KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
serta berkat kepada kita semua, sehingga berkat karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Dengan judul makalah ”Rekayasa Ide : PENGEMBANGAN PERTANIAN PADA INDUSTRI
PUPUK HAYATI BERBASIS REKAYASA HAYATI (BIO-ENGINEERING)
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas
mata kuliah Biologi umum.
Dalam penulisan makalah ini, kami tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua
yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini sehingga selesai tepat waktu, dan
yang memberikan informasi untuk membuat makalah ini . Dan tidak lupa juga kami ucapkan
terima kasih dosen yang telah membimbing kami.
Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami sendiri selaku penulis
maupun kepada pembaca umumnya
Saat ini berkat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pemenuhan kebutuhan menjadi
sangat mudah,cepat dan praktis, salah satunya ialah dengan adanya “rekayasa hayati”(Bio-
engineering) yang mana saat ini semakin banyak inovasi dan kreasi yang diciptakan para ilmuan
untuk memenuhi kebutuhan manusia yang semakin hari semakin banyak, salah satunya untuk
memenuhi kebutuhan manusia dibidang pangan yang disokong dengan kemajuan teknologi
pertanian, contohnya penggunan tanaman transgenik dan kultur jaringan, namun disamping
peningkatan kualitas tanaman diperlukan juga peningkatan kualitas lahan, oleh karena itu kami
melakukan inovasi peningkatan kualitas lahan dengan menggunakan pupuk hayati(bio-
fertilizers).
Pupuk hayati adalah inokulan berbahan aktif organisme hidup atau laten dalam bentuk cair
atau padat yang memiliki kemampuan untuk memobilisasi,memfasilitasi,dan,meningkatkan
ketersediaan hara yang tidak tersedia (N2,Hara terikat dalam mineral atau terikat dalam bentuk
senyawa organik) menjadi bentuk tersedia melalui proses biologis. Dekomposer atau mikroba
perombak dikategorikan sebagai pupuk hayati karena berperan aktif dalam mengubah hara tidak
tersedia atau terikat dalam bentuk senyawa organik menjadi hara tersedia melalui proses
mineralisasi atau dekomposisi. Kelompok pupuk hayati (Bio-fertilizers) yang sangat potensial
untuk pertanian terpadu berbasis organik antara lain meliputi: penambat N (simbiotik dan non-
simbiotik), mikroba pelarut P,mikroba pelarut K, mikroba penghasil fitohormon (hormon pemacu
tumbuh tanaman), mikroba perombak bahan organik dan mikroba yang berperan sebagai agen
hayati. Pupuk hayati ini sangat bermanfaat dalam: 1) meningkatkan dan memfasilitasi ketersediaan
hara, 2) menghasilkan pupuk organik beragen hayati,3) mengurangi penggunaan pupuk anorganik
dan bahan energi berbahan fosil, 4) memperbaiki kesehatan tanah, dan meningkatkan produktivitas
tanah maupun tanaman. Berdasarkan manfaat pupuk hayati tersebutlah yang memotivasi kami
untuk melakukan inovasi tersebut untuk mendukung pertanian terpadu berkelanjutan.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui apasaja agen mikroba yang berperan dalam pembuatan pupuk hayati
2. Mengetahui keuntungan dan kerugian penggunaan pupuk hayati
3. Mengetahui dosis dan cara penggunaan pupuk hayati yang tepat
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Pengamatan dilakukan terhadap tinggi tanaman, jumlah cabang produktif, umur berbunga,
jumlah polong per tanaman, bobot per 100 biji kering, persentase akar terinfeksi mikoriza (%)
dengan melakukan staining akar berdaarkan metode kormanik.
pengembangan industry pupuk hayati secara komersial sangat tergantung pada efektivitas dan
kemampuan meningkatkan ketersediaan hara, dan mensubstitusi penggunaan pupuk anorganik.
Pupuk hayati yang efektif dan mampu mengurangi penggunaan pupuk anorganik secara signifikan
akan mempunyai peluang pasar yang baik. Pupuk hayati baik sebagai pupuk bio maupun sebagai
decomposer berkaitan dengan aktivitas mikroba (organisme) yang dinamis dan berbasis
bioteknologi. Selain itu pupuk hayati banyak yang mampu berperan ganda atau multifungsi.
Misalnya satu spesies mikroba tertentu dapat menambat N, menghasilkan fitohormon (PGPR),
menghasilkan senyawa yang bersifat agen hayati (bio control agen), menghasilkan siderofore dan
mampu menguraikan bahan organic (decomposer)
mikroba yang multifungsi tersebut diharapkan mampu meningkatkan manfaat dan efisiensi
penggunaan pupuk hayati.
Focus penelitian dan upaya untuk meningkatkan efektivitas dan peranan penggunaan pupuk hayati
untuk meningkatkan produktivitas tanah dan tanaman secara berkelanjutan antara lain sebagai
berikut:
1. seleksi mikroba yang efektif meningkatkan ketersediaan hara dan produktivitas
tanaman, baik yang bersifat spesifik maupun non spesifik sehingga mampu mengurangi
penggunaan pupuk anorganik secara signifikan
2. formulasi inokulan majemuk yang efektif untuk meningkatkan ketersediaan hara,
keesehatan tanah maupun kesehatan tanaman
3. kajian untuk meningkatkan daya adaptasi dan persistensi inokulan pupuk hayati
sehingga mampu tumbuh maupun berkembang dan mampu mendominasi rhizosfir
tanaman dalam kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan (stressful conditions)
4. penelitian rekayasa genetika sehingga tanaman non legum mampu membentuk nodula
yang efektif menambat nitrogen dari udara
5. mengembangkan system produksi yang baik untuk menjamin kualitas dan efektivitas
bahan aktif (mikroba) di lapangan
6. pengaturan dan regulasi untuk menjamin pengendalian kualitas dan peredaran pupuk
hayati.
Sasli, iwan. (2013). Respon tanaman kedelai terhadap pupuk hayati Mikoriza arbuscula hasil
rekayasa spesifik gambut. Jurnal AGROVIGOR. 6(1): 73-80.
Simarmata, dkk.(2012). Peranan penelitian dan pengembangan pertanian pada industri pupuk
hayati (Bio-fertilizers). Jurnal pertanian. 3(2): 1-14.