Anda di halaman 1dari 14

Book Report

Media Pembelajaran

Dosen Pembimbing :

Maisaroh Ritonga, M.A

Disusun oleh:

M Fauzan Syahnur Situmorang

Nurafni Kutailah Lubis

Nela Gustina Lubis

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS AL – WASHLIYAH LABUHANBATU

TA. 2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, taufiq serta hidayah-Nya kepada kita, sehingga kami dapat menyelesaikan
book Report ini.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada junjungan
kita nabi besar  Muhammad saw, karena berkat beliau kita semua bisa
membedakan mana yang halal dan mana yang haram dengan adanya islam dan
iman
Book Report merupakan salah satu tugas mata kuliah Media Pembelajaran
jurusan program studi Pendidikan Agama Islam (PAI). Selanjutnya kami
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu dosen pembimbing
dan kepada segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama
penulisan book report ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan book report ini masih banyak
kekurangan, karena itu saran, kritik maupun sumbangan pemikiran yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan isi makalah ini saya sangat harapkan.
Wassalamu’alaikum Wr, Wb.             

Rantau Prapat, 20 Desember 2020

Penulis

i
DAFTAR PUSTAKA
Halaman Judul

KATA PENGANTAR.........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................

BAB I
IDENTITAS BUKU........................................................................................

BAB II
RINGKASAN..................................................................................................

BAB III
PERBADINGAN BUKU................................................................................

BAB IV
PENUTUP.......................................................................................................

ii
BAB I
IDENTITAS BUKU
Buku ke - 1
Nama Buku : Pengembangan Media Pembelajaran
Pengarang : Dr, Sukiman M.Pd.
Cetakan Pertama : Tahun 2012
Penerbit : PEDAGOGIA (PT Pustaka Insan Madani, Anggota
IKAPI)
Halaman :265 Halaman
Warna Sampul Buku : Putih Coklat

Buku ke - 2
Nama Buku : Media Pembelajaran
Pengarang : Prof. Dr. Nana Sudjana & Drs.Ahmad Rivai
Cetakan : Ke-13
Penerbit : Sinar Baru Algensindo Bandung
Halaman : 219Halaman
Warna Sampul Buku :Putih Biru donker

1
BAB II
RINGKASAN
Buku ke - 1
Kata Media berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk jamak dari
kata medium yang secara harfi ah berarti ‘perantara’ atau ‘pengantar’ (Arief S.
Sadiman, dkk., 2006: 6). Dalam bahasa Arab, kata media atau perantara disebut
dengan kata bentuk jamak dari (Mahmud Yunus, t.t.: 499). bahasa media berarti
pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Secara lebih khusus,
pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-
alat grafi s, photografi s, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan
menyusun kembali informasi visual atau verbal (Azhar Arsyad, 1996: 3). Menurut
Azhar Arsyad (2003: 6) media pendidikan memiliki ciri-ciri umum sebagai
berikut:
a. Media pendidikan memiliki pengertian fi sik yang dewasa ini Konsep Dasar
Media Pembelajaran 29 dikenal sebagai hardware (perangkat keras), yaitu
sesuatu benda yang dapat dilihat, didengar, atau diraba dengan pancaindera.
b. Media pendidikan memiliki pengertian nonfi sik yang dikenal sebagai software
(perangkat lunak), yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras
yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada peserta didik.
c. Penekanan media pendidikan terdapat pada visual dan audio.
d. Media pendidikan memiliki pengertian alat bantu pada proses belajar baik di
dalam maupun di luar kelas.
e. Media pendidikan digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi guru dan
peserta didik dalam proses pembelajaran. f. Media pendidikan dapat digunakan
secara massal (misalnya: radio, televisi), kelompok besar dan kelompok kecil
(misalnya: film, slide, video, OHP), atau perorangan (misalnya: modul,
komputer, radio tape/kaset, video recorder).

