Anda di halaman 1dari 27

MEDIA BERBASIS AUDIO DAN VISUAL

Makalah ini disusun untuk :

Memenuhi Tugas Mata Kuliah Media Pengajaran Bahasa Arab

Dosen Pengampu : Nailur Rahmawati, S.Pd., M.Pd.I

Oleh:

Ali Syaiful Muslim 2303417032

Verontika Rani Kuswara 2303417040

Amila Sholiha 2303417044

Nabila Lutfi 2303417050

Universitas Negeri Semarang

2019

i
KATA PENGANTAR

      Puji  syukur penulis panjatkan Kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, serta inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul Media Berbasis Audio dan Visual dalam rangka memenuhi tugas
mata kuliah Media Pengajaran Bahasa Arab.

      Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan baik berupa waktu maupun ilmu, sehingga laporan observasi
ini dapat selesai tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna dan
masih banyak kesalahan-kesalahan, terutama dalam segi penyusunan, bahasa, dan
penulisannya. Kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan  demi
sempurnanya makalah ini.

      Semoga makalah ini memberi banyak pengetahuan dan gambaran mengenai
pelaksanaan manajemen sekolah dan bisa bermanfaat bagi semua pihak.

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................2
1.3 Tujuan...................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Media................................................................................................3
5 2.2 Pengertian Media Berbasis Audio.................................................................4
2.3 Contoh Media Berbasis Audio.......................................................................5
2.4 Pengertian Media Berbais Visual..................................................................8
2.5 Contoh Media Berbasis Visual......................................................................11

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan .........................................................................................................23
3.2 Saran ......................................................................................................................23

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................24

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap
orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi
antara seseorang dengan lingkungannya. Oleh karena itu, belajar dapat terjadi
kapan saja dan di mana saja. Salah satu pertanda bahwa seseorang itu telah
belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang
mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan,
keterampilan, atau sikapnya.

Interaksi yang terjadi selama proses belajar tersebut dipengaruhi oleh


lingkungannya, yang antara lain terdiri atas murid, guru, petugas perpustakaan,
kepala sekolah, bahan atau materi pelajaran (buku, modul, majalah, rekaman
video atau audio, dll) dan berbagai sumber belajar dan fasilitas (proyektor
overhead, radio, televisi, komputer, perpustakaan, dan lain-lain). Dalam proses
belajar mengajar, kehadiran alat/media mempunyai arti yang cukup penting.
Karena dalam kegiatan tersebut, ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat
dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara.
Menurut Arsyad (2016:9) media memiliki prinsip-prinsip penggunaan . Ada
lima prinsip penggunaan media dalam taksonomi Leshin yaitu media berbasis
manusia, media berbasis cetakan, media berbasis visual, media berbasis audio
visual dan media berbasis computer.
Menurut Anderson (dalam Nurryyna, 2009 : 2) mengelompokkan media
instruksional antara lain media cetak, media audio, media cetak-audio, media
proyek visual diam, media proyek visual diam dengan audio,media visual-
gerak, media visual gerak dengan audio,media benda dan media komputer.
Dalam makalah ini akan kami bahas tentang media berbasis audio dan
media berbasis visual.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan media ?
2. Apa yang dimaksud dengan media berbasis audio?
3. Bagaimana contoh media berbasis audio?
4. Apa yang dimaksud dengan media berbasis visual?
5. Bagaimana contoh media berbasis visual?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian media.
2. Untuk mengetahui pengertian media berbasis audio.
3. Untuk mengetahui contoh media berbasis audio.
4. Untuk mengetahui pengertian berbasis visual.
5. Untuk mengetahui contoh media berbasis visual.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Media


