Disusun Oleh:
Kelompok M4
Asisten Kelas:
Ghufron Faqieh
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2022
LEMBAR DAFTAR ANGGOTA
PRAKTIKUM DASAR BUDIDAYA TANAMAN
Kelompok : M4
Asisten : Ghufron Faqieh
No. Nama NIM
1. Muhamad Pramudya Surajiman 215040200111122
2. Nadya Prameswari 215040200111123
3. Onik Adelia Restu Hartono 215040201111014
4. Bayu Ardiyanto 215040201111016
5. Faradilla Iftitah Athia Rahma 215040201111210
6. Syakira Konita 215040207111128
7. Salsabila Putri Mazaya 215040207111132
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Kelompok : M4
Kelas : M
iii
LEMBAR KRITIK DAN SARAN
Asisten Penguji :
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat, nikmat,
dan hidayah-Nya atas kemudahan dan tidak lupa kita ucapkan shalawat
dan salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, sehingga
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan Dasar Budidaya Tanaman
yang berjudul “Pengaruh Pemberian Mulsa Terhadap Pertumbuhan Dua
Varietas Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.)” Tanpa pertolongan-Nya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan laporan ini dengan baik. Tidak
lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam menyusun laporan ini.
Kami sadar masih banyak sekali kekurangan yang ada pada
laporan ini. Namun banyak juga pelajaran yang dapat diambil dari
praktikum ini.Apabila terdapat banyak kesalahan pada laporan ini penulis
mohon maaf yang sebesar-besarnya. Kami juga sangat mengharapkan
kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya laporan
selanjutnya yang lebih baik.
Penulis
v
DAFTAR ISI
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
1. PENDAHULUAN
2. TINJAUAN PUSTAKA
3.3.2 Penanaman
Penanaman dilakukan ketika lahan sebagai media tanam
yang digunakan telah siap. Perlu diketahui juga, sebelum mulai
menanam pastikan bibit yang akan digunakan dalam kondisi
bagus, tidak mengalami kerusakan, dan sebelumnya tidak ada
riwayat penyakit pada tanaman yang akan digunakan sebagai bibit.
Penanaman diawali dengan merendam bibit ubi jalar varietas antin
ke dalam PGPR yang sebelumnya telah dilarutkan dengan air.
Sementara itu, lubangi lahan yang telah disiapkan sebelumnya
dengan jarak tanam 50 cm x 50 cm pada masing-masing guludan
yang telah disiapkan sebelumnya. Kemudian, proses penanaman
dapat dimulai dengan mengambil satu persatu bibit ubi jalar,
pastikan hanya terdapat tiga daun pada masing-masing bibit dan
ketika sebelum di tanam, pada pangkal bibit ubi jalar dipatahkan
sehingga membentuk huruf V, tetapi pastikan batang tidak sampai
terputus. Bagi bibit yang telah siap, dapat ditanam pada lubang
yang telah dibuat sebelumnya dan timbun kembali dengan
menggunakan tanah. Langkah selanjutnya, apabila seluruh bibit
telah ditanam, dapat disiram dengan menggunakan sisa larutan
PGPR dan menggunakan air yang telah disiapkan sebelumnya.
3.3.3 Pemupukan
Pemupukan pertama dilakukan pada saat awal penanaman
menggunakan pupuk kandang. Pemberian pupuk kandang
dilakukan ketika proses persiapan lahan supaya pupuk dapat
tercampur rata. Sementara itu, dan pupuk SP36 diberikan dengan
dosis 50 kg/ha. Selanjutnya, ketika tanaman ubi jalar berusia 2
MST dilakukan pemupukan kembali dengan menggunakan pupuk
urea dengan dosis 150 kg/ha, serta pupuk KCL dengan dosis 160
kg/ha. Pemberian pupuk SP36, urea, dan KCL diberikan di samping
tanaman dengan jarak sekitar 5 cm dari tempat tanaman ditanam.
11
3.3.4 Perawatan
Setelah dilakukan proses penanaman, maka tahap
selanjutnya, yaitu menjaga tanaman supaya dalam kondisi yang
baik. Adapun kegiatan perawatan yang dilakukan dalam praktikum
ini adalah sebagai berikut.
1. Pemupukan pertama dilakukan ketika awal penanaman menggunakan
pupuk SP36 dengan dosis 50 kg/ha. Kemudian dilakukan pemupukan
pada 14 hst menggunakan pupuk Urea dengan dosis 150 kg/ha serta
pupuk KCl 150 kg/ha.
2. Penyulaman
Bibit yang mati sebelum empat minggu sebaiknya disulam.
Penyulaman lebih dari 4 minggu akan menghasilkan umbi yang rendah
karena tidak mampu bersaing dengan tanaman disekitarnya.
3. Penyiraman
Penyiraman dilakukan pada saat pagi atau sore hari secara teratur
setiap harinya. Penyiraman dilakukan secukupnya namun tidak sampai
tergenang.
4. Penyiangan Gulma
Penyiangan gulma dapat dilakukan dengan cara mengambil atau
mencabut tumbuhan selain tanaman budidaya pada lahan.
5. Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Budidaya
Pengendalian hama dapat dilakukan dengan mengambil hama secara
langsung jika serangan OPT meningkat maka perlu dilakukan
penyemprotan pestisida serta menanam tanaman refugia di sekitar
lahan.
3.3.5 Pengamatan
Variabel yang perlu diamati pada kegiatan pengamatan
penanaman ubi jalar varietas antin adalah umur kemunculan tunas
atau anakan, jumlah tunas atau anakan, tinggi tanaman, dan suhu
tanah. Pengamatan mulai dilakukan pada saat tanaman berumur 2
MST. Pengamatan tinggi tanaman dilakukan setiap 1 kali dalam
seminggu dengan cara mengukur tinggi tanaman diukur mulai
12
NOTE:
DAFTAR PUSTAKA
Adrianus. 2012. Pertumbuhan dan Hasil Tiga Varietas Ubi Jalar (Ipomoea
batatas L.) pada Tinggi Petakan yang Berbeda J. Agricola, 2(1), 49-
69.
Annisa, K. S., Bakrie, A. H., Ginting, Y. C., Hidayat, K. F. (2014).
Pengaruh Pemakaian Mulsa Plastik Hitam Perak dan Aplikasi Dosis
Zeolit pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Radish (Raphanus
satufus L.). J. Agrotek Tropika, 2 (1), 30-35.
Anto, S., & Mukhlis, M. (2019). Pengaruh Dosis Pupuk KCl Dan Jenis
Mulsa terhadap Pertumbuhan Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.).
Jurnal AGROHITA: Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian
Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan, 4(2), 89.
Astrini, Y. D. (2012). Studi Pengaruh Penekanan Pertumbuhan Akar pada
Ruas-Ruas Batang Atas Terhadap Hasil pada Ruas-Ruas Batang
Atas terhadap Hasil Umbi Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.). Skripsi.
LAMPIRAN