Anda di halaman 1dari 11

REKAYASA IDE

( Disusun untuk memenuhi tugas Teknologi Informasi Dan Literasi Data )

Dosen Pembimbing : Eri Widyastuti,S.Pd

Disusun Oleh :

EWILDA SINAGA (4191111009)

VERONICA V SINAGA (4191111012)

SANTI KARLA SILALAHI(4191111004)

ENJELICA NAPITU(4191111021)

RIBKA S RAJAGUKGUK(4191111024)

MATEMATIKA DIK A

PROGRAM STUDI (S1) PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur Saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan karunia-
Nya Saya dapat menyelesaikan tugas “Rekayasa Ide” pada mata kuliah “Teknologi Informasi
dan Literasi Data”. Adapun topik dari Rekayasa Ide ini adalah cara mempermudah proses
pembelajaran dengan alat komunikasi dan media digital.
Saya tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
memberikan arahan, bimbingan dan yang telah mendukung Saya dalam menyusun makalah
ini.
Saya juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu, Saya
meminta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan Saya juga mengharapkan kritik dan
saran yang membangun guna kesempurnaan tugas ini. Semoga makalah ini mampu
memberikan manfaat bagi para pembaca.

Medan, 12 April 2020


Penulis

Kelompok 2
DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................ii
BAB IPENDAHULUAN.....................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang Masalah............................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah......................................................................................................................2
1.3. Tujuan........................................................................................................................................3
BAB II KERANGKA PEMIKIRAN..................................................................................................4
BAB IV PEMBAHASAN....................................................................................................................6
BAB IV PENUTUP..............................................................................................................................7
4.1. Kesimpulan................................................................................................................................7
4.2. Saran..........................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya kemajuan
teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah menciptakan tradisi dan budaya baru
dalam peradaban umat manusia. Perubahan yang diakibatkan oleh perkembangan TIK
ini lebih dahsyat dibandingkan dengan perubahan dari era pertanian menjadi era
industri yang diawali dengan revolusi Perancis tahun 1789. Diantara perubahan itu
adalah TIK dapat menjadikan dunia maya menjadi nyata dihadapan kita. Dengan
hanya termenung di depan komputer pada tempat yang sepi nan sempit kita dapat
membuka cakrawala dunia yang sangat luas.
TIK yang ditunjang teknologi elektronika mempunyai pengaruh yang sangat
luas ke berbagai bidang kehidupan, termasuk bidang pendidikan. Pengaruh
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat ini memberikan
dampak positif dan negatif. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
berdampak positif dengan semakin terbuka dan tersebarnya informasi dan
pengetahuan dari dan ke seluruh dunia menembus batas ruang dan waktu. Dampak
negatifnya yaitu terjadinya perubahan nilai, norma, aturan, dan moral kehidupan yang
bertentangan dengan nilai, norma, aturan, dan moral kehidupan yang dianut
masyarakat. Mensikapi keadaan seperti ini, maka peran pendidikan sangat penting
untuk mengembangkan dampak potitif dan memperbaiki dan mencegah dampak
negatif.
Sistem pendidikan di Indonesia selalu mengalami perubahan yang tujuannya
untuk mewujudkan sistem pendidikan menjadi lebih berkualitas, dengan kurikulum
yang lebih baik untuk menghasilkan lulusan yang lebih baik pula. Sistem pendidikan
nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Adapun tujuan sistem pendidikan nasional secara umum adalah untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggungjawab.
Berdasarkan tujuan ini maka para pengajar mendapatkan amanat untuk
mengembangkan kemampuan lulusan suatu jenjang pendidikan dalam seluruh aspek
kehidupan, yaitu aspek pengetahuan (kognitif), meliputi berilmu dan cakap; aspek
keterampilan (psikomotor), yaitu kreatif; dan aspek sikap (afektif), meliputi beriman,
bertaqwa, berakhlak mulia, sehat, mandiri, demokratis, dan bertanggungjawab.
Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan pengetahuan, sikap, dan
keterampilan yang hanya bias dilakukan oleh pengajar yang berkompeten dan
profesional. Seperti yang diisyaratkan dalam Peraturan Perundang-undangan yang
baru dan berlaku sekarang, yaitu pengajar yang sehat jiwa dan raga, dan memiliki
kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Selain itu, harus juga
memiliki kualifikasi akademik yang tepat dan menunjukkan kompetensi pedagogik,
kepribadian, profesional, dan sosial.
Proses Pembelajaran sebagai bagian penting dari kurikulum hendaknya
menjadikan peserta didik menyerap informasi atau ilmu pengetahuan dan teknologi
yang dipelajarinya sebagai bagian dari dirinya. Pembelajaran yang berorientasi pada
empat pilar belajar, mengharuskan perancang kurikulum dan pengajar
mengembangkan peserta didik untuk memiliki rasa percaya diri dan siap hidup di
masyarakat sesuai dengan kemampuannya atau melanjutkkan pendidikan ke jenjang
yang lebih tinggi sesuai bakat dan minatnya. Pengajar yang profesional dan kompeten
serta dukungan sarana dan prasarana TIK akan dapat mewujudkan hal tersebut.
Pengajar dan peserta didik dituntut untuk untuk menguasai ilmu pengetahuan
dan TIK terkini secara terus menerus. Pengajaran perlu terus menikuti perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi agar dapat menyampaikan materi pembelajaran yang
mutakhir dan berguna bagi kehidupan peserta didik di masa kini dan masa yang akan
dating. Dengan demikian pembelajaran berbasis TIK sebagai produk dari
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam sistem pendidikan nasional
merupakan suatu keniscayaan. Dewasa ini telah dikembangkan model-model
pembelajaran berbasis TIK seperti e-learning, virtual learning, computer based
training, open and distance learning dan lain-lain di sekolah-sekolah terutama sekolah
lanjutan dan perpengajaran tinggi.

