Anda di halaman 1dari 19

CRITICAL BOOK RIVIEW

SENAM LANTAI

DOSEN PENGAMPUH: Dr. Sabarudin Yunis Bangun, S.Si., M.Pd


Heri Masmur Sembiring, M.Pd

OLEH :
MUHAMMAD FAUZA
6221111008
PJKR A 2022

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN


PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Puji syukur senantiasa selalu penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan limpahan Rahmat,Taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
dan menyusun makalah ini. Shalawat berangkaikan salam tak lupa kita hadiahkan kepada
baginda Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukan jalan kebaikan dan kebenaran di dunia
dan akhirat kepada umat manusia.
Tugas “ Critical Book Report “ ini penulis susun guna memenuhi Tugas “ Pembelajaran
Senam Dan Aktivitas Kebugaran Jasmani “. Tugas CBRini penulis susun dengan segala
kemampuan penulis dan semaksimal mungkin. Namun, penulis menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini tentu tidaklah sempurna dan masih banyak kesalahan serta
kekurangan.Maka dari itu penulis sebagai penyusun makalah ini mohon kritik, saran, dan pesan
dari semua yang membaca, terutama Dosen Mata KuliahPembelajaran Senam Dan Aktivitas
Riitmik yang penulis harapkan sebagai bahan koreksi untuk penulis.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Medan, 28 November 2022

MUHAMMAD FAUZA
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................

DAFTAR ISI ..........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................


A. Latar belakang ..............................................................................................
B. Tujuan ..........................................................................................................
C. Manfat ..........................................................................................................
D. Identitasa buku .............................................................................................

BAB II RINGKASAN ISI BUKU ...........................................................................

BAB III KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU .........................................


A. Keunggulan dan kelemahan .........................................................................

BAB IV PENUTUP .................................................................................................


A. Kesimpulan ...................................................................................................
B. Saran .............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang

` Senam lantai adalah suatu kegiatan olahraga dimana setiap gerakan kita lakukan
di lantai,di daerah berukuran sekitar 12 meter (40 kaki) persegi. Deaerah ini ditutupi oleh
beberapa jenis kain tikar yang biasa disebut matras,biasanya di lengkapi dengan beberapa
bantalan. Namun senam lantai disekolah-sekolah di indonesia biasa dilakukan di
lapangan berumput. Latihan ini biasanya dimulai dan diakhiri dengan serangkaian gerak
jatuh seperti jungkir balik (berguling) baik penuh maupun dengan setengah putaran
(round off),dilanjutkan dengan handsprings dan jungkir balik mundur atau
maju,melompat,meloncat,dan berputar di udara yang ditumpu oleh tangan maupun kaki.
Mengajar adalah perbuatan yang kompleks.Perbuatan yang kompleks dapat
diterjemahkan sebagai penggunaan secara integratif sejumlah komponen yang terkandung
dalam perbuatan mengajar itu untuk menyampaikan pesan Pembelajaran.Oleh karena itu,
dalam dunia Pembelajaran ada baiknya guru menggunakan suatu prototipe dari suatu
teori atau model.Disebut model karena hanya merupakan garis besar atau pokok-pokok
yang memerlukan pengembangan yang sangat situasional. Secara harfiah, media berarti
perantara atau Pengantar Association for Education Communication Technology
mengartikan media; sebagai segala bentuk yang dipergunakan untuk proses penyaluran
informasi. National Education Association mendefinisikan media sebagai segala hal yang
dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca, atau dibicarakan beserta pirantinya
untuk kegiatan tersebut. Secara umum dapat dinyatakan bahwa media sering juga disebut
perangkat lunak atau materi, maksudnya adalah segala hal yang memuat pesan atau
bahan ajar untuk ditransmisikan melalui suatu alat tertentu.

B. Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas wajib dari KKNI di mata kuliah pembelajansenam dan
aktivitas ritmik
2. Sebagai tolak ukur perkembangan mengkritik sebuah buku
3. Mengetahui metode perkembangan pembelajaran penjas
C. Manfaat
1. Untuk mempermudah pemahaman mahasiswa terhadap materi dalam buku.
2. Memahai tujuan penulis
3. Sebagai wawasan pengetahuan dan bahan kajian
D. Identitas Buku
 Judul Buku : STRATEGI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI
 Penulis : Ega Trisna Rahayu, M.Pd
 Penerbit : Alfabeta
 Tahun Terbit : 2016
 Kota terbit : Bandung
 Ketebalan buku : x + 262 Halaman
 ISBN : 978-602-7825-97-0
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU

