“PERTANIAN RAKYAT”
Oleh :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Pengantar Ilmu
Pertanian yang berjudul “Pertanian Rakyat”. Tersusunnya makalah ini tentu tidak lepas dari
berbagai pihak yang telah memberikan bantuan secara materil dan moril. Oleh karena itu
penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1) Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto. MP., selaku dosen pengampu mata kuliah Pengantar
Ilmu Pertanian
2) Teman-teman yang telah membantu dan memberikan dorongan semangat agar
makalah ini dapat diselesaikan.
Selain untuk menambah wawasan dan pengetahuan penyusun, makalah ini disusun
untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Pengantar Ilmu Pertanian. Makalah ini
membahas tentang teknologi pertanian.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
dengan kerendahan hati, kami mohon kepada pembaca untuk memberikan saran dan kritik
demi tercapainya hasil makalah yang maksimal. Apabila terdapat kesalahan dalam penulisan
makalah ini, selaku penyusun mohon maaf. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca dan penulis selanjutnya, serta penyusun mengucapkan terima kasih.
Penyusun,
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ........................................................................................................i
DAFTAR ISI ......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .........................................................................................................2
1.3 Tujuan ........................................................................................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORITIS........................................................................................3
2.1 Definisi Pertanian Rakyat ............................................................................................. 3
2.2 Ciri-Ciri Pertanian Rakyat ............................................................................................ 3
2.3 Perbedaan Pertanian Rakyat dengan Perusahaan Pertanian .........................................5
2.4 Jenis-Jenis Pertanian Rakyat ........................................................................................5
BAB III PENUTUP ............................................................................................................7
3.1 Kesimpulan ...................................................................................................................7
3.1 Saran ............................................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................................8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
memiliki tenaga kerja yang bisa menjalankan dan mengembangkan sektor pertanian ke
depannya.
Diversifikasi pertanian adalah usaha penganekaragaman jenis usaha atau tanaman
pertanian untuk menghindari ketergantungan pada salah satu hasil pertanian (Kasmir, 2009).
Tujuan pelaksanaan diversifikasi pertanian adalah untuk meningkatkan produksi pertanian guna
memenuhi kebutuhan pangan dan kebutuhan industri dalam negeri serta meningkatkan
pendapatan petani itu sendiri. Kegiatan usahatani yang ada di Indonesia biasanya dikenal istilah
pertanian rakyat dan perusahaan pertanian. Nah, kesempatan kali ini akan dijelaskan lebih rinci
tentang pertanian rakyat yang telah menjadi istilah keren pada masa-masa terdahulunya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka kami rumuskan masalah dalam makalah ini
adalah sebagai berikut.
1. Apa yang dimaksud dengan pertanian rakyat?
2. Bagaimana ciri-ciri pertanian rakyat?
3. Apa perbedaan pertanian rakyat dengan perusahaan pertanian?
4. Apa jenis-jenis pertanian rakyat?
1.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penulisan
makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Agar mengetahui apa yang dimaksud pertanian rakyat.
2. Agar mengetahui tentang ciri-ciri pertanian rakyat.
3. Agar mengetahui perbedaan dasar antara pertanian rakyat dengan perusahaan pertanian.
4. Agar mengetahui jenis-jenis pertanian rakyat.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
3) Dimulai Dengan Modal yang Relatif Tidak Besar
Pada umumnya masyarakat pedesaan yang menjadi petani rakyat hidup dalam keadaan
miskin. Dengan demikian modal yang dimilikipun sedikit yang mengakibatkan, peralatan dan
perlengkapan yang digunakan masih tergolong sederhana, akibat dengan modal dan teknologi
rendah itu menghasilkan hasil pertanian yang rendah pula.
Pertanian rakyat juga memiliki ciri-ciri lain yakni modal yang dipakai untuk kegiatan
tersebut relatif kecil. Sebab tentunya dengan tingkat perekonomian yang rendah maka para
petani cenderung memiliki modal yang kecil. Setelah panen mereka hanya akan menyisakan
modal untuk membeli benih tanaman. Untuk pengolahan tanah akan mereka lakukan sendiri.
Sedangkan untuk perawatan berupa pemupukan mereka akan mengandalkan berhutang pada
tengkulak. Sehingga saat panen tiba maka tentu saja hasil panen akan dibeli murah. Kondisi ini
berlangsung terus menerus dan akan selalu seperti ini. Sebab memang kendala utamanya
terletak di modal awal.