Landasan Teori Pemerolehan pengetahuan dan keterampilan,


perubahanperubahan sikap dan perilaku dapat terjadi karena interaksi antara
pengalaman baru dengan pengalaman yang pernah dialami sebelumnya. Menurut

2
Bruner ada tiga tingkatan utama modus belajar, yaitu pengalaman langsung
(enactive), pengalaman piktorial/gambar (iconic), dan pengalaman abstrak
(symbolic) (Azhar Arsyad, 2003: 7). Sebagai gambaran misalnya, belajar
memahami apa dan bagaimana shalat atau wudhu. Dalam tingkatan pengalaman
langsung, untuk memperoleh pemahaman peserta didik tentang shalat atau wudhu
secara langsung ia mempraktikkan atau mengerjakan shalat atau wudhu.
Gerlach & Ely mengemukakan tiga ciri media yang merupakan petunjuk
mengapa media digunakan dan apa-apa saja yang dapat dilakukan oleh media
yang mungkin guru tidak mampu (atau kurang efi sien) melakukannya (Azhar
Arsyad, 2005: 12). Ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut:
1. Ciri Fiksatif (Fixative Property) Ciri ini menggambarkan kemampuan media
merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau
objek. Suatu peristiwa atau objek dapat diurut dan disusun kembali dengan
media seperti fotografi , video tape, audio tape, disket komputer, dan fi lm.
Suatu objek yang telah diambil gambarnya (direkam) dengan kamera atau
video kamera dengan mudah dapat direproduksi dengan mudah kapan saja
diperlukan.
2. Ciri Manipulatif (Manipulative Property) Transformasi suatu kejadian atau
objek dimungkinkan karena media memiliki ciri manipulatif. Kejadian yang
memakan waktu berhari-hari atau bahkan berbulanbulan dapat disajikan
kepada peserta didik dalam waktu yang lebih singkat lima sampai sepuluh
menit.
3. Ciri Distributif (Distributive Property) Ciri distributif dari media
memungkinkan suatu objek atau kejadian ditransportasikan melalui ruang, dan
secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar peserta
didik dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian itu.
Fungsi Media Pembelajaran Menurut Levie dan Lentz (Azhar Arsyad,
2005: 16), khususnya media visual, mengemukakan bahwa media pendidikan
memiliki empat fungsi yaitu: fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, dan
fungsi kompensatoris. Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik
dan mengarahkan perhatian peserta didik untuk berkonsentrasi kepada isi

3
pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai
teks materi pelajaran.
Kegunaan Media Pembelajaran Berbagai kegunaan atau manfaat media
pembelajaran telah dibahas oleh banyak ahli. Arief S. Sadiman, dkk. (2005: 17-
18) menyampaikan kegunaan-kegunaan media pendidikan secara umum sebagai
berikut:
a. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat visual.
b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera.
c. Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi
sikap pasif anak didik.
d. Memberikan rangsangan yang sama, dapat menyamakan peng alaman dan
persepsi peserta didik terhadap isi pelajaran.
e. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada peserta
didik tentang peristiwaperistiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan
terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya
Materi pembelajaran (instructional materials) adalah pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai peserta didik dalam rangka
memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan (Puskur Depdiknas, 2008: 3).
Materi pembelajaran menempati posisi yang sangat penting dari keseluruhan
kurikulum, yang harus dipersiapkan agar pelaksanaan pembelajaran dapat
mencapai sasaran. Sasaran tersebut harus sesuai dengan Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar yang harus dicapai oleh peserta didik.
Evaluasi pada dasarnya merupakan suatu proses menyediakan informasi
yang dapat dijadikan sebagai pertimbangan untuk menentukan harga dan jasa (the
word and merit) dari tujuan yang ingin dicapai, desain, implementasi, dampak
untuk membantu membuat keputusan, membantu pertanggungjawaban dan
meningkatkan pemahaman terhadap fenomena. Menurut pengertian ini dapat
dipahami bahwa pada intinya evaluasi itu merupakan suatu proses yang sistematis
dan berkesinambungan untuk mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data
yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan serta penyusunan dan
penyempurnaan program/kegiatan selanjutnya.