1.2. Rumusan Masalah


Bagaimana cara mempermudah proses pembelajaran dengan alat komunikasi dan
media digital?
1.3. Tujuan
Tujuan dari rekayasa ide ini adalah menambahkan gagasan baru untuk mengatasi
kurangnya pengetahuan siswa tentang teknologi informasi dan komunikasi serta agar
proses pembelajaran menjadi lebih mudah oleh alat komunikasi dan media digital.
BAB II
KERANGKA PEMIKIRAN

Media komunikasi adalah suatu alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan
dari komunikator kepada khalayak.

Telepon pintar adalah teknologi baru yang menyerupai Personal Digital Assistant (PDA)
yang memiliki berbagai fungsi dan kemudahan dalam mengakses internet (Phillippi & Wyatt,
2011). Telepon pintar diciptakan untuk menyediakan berbagai aplikasi yang dapat diunduh
dari internet dengan menggunakan sebuah sistem operasi (Cummiskey, 2011). Sistem operasi
didefinisikan sebagai sebuah program yang mengatur perangkat keras komputer, dengan
menyediakan landasan untuk aplikasi yang berada diatasnya, serta bertindak sebagai
penghubung antara para pengguna dengan perangkat keras. Sistem operasi bertugas untuk
mengendalikan serta mengkoordinasikan pengunaan perangkat keras untuk berbagai program
aplikasi (Silberschatz, et al., 2005) serta terdiri dari beberapa jenis.
Analisis data ini dapat dilakukan secara deskriptif, yaitu mengklasifikasikan data menjadi
dua kelompok yaitu data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif dinyatakan dalam bentuk
kata-kata atau simbol sedangkan data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka
(Suharsimi, 2006).Data kualitatif di dapat dengan cara reduksi data yaitu proses
penyerdehanaan yang dilakukan melalui seleksi data, pemfokusan dan pengabstrakan data
mentah menjadi informasi yang bermakna. Paparan data adalah proses pengambilan intisari
dari sajian data yang terorganisir dalam bentuk pernyataan kalimat formula yang singkat dan
padat tetapi mengandung pengertian luas.
Kamus merupakan salah satu jenis media visual (Sanjaya, 2011). Kamus merupakan
sumber rujukan yang berisi daftar kata dengan maknanya dijelaskan atau ditulis dalam bahasa
lain yang memberikan informasi mengenai makna kata, ejaan, dan ucapan yang dicari oleh
pengguna (Walter dalam Lew, 2010; Kasno, 2001; Mutiawani, 2011). Secara luas diartikan
sebagai daftar kata, sebagai perbendaharaan kata yang sangat luas dan tak terbatas suatu
bahasa tertentu (Ratna, 2013). Kamus istilah adalah kamus yang memuat istilah dengan
makna konsepnya berasal dari suatu bidang ilmu. (Harfianti, 2010). Beberapa tahun ini,
kamus termasuk salah satu aplikasi populer yang sangat digemari, apalagi dengan adanya
kamus elektronik berbasis sistem operasi telepon pintar (Istiqomah, 2006).
URAIAN PERMASALAHAN

