Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN TUGAS KULIAH KERJA NYATA TEMATIK

MATA KULIAH MANAJEMEN PEMBIBITAN

Disusun Oleh :
Shafa Tasya Kamila Rachmadani
19025010099

FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JATIM
SURABAYA
2022
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN TUGAS KULIAH KERJA NYATA TEMATIK


MATA KULIAH MANAJEMEN PEMBIBITAN

Oleh :

Nama : Shafa Tasya Kamila Rachmadani


NPM : 19025010099
Program Studi : Agroteknologi

Menyetujui,
DOSEN PEMBIMBING

Nova Triani, S.P., M.P.


NIP. 17219840119013

Mengetahui,
KOORDINATOR PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

Dr. Ir. Bakti Wisnu Widjajani, MP


NIP. 19631005 198703 2001

i
I. PENDAHULUAN

Sayuran menjadi kebutuhan pangan yang semakin meningkat seiring


pertambahan jumlah penduduk. Pusdatin (2014) menunjukkan bahwa pengeluaran
nominal untuk konsumsi sayuran di Indonesia meningkat dari 15,539% pada tahun
2008 menjadi 31,158% per kapita per tahun pada tahun 2013. Hal ini menyatakan
bahwa banyak masyarakat yang mengonsumsi sayuran di Indonesia meningkat
dalam kurun waktu lima tahun. Hal ini menandakan bahwa masyarakat Indonesia
telah menyadari bahwa pentingnya sayuran untuk menjaga pemenuhan kebutuhan
gizi yang seimbang. Kondisi alam dan luasan lahan produksi di Indonesia terkadang
menjadi kendala dalam kegiatan budidaya sayuran. Oleh karena itu, peningkatan
produksi tanaman dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknik budidaya yang
efisien dan efektivitas dalam penggunaan lahan dan pupuk (Ardian, 2007).
Pemanfaatan hidroponik dalam kegiatan budidaya dapat diusahakan
sepanjang tahun tanpa mengenal musim. Pemeliharaan tanaman hidroponik pun
lebih mudah karena tempat budidayanya relatif bersih, media tanam steril, tanaman
terlindung dari terpaan hujan, serangan hama dan penyakit relatif kecil, serta
tanaman lebih sehat dan produktivitas lebih tinggi (Wibowo & Asriyanti, 2013).
Kegiatan budidaya sangat memerlukan benih yang berkualitas. Bibit yang
berkualitas dapat dihasilkan dalam pengelolaan yang intensif selama tahap
pembibitan. Pembibitan tanaman sayuran dilakukan dengan sistem dua tahap yaitu
melalui pembibitan awal (pre-nursery). Hidroponik merupakan teknik budidaya
tanaman yang menggunakan air sebagai medium tanamnya yang mengandung
nutrisi dan oksigen dalam kadar tertentu. Menurut Susila (2017) hidroponik
merupakan teknik budidaya tanaman dalam lingkungan terkendali, tanpa tanah,
dengan pemberian hara tanaman yang terkendali, serta dapat dilaksanakan
menggunakan substrate maupun tanpa substrate.
Dalam budidaya tanaman secara hidroponik terdapat dua tahapan yaitu tahap
pembibitan dan tahap produksi. Pembibitan merupakan suatu proses penanaman
bibit dari benih hingga siap pindah tanam. Media tanam yang sering digunakan
dalam budidaya tanaman secara hidroponik adalah rockwool. Rockwool
merupakan media tanam yang tidak mengandung unsur hara, dan hanya berperan

2
sebagai penopang atau penyangga tanaman. embibitan dua tahap (double stage)
lebih banyak digunakan dan memiliki keuntungan yang lebih besar dibandingkan
dengan pembibitan satu tahap. Jika menggunakan pembibitan dua tahap, luasan
pembibitan menjadi lebih kecil dan memungkinkan untuk dibuat naungan.
Keuntungan lainnya, penyiraman menjadi mudah, jadwal pemupukan menjadi
mudah, dan bibit terhindar dari penyinaran matahari secara langsung sehingga
risiko kematian tanaman menjadi kecil.

