)
DENGAN PEMBERIAN PUPUK NPK DAN BAHAN ORGANIK
LAPORAN
OLEH :
MUTIA MAHARANI
210301004
AGRONOMI-1
LAPORAN
OLEH :
MUTIA MAHARANI
210301004
AGRONOMI-1
Laporan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Dapat Memenuhi Komponen Penilaian
Di Laboratorium Tanaman Pangan II Program Studi Agroteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara
Diketahui Oleh :
Dosen Penanggung Jawab
()
NIP.
berkat dan rahmatnya penulis dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada
waktunya.
Kacang Hijau dengan pemberian pupuk NPk dan Bahan Organik” yang
Penulis juga berterima kasih kepada bapak Dr. Ir. Jonathan Gintinng M.S.,
Prof. Dr. Ir. Yaya Hasanah M.Si., Dr. Nini Rahmawati Sp., M.Si., selaku dosen
mata kuliah Tanaman Pangan II ( Sorgum, Legum dan Umbi Umbian) Serta
akhir ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu dibutuhkan kritik dan saran yang membangun agar terjadinya perbaikan
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kacang hijau (Vigna radiata L.) merupakan tanaman dari famili kacang-
sebagai sumber pangan nabati yang kaya protein. Kacang hijau di Indonesia
tanah.. Kacang hijau memiliki kandungan gizi per 100 g bahan yakni, energi 323
kkal, protein 23 g, lemak 1,5 g, karbohidrat 56,8 g, serat 7,5 g, karoten (vitamin
A) 223 mcg, thiamin (vitamin B1) 0,5 mg, riboflafin (vitamin B2) 0,15 mg, niasin
(vitamin B3) 1,5 mg, vitamin C 10 mg, kalsium 223 mg, fosfor 319 mg, besi 7,5
Produksi kacang hijau di Indonesia pada tahun 2017 sebesar 241.334 ton
dan mengalami penurunan pada tahun 2018 sebesar 234.718 ton. Hal ini
disebabkan karena luas panen pada tahun 2018 mengalami penurunan sebesar
tahun 2017 sebesar 11,69 ku/ha dan mengalami peningkatan pada tahun 2018
sebesar 11,88 ku/ha. Untuk Provinsi Sulawesi Selatan sendiri, produksi kacang
hijau pada tahun 2017 sebesar 20.476 ton dan mengalami peningkatan pada tahun
2018 sebesar 22.000 ton. Luas panen pada tahun 2017 sebesar 14.088 ha dan
tahun 2017 14,53 ku/ha dan mengalami penurunan tahun 2018 sebesar 14,23
kesuburan tanah rendah, alih fungsi lahan, faktor iklim tidak mendukung dan
teknik budidaya yang tidak tepat.. Untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil
tanaman kacang hijau dapat dilakukan dengan berbagai usaha, salah satu
per satuan luas lahan salah satunya dengan pemberian pupuk yang bertujuan untuk
meningkatkan ketersediaan unsur hara dan tanah (Muthalib dan Noor, 2018).
dan kuantitas produksi tanaman. Tanah menyuplai air dan unsur hara dalam
ruang pori serta jasad penghuni tanah (termasuk akar) yang akan
tanah secara alami diperlukan apabila tanah tersebut sudah banyak terkontaminasi
positif dalam lingkungan pertanian. Oleh karena itu persiapan tanah pratanam
panen maupun masalah kerusakan tanaman akibat hama, cekaman maupun faktor
efesien dan efektif sesuai kebutuhan tanaman (jenis dan takaran), baik pupuk
jenis pupuk yang tepat baik jenisnya, dosisnya dan waktu aplikasinya sangat
yang terkandung dalam pupuk, pupuk dibagi menjadi dua bagian yaitu pupuk
Pupuk organik adalah pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri
dari bahan organik yang berasal dari tanaman atau hewan yang telah melalui
proses rekayasa, dapat dibentuk padat atau cair yang digunakan untuk mensuplai
bahan organik, memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Sedangkan
pupuk anorganik adalah pupuk hasil proses rekayasa secara kimia, fisik dan
biologis dan merupakan hasil industri atau pabrik pembuat pupuk. Peningkatan
Tujuan Praktikum
pemberian pupuk NPK dan Bahan Organik terhadap pertumbuhan dan produksi
kacang hijau.
