PENGEMASAN BENIH
PENGGUNAAN DESIKAN (ABSORBEN) DALAM PENYIMPANAN
BENIH
Dosen Pengampu :
Ir. Muchamad Bintoro, MP
Leli Kurniasari, S.P., M.Si
Teknisi :
Herman Estu Eka Putra, S.ST.
Syaiful Mukhlis, SP
Oleh:
Golongan A
Fajar Soleh Hamid (A41200878)
Kamilatur Rohmah (A41201049)
Ahmad Farhan Athollah (A41200007)
Athilah Putra Pratama (A41200123)
Rani Farhaniyah (A41200301)
M. Ferdinar Iman A. (A41200104)
1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari dilaksanakannya praktikum ini adalah:
1) Mahasiswa mampu mengetahui interaksi pada pemberian desikan dan
bahan wadahsimpan terhadap mutu benih kacang hijau
2) Mahasiswa mampu mengetahui pengaruh pemberian desikan dalam
mempertahankanmutu benih kacang hijau terutama pada kadar airnya.
3) Mahasiswa mampu mengetahui bahan wadah simpan yang terbaik.
4) Mahasiswa mampu mengetahui cara mempertahankan mutu benih
kacang hijau.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Klasifikasi dan morfologi tanaman Kacang Hijau (Vigna Radiata L.)
Kacang hijau merupakan salah satu tanaman semusim yang memiliki umur
pendek atau kurang lebih 60 hari. Tanaman ini disebut juga mungbean, green
gram atau golden gram. Tanaman kacang hijau adalah tanaman yang termasuk
kacang- kacangan yang diduga berasal dari india dan tumbuh menyebar di
seluruh tempat di Indonesia , baik di dataran rendah hingga daerah dengan
ketinggian 500 meter dari permukaan laut. Panen kacang hijau dapat dilakukan
beberapa kali dan berakhir pada hari ke 80 setelah tanam.
Susunan tubuh tanaman kacang hijau terdiri atas akar, batang, daun, bunga,
buah dan biji. Tanaman kacang hijau berakar tunggang, batangnya berbentuk
bulat dan berbuku-buku. buah kacang hijau berbentuk polong. Panjang polong
sekitar 5-16 cm, setiap polong berisi 10-15 biji. Polong berbentuk bulat silindris
atau pipih dengan ujung agak runcing atau tumpul. Polong muda berwarna hijau,
setelah tua berubah menjadi kecokelatan atau kehitaman. Bijinya berbentuk bulat
dengan bobot (berat) sebesar 0,5-0,8 mg, berwarna hijau sampai hijau mengkilap
(Purwono dan Hartono, 2012). Muafifah (2006) juga mengatakan bahwa polong
kacang hijau dapat dibedakan menjadi 3 yaitu pendek berukuran 12,0-13,5,
sedang berukuran 15,2-16,8) dan Panjang berukuran (18,5-20,0).
Benih kacang hijau termasuk kedalam benih ortodoks , yaitu jenis benih
yang tahan terhadap pengeringan sampai kadar air 5% dan dapat disimpan pada
suhu rendah, daya simpan benih dapat diperpanjang dengan menununkan kadar
air dan suhu. (Hasanah,2002) menjelaskan bahwa biji kacang hijau merupakan
biji dikotil yaitu biji berkeping dua dan memiliki tipe perkecambahan epigeal.
Benih kacang hijau merupakan biji tanaman kacang hijau yang akan tumbuh
menjadi tanaman muda. Selanjutnya tanaman muda tersebut menjadi dewasa
yang menghasilkan bunga dan berbuah. Untuk menghasilkan tanaman kacang
hijau dengan produksi maksimal, yaitu dibutuhkan benih bermutu tinggi. Benih
bermutu (berkualitas) merupakan syarat mutlak untuk menghasilkan tanaman
kacang hijau yang tumbuh subur dan menghasilkan buah maksimal (Purwono
dan Hartono, 2012).
