Anda di halaman 1dari 4

TANAMAN HORTIKULTURA (TANAMAN SAYURAN UMBI)

TANAMAN WORTEL (Daucus carota L.)


Niken Selsa Annisa’ (220311100010)
Universitas Trunojoyo Madura

OUTLINE
I. PENDAHULUAN
A. Menjelaskan tanaman wortel sebagai tanaman hortikultura sayuran umbi dan jenisnya
B. Daerah yang cocok untuk penanaman wortel
II. ISI
A. Kandungan yang terdapat pada wortel
B. Manfaat tanaman wortel
C. Menjelaskan tentang perbanyakan tanaman wortel sebagai tanaman sayuran umbi
III. KESIMPULAN

Pendahuluan
Wortel (Daucus carota L.) merupakan tanaman sayuran yang diambil umbinya, dan
digunakan sebagai salah satu sayuran utama yang dimakan sebagai sayuran segar maupun
ditambahkan pada berbagai jenis masakan(Nikmatullah et al ,2021).Kebutuhan sayuran wortel
terus mengalami peningkatan yang ditandai dengan semakin meningkatnya permintaan konsumen.
Sayuran jenis ini mudah dijumpai diberbagai tempat dan dapat tumbuh sepanjang tahun baik
penghujan maupun kemarau. Wortel memiliki batang pendek yang hampir tidak tampak. Akarnya
berupa akar tunggang yang berubah bentuk dan fungsi menjadi bulat dan memanjang. Wortel
mempunyai batang daun basah yang berupa sekumpulan pelepah pada tangkai daun yang muncul
dari pangkal umbi bagian(Sobari &Faturohman,2017) Wortel (Daucus carota) dapat dibedakan atas
beberapa jenis, di antaranya wortel (Daucus carota, Linn). Jenis imperator, yakni wortel yang
memiliki umbi akar berukuran panjang dengan ujung meruncing dan rasanya kurang manis. Jenis
chantenang yakni wortel yang memiliki umbi akar berbentuk bulat panjang dan rasanya manis
(Azmin ,2017).
Daerah yang sesuai untuk budidaya tanaman wortel di Indonesia adalah daerah dataran
tinggi (Mulyahati, 2005). Tanaman wortel berasal dari daerah subtropis dan di negara tropis
ditanam di dataran tinggi. Kendala utama pengembangan tanaman wortel di dataran rendah adalah
suhu yang relatif lebih tinggi sehingga pertumbuhan dan hasilnya rendah, suhu optimal untuk
pembentukan umbi wortel adalah18-28 0C dengan suhu di atas 300C menyebabkan mutu umbi
menurun. Selain faktor lingkungan, keberhasilan budidaya wortel di dataran rendah tergantung
pada pemilihan varietas dan modifikasi fisiologis untuk meningkatkan respon tanaman wortel di
dataran rendah (Nikmatullah et al,2021).
Isi
Umbi wortel mengandung berbagai mineral dan vitamin yang sangat dibutuhkan oleh tubuh
manusia serta kaya antioksidan.Di Indonesia, wortel dianjurkan sebagai bahan pangan potensial
untuk mengentaskan masalah penyakit kurang vitamin A, karena kandungan karoten (pro vitamin
A) (Nikmatullah et al,2021). Wortel mengandung unsur senyawa asam folat, asam pantotenat dan
elemen penting lainnya K, Na, Ca, Mg, P, S, Mn, Fe, Cu dan Zn. Wortel sudah sangat dikenal tetapi
banyak yang tidak tahu kandungan di dalam wortel selain vitamin A untuk kesehatan mata, selain
itu wortel juga mengandung pigmen beta karoten Kandungan beta karoten merupakan pigmen
pemberi warna orange pada buah dan sayuran (Trianto et al., 2014).Karoten digunakan untuk
beberapa senyawa yang berhubungan memiliki formula C40H56. Karotenoid terdapat di dalam
kloroplas tanaman dan berperan sebagai katalisator dalam fotosintesis yang dilakukan oleh klorofil.
Jumlah beta karotein 100 gram tanaman wortel hibrida sebanyak 19.6 mg (Sobari
&Fathurohman,2017).
wortel dianjurkan sebagai bahan pangan potensial untuk mengentaskan masalah penyakit
kurang vitamin A, karena kandungan karoten (pro vitamin A) pada wortel yang dapat mencegah
penyakit rabun senja (buta ayam) dan masalah kurang gizi. Beta karoten di dalam tubuh akan
diubah menjadi vitamin A, zat gizi yang sangat penting untuk fungsi retina (Nikmatullah et
al,2021). Wortel merupakan jenis sayuran yang menyehatkan untuk tubuh manusia sehingga perlu
dibudidayakan lebih banyak lagi untuk kesejahteraan dan memenuhi kebutuhan manusia. Selain
enak dan digemari oleh banyak masyarakat sebagai bahan untuk membuat aneka macam masakan,
wortel pula dapat digunakan sebagai bahan kosmetik serta berkhasiat obat sebagai penyembuh
berbagai macam penyakit, karena di dalam umbi wortel mengandung senyawa beta karoten yang
dapat menimbulkan kekebalan tubuh terhadap penyakit.Konsumsi wortel dapat menurunkan
kolesterol dan meningkatkan pencernaan karena mengandung unsur senyawa asam folat, asam
pantotenat dan elemen penting (Sobari &Fathurohman,2017).
Kebutuhan wortel meningkat karena kandungan serta manfaat yang terdapat didalam