Proses belajar-mengajar pada hakekatnya adalah proses
komunikasi. Dalam proses komunikasi tersebut terdapat tiga komponen
penting yang memainkan perannya yaitu; pesan yang disampaikan dalam
hal ini adalah kurikulum, komunikator dalam hal ini adalah guru, dan
komunikan dalam hal ini adalah siswa. Agar proses komunikasi berjalan
dengan lancar atau berlangsung secara efektif dan efesien diperlukan alat
bantu yang disebut dengan media pembelajaran ( Rosyidi,2017:25).
Kata “media” berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk
jamak dari kata “medium”, yang secara harfiyah memiliki arti “perantara”
atau pengantar (Yusufhadi Mirso, 1986; 25). Menurut Association For
Education and Communication Technology (AECT), media ialah segala
bentuk yang diprogramkan untuk suatu proses penyaluran informasi. Dan
menurut Education Association, media merupakan benda yang
dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta
instrumen yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar
mengajar, dapat mempengaruhi efektivitas program instruksional.
Sedangkan dalam bahasa Arab, media adalah perantara (‫ل وسا‬II‫ ) ئ‬atau
pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.(Ahmad dalam
Ramli 2015:132)
Gerlach dan Ely (dalam Rosyi di,2017:25), memberikan
pengertian media secara luas dan secara sempit. Adapun secara luas yang
dimaksud dengan media pembelajaran adalah setiap orang, materi, atau
peristiwa yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh
pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Bertolak dari pengertian tersebut,
media tidak hanya berupa benda, tetapi dapat berupa manusia dan
peristiwa pembelajaran. Guru, buku teks, lingkungan sekolah dapat
menjadi media.

3
Adapun pengertian secara sempit yang dimaksud dengan media
pembelajaran adalah sarana nonpersonal (bukan manusia) yang digunakan
Oleh guru yang memegang peranan dalam proses belajar mengajar untuk
mencapai tujuan. Dengan demikian pengertian tersebut cenderung
menganggap wujud media adalah alat-alat grafis, foto grafis, atau
elektronik untuk menangkap, menyusun kembali informasi Visual atau
verbal.

2.2 Pengertian Media Berbasis Audio

Media pembelajaran audio adalah media yang hanya dapat didengar,


berupa suara dengan berbagai alat penyampai suara baik dari manusia
maupun manusia (M. Ramli, 2012; 17). Media audio ini berkaiatan dengan
indera pendengaran. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam
lambang-lambang auditif, baik verbal (ke dalam kata-kata/bahasa lisan)
maupun nonverbal. Menurut Asnawir dan Basyiruddin Usman (dalam
Ramli, 2015: 138) hubungan media audio ini dengan tujuan pembelajaran
sangat erat. Dari sisi kognitif media audio ini dapat dipergunakan untuk
mengajarkan berbagai aturan dan prinsip, dari segi afektif media audio ini
dapat menciptakan suasana pembelajaran, dan segi psikomotor media audio
ini untuk mengajarkan media keterampilan verbal. Sebagai media yang
bersifat auditif, maka media ini berhubungan erat dengan radio, alat
perekam pita magnetik, piringan hitam, atau mungkin laboratorium bahasa.
Beberapa kelebihan yang dapat diambil dengan menggunakan
media ini di antaranya:
1) Dengan menggunakan alat perekam, program audio dapat digunakan
sesuai dengan kebutuhan pendengar/pemakai.
2) Media audio dapat melatih siswa untuk mengembangkan daya
imajinasi yang abstrak.
3) Media audio dapat merangsang partisipasi aktif para pendengar.
Misalnya sambil mendengar siaran, siswa dapat melakukan kegiatan-
kegiatan lain yang menunjang terhadap pencapaian tujuan.

4
4) Program audio dapat menggugah rasa ingin tahu siswa tentang
sesuatu, sehingga dapat merangsang kreatifitas.
5) Media audio dapat menanamkan nilai-nilai dan sikap positif terhadap
para pendengar yang sulit dicapai dengan media lain.
Di samping beberapa kelebihan, media ini juga memiliki beberapa
kelemahan sebagai berikut:
1) Sifat komunikasi satu arah (one way communication). Dengan
demikian, sulit bagi pendengar untuk mendiskusikan hal-hal yang
sulit dipahami.
2) Media audio yang lebih banyak menggunakan suara atau bahasa
verbal, hanya mungkin dapat dipahami oleh pendengar yang
mempunyai tingkat penguasaan kata dan bahasa yang baik.
3) Media audio hanya akan mampu melayani secara baik untuk mereka
yang sudah mampu berpikir abstrak.
4) Penyajian materi melalui media audio dapat menimbulkan verbalisme
bagi pendengar.
6) Media audio yang menggunakan program siaran radio, biasanya
dilaksanakan serempak dan terpusat, sehingga sulit untuk melakukan
pengontrolan.
2.3 Contoh Media Berbasis Audio
Jenis-jenis media audio yang ada dan pernah dipergunakan oleh manusia
dapat dibedakan menjadi dua yaitu analog dan digital.
A.    Media Audio Analog
1.      Radio
Radio merupakan “media audio yang penyampaian pesannya dilakukan
melalui pancaran gelombang elektromagnetik dari suatu pemancar (Riyana,
2012: 39). Suara yang mengandung pesan dikomunikasikan atau
diinformasikan melalui alat atau microfon yang kemudian akan dipancarkan
melalui gelombang elektromagnetik dan penerima pesan (pendengar)
menangkap informasi tersebut melalui pesawat radio.