3
II. ISI

2.1. Tanaman Sawi Pakcoy


Pakcoy (Brassica rapa L.) adalah jenis tanaman sayur – sayuran yang
termasuk keluarga Brassicaceae. Tumbuhan pakcoy berasal dari China dan telah
dibudidayakan setelah abad ke-5 secara luas di China selatan dan China pusat serta
Taiwan. Sayuran ini merupakan introduksi baru di Jepang dan masih satu famili
dengan Chinese vegetable. Saat ini pakcoy dikembangkan secara luas di Filipina,
Malaysia, Indonesia dan Thailand (Anonim, 2012). Adapun klasifikasi tanaman
sawi pakcoy adalah sebagai berikut.
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Rhoeadales
Famili : Brassicaceae
Genus : Brassica
Spesies : Brassica rapa L.
Menurut Yogiandre et.al, (2011) tanaman pakcoy merupakan salah satu
sayuran penting di Asia, atau khususnya di China. Daun pakcoy bertangkai,
berbentuk oval, berwarna hijau tua, dan mengkilat, tidak membentuk kepala,
tumbuh agak tegak atau setengah mendatar, tersusun dalam spiral rapat, melekat
pada batang yang tertekan. Tangkai daun, berwarna putih atau hijau muda, gemuk
dan berdaging, tanaman mencapai tinggi 15 – 30 cm.

2.2. Manajemen Pembibitan Tanaman Sawi pakcoy Secara Hidroponik


G.R. Terry (2010) menjelaskan bahwa manajemen merupakan suatu proses
khas yang terdiri atas tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan, dan pengendalian untuk menentukan serta mencapai tujuan melalui
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya. Dalam melaksanakan
sebuah usaha pembibitan tanaman diperlukan manajemen pembibitan yang
terstruktur. Manajemen pembibitan yaitu suatu bidang ilmu yang mempelajari
tentang pengelolaan setiap kegiatan yang berkaitan dengan pengadaan bahan
tanaman yang bertujuan untuk penyediaan bibit yang berkualitas dalam jumah yang

4
memadai, sesuai dengan kebutuhan yang direncanakan, tata waktu tepat, dan bibit
mampu beradaptasi dengan tapak atau kondisi tempat penanaman (Marjenah,
2018).
Teknologi hidroponik dapat menjadi solusi dalam menangani penurunan luas
lahan pertanian yang telah beralih fungsi. Hal yang perlu diperhatikan dalam
budidaya hidroponik adalah larutan nutrisi yang merupakan faktor penting untuk
pertumbuhan dan kualitas hasil tanaman hidroponik, sehingga harus tepat dari segi
jumlah komposisi ion nutrisi dan suhu. Nutrisi diberikan dalam bentuk larutan yang
mengandung unsur makro dan mikro di dalamnya (Andhika, 2017). Persyaratan
terpenting untuk media tanam hidroponik harus ringan dan porus (berpori) agar air
hara dapat masuk kedalamnya sehingga akar tanaman bisa menyerap hara. Media
tanam hidroponik yang paling sering7b0yibnuyr5 digunakan untuk budidaya antara
lain: rockwool, arang sekam dan serbuk sabut kelapa (cocopeat) (Setyoadji, 2015).

2.3. Prosedur Operasional dalam Manajemen Pembibitan


2.3.1. Persiapan Pembibitan
a. Tempat dan Lokasi Pembibitan
Pemanfaatan hidroponik dalam kegiatan budidaya dapat dilakukan di
daerah mana saja, sesuai dengan penempatan instalasi hidroponik tersebut.
Kegiatan budidaya sayuran secara hidroponik juga menyesuaikan dengan syarat
tumbuh komoditas sayuran yang akan dibudidayakan. Kegiatan pembibitan ini
dilakukan di daerah Kedurus, fokusnya di wilayah Kelompok Wanita Tani
Kedurus, Kota Surabaya.

Gambar 2.3.1 Lokasi Pembibitan

5
b. Pertimbangan Pemilihan Lokasi
Pemilihan lokasi pembibitan pada pertanian secara hidroponik tidak begitu
ketat seperti kegiatan budidaya menggunakan media tanam tanah. Asalkan
komoditi sayuran yang dibudidayakan sesuai dengan iklim lokasi pembibitan.
c. Penyediaan Benih
Ketersediaan benih menjadi salah satu hal penting dalam kegiatan
pembibitan. Penyediaan benih yang dilakukan berasal dari toko pertanian. Jumlah
benih yang dilakukan pembibitan disesuaikan dengan kebutuhan tanaman yang
nantinya akan didistribusikan kepada masyarakat.
2.3.2. Tahapan Pre-Nursery
a. Persiapan Media Tanam
Jenis media tanam yang biasa digunakan dalam pertanian hidroponik adalah
rockwool. Media tanam rockwool terbuat dari gabungan batu bara, batu kapur, dan
batu basalt yang diproses dengan suhu tinggi hingga membentuk serat-serat.
Penggunaan rockwool sangat cocok dalam pertanian hidroponik karena struktur
rockwool memberikan rasio air dan udara yang optimum bagi pertumbuhan
tanaman. Rockwool bersifat inert secara biologis dan kimiawi sehingga
penggunaannya tidak akan memodifikasi atau membatasi suplai nutrisi bagi
tanaman. Rockwool yang akan digunakan sebagai media pembibitan dipotong
kotak-kotak dengan ukuran 3 x 3 cm. Pemotongan rockwool dengan ukuran yang
telah disesuaikan akan mempermudah pemindahan bibit ke tempat intalasi
hidroponik. Rockwool dilubangi menggunakan alat tusuk, kemudian disiram
dengan sedikit air menggunakan handsprayer agar lebih lembab.