4) Masih Menggunakan Sistem yang Sederhana
Akibat keterbatasan modal, maka sistem yang digunakan untuk bercocok tanam pun
juga menjadi sederhana. Dengan modal yang besar pada umumnya akan dapat menerapkan
teknologi tinggi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen. Modal yang terbatas
akan membuat petani melakukan budidaya yang terbatas juga.
Pengolahan laham dilakukam scara manual, sehingga dalam waktu berhari-hari pun luas
lahan yang dioleh tidak akan sebanding jika menggunakan mesin tentunya. Belum lagi
penanaman dan perawatan yang manual yang pastinya akan memakan waktu yang lama.
Pastinya ini akan membuat hasil panen menjadi terpengaruh. Sebab sebuah sumber
menyatakan bahwa penggunaan alat dan mesin pertanian modern dapat meningkatkan hasil
panen yang signifikan. Tentunya hal ini tidak akan bisa dicapai dalam pertanian rakyat yang
semuanya menggunakan metode dan peralatan yang sederhana.
5) Tidak Memiliki Manajemen
Para petani Indonesia pada mulanya bekerja sendiri-sendiri tanpa membuat perkumpulan
petani. Dengan diperkenalkannya sistem koperasi, maka pertanian di Indonesia dapat
melangkah ke arah yang lebih baik. Koperasi merupakan organisasi badan hukum yang
didirikan dengan tujuan mensejahterakan anggotannya. Dengan sistem administrasi koperasi
yang baik maka para petani ini akan lebih memiliki posisi daya tawar dan daya saing yang lebih
baik dibandingkan dengan bekerja sendiri-sendiri.
Pertanian rakyat tentunya tidak memiliki manajemen sebagaimana pertanian modern
yang dikelola dalam skala besar. Sehingga dalam pertanian rakyat tidak akan diketahui apakah
budidaya menguntungkan atau sebaliknya merugikan. Sebab tidak ada catatan administrasi
sama sekali. Selain itu, tujuan budidayapun dilakukan semata-mata hanya untuk memenuhi
kebutuhan baru kemudian sisanya dijual. Sebaliknya dalam pertanian modern memang dikelola
dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Inilah yang kemudian
membuat pertanian rakyat cenderung sulit dikatakan sebagai sebuah usaha sebagai faktor non
ekonomi yang menghambat pembangunan, melainkan hanya sebuah mata pencaharian dalam
rangka memenuhi kebutuhan hidup saja.
6) Skala Budidaya Merupakan Skala Kecil
Ciri lain dari pertanian rakyat adalah bahwa skala budidaya yang dilakukan merupakan
skala budidaya kecil. Dimana hasil panen yang diperolehpun relatif kecil. Sehingga hanya bisa
4
memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri. Di mana modal yang dikeluarkan sedikit sehingga
alat yang digunakan juga relatif sederhana maka, skala budidayapun relatif kecil.
7) Para Pekerja Berasal Dari Kalangan Rakyat Kecil
Pertanian rakyat merupakan pertanian dimana para pekerjanya berasal dari rakyat kecil.
Oleh sebab itu, mereka bergantung kepada sektor ini untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.
Banyak rakyat kecil yang memilih untuk menjadi pekerja sebab untuk menjadi seorang petani
tidak membituhkan skill yang mumpuni serta tidak ada batasan pendidikan. Yang terpenting
adalah fisik yang kuat dan mampu melakukan pekerjaan kasar. Inilah yang kemudian, membuat
banyak rakyat kecil terjun dan menekuni pekerjaan ini.
8) Produk Hanya Di jual di Pasar Tradisional
Produk hasil panen yang dihasilkan dari pertanian rakyat ini hanya dijual di pasar
tradisional. Sebab, rata-rata produk memiliki kualitas yang kurang baik. Sehingga tentunya
tidak dapat bersaing dengan produk lain yang berasal dari pertanian modern lainnya. Kualitas
yang kurang baik, tentunya akan berpengaruh kepada harga jual, sehingga produkpun akan
dibeli dengan harga murah. Kualitas produk hanya mampu menembus pasar tradisional saja.
Oleh karena itu, tentunya diperlukan sebuah usaha untuk mengubah sistem pertanian rakyat
agar dapat berefek pada meningkatnya kesejahteraan petani.
5
Macam-macam persawahan berdasarkan cara pengairannya, persawahan dapat dibedakan
menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut.
a) Persawahan irigasi
Persawahan irigasi yakni persawahan yang menggu-nakan sistem pengairan tetap dan
teratur dengan membangun saluran pengairan yang mengambil sumber air dari sungai atau
danau atau dikenal dengan istilah irigasi.
b) Persawahan lebak
Persawahan lebak yaitu persawahan yang berada di kanan kiri sungai-sungai yang besar.