4.1 Hasil
a. Daya Berkecambah Kacang Hijau
Perlakuan Daya Berkecambah (%)
Kontrol 96%
Kapur Tohor 96%
Abu Gosok 100%
Silica Gel 98%
Abu Gosok
Kacang Hijau
Rerata U1 U2 Toleransi
Kontrol
11.98% 9,72% 9,94% 0,22
Silica Gel
Kacang Hijau
Rerata U1 U2 Toleransi
Kontrol
11.98% 9,97% 9,17% 0,2
4.2 Pembahasan
Desikan merupakan zat yang digunakan untuk mempertahankan kondisi
sekitar tetap kering. Desikan bersifat higroskopis artinya zat tersebut dapat
menyerap molekur air dari lingkungan sekitarnya. Jenis desikan yang digunakan
untuk praktikum ini adalah kapur tohor, abu gosok dan silica gel. Penggunaan
desikan dalam penyimpanan benih adalah untuk mengendalikan kelembaban (RH)
di sekitar benih dengan sifat desikan yang dapat menyerap molekul air diharapkan
kadar air benih dapat dipertahankan sehingga penyimpanan benih menjadi lebih
lama. Teknik penggunaan desikan pada praktikum ini yaitu dengan cara
dibungkus kain kasa kemudian diletakkan kedalam kemasan bersamaan dengan
benih.
100
99
Kontrol
98
97 kapur tohor
96 abu gosok
95
silica gel
94
Kontrol kapur abu silica gel
tohor gosok
12,00%
10,00%
8,00%
U1
6,00% U2
Kontrol
4,00%
2,00%
0,00%
Kontrol Kapur Tohor Abu Gosok Silica Gel
5.1 Kesimpulan
Desikan berfungsi untuk menjaga kestabilan kelembaban disekitar benih.
Desikan bersifat higroskopis yaitu dapat menyerap molekul air disekitarnya.. Dari
hasil uji desikan kacang hijau dengan 3 jenis desikan yaitu kapur tohor, abu
gosok, dan silica gel selama satu bulan menunjukkan peningkatan viabilitas dan
penurunan kadar air. Perlakuan terbaik pada uji viabilitas diperoleh dari perlakuan
abu gosok dengan hasil DB 100%. Pada uji kadar air, penurunan kadar air paling
rendah didapatkan dari perlakuan silica gel dengan kadar 9,97% dan 9,17%.
Desikan mampu mengontrol kelembaban dan menyerap air disekiat benih pada
saat penyimpanan sehingga kadar air menurun pada kondisi optimum untuk benih
kacang hijau. Seiring dengan penurunan kadar air, maka viabilitas akan tetap
terjaga serta umur penyimpanan akan semakin lama.
5.2 Saran
Desikan mampu mempertahankan viabilitas dan menurunkan kadar air pada
kondisi optimum pada saat penyimpanan benih kacang hijau. Oleh karena itu
penggunaan desikan disarankan untuk digunakan karena jenis desikan yaitu abu
gosok, kapur tohor dan silica gel juga mudah untuk ditemukan.
DAFTAR PUSTAKA
Dinarto, W. (2010). Pengaruh Kadar Air dan Wadah Simpan terhadap Viabilitas
Benih Kacang Hijau dan Populasi Hama Kumbang Bubuk Kacang Hijau
Callosobruchus Chinensis L. Jurnal AgriSains, 1(1), 68–78.
Muhsin, M., & Widiarta, I. N. (2009). Patosistem, Strategi, dan Komponen
Teknologi Pengendalian Tungro pada Tanaman Padi. Iptek Tanaman
Pangan, 4(2), 202–221.
Yunitasari M & Ilyas S. 1994. Kemungkinan Beberapa Media Padatan
sebagai Media Matriconditioning Benih Cabe(Capsicum annum
L.).Keluarga BenihVol. V. No.2, Laboratorium Ilmu dan Teknologi
Benih, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Zulfikar, P. T., Muharam, Sugiono, D., & Hidayatun, N. (2021). Pengaruh silica
gel dan waktu pengeringan terhadap Penurunan kadar air dan viabilitas benih
kedelai anjasmoro. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 7(1), 391–402.
https://doi.org/10.5281/zenodo.5504640
LAMPIRAN
(Gambar 3 jenis desikan (abu gosok, silica (Gambar proses penimbangan desikan)
gel dan kapur tohor))
(Gambar proses pembungkusan desikan (Gambar benih kacang hijau yang disimpan
dengan kain kasa) dengan desikan)