Disusun Oleh:
AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
MEDAN
2023
BAB I
PENDAHULUAN
Kingdom :Plantae
Divisi :Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo :Convolvulales
Famili : Convolvulaceae
Genus :Ipomea
Species : Ipomea Batatas
Ubi jalar bisa diperbanyak secara generatif maupun vegetatif. Salah satu
kendala dalam budidaya ubi jalar yang dihadapi petani adalah akses petani
terhadap bibit masih kurang baik dari kuantitas maupun kualitas. Apabila hal ini
terus dilakukan maka akan menurunkan produktivitas. Varietas yang ada saat ini
ditanam petani juga belum memberikan produktivitas maksimal. Optimalisasi
peran kebun bibit perlu dilakukan dengan perluasan wilayah dengan harapan
semakin besar kuantitas bibit yang dihasilkan.Tanaman ubi jalar (Ipomoea batatas
L.) dapat dikembangbiakan dengan mudah menggunakan stek pucuk/batang,
umbi, dan biji. Stek pucuk/batang paling efisien digunakan untuk tujuan produksi
(komersial). Bahan perbanyakan tanaman ubijalar berupa stek paling cocok untuk
tujuan produksi umbi. Pertumbuhan tanaman ubijalar asal stek pucuk/batang lebih
seragam, selain itu kemampuan untuk menghasilkan umbi relatif lebih baik jika
dibandingkan dengan stek dari umbi atau biji. Stek dapat diambil dari tanaman
produksi yaitu tanaman yang dibudidayakan untuk memproduksi umbi atau dari
tanaman persemaian yang khusus ditanam untuk menghasilkan stek.
1.2.Rumusan Masalah
1.3.Tujuan Makalah
2.Agar mengetahui cara memperbanyak ubi jalar dengan cara stek batang dan stek
pucuk
TINJAUAN PUSTAKA
Ubi jalar (Ipomea batatas (L) Lamb) merupakan tanaman yang tumbuh
baik di daerah beriklim panas dan lembab, dengan suhu optimum 27 °C,
berkelembaban udara 50-60% dan lama penyinaran 11-12 jam per hari dengan
curah hujan 750-1500 mm per tahun. Produksi dan pertumbuhan yang optimal
untuk usaha petani ubi jalar yang cocok adalah pada saat musim kemarau (kering).
Tanaman ini dapat tumbuh sampai ketinggian 1.000 mdpl. Ubi jalar masih dapat
tumbuh dengan baik dataran tinggi (pegunungan) tetapi umur panen menjadi
panjang dan hasil yang didapat rendah. Pemanfaatan ubi jalar berbeda di berbagai
negara. Ubi jalar di Indonesia masih sedikit termanfaatkan dan masih terbatas
pada halan pangan tambahan dan bahan pengganti pada industri makanan. Sebagai
bahan karbohidrat yang murah, ubi jalar mempunyai potensi yang besar. tidak
hanya berguna untuk bahan pangan tetapi juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan
baku industri atau pakan ternak. Ubi jalar di Australia dan Amerika Serikat
merupakan makanan istimewa pengganti kentang dan hanya di
konsumsi(Rukmana, 1997).
Jarak tanam yang dipakai yaitu 100 cm x 25 cm dan tiap stek ditanam di
tengah guludan. Penanaman dilakukan dengan menggunakan stek bahan tanam
yang yang terdiri dari 5 buku dengan rincian penanaman yaitu 3 buku ditanam
dibawah tanah dan 2 buku diatas tanah. Total bahan tanam yang dipergunakan
yaitu 720 sick atau 40 stek tiap perlakuannya. Sebelum tanam, stek direndam
dengan larutan insektisida sistemik, Regent dengan konsentrasi 2 ml liter untuk
melindungi bahan tanam dari serangan serangga tanah Aplikasi pupuk kimia
dilakukan 2 kali yaitu pada 1 MST dengan memberikan dosis urea, 1 dosis SP-36
dan 1 dosis KCl. Aplikasi kedua yaitu pada 7 MST dengan memberikan ½ dosis
urea. Dosis pupuk yang diberikana adalah Urea 100 kg ha, KCI 200 kg ha' dan
SP-36 100 kg ha (Ahas,2006).