4
Media pembelajaran berbasis visual adalah media pembelajaran yang
menyalurkan pesan lewat indera pandang/penglihatan. Secara umum media
pembelajaran berbasis visual dalam pembahasan ini dikelompokkan menjadi dua
macam, yaitu media grafi s dan media cetak. Media grafi s antara lain meliputi
media foto, gambar, sketsa, bagan, grafi k, papan tulis, fl annel dan bulletin,
poster dan kartun, peta dan globe.
Media transparansi atau overhead transparency (OHT) sering kali
disebut dengan nama perangkat kerasnya yaitu OHP (overhead projector). Media
transparansi adalah media visual proyeksi, yang dibuat di atas bahan transparan,
biasanya fi lm acetate atau plastik berukuran 81/2” x 11”, yang digunakan oleh
guru untuk memvisualisasikan konsep, proses, fakta, statistik, kerangka outline,
atau ringkasan di depan kelompok kecil/besar (Arief S. Sadiman, dkk, 2006: 61).
Modul merupakan, jenis kesatuan kegiatan belajar yang terencana,
dirancang untuk membantu para peserta didik secara individual dalam mencapai
tuiuan-tujuan belajarnya.
Media pembelajaran berbasis audio adalah media penyaluran pesan lewat
indera pendengaran. Di antara jenis media ini media rekaman dan radio. Media
audio merupakan bentuk media pengajaran yang murah dan terjangkau dan
penggunaannya juga tidak rumit.
Media pembelajaran berbasis audio-visual adalah media penyaluran
pesan dengan memanfaatkan indera pendengaran dan penglihatan. Secara umum
media audio-visul menurut teori kerucut pengalaman Edgar Dale memiliki
efektivitas yang tinggi daripada media visual atau audio. Di antara jenis media
audio-visual ini adalah media fi lm, video dan televisi (TV).

Buku ke – 2
Media pembelajaran adalah sarana pendidikan yang dapat digunakan
sebagai perantara dalam proses pembelajaran untuk mempertinggi efektifitas dan
efisiensi dalam mencapai tujuan pengajaran. Dalam pengertian lebih luas media
pembelajran adalah alat, metode dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih

5
mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara pengajar dan pembelajar dalam
proses pembelajaran di kelas.
Hasil penelitian tentang keterbacaan visual dihubungkan dengan hasil
belajar. Hasilnya adalah bahwa visualisasi pesan pada kedua kutub, yang abstrak
dan konkret membawa pengaruh yang sama terhadap hasil belajar siswa.
Media grafis didefinisikan sebagai media yang mengkombinasikan fakta
dan gagsan secara jelas dan kuat melalui suatu kombinasi penggunaan kata-kata
dan gambar-gambar.
Gambar fotografi yang dimaksud adalh hasil dari foto kamera. Pada
dasranya memotret adalah menggambar dengan cahaya.
Manfaat dari OHP Overhead projector (OHP) dalam pengajaran adalah
mempertahankan komunikasi tatap muka antara guru dan murid. OHP memiliki
kelemahan yaitu pemborosan ruang dan waktu dalam penggunaannya dalam
menyampaikan pesan.
Pengertian media audio sebagai pembelajaran adalah sebagai bahan yang
mengandung pesan dalam bentuk auditif, yang dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga terjadi proses belajar mengajar.
Media tiga dimensi berimplementasi pada penggambaran objek yang hidup
maupun yang tidak. Oleh karenanya modal berpengaruh dalam membantu proses
komunikasi dari berbagai benda, baik yanng terlalu besar, terlalu kecil, terlalu
jauh ataupun terlalu dekat sehingga dapat tersampaikan kepada siswa dan di
pahami oleh siswa.
Ada tiga macam lingkungan belajar yaitu lingkungan sosial, lingkungan
alami, dan lingkungan buatan