Kegunaan Penulisan
Adapun kegunaan dari penulisan laporan ini adalah sebagai salah satu
Tanaman kacang hijau diduga berasal dari India, kemudian menyebar ke berbagai
kacang hijau juga dikenal sebagai tanaman sayuran semusim. Kacang hijau
termasuk jenis tanaman yang termasuk relatif mudah untuk ditanam kacang hijau
Sementara xerophytes memiliki akar cabang lebih sedikit dan memanjang ke arah
dan berbulu. Setiap buku batang menghasilkan satu tangkai daun, kecuali pada
daun pertama berupa sepasang daun yang berhadapan dan masing-masing daun
berupa daun tunggal. Warna batang dan cabangnya ada yang hijau dan ada juga
ungu. Daun kacang hijau tumbuh majemuk dengan tiga helai anak per tangkai.
Helai daun berbentuk oval dengan ujung lancip dan berwarna
Daunnya tumbuh majemuk dan terdiri dari tiga helai anak daun tiap
tangkai. Helai daun berbentuk oval dengan bagian ujung lancip dan berwarna
hijau muda hingga hijau tua serta letak daunnya berseling. Tangkai daun lebih
panjang dari pada daunnya sendiri. Daun tanaman kacang hijau terdiri dari 3 helai
(trifoliate) dan letaknya bersilang. Tangkai daunnya cukup Panjang dari daun.
Daunnya berwarna hijau sampai hijau tua (Refwallu & Sahertian, 2020).
berbentuk silindris dengan panjang antara 6 – 15 cm. polong muda berwarna hijau
dan setelah tua berwarna hitam atau cokelat. Dalam satu polong terdapat 5 – 16
butir biji. Biji umumnya berwarna hijau kusam atau hijau mengkilap, namun
adapula yang berwarna kuning, cokelat, dan hitam. Bunga muncul diujung
percabangan pada umur 30 hari. Munculnya bunga dan pemasakan polong pada
menyerbuk sendiri berbentuk seperti kupu-kupu dan berwarna kuning pucat atau
60 – 120 hari setelah tanam. Perontokan bunga banyak terjadi, mencapai 90%.
Persilangan masih juga terjadi sampai 5%. Proses penyerbukan terjadi pada
malam hari sehingga pada pagi harinya bunga akan mekar dan pada sore harinya
Biji kacang hijau berbentuk bulat kecil dengan bobot dengan bobot berat
tiap butir 0,5 sampai 0,8 atau per 1000 butir antara 36 sampai 78 g, berwarna hijau
sampai hijau mengkilap. Biji kacang hijau tersusun atas tiga bagian yaitu kulit
biji, kotiledon dan embrio. Biji kacang hijau berbentuk bulat. Tipe perkecambahan
biji kacang hijau hijau adalah epigeal dan termasuk biji dikotil yaitu berkeping
dua. Kurangnya tersedianya air pada lingkungan biji akan menyebabkan jumlah
air yang diambil untuk berkecambah menjadi semakin rendah atau bahkan tidak
merupakan awal perkecambahan biji. Biji yang hidup dan mati, keduanya
melakukan imbibisi air dan membengkak banyak air imbibisi tergantung pada
komposisi kimia biji, getah dan pectin lebih bersifat keloid dan banyak mengalami
imbibisi air dari pada zat tepung. Kandungan air yang kurang dari batas optimum
antara 6-15 cm dan biasanya berbulu pendek. Sewaktu muda polong berwarna
hijau dan dan setelah tua berwarna hitam atau coklat. Setiap polong berisi 10-15
biji. Polong menjadi tua sampai 60-80 hari setelah tanam.Perontokan bunga
tumbuh dari zigot, pertambahan itu bukan hanya dalam volume, tetapi juga dalam
bobot, jumlah sel, banyaknya protoplasma dan tingkat kerumitan. Tahapan dalam
spesies tumbuhan berbunga), namun itu semua merupakan hasil dari tiga peristiwa
yang sederhana pada tingkat sel. Yang pertama adalah Pembelahan Sel: satu sel