Ubi jalar bisa diperbanyak secara generatif maupun vegetatif. Salah satu
kendala dalam budidaya ubi jalar yang dihadapi petani adalah akses petani
terhadap bibit masih kurang baik dari kuantitas maupun kualitas. Apabila hal ini
terus dilakukan maka akan menurunkan produktivitas. Varietas yang ada saat ini
ditanam petani juga belum memberikan produktivitas maksimal. Optimalisasi
peran kebun bibit perlu dilakukan dengan perluasan wilayah dengan harapan
semakin besar kuantitas bibit yang dihasilkan. Tanaman ubi jalar (Ipomoea batatas
L.) dapat dikembangbiakan dengan mudah menggunakan stek pucuk/batang,
umbi, dan biji. Stek pucuk/batang paling efisien digunakan untuk tujuan produksi
(komersial). Bahan perbanyakan tanaman ubijalar berupa stek paling cocok untuk
tujuan produksi umbi. Pertumbuhan tanaman ubijalar asal stek pucuk/batang lebih
seragam, selain itu kemampuan untuk menghasilkan umbi relatif lebih baik jika
dibandingkan dengan stek dari umbi atau biji. Stek dapat diambil dari tanaman
produksi yaitu tanaman yang dibudidayakan untuk memproduksi umbi atau dari
tanaman persemaian yang khusus ditanam untuk menghasilkan
stek(Harjadi,2011).
BAB III
PEMBAHASAN
Ubi jalar adalah salah satu komoditi pertanian yang potensial digunakan
sebagai bahan pangan, bahan baku industri, pakan ternak, dan bahan biofuel.
Dibeberapa wilayah di Indonesia ubi jalar merupakan bahan makanan pokok
seperti nasi. Menurut World Health Organization (WHO), kandungan kalsium ubi
jalar lebih tinggi dibanding beras, jagung, terigu maupun sorghum. Kandungan
vitamin A pada ubi jalar merah sebanyak empat kali dari wortel, sehingga baik
untuk pencegahan kebutaan. Selain itu ubi jalar memiliki kandungan zat besi,
magnesium, vitamin B6, vitamin C, vitamin D, potassium, anti oksidan dan
kandungan kadar gula yang rendah.
Stek Batang,akalan stek diambil dari batang atau cabang pohon induk
yang akan diperbanyak dan pemotongan sebaiknya dilakukan pada waktu pagi
hari. Gunting stek yang digunakan harus tajam agar bekas potongan rapi. Pada
saat mengambil stek batang, pohon induk harus dalam keadaan sehat dan tidak
sedang bertunas. Yang dijadikan stek biasanya adalah bagian pangkal dari cabang.
Pemotongan cabang diatur kira-kira 0.5 cm di bawah mata tunas yang paling
bawah dan untuk ujung bagian atas sejauh 1 cm dari mata tunas yang paling atas.
Kondisi daun pada cabang yang hendak diambil sebaiknya berwarna hijau tua.
Dengan demikian seluruh daun dapat melakukan fotosintesis yang akan
menghasilkan zat makanan dan karbohidrat. Zat hasil fotosintesis akan disimpan
dalam organ penyimpanan, antara lain di batang. Karbohidrat pada batang
berperan sangat penting yaitu sebagai sumber energi yang dibutuhkan pada waktu
pembentukan akar baru.
Tak terkendala waktu maupun musim, proses stek batang bisa dilaksanakan
kapan saja.
Tanaman baru yang dihasilkan umurnya sama dengan indukannya. Dengan
demikian maka tanaman baru yang dihasilan cepat berbuah.
Tanaman baru yang dihasilkan dari stek memiliki sifat yang persis sama
dengan indukannya.
Dengan stek batang, kita bisa memperbanyak tanaman baru secara
berkelanjutan.
Pelaksanaan stek batang menggunakan alat-lata yang murah dan sederhana.
Proses stek batang sangat mudah dan cepat bahkan lebih mudah dari okulasi
dan cangkong.
1.Stek berasal dari varietas atau klon unggul, Contoh : Solosa, Murazaki dan
Cilembu.
2.Umur tanaman induk yang ideal tidak lebih dari 3 bulan. Stek dari tanaman
muda (berumur 6 bulan berpeluang memunculkan sifat asli tanaman ubijalar, yaitu
menjalar.