Strategi Pengunaan Media,Waktu, dan Ruang Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani

A. Pengertian Media Pembelajaran Jasmani

Secara harfiah, media berarti perantara atau Pengantar Association for Education
Communication Technology mengartikan media; sebagai segala bentuk yang
dipergunakan untuk proses penyaluran informasi. National Education Association
mendefinisikan media sebagai segala hal yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar,
dibaca, atau dibicarakan beserta pirantinya untuk kegiatan tersebut. Secara umum dapat
dinyatakan bahwa media sering juga disebut perangkat lunak atau materi, maksudnya
adalah segala hal yang memuat pesan atau bahan ajar untuk ditransmisikan melalui suatu
alat tertentu. R. Rahardjo (1984248) menyatakan bahwa media merupakan wadah dari
pesan yang Oleh sumber atau penyaluran ingin diteruskan kepada sasaran atau penerima
pesan. Lebih lanjut dinyatakan bahwa materi yang ingin disampaikan adalah pesan
pembelajaran, dan tujuan yang ingin dicapai adalah terjadinya proses belajar. Dengan
kala lain dapat dinyatakan bahwa tujuan media itu pada dasarnya agar siswa itu belajar.
Berdasarkan tujuannya itu maka kedudukan media dalam proses belajar-mengajar itu
menjadi penting sama penting dengan guru itu sendiri. Oleh karena itu, ada
kecenderungan dari pakar teknologi pendidikan untuk mendesain suatu sistem belajar
tanpa guru.. Guru digantikan media Pembelajaran, salah satu produknya ialah belajar
berprogram dengan komputer. Menurut AECT (1977288) terdapat empat tipe pola proses
belajar : yang pertama, yaitu pola tradisional merupakan hubungan guru siswa dan guru.
Guru merupakan satu-satunya sumber belajar. Tipe kedua gdalah guru merupakan
sumber utama proses belajar-mengajar aedangkan sumber yang lain seperti media, teknik,
dan lingkungan panya penunjang saja. Tipe ketiga adalah pola guru dan media bersama
menjadi sumber utama proses belajar mengajar. Guru melibatkan diri dengan sistem
Pembelajaran yang dimediakan. Guru berbagi tanggung jawab dengan media. Tipe
keempat adalah Pembelajaran yang dimediakan di mana satu-satunya sumber utama
proses belajar merngajar adalah media.
Berdasarkan anggapan yang lebih modern, media ini mempunyai kemampuan
ya'ng lebih luas dari hanya sekedar alat bantuR. Rahardjo (1984:51) secara lebih rinci
kemampuan tersebut sebagai berikut:

1. Membuat kongkrit konsep yang abstrak, misalnya untuk menjelaskan sistem


peredaran darah.
2. Membawa objek yang berbahaya atau sukar didapat ke dalam lingkungan belajar.
3. Menampilkan objek yang terlalu besar, misalnya lapangan bola, lapangan basket, dan
sebagainya.
4. Mengamati gerakan yang terlalu cepat, misalnya dengan slow motion.
5. Memungkinkan siswa berinteraksi dcngan lingkungannya.
6. Memungkinkan keseragaman pengamatan dan perswpsi bagi pe ngalaman belajar
siswa.
7. Membangkitkan motivasi
8. Memberi kesan perhatian individual untuk seluruh anggota kelompok belajar.
9. Menyajikan informasi belajar secara konsisten dan dapat diulang maupun disimpan
menurut kebutuhan.
10. Menyajikan pesan atau informasi belajar secara serempak, mengatasi batasan waktu
dan ruang, dan mengontrol arah maupun kecepatan belajar siswa.

B. Jenis-jenis Media Pembelajaran Pendidikan Jasmani

Menurut Rudy Bretz yang dikemukakan R. Rahardjo jenis-jenis media itu dapat
digolongkan menjadi tujuh kelompok. Ketujuh kelompok itu adalah sebagai berikut:
1. Media audio visual gerak merupakan media yang paling lengkap, yaitu
menggunakan kemampuan audio visual dan gerak.
2. Media audio visual diam media kedua dari segi kelengkapan kemampuannya
karena ia memiliki semua kemampuan yang ada pada golongan sebelumnya
kecuali penampilan gerak.
3. Media audio semi gerak memiliki kemampuan menampilkan sua'ra disertai
gerakan inti secara linier, jadi tidak dapat menampilkan gerakan nyata secara
utuh.
4. Media visual gerak memiliki kemampuan seperti golongan pertama kecuali
penampilan suara.
5. Media visual diam mempunyai kemampuan menyampaikan informasi secara
visual tetapi tidak dapat menampilkan suara maupun gerak.
6. Media audio adalah media yang hanya memanipulasikan kemampuan-
kemampuan suara semata-mata.
7. Sedangkan media cetak merupakan media-media yang hanya mampu
menampilkan informasi berupa huruf dan angka (alpha' numeric) simbol-
simbol verbal tertentu