tanaman wortel. Selain untuk kebutuhan pasar tradisional, terdapat peningkatan permintaan untuk
pemenuhan pasar modern, hotel dan restauran yang menuntut ketersediaan wortel bermutu yaitu
wortel dengan ukuran umbi seragam, bentuk umbi sempurna, warna umbi cerah serta aman untuk
dikonsumsi segar sebagai salad maupun jus buah. Sementara itu, produksi wortel di Indonesia
dalam 5 tahun terakhir cenderung tetap, dari 522.529 Ton pada tahun 2015 menjadi 537.341 pada
Tahun 2017 , Oleh karena itu, perlu upaya peningkatan produksi wortel baik melalui ektensifikasi,
pengembangan teknologi produksi ramah lingkungan maupun perluasan areal budidaya. Daerah
yang sesuai untuk budidaya tanaman wortel di Indonesia adalah daerah dataran tinggi . Perluasan
areal budidaya di dataran tinggi dihadapkan pada keterbatasan areal penanaman, dan areal tersebut
semakin terbatas dengan adanya alih fungsi lahan pertanian menjadi fungsi lainnya. Oleh karena
itu, perlu dilakukan perluasan areal penanaman ke dataran medium dan dataran rendah, kawasan
dengan ketersediaan lahan pertanian yang lebih luas. Tanaman (Nikmatullah et al,2021).
Tanaman wortel berasal dari daerah subtropis dan di negara tropis ditanam di dataran tinggi.
Kendala utama pengembangan tanaman wortel di dataran rendah adalah suhu yang relatif lebih
tinggi sehingga pertumbuhan dan hasilnya rendah, suhu optimal untuk pembentukan umbi wortel
adalah 18-28 0C dengan suhu di atas 300C menyebabkan mutu umbi menurun. Selain faktor
lingkungan, keberhasilan budidaya wortel di dataran rendah tergantung pada pemilihan varietas
dan modifikasi fisiologis untuk meningkatkan respon tanaman wortel di dataran rendah. Beberapa
varietas wortel dapat tumbuh dan berumbi di dataran medium dan dataran rendah yaitu varietas
Nantes, New Nantes, New Kuroda, Ratu Jabar dan Gundaling keenam varietas wortel tersebut
dapat tumbuh normal dan menghasilkan umbi saat dibudidayakan di dataran rendah (± 110 m dpl).
Meskipun hasil yang didapat lebih rendah dibandingkan dengan potensi hasil di dataran tinggi,
produksi di dataran rendah tersebut menguntungkan karena kedekatan aksen dengan pasar,
tersedianya lahan budidaya yang luas serta harga dan nilai produk lebih tinggi dibandingkan
dengan tanaman hortikultura lain yang umumnya dibudidayakan oleh petani di dataran rendah
seperti sawi, selada, bawam, kacang tanah dan mentimum. Selain itu, teknologi budidaya tanaman
wortel cukup mudah dan tanaman wortel tidak menuntut pemeliharaan yang intensif, sehingga
dapat menjadi alternatif komoditas di dataran rendah yang menguntungkan (Nikmatullah et
al,2021).
Selama ini benih wortel dikembangbiakkan dalam bentuk umbi yang sudah berkecambah
dan sehat pada umur 42 hari setelah anthesis (HSA), buah telah berakar dan berkecambah
sepanjang 2-4 cm dengan daun sepasang. Benih wortel yang digunakan untuk perbanyakan
tanaman beratnya rata-rata 300-400 gram dengan kondisi voluminous dan resiko kerusakan yang
tinggi. Kebutuhan sayuran wortel terus mengalami peningkatan yang ditandai dengan semakin
meningkatnya permintaan konsumen. Keberadaan gulma di lahan tanaman wortel merupakan suatu
hal yang harus diperhatikan, karena kompetisi antara gulma dan tanaman wortel akan menurunkan
produksi tanaman wortel itu sendiri, Permasalahan yang muncul adalah tanaman gulma yang
tumbuh bersama dengan tanaman budidaya dalam hal ini tanaman wortel akan berkompetisi
mendapatkan sumber daya, salah satunya adalah nutrisi (Utami dan Rahadian,2010).
Selain menggunakan benih,tanaman wortel juga dapat di perbanyak oleh teknik kultur
jaringan. Transportasi benih dari daerah pertanaman wortel yang menyebar ke seluruh wilayah
Indonesia merupakan hal yang sulit. Maka untuk memperbanyak tanaman wortel secara besar
besaran digunakan kultur jaringan yaitu in vitro (Anonim, 2013).Pada teknik kultur jaringan juga
terdapat banyak kekurangan apabila dala proses penumbuhan didalam toples yang digunakan tidak
steril akibatnya terjadi kontaminasi,selain adanya kontaminasi yang terjadi juga kerusakan pada
media yang menyebabkan terkontaminasi sehingga eksplan yang di tanam proses pertumbuhannya
terhambat dan juga bisa mati,pada pengulangan dua dan empat kerusakan ini dapat terjadi karena
adanya tidak kesesuaian pH pada media atau kurang telitinya praktikan dalam pembuatan media
dan perhitungan asam dan basa media.perlakuan kehati-hatian dapat meningkatkan peluang
keberhasilan dalam proses kultur jaringan (Azmin, Hartati, Olahairullah,2017).