dewasa membelah menjadi dua sel yang terpisah , yang tidak selalu serupa satu
sama lain. Yang kedua adalah Pembesaran Sel : salah satu atau kedua sel anak
tersebut membesar volumenya. Peristiwa yang ketiga adalah Diferensiasi Sel: sel
cara tertentu. Berbagai macam cara sel membelah, membesar, dan terspesialisasi
telah menghasilkan berbagai jenis jaringan dan organ tumbuhan, dan banyak jenis
jumlah, bentuk dan ukuran organ-organ vegetatif seperti daun, batang dan akar
yang dimulai dari terbentuknya daun pada proses perkecambahan hingga awal
hingga buah masak. Kedua proses dan fase pertumbuhan ini ditentukan oleh
perbedaan masa dan fase antar jenis, varietas dan lingkungan yang
selama setahun atau semusim sedangkan pada tanaman tahunan fase ini
dapat berlangsung sepanjang tahun atau bergantian secara periodik selama
obat. Dari sini akan dapat ditentukan masa tanam, pemeliharaan, pola tanam,
yaitu fase vegetatif dan generatif Fase vegetatif terdiri dari : VE (kecambah),
ditandai dengan kotiledon baru muncul di atas tanah biasanya terjadi pada umur 0
bertangkai empat pada buku pertama dan telah berkembang penuh; V2 (buku
kedua) ditandai dengan daun bertangkai empat telah berkembang penuh pada
buku kedua; V3 (buku ketiga) ditandai dengan daun bertangkai empat telah
berkembang penuh pada buku ketiga; Vn (buku ke-n) ditandai dengan daun
bertangkai empat telah berkembang penuh pada buku ke-n.Fase V1-Vn biasanya
adanya satu bunga mekar pada ketiak daun,biasanya terjadi pada umur 27 – 32
dengan kondisi ujung ginofor yang mulai membengkak, biasanya terjadi pada
mencapai ukuran maksimum untuk pengisian biji, biasanya terbentuk pada umur
45 – 52 hst; R5(Pembentukan biji) ditandai dengan kondisi polong berkembang
penuh dan bila disayat melintang akan terlihat pertumbuhan kotiledon biji,
biasanya terjadi pada umur 52 – 57 hst; R6 (Biji penuh) ditandai dengan kondisi
polong telah terisi biji dan dalam keadaan segar biasanya terjadi pada umur 57 –
68 hst; R7 (Biji mulai masak) ditandai dengan adanya satu polong yang telah
pada umur 68 – 75 hst; R8 (masak panen) ditandai dengan beberapa polong telah
pada umur 85 – 100 hst dan R9 (Lewat masak) ditandai dengan polong mulai
membusuk, yang biasanya terjadi pada umur ≥ 100 hst. Tujuan dari penelitian ini
setelah disimpan selama 4 bulan serta untuk mengetahui kestabilan laju perubahan
fase yang diharapkan akan menjadi info dasar untuk pengembangan di bidang
Syarat Tumbuh
Iklim
Kacang hijau merupakan jenis tanaman yang tumbuh pada iklim sub-tropis
Tanah
Tanah yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman kacang hijau adalah tanah
yang gembur dengan struktur tanah lempung berdebu. tanah disebut memiliki
drainase yang baik dalam mengikat air dengan demikian akan memudahkan
maupun pertumbuhan keseluruhan. Hal itu didasari pada tanaman kacang hijau
yang masih bisa dan dapat tumbuh pada kondisi tanah bertekstur lempung dan
berdebu. (Kacang hijau dapat tumbuh pada ketinggian < 2000 mdpl, dan tumbuh
subur pada tanah liat atau berpasir yang cukup kering, dengan pH 5,5 sampai
Cuaca
Tanaman kacang hijau dapat tumbuh dengan baik serta produksinya tinggi
dengan curah hujan berkisar antara 600 - 2.400 mm per tahun atau setara dengan
produksi kacang hijau. Tanaman kacang hijau cocok pada lahan kering dan
ditanam pada kondisi curah hujan rendah pada musim kemarau (Riono, 2020).