Sistem pengairannya mengandalkan air sungai yang ada.
c) Persawahan tadah hujan
Persawahan tadah hujan yakni persawahan yang sistem pengairannya mengandalkan air
hujan atau tergantung pada curah hujan. Pada musim kemarau, biasanya lahan ditanami
tanaman-tanaman palawija.
d) Persawahan pasang-surut
Persawahan pasang surut yakni persawahan yang sistem pengairannya memanfaatkan
air muara atau rawa yang pasang. Oleh karena itu, persawahan ini biasanya ditemukan di
kawasan pantai atau sungai besar yang landai dan memiliki lahan pasang surut.
Gambar persawahan
2) Tegalan
Selain persawahan, usaha pengolahan tanah untuk pembudidayaan tanaman pangan dapat juga
dilakukan dengan menggunakan lahan kering yang disebut dengan tegalan. Tegalan berlokasi
pada lahan yang tetap, tidak berpindah-pindah. Tanaman-tanaman yang ditanam pada tegalan
biasanya lebih beragam dibandingkan ladang.
3) Perladangan
Selain dilakukan secara menetap, pertanian juga bisa dilakukan secara berpindah-pindah yang
disebut dengan perladangan. Perladangan merupakan usaha pengolahan tanah untuk
pembudidayaan tanaman pangan dengan cara berpindah-pindah (nomaden) untuk mencari
lahan-lahan kosong yang bertanah subur. Lahan yang digunakan dalam perladangan biasanya
merupakan lahan kering. Selain berpindah-pindah, pertanian ladang juga belum mengenal
sistem irigasi, pengolahan tanah, dan pemupukan. Perladangan biasanya dilakukan penduduk
dengan cara membabat pepohonan pada lahan yang ada di hutan dan kemudian ditanami dengan
tanaman-tanaman tertentu. Tanaman yang biasa ditanam di ladang antara lain tanaman-tanaman
palawija, padi huma, umbi-umbian, dan lainnya. Perladangan kurang baik bagi kelestarian
hutan, bila berlangsung secara terus-menerus dapat membuat hutan menjadi gundul sehingga
tanah mudah terkena erosi. Sistem pertanian ladang atau petani nomaden banyak dijumpai di
daerah-daerah yang masih mempunyai kawasan hutan yang luas seperti Kalimantan, Sumatra,
dan Papua.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sektor pertanian merupakan lapangan kerja yang sejak lama menjadi tumpuan dari
banyak individu di Lampung. Rendahnya pendapatan yang diperoleh para petani dari usaha
pertanian mereka membuat mereka harus hidup di garis kemiskinan hal ini dikarenakan
rendahnya kualitas hasil panen perkebunan yang mereka usahakan hal ini dikarenakan
keterbatasan modal usaha yang dimiliki oleh para petani untuk modal mereka mengarap lahan
pertanian yang mereka miliki. Kurangnya informasi yang bisa menambah wawasan para petani
untuk bisa menjadi petani yang baik dan rusaknya sarana yang medukung sektor pertanian
mereka juga menjadi kendala bagi para petani agar lebih bisa menjadi lebih baik. Maka dari itu
harus ada suatu usaha para petani untuk meningkatkan kualitas pertanian mereka dengan
berusaha mencari jalan keluar yang terbaik buat mereka. Pertanian rakyat boleh tetap dilakukan
namun alangkah baiknya jika pertanian rakyat ini dipelajari lebih dalam agar kegiatan pertanian
rakyat mampu setingkat dengan perusahaan-perusahaan pertanian yang ada. Sehingga pertanian
rakyat tetap dilestarikan dengan konsep yang berbeda namun tidak meninggalkan ciri khas
pertanian rakyat sendiri.
3.2 Saran
Petani adalah orang-orang yang pekerjaan sehari-harinya mengolah dan merawat
tanaman pertanian.Petani merupakan orang yang sangat berperan besar dalam penyedian
pangan bagi seluruh masyarakat, sehingga mereka harus bisa meningkatkan kualitas pertanian
mereka agar kebutuhan-kebutuhan masyarakat bisa tercukupi, maka dari itu harus adanya
dukungan yang besar untuk mereka agar mereka bisa bekerja dengan baik sehinga kesejahteraan
dan perekonomian mereka bisa meningkat. Namun untuk mewujudkan keinginan itu tidaklah
mudah harus ada suatu usaha dan dukungan yang besar terhadap para petani, maka dari itulah
perlu keseriusan dalam berusaha untuk menjadi lebih baik dan kegagalan yang mereka alami
dijadikan pelajaran dalam berusaha.
7
DAFTAR PUSTAKA