C. Prinsip Pemilihan dan Penggunaan Media Pendidikan JasmanI


Pemilihan media untuk suatu proses belajar-mengajar adalah suatu tindakan
strategis. Artinya pemilihan, penetapan dan pembuatan media Pembelajaran perlu
diperhatikan dan dilaksanakan secara cermat. Media proses belajar-mengajar ini banyak
jenisnya dan beraneka ragam penggunaannya. Agar penggunaannya efektif sebaiknya
dipilih berdasarkan kriteria tertentu. Kriteria tersebut adalah: Pertama, tujuan pemilihan
itu sendiri harus jelas. Apakah sekedar untuk rekreasi/ hiburan, informasi umum,
pembelajaran atau untuk tujuan yang lebih spesifik. Kedua, familiaritas media, yaitu
media itu harus dikenali sifat dan ciri-cirinya. Ketiga, pemilihan itu hendaknya
berdasarkan kriteria tertentu sebagai pegangan atad patokan. Ketentuan-ketentuan
tersebut merupakan keterituan yang umum sifatnya, sedangkan kriteria yang lebih
spesifik adalah:
1. Menunjang tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Media yang dipilih ini
benar-benar dapat membantu tcrcapainya tujuan instruksional yang telah
ditetapkan.
2. Tepat guna dalam artian sesuai dengan materi atau bahan ajar yang akan
disampaikan.
3. Keadaan siswa yang meliputi kemampuan, pengetahuan. dan besarnya
kelompok. .
4. Ketersediaan media itu di sekolah.
5. Mutu teknisi media itu harus terjamin.
6. Biaya pembuatan, pengoperasian, pemeliharaan dan harganya.

1. SIKAP LILIN
Sikap lilin adalah sikap yang dibuat dari sikap semula tidur terlentang kemudian
mengangkat kedua kaki ( rapat ) lurus ke atas dengan kedua tangan menopang pinggang

2. KAYANG
Yang disebut kayang adalah suatu bentuk sikap badan terlentang yang membusur,
bertumpu pada kedua tangan dan kedua kaki dengan siku-siku dan lutut lurus.
3. SPLITS
Splits adalah suatu bentuk sikap, yaitu duduk di lantai dengan satu kaki lurus ke depan
dan kaki yang lain lurus ke belakang atau kedua kaki lurus ke sisi. Dalam mengajar atau
melatih seorang anak untuk dapat melakukan splits yang di latih adalah kelepasan
persendian dan kelemasan otot panggul.

4. SETIMBANG
Yang dimaksut dengan setimbang adalah suatu sikap yang menuntut daya
keseimbangan yang besar apakah sikap tersebut di lakukan dalam bentuk berdiri atau
duduk/berjongkok.

5. HEAD BALANCE
Yang di sebut dengan Head Balance adalah sikap sikap tegak, dengan bertumpu pada
kepala dan di topang oleh kedua tangan.
Melihat dari penempatan bagian kepela dan sikap kedua tangan sebaggai penopang dapatlah
dibedakan:
Tumpuan kepala ke dada Tangan penopang
1. Dahi dengan siku siku bengkok
2. Dahi dengan lengan lurus
3. Ubun-Ubun dengan siku siku bengkok
4. Ubun-Ubun dengan lengan bawah di lantai

6. GULING DEPAN
Yang dimaksut guling depan adalah berguling ke depan atas bagian belakang badan
(tengkuk, punggung,pinggang,dan panggul bagian belakang) cara laatihannya adalah anak
duduk di matras dengan kedua kaki dan lutut rapat; lutut di rapatkan sedekat mungkin ke
dada. Pegang dengan kedua tangan pergelangan kaki atau kedua tangan memeluk kedua
lutut. Condongkan badan ke belakang kemudian jatuhkan,pada saat itu kepala tunduk (dagu
rapatke dada) dengan cara bebas anak duduk kembali latiahan ini di ulang sehingga anak
mengalami dan merasakan sikap yang membulatkan badan.