Jenis-jenis sistem operasi di antaranya: Apple dengan iOS, Microsoft Windows Mobile
dan Windows Phone, Nokia Symbian, RIM BlackBerry OS dan Google Android
(Cummiskey, 2011). Sistem operasi Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat
mobile berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middleware, dan aplikasi.
Perkembangan sistem operasi Android ini yang sekarang menjadi sangat popular karena
bersifat open soure menjadikannya sebagai sistem operasi yang banyak diminati oleh banyak
pengguna (Safaat, 2011; Nielsen, 2012; Gartner, 2013).
Penggunaan aplikasi telepon pintar saat ini menyentuh beberapa lapisan masyarakat,
termasuk para pelajar. Penggunaan telepon pintar sangat pesat pada berbagai kalangan,
termasuk para siswa. Hal ini juga dikuatkan dengan data dari hasil analisis kebutuhan yang
dilakukan pada siswa SMA Labschool Jakarta bahwa 100% siswa di sekolah tersebut telah
menggunakan telepon pintar. Penggunaan telepon pintar sebagai mobile learning merupakan
suatu inovasi didalam proses pembelajaran.
Mobile learning tidak dapat menggantikan pembelajaran secara tradisional namun dapat
digunakan sebagai cara untuk belajar menggunakan teknologi yang inovatif (Daesang, 2013).
El-Hussein (2010) menyatakan bahwa perangkat mobile canggih contohnya ponsel
menawarkan fitur-fitur baru yang memberi keunggulan kompetitif bagi penggunanya. Salah
satu fitur yang dapat ditawarkan adalah berbagai macam aplikasi. Aplikasi merupakan
program komputer untuk membantu orang dalam suatu tugas tertentu (Nugroho, 2004).
Menurut Arseno (2012) kemajuan teknologi informasi yang cepat dan progresif membuat
aplikasi yang mudah dibawa dan digunakan secara efektif. Salah satu aplikasi yang dapat
digunakan secara efektif adalah kamus.
Berdasarkan analisis kebutuhan siswa di SMA Labschool Jakarta, para siswa sudah
mengetahui media pembelajaran berupa kamus. Hal ini tentunya akan membantu siswa untuk
menemukan istilah ilmiah atau pengertian bahasa asing di dalam materi pembelajaran dengan
menggunakan kamus berbasis sistem operasi telepon pintar sebagai penunjang sumber
belajar. Aplikasi kamus berbasis sistem operasi telepon pintar perlu dikembangkan agar siswa
dapat memanfaatkan telepon pintar yang dimiliknya untuk proses pembelajaran. Dengan
adanya kamus berbasis sistem operasi telepon pintar diharapkan siswa dapat lebih
terbantukan di dalam proses pembelajaran sehingga akan mampu memotivasi siswa untuk
aktif dalam belajar, dapat menambah pemahaman siswa serta mampu mengatasi kesulitannya
dalam memahami istilah, bahasa ilmiah atau bahasa asing di dalam pelajaran.
BAB III
PEMBAHASAN