3.Pertumbuhan tanaman induk sehat dan normal. Stek sehat dapat diidentifikasi
dengan melihat vigor tanaman induk yang kuat, sehat, pertumbuhan tanaman
normal, tidak terlalu subur atau kurus, serta bebas dari serangan hama dan
penyakit. Dari stek yang demikian memungkinkan tanaman untuk memberikan
hasil tertinggi. Beberapa perlakuan bibit dapat dilakukan untuk mengendalikan
perkembangan hama boleng dan penyakit kudis. Untuk mengendalikan hama
boleng, stek direndam dalam larutan insektisida misalnya Diazinon, sedangkan
untuk penyakit kudis, stek direndam dalam larutan fungisida seperti Dithane M-45
selama 5 menit.
4.Kondisi stek pada saat ditanam masih segar. Stek yang baru dipanen dapat
langsung ditanam, dapat pula disimpan pada tempat yang teduh selama 1−2 hari
atau 3−4 hari untuk menumbuhkan akar agar stek lebih toleran terhadap kondisi
stress pada saat penanaman.
1. Siapkan alat pemotong stek (pisau atau gunting pangkas) yang tajam dan bersih
2. Bibit ubi jalar dapat diperoleh dari stek pucuk sepanjang 20-25 cm. Stek
diambil dari tanaman indukan yang sudah berumur lebih dari 2 bulan.
3. Setek batang adalah setek yang berasal dari batang utama ubi jalar, stek batang
diambil 3 - 5 ruas tergantung pajang ruas ubi jalar dan kondisi batang ubi jalar
tersebut.
Stek yang biasanya digunakan adalah stek yang berasal dari tanaman
produksi Stek dapat mulai diambil ketika tanaman berumur antara 2−3 bulan,
yaitu ketika laju pertumbuhan tanaman kuat dan cepat. Jumlah stek yang diambil
dari masing-masing tanaman muda cukup satu atau dua saja agar tidak
berpengaruh terhadap penurunan hasil dan kualitas umbi. Apabila jumlah stek
yang diambil terlalu banyak, maka hasil umbi akan berkurang. Papas sebagian
daun-daunnya untuk mengurangi penguapan. Ikat batang yang telah distek
tersebut dan biarkan selama satu minggu di tempat yang teduh. Interval
pengambilan stek dapat dilakukan setiap dua minggu, tergantung pada macam
varietas yang dibudidayakan.Stek berasal dari persemaian(pembibitan)
Pembibitan dilakukan pada lahan yang sudah diolah dan dibentuk bedengan-
bedengan dengan lebar 1 m. Bahan tanam yang disemai berupa stek pucuk
sepanjang 20−30 cm. Penggunaan stek mini (1−3 ruas) dapat dilakukan jika
ketersediaan stek terbatas. Pada saat memotong, gunakan pisau atau gunting yang
bersih dan tajam. Jarak tanam pembibitan 10 x 20 cm. Stek ditanam tegak yaitu
satu ruas dibenamkan ke dalam tanah. Bedengan pembibitan disiram dua kali
sehari untuk menjaga kelembaban.Panen stek pada bedengan pembibitan dapat
dimulai setelah tanaman persemaian berumur 3−4 minggu. Pada umur tersebut
stek pertama sudah cukup panjang. Stek batang dipotong 5 cm di atas permukaan
tanah, dengan meninggalkan beberapa ruas untuk memastikan pertumbuhan tunas
berikutnya yang akan dapat dipanen lagi setelah 4 minggu.
DAFTAR PUSTAKA
De Silva et al. 2018. Budidaya dan Analisis Usaha Tani Ubi Jalar. Kanisius:
Yogyakarta. 92 hal
Febriana,2009. Penampilan Agronomi Ubi Jalar Pada Cara Tanam yang Berbeda.
Balai Penelitian Tanaman Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian.
Malang. Jurnal Penelitian Palawija 1(1).
Hartemink, 2003. Ubi Jalar dan Cara Bercocok Tanamnya. Bogor : Lembaga
Pusat Penelitian Pertanian.
Lingga, 1986. Eksplorasi dan Identifikasi Tanaman Ubi Jalar ((Ipomoea batatas.L)
Pada Sentra Produksi di Sumatera Barat. [Skripsi]. Padang: Jurusan
Agrokeoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Andalas.
Priangani, 2007. Pengaruh Jenis Dan Hasil Ubi Jalar (Ipomoea batatas. L) Var.
Lokal Ungu. Program Pascasarjana Universitas Udayana. Denpasar.
Bali.