Kesimpulan
Tanaman wortel (Daucus carota L.) merupakan tanaman yang dimanfaatkan dari
umbinya,tanaman wortel tubuh pada dataran tinggi namun tidak menutup kemungkinan dapat
tubuh di dataran rendah pada varietas tertentu.Kandungan yang terdapat pada wortel yang paling
utama adalah vitamin A yang mampu menyehatkan mata,selain itu terdapat kandungan-kandungan
penting lainnya yang dapat menurunkan kolesterol dan berbagai manfaat lainnya,Dimana hal itu
dapat meningkatkan kebutuhan wortel bagi masyarakat.Dengan tingginya kebutuhan masyarakat
akan produksi wortel,dibutuhkannya penanaman wortel yang mampu menghasilkan julah produksi
skala besar dengan teknik kultur jaringan selain dengan menggunakan perbanyakan tanaman
dengan benih.

DAFTAR PUSTAKA

Azmin,N,. Hartati,. Olahairullah.2017. Penggunaan Media BAP untuk Mendukung Keberhasilan


Kultur Jaringan Wortel (Daucus carota).Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi, 3(2).31-35.
Bima, Nusa Tengara Barat.
Mulyahati, A. 2005. Saluran Tataniaga Wortel di Kawasan Agropolitan Cianjur Skripsi. Fakultas
Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Nikmatullah,A,.Zawani,K,. Nurrachma,.Kusmarwiyah R,.Suheri H,.Muslim,K.2021.Diseminasi
Teknologi Budidaya Tanaman Wortel Ramah Lingkungan Di Dataran Rendah. Jurnal
SIAR ILMUWAN TANI Vol. 2 No. 1. Mataram.
Sobari E,.Fathurohman F.2017. EFEKTIVITAS PENYIANGAN TERHADAP HASIL
TANAMAN WORTEL (Daucus carota L.) LOKAL CIPANAS BOGOR. Jurnal Biodjati,
2 (1).
Utami dan Rahadian R.2010. Kompetisi Gulma dan Tanaman Wortel pada Perlakukan Pupuk
Organik dan Effective Microorganisms. BIOMA.Vol. 12, No. 2, Hal. 40-43.

Anda mungkin juga menyukai