PENDAHULUAN
Kentang adalah salah satu tanaman hortikultura yang ditanam oleh petani di
dataran tinggi. Kentang juga merupakan salah satu tanaman pangan dunia dan
berpotensi besar untuk menunjang program diversifikasi pangan di Indonesia.
Salah satu varietas kentang yang banyak dibudidayakan di Indonesia adalah
varietas granola. Menurut Sahat et al. (1998) budidaya kentang granola
diperkirakan 85 – 90 % dari seluruh luasan lahan kentang di Indonesia.
Umbi mikro kentang adalah miniatur benih kentang yang dihasilkan melalui
teknik kultur jaringan tanaman (Saha et al., 2013). Umbi mikro ini bebas hama,
bebas patogen, dan sangat potensial untuk menjadi bibit unggul (Badoni and
Chauhan, 2010).
2.1 Tujuan
Tanaman kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan salah satu dikotil yang
bersifat semusim, termasuk family Solanaceae. Dan memiliki umbi kentang yang
dapat dimakan. Tanaman kentang berbentuk semak atau herba. Batangnya berada
diatas permukaan tanah, ada yang berwarna hijau, kemerah-merahan, atau ungu
tua. (Setiadi,2009).
Divisi :Spermatophyta
Subdivisi :Angiospermae
Kelas :Dicotylodonae
Family :Tubiflorae
Genus :Solanum
Species :Tuberosum L.
(Prasojo,,1984)
Saat ini yang ditanam secara luas oleh para petani adalah varietas Granola
dan sudah tersedia bibit bebas penyakit dari keturunan program kultur jaringan
(tissue cultur). Varietas – varietas lainnya yang juga ditanam oleh sebagian petani
adalah varietas Diaman, Atlantik (benih impor) dan Herta (Soelarso, 1997).
Teori dasar dari kultur in vitro adalah tetipotensi. Teori ini mempercayai
bahwa setiap bagian tanaman dapat berkembang biak karena seluruh bagian
tanaman terdiri atas jaringan-jaringan hidup. Oleh karena itu, semua organisme
baru yang berhasil ditumbuhkan memiliki sifat yang sama persis dengan
induknya.
et al. (2004) menyatakan bahwa produksi umbi mikro secara in vitro baik secara
kualitas maupun kuantitas dipengaruhi oleh suhu, komposisi media tumbuh serta
kualitas dari pertumbuhan planlet yang akan diinduksi umbi mikro. Konsentrasi
gula yang tinggi dapat merangsang terbentuknya umbi (Gibson 2005),
meningkatkan jumlah umbi, dan mempertahankan ukuran umbi meskipun
lingkungan dalam keadaan suboptimum (Dobranszki et al. 2008).
2.5 Teknik Kultur Jaringan Pada Kentang
500 ml
250 ml 250 ml
MgSO4 KH2PO4
250 ml
125 ml 125 ml
Na2EDTA FeSO4.7H2O
keterangan:
Stok E berhasil dibuat apabila warnanya kuning bening dan gagal
apabila warnanya kuning keruh / coklat keruh
Botol stok E dialapisi aluminium foil atau kantong kresek hitam atau
bahan yang kedap udara
PROPOSAL MINIRISET
Oleh
1. Bagus Achmad Alvianto (A31160098)
2. Naqyatus Salaviah (A31160112)
3. Clara Fajarsyah Putri (A31160528)