Kebutuhan Air
Kacang hijau memerlukan air sebanyak 100 sampai 150 mm pada
bulan pertama setelah tanam (masa vegetatif). Kebutuhan air yang kritis untuk
tanaman kacang hijau terjadi pada awal pertumbuhan fase berbunga sekitar
satu bulan masa setelah tanam kebutuhan air pada masa kritis ini setara curah
Intensitas Cahaya
kacang hijau (Vigna radiata L.) adalah hasil pertanian yang dapat
tanaman kacang hijau adalah memiliki umur yang pendek, dapat bertahan saat
kekeringan, cara menanam dan merawatnya sangat mudah, dan harganya stabil.
matahari kurang dari 12 jam. kacang hijau adalah tipe tanaman C3, yaitu tanaman
Pupuk NPK
Pupuk NPK (Nitrogen phosphate kalium) mengandung tiga unsur hara
primer yang utama (N, P dan K), sehingga tidak perlu digabungkan lagi dengan
pupuk lainnya karena haranya sudah tersedia. penggunaan pupuk NPK, bila
dibandingkan dengan dengan pemupukan NP, NK, atau PK akan tetapi, perlu
dengan pupuk organik kotoran sapi, karena pupuk organik kotoran sapi
Pupuk NPK berkualitas prima memiliki besar butiran yang seragam dan
menggumpalNPK adalah pupuk dengan komposisi unsur hara yang seimbang dan
pemberian dosis yang tepat perlu diketahui oleh para peneliti maupun petani
tanaman, seperti akar, batang dan daun sangat didukung oleh N yang merupakan
salah satu unsur hara makro. Selain itu N juga berfungsi sebagai pendorong utama
pembuahan dan pemasakkan buah. Kalium (K) sangat penting dalam proses
hara tersebut merupakan unsur utama bagi tanaman dan apabila ketersediaannya
pertumbuhan yang baik juga meningkatkan hasil panen. Pupuk lengkap berbentuk
menekan kehilangan unsur hara akibat hujan ataupun penguapan. NPK mutiara
adalah salah satu contoh pupuk lengkap berbentuk pelet tersebut. Pupuk NPK
merupakan pupuk majemuk yang mengandung unsur hara utama lebih dari dua
jenis. Masing-masing unsur hara yang terkandung dalam pupuk NPK adalah 16
keadaan cukup maka dapat menunjang pertumbuhan tanaman lebih cepat dan
lain kesuburan tanah rendah, alih fungsi lahan, faktor iklim tidak mendukung dan
praktik budidaya tidak tepat. Peningkatan produksi dan kualitas kacang hijau tidak
terlepas dari teknis budidaya yang dilakukan dengan baik salah satunya adalah
organik memiliki keunggulan yaitu mengandung unsur hara yang lebih lengkap
sedikit. Secara umum pupuk organik dapat berperan sebagai penyedia hara
Penggunaan pupuk kimia sintetis yang tidak terkendali menjadi salah satu
penyebap penurunan kualitas biologis, fisik dan kimia tanah. Padahal harga pupuk
Pengunaan pupuk yang berlebihan, selain akan memperbesar biaya produksi juga
akan merusak lingkungan akibat adanya emisi gas N2O pada proses amonifikasi,
tanah menjadi keras dan produktifitasnya menurun (Umarie dan Holil 2016).
Penggunaan bahan organik dapat menjadi alternatif solusi untuk
akan dapat memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan stabilitas agregat tanah
yang nantinya dapat memelihara aerasi tanah dengan baik dan dapat menunjang
peningkatan efisiensi penggunaan pupuk. Salah satu jenis pupuk organik adalah
pupuk kandang. Pupuk kandang memiliki sifat yang tidak merusak tanah,
menyediakan unsur hara makro dan mikro. Selain itu pupuk kandang berfungsi
kapasitas tukar kation dan memperbaiki struktur tanah (Anjarwati et al., 2017).
kandang selain mengandung unsur-unsur zat hara serta mineral juga bisa
Anjarwati, H., Sriyanto, W., dan Setyastuti. (2017), Pengaruh Macam Media dan
Takaran Pupuk Kandang Kambing Terhadap Pertumbuhan dan Hasil
Sawi Hijau ( Brassica Rapa L). Jurnal Vegetalika. 6(1): 35-45.