Gambar 2.3.2 Persiapan media tanam rockwool

6
b. Seleksi Benih Sawi pakcoy
Pemanfaatan benih sawi pakcoy yang berasal dari toko pertanian memiliki
daya kecambah yang berbeda sesuai dengan merk benih yang digunakan. Merk
benih yang digunakan dalam kegiatan budidaya kali ini adalah benih sawi pakcoy
dari East West Seed Cap Panah Merah. Benih yang diperoleh dari toko pertanian
memiliki masa simpan tertentu. Dalam pemilihan benih yang dilakukan yaitu
memilih benih yang berwarna lebih hitam. Di dalam kemasan tersebut, benih yang
disediakan terdiri atas dua warna yaitu warna hitam pekat dan warna agak coklat.
Benih berwarna hitam pekat adalah benih memiliki daya kecambah lebih besar
daripada benih yang masih berwarna agak coklat. Sehingga benih yang berwarna
hitam pekat lebih cepat untuk berkecambah daripada benih dengan warna lain.

Gambar 2.3.3 Benih sawi pakcoy

Gambar 2.3.4 Seleksi benih

7
c. Penanaman Benih
Penanaman benih dilakukan pada bagian rockwool yang telah dilubangi
menggunakan alat tusuk. Benih dimasukkan satu per satu pada rockwool . Benih
yang tumbuh diharapkan seragam dan dapat berkecambah seluruhnya. Bila ada
benih pada rockwool yang tidak berkecambah, maka akan dilakukan penyulaman.
Setelah seluruh rockwool terisi benih, maka dilakukan penyiraman agar rockwool
lebih lembab dan benih mampu berkecambah.

Gambar 2.3.5 Penanaman benih pada rockwool


d. Pemberian Tempat Teduh
Nampan yang berisi rockwool dan benih diletakkan di tempat teduh. Hal
tersebut agar lingkungan sekitar pembibitan lebih lembab, dan benih mampu
berkecambah dalam 2-4 hari. Selama penyimpanan rockwool di tempat teduh, tetap
dilakukan penyiraman agar rockwool tidak kering, sehingga mampu menghambat
pertumbuhan benih sawi.
e. Seleksi Bibit
Seleksi bibit perlu dilakukan agar hasil produksi pertanian nantinya adalah
bibit yang berkualitas. Selama pembibitan, benih akan berimbibisi selama 3 hari.
Setelah itu benih muncul tunas dan membentuk perkecambahan yang berlangsung
selama 7 hari. Bibit yang siap pindah tanam adalah bibit yang sudah berumur 20
hari setelah semai (Herwibowo dan Budiana, 2016).

8
Gambar 2.3.6 Seleksi benih yang telah berkecambah

2.3.3. Tahapan Main Nursery


a. Pemindahan Bibit
Bibit yang sudah berkecambah dipindah ke instalasi hidroponik. Pengairan
pada instalasi juga harus sudah dipersiapkan, agar bibit tanaman bisa melanjutkan
pertumbuhan di tempat baru. Pemindahan bibit dilakukan secara hati-hati, sebab
akar tanaman sangat rentan patah ketika pemindahan dilakukan. Satu lubang
instalasi diisi satu benih berserta rockwool yang dimasukkan ke dalam pot
keranjang yang berisi sumbu.

Gambar 2.3.7 Pemindahan bibit sawi pakcoy


b. Pemupukan Tanaman Sawi Pakcoy
Tanaman sawi pakcoy yang dibudidayakan secara hidroponik
memanfaatkan pemupukan dengan penambahan nutrisi AB mix. Pada sistem
hidroponik hara disediakan dalam bentuk larutan hara yang mudah tersedia bagi
tanaman. Faktor keberhasilan budidaya sayuran secara hidroponik adalah nutrisi
yang digunakan. Nutrisi sangat penting untuk keberhasilan dalam menanam secara
hidroponik, karena tanpa nutrisi pertumbuhan tanaman akan terhambat serta dapat

9
memberikan hasil dan produksi sayuran yang tidak maksimal. Menurut Nugraha
(2014) perlakuan dengan menggunakan AB mix memiliki pertumbuhan vegetatif
dan hasil panen terbaik pada tanaman bayam, pakcoy, dan selada.

