhan penelitian ini antara lain timbangan,
morfologi tanaman cabai dan terong. blender, gelas ukur, penggaris dan alat
Penelitian ini bertujuan untuk tulis. Sedangkan bahan-bahan yang
menentukan konsentrasi optimal digunakan dalam penelitian antara lain
alelopat pada ekstrak daun bandotan tanaman cabai, tanaman terong, air dan
yang dapat menghambat pertumbuhan ekstrak daun bandotan (100%; 75%;
tanaman cabai dan terong. 50%) masing-masing sebanyak 50 ml.
Parameter kuntitatif yang diukur
METODE PENELITIAN meliputi tinggi tanaman, lebar daun dan
panjang akar pada tanaman cabai dan
Penelitian menggunakan metode terong. Data hasil pengamatan dianalisis
eksperimen dengan dua jenis tanaman dengan menggunakan uji prasyarat
yaitu tanaman terong (Solanum terlebih dahulu yang meliputi uji
melongena L.) dan tanaman cabai kolmogorov-smirnov pada taraf 5%
(Capsicum annum L.) menggunakan tiga untuk melihat kenormalan data. Apabila
kali ulangan pada setiap perlakuan data normal dan homogen, maka dapat
dengan konsentrasi ekstrak yang terdiri dilakukan analisis selanjutnya (uji
dari empat taraf yaitu dengan ANAKOVA). Bila hasil uji ANAKOVA
konsentrasi 0% (kontrol), 100%, 75%, menyatakan H0 ditolak maka dilakukan
50% sehingga terdapat 12 tanaman uji lanjut dengan menggunakan BNT
terong dan 12 tanaman cabai merah. (Beda Nyata Terkecil). Taraf signifikan
Pembuatan ekstrak daun bandotan yang digunakan pada penelitian ini
(Ageratum conyzoides L.) 100% adalah sebesar 5%. Analisis data
dilakukan dengan memilih daun dilakukan dengan menggunakan
bandotan, kemudian dibersihkan dengan software SPSS 17.0.
air bersih yang mengalir. Selanjutnya
daun ditiriskan untuk kemudian di buat PEMBAHASAN
menjadi ekstrak bandotan dengan
perbandingan 1 kg daun : 1000 ml air. Pada hasil pengamatan dapat
Ekstrak daun bandotan 100% diketahui bahwa tanaman cabai
diambil sebanyak 750 ml dan dicampur konsentrasi 0% mengalami
dengan 250 ml air untuk mendapatkan pertumbuhan tinggi paling sedikit
ektrak daun bandotan 75% sedangkan sedangkan pada tanaman terong terjadi
untuk konsentrasi 50% dari ekstrak daun pada konsentrasi 100%. Pertumbuhan
bandotan 100% diambil sebanyak 500 ml tinggi tanaman yang mengalami
dan dicampur dengan 500 ml air. pertambahan secara signifikan adalah
Penelitian dilakukan pada bulan Mei dengan konsentrasi 50% pada tanaman
di Karangploso, Batu. Terdapat 3 cabai dan tanaman terong. Lebar daun
variabel dalam penelitian yang pada tanaman cabai dan terong yang
dilakukan. Variabel bebas yaitu mengalami pertambahan lebar paling
konsentrasi ekstrak daun bandotan sedikit adalah pada konsentrasi 75%.
dalam empat konsentrasi 0%, 50%, 75%, Grafik rata-rata tinggi, lebar daun dan
dan 100% dan jenis tanaman terong dan panjang akar pada tanaman cabai dan
cabai merah, sedangkan untuk variabel terong disajikan pada Gambar 1.
terikat yaitu morfologi (tinggi, lebar
95
Windartianto, dkk. / Seminar Nasional IV 2018 Hal. 93-100
60
50
40
tinggi awal
tinggi akhir
30
lebar awal
20 lebar akhir
panjang akhir
10
0
Cabai 0% Cabai Cabai Cabai Terong Terong Terong Terong
100% 75% 50% 0% 100% 75% 50%
Gambar 1. rata-rata tinggi, lebar daun dan panjang akar tanaman cabai dan terong
96
Windartianto, dkk. / Seminar Nasional IV 2018 Hal. 93-100
Tabel 2. Rangkuman hasil uji homogenitas data berbagai hormon pertumbuhan masih
penelitian sangat aktif bekerja bila dibandingkan
Parameter p-Value Keterangan
Tinggi 0,133 Homogen
tanaman yang lebih tuah (Hafsah et al.,
Lebar daun 0,069 Homogen 2012). Selain itu, penyebab lain tidak
Panjang akar 0,378 Homogen adanya dampak signifikan perlakuan
terhadap pertambahan tinggi tanaman
Tanaman yang digunakan pada bisa disebabkan oleh periode
penelitian ini adalah cabai dan tomat pengambilan tanaman yang terlalu
muda. Tidak ada pengaruhnya perlakuan singkat. Padahal, mekanisme kerja zat
yang diberikan bisa saja disebabkan oleh aleopatik biasanya dapat menekan
pada pertumbuhan terong dan cabai pertumbuhan tanaman setelah
yang masih stabil di periode awal membutuhkan waktu tertentu (Kilkoda,
pertumbuhan. Pada tanaman yang masih 2015).
berada di periode awal pertemubahn,
2
Windartianto, dkk. / Seminar Nasional IV 2018 Hal. 93-100
98
Windartianto, dkk. / Seminar Nasional IV 2018 Hal. 93-100
99
Windartianto, dkk. / Seminar Nasional IV 2018 Hal. 93-100
100