7. GULING KE BELAKANG
Guling kebelakang adalah kebalikan dari guling depan yakni menjatuhkan badan ke
belakang.

8. HAND STAND
Hand stand adalah sikap tegak dengan bertumpu pada kedua tangan atau tegak atas
kedua tangan dengan siku-siku lurus dan kedua kaki rapat dan lurus ke atas. Suatu hal
yyang perlu diperhatikan dalam melakukan hand stand di atas landasan atau alas yang keras
adalah lebih mudah bila di bandingkan dengan melakukan hand balance di atas landasan
atau alas yang lunak.

9. LOMPAT HARIMAU
Lompat Harimau dapat di berikan apa bila anak sudah menguasai guling depan. Cara
melakukannya adalah pertama sikap jongkok kedua tangan sejajar ke muka setinggi bahu.
Tempatkan sebuah bola di depan anak anak di tugaskan melompati bola tersebut di akhiri
dengan guling depan jarrak bola dan ujung kaki 30-40cm

10. WALK OVER


1. Ke depan : didahului dengan melakukan hand stand kemudian kaki satupersatu mendarat
di lantai,satu kaki di tempatkan agak jauh di depan kaki yang pertama mendarat lalu tegak
kembali.
2. Ke belakang : di dahului dengan melakukan jembatan satu kaki di lemparkan ke belakang
di ikuti oleh kaki satunya lagi ; satu kaki di tempatkan agak jauh ( 4 langkah ) di belakang
kaki yang pertama maendarat lalu tegak kembali.

11. NECK KIP


Neck kip adalah suatu gerakan lenting badan ke atas depan yang di sebabkan oleh
lemparan kedua kaki dan tolakan kedua tangan ;dari sikap setengah guling belakang atau
setengah guling ke depan dengan kedua kaki rapat dan kedua tangan lurus.

Latihan Khusus
Tidur terlentang kedua kaki lurus dan rapat kedua tangan di sisi badan angkat kedua kaki ke
belakang kemudian lemparkankedua kaki ke atas depan, mendarat atas kedua ujung kaki
dengan mengangkat panggul,pinggang tinggi dari lantai.

12. MERODA
Meroda adalah suatu gerakan ke samping pada satu saat bertumpu atas keduua tangan
dengan kaki terbuka besar atau kangkang.
Latihan Khusus
Dengan bantuan, angkat satu tangan dari lantai sebentar (1,2 hitungan ) dan kembali untuk
kemudian tangan yang lain. Demikian di lakukan berganti ganti beberapa kali, pembantu
memegang pada kedua sisi pangggul.

13. STUT ( BACK EXTENTION )


Stut adalah suatu gerakan dari sikap duduk berlunjur dilantai dengan kedua kaki rapat
atau dari sikap terlentang, mengangkat sekaligus kedua kaki ke belakang atas pada saat
yang sama kedua tangan yang bertumpu di lantai di sisi telinga menolak badan ke atas,
sikap akhir adalah : hand stand.
Latihan Khusus
Tidur terlentang kedua kaki lrus dan rapat. Angkat kedua kaki ke belakang. Dengan
gerrakan dari pangkal paha dan panggul,kedua kaki ( lurus ) di angkat naik turun.

14. HAND SPRING


1. Hand spring adalah suatu gerakan dengan bertumpu kedua tangan dii lantai di sertai
tolakan/lemparan satu kaki dari belakang kearah depan atas dan mendarat atas dua kaki
hingga berdiri tegak.
2. melihat dari tolakan kaki dan cara mendarat dapat dibedakan:
a) tolakan satu kaki, mendarat atas dua kaki.
b) tolakan satu kaki, mendarat atas satu kaki.
c) tolakan dua kaki, mendarat atas dua kaki

Latihan Khusus
Melakukan hand stand ( meletakkan dahulu kedua tangan dilantai ) dengan lemparan satu
kaki yang di lakukan agak keras, berbeda lemparan kaki untuk hand stand, kaki yang lain
menyusul. Pembantu berada di depan untuk menahan kedua kaki.

15. BACK HANS SPRING


Back hand spring adalah suatu bentuk gerakan yang di awali dari sikap berdiri dengan
tolakan kedua kaki dan melemparkan kedua tangan ke belakang, hingga mendarat di lantai
danbertumpu, di ikuti sikap badan membusur dan lemparkan kedua kaki ke belakang,
hingga berdiri tegak kembali.
Latihan Khusus
Melakukan hand stand, ke dua kaki di teruskan jatuh hingga membuat kayang. Kedua kaki
mendarat tidak jatuh dari tempat tangan bertumpu. Dapat di lakukan dengan bentuan.