6
BAB III
PERBANDINGAN BUKU
Buku ke – 1
Didalam buku yang berjudul PENGEMBANGAN MEDIA
PEMELAJARAN karya Dr. Sukiman M.Pd. memiliki VI Bab materi yaitu:
Konsep Dasar Teknologi Pendidikan, Konsep Dasar Media Pembelajaran,
Prosedur Pengembangan Media Pembelajaran, Pengembangan Media
Pembelajaran Berbasis Visual, Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis
Audio dan Audio Visual, Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis
Komputer.
Kelebihan dari buku ini adalah semua materi di jelaskan secara terperinci
memiliki gambar yang memudahkan kita untuk mengerti materi yang
disampaikan, memiliki peta konsep dalam memahamkan materi pokok sampai
kepada materi yang ingin disampaikan ( inti) contohnya pada materi Pengaruh
Penerapan Teknologi Pendidikan Terhadap Proses Pendidikan, memiliki pola
mulai dari tujuan sampai kepada sasaran yaitu peserta didik itu sendiri. Buku ini
juga menjelaskan disertai contoh dialog ( percakapan) dengan materi islami pada
Bab Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Audio dan Audio Visual sangat
cocok buat guru PAI.
Kekurangan buku ini : Kurang banyaknya Subbab yang membahas media
Pembelajaran yang terbaru sesuai dengan perkembangan zaman. Dan masih ada
penulisan kata yang kurang sempurna penulisan bahasa inggris. Dalam buku ini
masih jauh tertinggal karena buku ini adalah cetakan pertama tahun 2012

Buku ke – 2
Buku ke dua berjudul MEDIA PENGAJARAN Dr. Nana Sudjana – Drs. Ahmad
Rivai memiliki 8 Bab yaitu: Penggunaan Media Pengajaran Dalam Proses Belajar,
Keterbacaan Visual Sebagai Media Pengajaran, Media Grafis (Grafika), Gambar
Fotografi, Media Proyeksi, Media Audio, Media Tiga Dimensi, Lingkungan
Sebagai Media Pengajaran

7
Kelebihan dari buku ini adalah: Dalam setiap Subbab memiliki
penjelasan yang detail mengenai media pengajaran dan setiap subbab
saling berkaitan dengan silabus mata kuliah Media Pengajaran Pai
Semester 5, dalam buku ini di jelaskan media –media yang cocok buat
para peserta didik dan membantu memudahkan pendidik menyesuaikan
media apa yang sesuai dengan pembelajaran. Memiliki contoh gambar –
gambar yang dapat memudahkan para pembaca memahami pembahasan
pada buku.

Kekurangan buku: dalam buku ini tidak disertakan footnote,


Memang dalam buku ini tidak ada pengkhususan untuk mata pelajaran
tertentu, alangkah lebih baiknya jika dicontohkan secara gamblang
bagaimana pemanfaatan untuk 1 mata pelajaran. Juga sajian buku yang
menggunakan kertas buram, menimbulkan kesan lusuh/tua sehingga
“agak” mengurangi semangat membaca.
Tapi diluar itu semua, buku ini dapat sebagai pedoman untuk para
pengajar sebagai pemilihan media pembelajaran. Namun untuk memilih
media yang cocok harus memperhatikan objeknya dan mengkorelasikan
terhadap media yang akan di gunakan untuk mengajar.

8
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan Buku
Upaya meningkatkan kualitas Pendidikan menjadi tugas dan
tanggung jawab guru. Karena guru lah yang membina para siswa di
sekolah melalui proses kegiatan belajar mengajar. Namun mengupayakan
kualitas Pendidikan ini bukanlah hal yang mudah. Dan buku ini akan
memberikan gambaran dan memperkaya wawasan guru untuk memilih,
merancang dan menggunakan media pengajaran yang efektif sebagai salah
satu upaya yang dimaksud.
Saat proses belajar – mengajar, guru akan mengambil alih seluruh
kelas dan menjadi satu titik yang menjadi pusat pengendali keadaan
belajar siswa. Ini adalah sebuah tantangan bagaimana agar siswa selalu
tetap fokus dan tertarik, bersemangat dan antusias dalam mengikuti
kegiatan belajar. Tidak heran, saat guru mengajar di kelas suasana kelas
mulai tidak kondusif dan membosankan, siswa akan mengalihkan
perhatian mereka pada hal lain seperti mengobrol dengan temannya,
melamun, mencoret – coret buku catatan, dan sebagainya. Itu adalah
realita yang sudah sering terjadi. Lalu bagaimanakah agar guru bisa
mengurangi dan bahkan mencegah hal – hal yang telah disebutkan tadi
terjadi?
Hal ini menjadi suatu topik yang perlu dikaji dan dibahas lebih
lanjut. Karena dari masa ke masa hal ini akan terus terjadi. Dari
pengkajian hal tersebut muncullah ide dan inovasi dalam proses belajar
mengajar, yaitu dengan cara menginovasi gaya belajar dengan melibatkan
media – media yang menunjang untuk kegiatan belajar. Media pengajaran
ini dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pengajaran yang pada
gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil hasil belajar yang
dicapainya.
Dalam bukunya Dr. Sukiman, M.Pd. (1) Memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran yang diampu;

