Anda di halaman 1dari 5

TUGAS DAN LATIHAN BAB III

MATA KULIAH : BAHASA INDONESIA

DOSEN PENGAMPU : Dr. M. Surip S.Pd, M.Si

DISUSUN OLEH :

NAMA : RINALDI RAHMAN HUTAGALUNG


NIM : 6222411007
KELAS : PJKR III A

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TAHUN 2023
1. Tentukanlah Struktur Teks Ulasan Di Bawah Ini! Setelah Itu Rekonstruksikan
Teks Ulasan Itu Menjadi Sebuah Teks Ulasan Yang Baru!

Jawab :

1. Struktur Teks Ulasan buku Bumi Manusia

Identitas

BUMI MANUSIA

Judul Buku : Bumi Manusia


Pengarang : Pramoedya Ananta Toer Hasta Mitra
Buku Penerbit : Hasta Mitra
Jumlah Halaman : 535

ORIENTASI

Tidak seorangpun yang dapat memungkiri sihir senyuman dan inilah salah satu novel
paling populer dan terkenal asal Indonesia. Bumi Manusia adalah seri pertama dari tetralogi
“Buru” karya satu sastrawan besar Indonesia, yakni Pramoedya Ananta Toer. Beliau menulis
buku ini ketika masih mendekam di penjara pada tahun 1975, tepatnya di pulau Buru. Pada tahun
1981, novel ini sempat dilarang terbit karena dinilai mengandung ajaran-ajaran yang tidak baik.
Nyatanya, novel ini kaya akan sejarah, utamanya ketika masa penjajahan masih berlangsung dan
justru dapat membangkitkan rasa nasionalisme. Bumi Manusia dinilai memiliki pengaruh yang
besar terhadap penulisnya. Pramoedya Ananta Toer bahkan pernah hampir diusulkan untuk
menerima penghargaan Nobel atas novelnya ini. Bagaimana bisa? Karena sampai tahun 2005,
Bumi Manusia telah dirilis dengan 33 bahasa berbeda.

TAFSIRAN ISI

Cerita bermula di akhir abad 19, menampilkan suasana khas zaman kolonial yang begitu
detail dan epik. Ceritanya berlatar di Wonokromo awal abad 20an. Di mana tempat ini sendiri
merupakan wilayah kebun tebu di Surabaya, Blora. Kisah ini adalah tentang dua insan manusia
yang saling mencintai di atas panggung helatan masa kolonial Belanda. Saat membacanya,
pembaca benar-benar di bawa masuk ke dalam suasana pada abad itu. Suasana khas kolonial
dengan hiruk pikuk penjajahannya masih terasa sehingga menimbulkan kesan tersendiri.
Diceritakan, seorang pemuda pribumi bernama Minke, sering kali diejek oleh kaum Belanda
karena kulit gelap dan keturunan pribuminya. Padahal, untuk ukuran seorang pribumu kala itu,
Minke tergolong pria yang berpendidikan dan terpelajar. Tak seperti sebagian besar orang
keturunan pribumi, Minke berkesempatan untuk menimba pendidikan di sekolah Hindia-
Belanda. Di sekolahnya itu, mayoritas gurunya berasal dari benua Eropa terutama Belanda.
Tidak heran jika kebudayaan dan literasi tanah Eropa sudah berakar di dalam sekolah tersebut.
Karena lingkungannya itu, Minke mulai mengagumi kebudayaan Eropa dan bahkan hampir lupa
akan asalnya sendiri. Pada akhirnya, ia sadar kalau kekagumannya tersebut hanya sebatas dengan
ilmu dan wawasannya saja. Ia ditampar oleh kenyataan bahwa bangsanya sendirilah yang tengah
menjadi korban keserakahan orang-orang Eropa. Kemudian, di tengah-tengah perjuangannya
demi hak pribumi, Minke dipertemukan dengan seorang gadis, putri Nyai, keturunan Belanda
dengan wajah Eropa tetapi bermata dan berambut Indonesia. Perempuan itu bernama Annelies.
Tak berselang lama, Minke dibuat terpikat olehnya. Sayang, pertemuannya dengan Annelies
justru membawa petaka bagi dirinya sendiri. Ia dihadapkan dengan kondisi yang membuatnya
berada di tengah pengadilan Hindia-Belanda yang tidak memperludikan hak pribumi di mata
hukum sama sekali.

EVALUASI

KELEBIHAN NOVEL

Kelebihan utama dari novel Bumi Manusia adalah penggambaran sejarahnya yang sangat
detail dan kaya. Secara seksama, isi novel begitu memperhatikan keadaan sosial, politik, dan
suasana pada abad kala itu. Apa yang disajikan buku ini bukan hanya semata kisah penjajahan
yang klise saja, melainkan juga detail-detail lain yang jarang diamati dan justru menimbulkan
kisah yang lebih lirih lagi. Kemampuan penulis dalam novel ini begitu tercerminkan. Pikirannya
yang tajam, bahasanya yang mengalun, pemilihan kata yang tepat, benar-benar berhasil menyihir
dan membawa pembaca masuk lebih dalam ikut merasakan kisah Minke. Tidak heran novel ini
juga diminati di berbagai bahasa selain bahasa Indonesia.