16. ROUND OFF


Round off adalah suatu satuan gerakan yang terdiri dari:
1. melakukan hand stand dengan berputar pada sumbu tegak
2. menolak dengan kedua tangan tumpuan pada saat kedua kaki akan mendarat di lantai
Latihan Khusus
Melakukan hand stand dengan meletakkan kedua tangan menghadap arah dating; jadi pada
saat kedua tangan mendekat ke lantai, kedua tangan di putar sedemikian hingga ujung jari
menghadap arah dating. Pada latihan ini tetap di bantu hingga sikap hand stand
17. SALTO
Salto adalah suatu gerakan atau bentuk latihan yang bila di lihat kejadiannya adalah
gerakan guling di udara. Salto dapat di jalankan ke belakang maupun ke depan. Melihat dari
sikap badan,maka dapatlah di bedakan:
1. salto jongkok
2. salto dengan badan di rentangkan

Latihan khusus salto depan


Dengan awalan, melompat dengan tolakan atas ke dua kaki, melakukan guling depan di atas
peti lompat yang tingginya kira kira setinggi panggul anak-anak.
Latihan Khusus Salto Belakang
Dengan bantuan dua orang, anak memakai tali pengikat pinggang. Anak melakukan loncat-
loncatan di tempat atas dua kaki ; di selingi satu loncatan tinggi ke atas dengan menarik ke
dua lutut rapat ke dada dengan kedua tangan memeluknya
Perhatikan ; badan anak tidak membungkuk namun kedua lutut yang merapat ke dada.
BAB III
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
BUKU

A. Kelebihan
 Buku ini menjelaskan secara sistematis bagaimana menjadi guru penjas yang baik
 Penggunaan kata yang baik dan mudah di mengerti
 Memiliki referensi dari banyak ahli di bidangnya
 Lebih banyak mengintruksikan langkah langkah dari pada mendeskripsikan isi

B. Kekurangan
 Tidak terdapatnya setiap rangkuman di akhir BAB pembelajaran
 Tidak memiliki gambar
 Beberapa pembahasan menggunakan bahasa asing yang tidak diterjemahkan penulis
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Secara umum dapat dinyatakan bahwa media sering juga disebut perangkat lunak
atau materi, maksudnya adalah segala hal yang memuat pesan atau bahan ajar untuk
ditransmisikan melalui suatu alat tertentu. Pemilihan media untuk suatu proses belajar-
mengajar adalah suatu tindakan strategis. Artinya pemilihan, penetapan dan pembuatan
media Pembelajaran perlu diperhatikan dan dilaksanakan secara cermat. Media proses
belajar-mengajar ini banyak jenisnya dan beraneka ragam penggunaannya. Agar
penggunaannya efektif sebaiknya dipilih berdasarkan kriteria tertentu. Kriteria tersebut
adalah: Pertama, tujuan pemilihan itu sendiri harus jelas. Apakah sekedar untuk rekreasi/
hiburan, informasi umum, pembelajaran atau untuk tujuan yang lebih spesifik.Kedua,
familiaritas media, yaitu media itu harus dikenali sifat dan ciri-cirinya. Ketiga, pemilihan
itu hendaknya berdasarkan kriteria tertentu sebagai pegangan atad patokan.

B. Saran
Sebagai seorang calon tenaga pendidik, terutama di bidang olahraga. Buku ini
tentu sangat membantu untuk menjadi tenaga pendidik jasmani masa depan yang
cemerlang. Segala ide ide dan strategi belajar pendidikan jasmani yang ditawarkan dapat
kita terapkan kepada anak anak calon penerus negeri ini.
DAFTAR PUSTAKA

Djemari Mardapi. (2002). Kumpulau Makalnh Seminar dun lakakarya.


Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakana
Bucher. (1983). Foundation of Physical Education & Sport. (9th ed). St.Louis,
Missouri: The Mosby Co
Barrow, Hamldo d: McGee Rosemary. (1976). A Practical Approach To
Measurement In Physical Educatwn. Philadelphia: Lea & Febiger.
CRITICAL JURNAL RIVIEW

SENAM LANTAI

DOSEN PENGAMPUH: Dr. Sabarudin Yunis Bangun, S.Si., M.Pd


Heri Masmur Sembiring, M.Pd

OLEH :
MUHAMMAD FAUZA
6221111008
PJKR A 2022

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN


PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2022

Anda mungkin juga menyukai