Gambar 2.3.7 Pemupukan AB mix pada tandon air


c. Pengendalian Hama dan Penyakit
Pengendalian pencegahan dan menjaga agar tanaman sawi pakcoy terhindar
dari serangan hama dan penyakit, perlu dilakukan pemantauan setiap minggu.
Pengendalian dilakukan dengan cara membuang hama yang menyerang tanaman
dan membuang bagian tanaman yang terkena penyakit.
d. Seleksi Bibit
Pertumbuhan sawi pakcoy yang baik tentunya diperoleh dari pemeliharaan
dan perawatan yang terkontrol. Bibit yang berkualitas berasal dari pertumbuhan dan
perkembangan tanaman yang terkontrol. Tanaman sawi pakcoy selama
pembudidayaan harus tetap dilakukan pemantauan agar hasil produksi bisa
maksimal.

10
III. PENUTUP

Manajemen pembibitan adalah suatu usaha yang dilakukan terkait pengelolaan


sebelum melaksanakan kegiatan budidaya. Komoditi sawi pakcoy yang
dibudidayakan memanfaatkan pertanian secara hidroponik. Dalam manajemen
pembibitan sawi pakcoy secara hidroponik dibagi menjadi tiga perlakuan di
antaranya persiapan pembibitan, pembibitan secara pre-nursery, dan pembibitan
secara main nursery. Persiapan pembibitan yang dilakukan meliputi tempat dan
lokasi pembibitan, pertimbangan pemilihan lokasi, dan penyediaan benih.
Pembibitan pre-nursery meliputi persiapan media tanam, seleksi benih sawi
pakcoy, penanaman benih, dan pemberian tempat teduh. Sedangkan pembibitan
main nursery dimulai dengan pemindahan bibit, pemupukan tanaman,
pengendalian hama penyakit, dan seleksi bibit. Manajemen pembibitan menjadi hal
penting yang dilakukan dalam pertanian secara hidroponik. Hasil pertanian yang
maksimal diperoleh dari kegiatan manajemen pembibitan yang terkontrol.

11
DAFTAR PUSTAKA

Andhika, R.L. 2017. Karakteristik Agronomis Tanaman Kailan (Brassica juncea L.


Var. Acephala Dc.) Kultivar Full White 921 Akibat Jenis Media Tanam
Organik dan Nilai Ec pada Hidroponik Sistem Wick. Jurnal Agroteknologi
Indonesia. 2 (1): 25-33.
Ardian. 2007. Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Cabai Pada Berbagai Tipe Emitter
an Formulasi Nutrisi Hidroponik. Dinamika Pertanian. 22 (3): 195- 200.
Herwibowo, K dan N.S. Budiana. 2016. Hidroponik Sayuran Untuk Hobi dan
Bisnis. Jakarta: Penebar Swadaya. 132 hlm.
Marjenah. 2018. Manajemen Pembibitan Edisi Revisi 2. Mulawarman University
Press. Samarinda. 145 hlm.
Nugraha, R. U. 2014. Sumber Hara Sebagai Pengganti AB mix pada Budidaya
Sayuran Daun Secara Hidroponik. Departemen Agronomi dan
Holtikultura: Institut Pertanian Bogor. 123 hlm.
Pusdatin. 2014. Konsumsi Pangan. Buletin Konsumsi Pangan. 5(4) : 1- 66.

R. Terry, George dan Leslie W. Rue. 2010. Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta:


Bumi Aksara. 87 hlm.
Setyoadji, D. 2005. Tanaman Hidroponik. Araska 2015, Yogyakarta.

Wibowo, S. dan A. Asriyanti. 2013. Aplikasi Hidroponik NFT pada


budidayapakcoy (Brassica rapa chinensis). Jurnal Penelitian Pertanian
Terapan. 13 (3) : 159-167.

12
LAMPIRAN
Link Google Drive Video Manajamen Pembibitan :
https://drive.google.com/file/d/1uyeQuDHCbSjq98LBwZGCjHYiUrM_cvGS/vie
w?usp=sharing

13

Anda mungkin juga menyukai