Darto, F. E., Siswanto, B., & Wisnubroto, E. I. (2022). Pengaruh Kombinasi
Pupuk NPK dan Pupuk Organik Granular Kotoran Sapi Terhadap
Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kacang Hijau (Vigna Radiata
L.) Pada Entisol (Doctoral dissertation, Fakultas Pertanian Universitas
Tribhuwana Tunggadewi).
Felania, C. (2017). Pengaruh ketersediaan air terhadap pertumbuhan kacang hijau
(Phaceolus radiatus). In Seminar Nasional Pendidikan Biologi (pp.
131-138).
Firmansyah A, Zulfita D, dan Safwan M. (2021). Pengaruh pupuk organik cair
terhadap pertumbuhan dan hasil kale pada tanah gambut. J. Sains
Pertanian Equator. 10 (1): 1-8.
Fitriani,Ade. (2015). Pengaruh Pemberian Pupuk Cair Limbah Organik Terhadap
Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau (Phaseolus Radiatus L).Program
studi Pendidikan bilologi jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Fak Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Bengkulu.
Giarto. (2018). Usaha Tani Kacang Hijau (Vigna Radiata L.) Dengan Perlakuan
Sistem Jarak Tanam Double Row Dan Inokulasi Rhizobium Sp.
Polinela. Bandar Lampung. 56 Halaman. Laporan Proyek Mandiri.
Hastuti, D. P., Supriyono, & Hartati. (2018). Pertumbuhan dan Hasil Kacang
Hijau (Vigna radiata, L.) pada Beberapa Dosis Pupuk Organik dan
Kerapatan Tanam . Journal Of Sustainable Agriculture, 89-95.
Kementerian Pertanian Republik Indonesia. (2019). Data Lima Tahun Terakhir.
Tersediapada:https://www.pertanian.go.id/home/?sho
w=page&act=view& id=61. Diakses 14 Maret 2022.
Kuntyastuti, H. dan S.A.D. Lestari. (2015). Pengaruh interaksi antara dosis pupuk
dan populasi tanaman terhadap pertumbuhan dan hasil kacang hijau
pada lahan kering beriklim kering. Jurnal Penelitian Pertanian
Tanaman Pangan 35(3): 239-249. DOI: 10.21082/jpptp.v35n3.
2016.p%25p.
Layuk, E. K. B. (2022). Uji Perbandingan Pertumbuhan Dan Produksi Kacang
Hijau Varietas Vima 1 Dan Vima 3 Dengan Turunannya.
Lisyah, L., Hapsoh dan Zuhry, E. 2017. Aplikasi Kompos Jerami Padi dan Pupuk
NPK terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kacang Hijau (Arachis
hypogaea L.). Fakultas Pertanian Universitas Riau. Jom Faperta Vol 4.
No 1.
Lusmaniar, Oksila, dan S. Dewi. (2020). Pengaruh pemberian pupuk hayati
agobost terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang hijau (Vigna
radiata L.). J. Ilmu Pertanian Agonitas. 2 (1): 34-42.
Muthalib A, dan Noor J. (2018). Pengaruh pupuk NPK mutiara dan pupuk organik
cair nasa terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman buncis varietas
lebat-3. J. Agifor. 17 (2): 215- 222.
Muzaiyanah, S., & Purwaningrahayu, R. D. (2023). Pertumbuhan Vegetatif
Kacang Tanah Setelah Disimpan Empat Bulan. National Multidisciplinary
Sciences, 2(3), 292-298.
Naomi, A., Pertiwi, J., Permatasari, P. A., Dini, S. N., & Saefullah, A. (2018).
Keefektifan spektrum cahaya terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau
(Vigna Radiata). Gravity: Jurnal Ilmiah Penelitian dan Pembelajaran
Fisika, 4(2).
Novizan R.A. (2017). Pengaruh Dosis Pupuk Majemuk NPK dan Pupuk
Pelengkap Plant Catalyst terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kedelai
(Glycine max L. Merill.). [Skripsi]. Fakultas Pertanian Universitas
Lampung. Bandar Lampung.