KEKURANGAN NOVEL

Sejujurnya novel ini hampir tidak memiliki kekurangan sama sekali. Hanya saja mungkin
di beberapa bagian terdapat pemikiran dan istilah yang sulit dipahami. Terlebih lagi bagi orang
awam atau yang pengetahuan dan literasinya seluas Pramoedya Ananta Toer. Tetapi justru hal
tersebutlah yang membuat nove ini istimewa. Dapat membuka gerbang menuju wawasan baru
bagi pembacanya sembari tetap memberikan hiburan yang cerdas. Baik melalui narasi dan
tulisan yang mengharukan maupun melalui pemikiran dan spiritual yang menakjubkan.
RANGKUMAN

Dengan kombinasi antara narasi yang mempesona, citra yang epik, dan pesan amanat
yang kuat, Bumi Manusia siap menyihir pembaca untuk masuk ke dalam dunianya. Tentu
fenomena yang hampir membuatnya mendapatkan penghargaan Nobel sudah cukup
mencerminkan kualitas dan kekuatannya.

2. Teks Ulasan Baru

BUMI MANUSIA

Judul Buku Bumi Manusia


Pengarang Pramoedya Ananta Toer Hasta Mitra
Buku Penerbit Hasta Mitra
Jumlah Halaman 535

Tidak seorangpun dapat menyangkal keajaiban senyuman dan inilah salah satu novel
paling disukai dan terkenal asal Indonesia. Bumi Manusia adalah bagian pertama dari tetralogi
“Buru” karya salah satu penulis terhebat Indonesia, yakni Pramoedya Ananta Toer. Beliau
mengarang buku ini disaat dirinya dikurung di penjara pada tahun 1975, yang berlokasi di pulau
Buru. Di tahun 1981, buku ini sempat tidak diperbolehkan terbit karena dianggap membawa
pesan – pesan ajaran yang tidak baik.

Kenyataannya, buku ini penuh dengan sejarah, dengan latar utama masa penjajahan yang
masih berlangsung dan justru dapat meningkatkan rasa nasionalisme. Bumi Manusia dianggap
mempunyai pengaruh besar terhadap pengarangnya. Pramoedya Ananta Toer bahkan pernah
hampir diusulkan untuk menerima penghargaan Nobel atas bukunya itu. Novel ini telah dirilis
dengan 33 bahasa yang berbeda.
Cerita dimulai di akhir abad 19, memperlihatkan suasana khas zaman belanda yang
begitu terperinci dan luar biasa. Kisah ini terjadi di Wonokromo pada awal abad ke-20, sebuah
kawasan perkebunan tebu di Surabaya, Blora. Kisah ini tentang dua kekasih pada masa
penjajahan Belanda. Saat membaca, pembaca seolah tenggelam dalam suasana zaman itu.
Suasana kolonial dan riuhnya kehidupan kolonialisme masih terasa, meninggalkan kesan yang
mendalam. Film ini bercerita tentang Minke, seorang pemuda pribumi yang sering diejek oleh
Belanda karena kulit dan keturunannya yang hitam.

Padahal, dibandingkan kebanyakan pribumi pada masanya, Minke merupakan sosok


terpelajar dan berpengetahuan luas. Berbeda dengan masyarakat keturunan pribumi kebanyakan,
Minke berkesempatan bersekolah di sekolah di Hindia Belanda yang mayoritas gurunya berasal
dari Eropa, khususnya Belanda. Inilah sebabnya mengapa budaya dan sastra Eropa mengakar di
sekolah ini. Karena lingkungan inilah Minke mulai mengagumi budaya Eropa hingga hampir
melupakan asal usulnya.

Namun, ia akhirnya menyadari bahwa kekagumannya hanya didasarkan pada ilmu dan
wawasannya. Ia terkejut saat menyadari bahwa rakyatnya sendiri telah menjadi korban
keserakahan Eropa. Kemudian, di tengah perjuangan hak-hak masyarakat adat, Minke bertemu
dengan Annelies, gadis keturunan Belanda berwajah Eropa namun bermata dan berambut
Indonesia. Minke dengan cepat tertarik padanya. Sayangnya pertemuannya dengan Annelies
membawa petaka baginya. Ia menghadapi kondisi di mana hak-hak penduduk asli tidak
dihormati di pengadilan Hindia Belanda.

Salah satu keunggulan utama novel "Tanah Manusia" adalah uraian sejarahnya yang
detail dan mendalam. Isi novel secara cermat memperhatikan iklim sosial, politik, dan kekinian.
Buku ini tidak hanya menceritakan klise tentang masa penjajahan, tetapi juga menggambarkan
detail yang jarang diperhatikan dan menciptakan cerita yang lebih dalam. Kemampuan penulis
terlihat jelas dalam novel ini. Pemikiran Minke yang jelas, bahasa yang mengalir, dan pilihan
kata yang tepat semuanya mengejutkan pembaca dan menarik mereka ke dalam cerita Minke.
Tak heran jika novel ini diminati dalam banyak bahasa selain bahasa Indonesia.

Jujur saja, novel ini hampir tidak ada kekurangannya. Bisa saja di beberapa bagian
terdapat pemikiran dan istilah-istilah yang sulit dipahami, terutama bagi masyarakat awam atau
mereka yang ilmu dan literasinya belum secanggih Pramoedya Ananta Toer. Tapi justru itulah
yang membuat novel ini istimewa. Ia mampu membuka pintu perspektif baru bagi pembacanya
sekaligus memberikan hiburan yang cerdas. Baik melalui kisah-kisah yang menyentuh maupun
melalui pemikiran dan spiritualitas yang indah.

Dengan kombinasi cerita yang menarik, visual yang epik, dan pesan yang kuat, “Bumi
Kemanusiaan” siap memikat pembaca dan menarik mereka ke dalam dunia cerita. Hampir
meraih Hadiah Nobel sudah cukup untuk membuktikan kualitas dan kemampuannya.

Anda mungkin juga menyukai