9
dan (2) Berkomunikasi secara efektif, empatik dan santun dengan peserta
didik. Kemudian pada Permendiknas No. 16 Tahun 2007 dinyatakan
bahwa guru harus memiliki kemampuan menggunakan media
pembelajaran dan sumber belajar yang relevan dengan karakteristik
peserta didik dan mata pelajaran yang diampu untuk mencapai tujuan
pembelajaran secara utuh.
Dan di Dalam bukunya Dr. Nana Sudjana dan Drs. Ahmad Rivai
menjelaskan mengapa media pengajaran dapat mempertinggi proses
belajara siswa, diantaranya:
1.      Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar;
2.      Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih
dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan
pengajran lebih baik;
3.      Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata – mata komunikasi
verbal melalui penuturan kata – kata dari guru, sehingga siswa tidak bosan
dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar untuk setiap
jam pelajaran;
4.      Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktifitas lain seperti mengamati,
melakukan, mendemonstrasikan dan lain – lain.
Dalam bukunya penulis menyampaikan penellitian yang dilakukan
terhadap penggunaan media pengajaran dalam proses belajar mengajar
sampai kepada kesimpulan, bahwa proses dan hasil belajar para siswa
menunjukan perbedaan yang berarti antara pengajaran tanpa media dengan
pengajaran menggunakan media. Oleh sebab itu penggunaan media
pengajaran dalam proses pengajaran sangat dianjurkan untuk
mempertinggi kualitas pengajaran.
Melalui bukunya penulis menyampaikan bahwa melalui media
pengajaran diharapkan dapat mempertinggi kualitas proses belajar
mengajar yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kualitas hasil belajar

10
siswa. Beberapa jenis media yang biasa digunakan dalam kegiatan
pendidikan dan pengajaran dapat digolongkan menjadi media grafis,
media proyeksi, media audio dan lingkungan sebagai media pengajaran.
Buku ini secara jelas menorehkan  tujuan ditulisnya buku ini yakni
mencoba menjelaskan media pengajaran baik yang berkenaan dengan
penggunaannya dalam proses belajar – mengajar maupun pembuatannya
sepanjang dimungkinkan oleh para guru.
B. Pelajaran yang dapat diambil
Kemajuan suatu Negara salah satu unsur yang menopang adalah
pendidikan. Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan anak bangsa,
cerdas secara jasmani dan rohani. Bukan hanya intelektual tapi cerdas
emosional dan spiritual yang membawa hidupnya pada kebaikan. Upaya
untuk meningkatkan pendidikan menjadi tugas dan tanggung jawab guru,
yang membina serta menanamkan nilai pada anak ketika di Sekolah. Agar
apa yang disampaikan guru itu efektif, tentu butuh kiat-kiat dan variasi
agar pembelajaran tidak membosankan.
Sehubungan dengan penggunaan media dalam kegiatan
pembelajaran, para tenaga pengajar atau guru perlu cermat dalam
pemilihan dan atau penetapan media yang akan digunakannya.
Kecermatan dan ketepatan dalam pemilihan media akan menunjang
efektivitas kegiatan pembelajaran yang dilakukannya. Disamping itu juga
kegiatan pembelajaran menjadi menarik sehingga dapat menimbulkan
motivasi belajar, dan perhatian siswa menjadi terpusat kepada topik yang
dibahas dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukannya. Kecermatan dan
ketepatan dalam memilih media pembelajaran dipengaruhi oleh banyak
faktor seperti luas sempitnya pengetahuan dan pemahaman tenaga
pengajar tentag kriteria dan faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan serta
prosedur pemilihan media pembelajaran.

11

Anda mungkin juga menyukai