Nuraeni, F. (2022). Pengaruh Pemberian Antioksidan Ekstrak Kulit Buah Nanas
Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Kacang Hijau (Vigna Radiata L) Pada
Cekaman Kekeringan (Doctoral Dissertation, Universitas Siliwangi).
Octavia, D., & Wahidah, B. F. (2020, September). Modifikasi pupuk organik cair
dari air cucian beras sebagai biofertilizer tanah pratanam pada kacang
hijau (Vigna radiata L.). In Prosiding Seminar Nasional Biologi (Vol. 6,
No. 1, pp. 304-310).
Panjaitan DC. 2019. Pengaruh Dosis Pupuk Hijau Paitan (Tithonia diversifolia)
Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kacang Hijau. Skripsi. Fakultas
Agroindustri, Universitas Mercu Buana Yogyakarta, Yogyakarta.
Pratama, J.T. (2020). Membuat Pupuk Organik Cair dengan Mudah. Elex Media
Komputindo. Jakarta.
Purwono dan R. Hartono. 2015. Kacang Hijau. Penebar Swadaya. Jakarta. 60 pp.
Putri, S. L. (2016). Pengaruh Pemberian Dosis Pupuk NPK dan Pupuk Hayati
terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Sedap Malam (Polianthes
tuberosa L.). [Skripsi].Purwono dan R. Hartono. 2015. Kacang Hijau.
Penebar Swadaya. Jakarta. 60 pp.
Refwallu, M. L., & Sahertian, D. E. (2020). Identifikasi Tanaman Kacang-
Kacangan (Papilionaceae) yang Ditanam Di Pulau Larat Kabupaten
Kepulauan Tanimbar. Biofaal Journal, 1(2), 66-73.
Riono, Y., & Apriyanto, M. 2020. Pemanfaatan Abu Sekam Padi dalam Inovasi
Pemupukan Kacang Hijau (Vigna radiate L) di Lahan Gambut. Selodang
Mayang: Jurnal Ilmiah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Kabupaten Indragiri Hilir.
Rohmanah, S, 2016. Pengaruh Variasi Dosis dan Frekuensi Pupuk Hayati
(Biofertilizer) terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Kacang
Hijau (Vigna radiata L.). Program Studi S-1 Biologi Departemen Biologi.
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga.
Rukmi. (2019). Pengaruh pemupukan kalium dan fosfat terhadap pertumbuhan
dan hasil kedelai. J. Agiculture Science. 3 (2): 1-13.
Safei, M., Rahmi, A., Jannah, N., Pertanian, F. dan Samarinda, U.A. (2015).
Pertumbuhan dan hasil tanaman terung (Solanum melongena L.) varietas
mustang F-1. Agrifor: Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan. 8 (4): 59-66.
Solikin, S. (2018). Pertumbuhan vegetatif dan generatif Stachytarpeta jamaicensis
(L.) Vahl. In Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science,
Enviromental, and Learning (Vol. 10, No. 1).
Suparwata, D. O. 2018. Respon pertumbuhan dan produksi kacang hijau (Vigna
radiata L.) terhadap perlakuan perbedaan naungan. Jurnal Ilmiah UGM.
7(1): 10-21.
Umarie, I., dan M. Holil. 2016. Potensi Hasil Dan Kontribusi Sifat Agronomi
Terhadap Hasil Tanaman Kedelai (Glycine Max L. Merril) Pada Sistem
Tumpansari Tebu-Kedelai. Agritrop Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian. Hal. 1-
11.
Widawati, L., Armaini, & Silvina, F. 2016. Pengaruh Pemberian Mulsa Alang-
Alang (Imperata cylindrica) dan Pupuk Urea, TSP, KCL pada
Pertumbuhan dan Produksi Kacang Hijau (Phaseolus radiatus L.). Jom
Faperta 3 (2), 1-13.
Yuda, Pramudya Arya, Iskandar Umarie, dan Wiwit Widiarti. 2015. Pendugaan
Parameter Genetik Tanaman Kedelai Pada Sistem Pertanaman
Tumpangsari TebuKedelai (Bulai). Agritrop. 13 (2) : 137– 145.