Penggunaan telepon pintar sebagai mobile learning merupakan suatu inovasi didalam
proses pembelajaran. Mobile learning tidak dapat menggantikan pembelajaran secara
tradisional namun dapat digunakan sebagai cara untuk belajar menggunakan teknologi yang
inovatif (Daesang, 2013). El-Hussein (2010) menyatakan bahwa perangkat mobile canggih
contohnya ponsel menawarkan fitur-fitur baru yang memberi keunggulan kompetitif bagi
penggunanya. Salah satu fitur yang dapat ditawarkan adalah berbagai macam aplikasi.
Aplikasi merupakan program komputer untuk membantu orang dalam suatu tugas tertentu
(Nugroho, 2004). Menurut Arseno (2012) kemajuan teknologi informasi yang cepat dan
progresif membuat aplikasi yang mudah dibawa dan digunakan secara efektif. Salah satu
aplikasi yang dapat digunakan secara efektif adalah kamus. Kamus merupakan salah satu
jenis media visual (Sanjaya, 2011).
Kamus merupakan sumber rujukan yang berisi daftar kata dengan maknanya dijelaskan
atau ditulisdalam bahasa lain yang memberikan informasi mengenai makna kata, ejaan, dan
ucapan yang dicari oleh pengguna (Walter dalam Lew, 2010; Kasno, 2001; Mutiawani,
2011). Secara luas diartikan sebagai daftar kata, sebagai perbendaharaan kata yang sangat
luas dan tak terbatas suatu bahasa tertentu (Ratna, 2013). Kamus istilah adalah kamus yang
memuat istilah dengan makna konsepnya berasal dari suatu bidang ilmu. (Harfianti, 2010).
Beberapa tahun ini, kamus termasuk salah satu aplikasi populer yang sangat digemari, apalagi
dengan adanya kamus elektronik berbasis sistem operasi telepon pintar (Istiqomah, 2006).
Berdasarkan analisis kebutuhan siswa di SMA Labschool Jakarta, para siswa sudah
mengetahui media pembelajaran berupa kamus. Hal ini tentunya akan membantu siswa untuk
menemukan istilah ilmiah atau pengertian bahasa asing di dalam materi pembelajarandengan
menggunakan kamus berbasis sistem operasi telepon pintar sebagai penunjang sumber
belajar. Aplikasi kamus berbasis sistem operasi telepon pintar perlu dikembangkan agar siswa
dapat memanfaatkan telepon pintar yang dimiliknya untuk proses pembelajaran. Dengan
adanya kamus berbasis sistem operasi telepon pintar diharapkan siswa dapat lebih
terbantukan di dalam proses pembelajaran sehingga akan mampu memotivasi siswa untuk
aktif dalam belajar, dapat menambah pemahaman siswa serta mampu mengatasi kesulitannya
dalam memahami istilah, bahasa ilmiah atau bahasa asing di dalam pelajaran.
BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Kamus berbasis sistem operasi telepon pintar pada materi pembelajaran SMA kelas
XI telah dihasilkan dan mendapatkan nilai dengan interpretasi sangat baik.Hal ini
tentunya akan membantu siswa untuk menemukan istilah ilmiah atau pengertian bahasa
asing di dalam materi pembelajaran dengan menggunakan kamus berbasis sistem operasi
telepon pintar sebagai penunjang sumber belajar. Aplikasi kamus berbasis sistem operasi
telepon pintar perlu dikembangkan agar siswa dapat memanfaatkan telepon pintar yang
dimiliknya untuk proses pembelajaran. Dengan adanya kamus berbasis sistem operasi
telepon pintar diharapkan siswa dapat lebih terbantukan di dalam proses pembelajaran
sehingga akan mampu memotivasi siswa untuk aktif dalam belajar, dapat menambah
pemahaman siswa serta mampu mengatasi kesulitannya dalam memahami istilah, bahasa
ilmiah atau bahasa asing di dalam pelajaran.

4.2. Saran
Makalah ini mungkin sangat jauh dari kata sempurna. Untuk itu penulis selalu
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sekalian, agar menjadi masukan dan
perbaikan bagi penulis sehingga kedepannya makalah ini menjadi lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA
Arseno, R. (2012). Aplikasi Kamus Istilah Kedokteran Berbasis Android. Depok: Informatika
Gunadarma.
Harfianti, R. (2010). Membangun Aplikasi Kamus Digital. Jombang: Lintas Media.
Fadli, Rahman. 2017. Pengembangan Kamus Berbasis Sistem Operasi Telepon Pintar. Jurnal
Pendidikan Matematika dan IPA. 8(2).

Anda mungkin juga menyukai