5
a.  Kelebihan radio
Sebagai suatu media yang popular pada zamannya, radio memiliki
beberapa kelebihan yaitu:
1) memiliki harga yang relatif murah dengan variasi program yang cukup
banyak
2) mudah dipindah-pindahkan (mobile), sehingga dapat mengatasi kebutuhan
perpindahan dari satu ruang ke ruang lainnya,
3) jika dikolaborasikan dengan alat perekam, maka pesan yang disiarkan
dapat diputar ulang sehingga dapat mengatasi masalah waktu penyiaran,
4) radio sangat baik untuk mengembangkan daya imajinasi anak melalui
pesan-pesan yang disiarkan,
5) dapat merangsang partisipasi aktif dari para pendengar yaitu mereka dapat
menggambar, menulis, memperagakan, atau menari sambil mendengarkan
pesan siaran radio,
6) radio dapat lebih memusatkan perhatian siswa melalui kata, kalimat, atau
musik sehingga dianggap sangat cocok untuk pengajaran musik dan
bahasa,
7) radio dapat mengatasi batas-batas ruang dan waktu, jangkauannya luas,
dan dapat diperdengarkan oleh manusia yang banyak (Sadiman, dkk, 2002:
51-53).
b. Kelemahan radio
Selain memiliki kelebihan, radio juga memiliki beberapa kelemahan yaitu:
1) komunikasi yang terjadi hanya satu arah,
2) pesan yang disiarkan bersifat desentralisasi sehingga guru tidak dapat
mengontrol pesan tersebut,
3) dalam pembelajaran, jika siarannya hanya monoton maka akan
menimbulkan perasaan bosan pada siswa atau pendengar,
4) pesan disiarkan hanya selintas, sehingga tidak bisa diulang-ulang sesuai
dengan kemampuan belajar masing-masing individu,
5) integrasi antara siaran radio dengan pembelajaran sering menyulitkan
dalam hal pengulangan pelajaran (Sadiman, dkk. 2002: 53).

6
2. Alat Perekam Pita Magnetik

Alat perekam pita magnetik sering kita sebut kaset tape recorder
merupakan salah satu mediayang melakukan perekaman menggunakan kaset
audio. Kaset pita ini digunakan sebagai tempat menyimpan berkas audio analog
yang jumlah waktu rekamannya terbagi ke dalam masing-masing sisi kaset. Alat
perekam pita magnetik memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan yaitu:

a. Kelebihan
1) memiliki multifungsi yaitu merekam, menampilkan rekaman, dan
menghapus serta playback rekaman tersebut dilakukan segera mungkin
pada mesin yang sama,
2) pita rekaman mampu diputar berulangulang sesuai dengan kebutuhan tanpa
mempengaruhi volume,
3) dapat dilakukan penghapusan terhadap rekaman terdahulu untuk kemudian
pitanya dapat digunakan kembali
b. Kelemahan
1) memiliki jangkauan yang sangat terbatas
2) kaset pita terkadang macet atau kusut di dalam mesin pemutar

B. Media Audio Digital

Berbeda dengan media audio analog, media audio yang bersifat digital
memiliki banyak fitur yang berbeda-beda. Media audio digital juga lebih praktis
dan memberi kemudahan dengan berbagai alat penyimpanan dan akses yang lebih
canggih.

1. Menyimpan Audio Digital


Berkas-berkas audio digital dapat disimpan dalam berbagai
teknologi digital di antaranya.
a. Cakram Padat (Compact Disc)
CD (Compact Disc) merupakan sebuah media penyimpanan file
audio yang menyimpan musik atau suara dalam bentuk bit-bit informasi
digital

7
b. MP3 (MPEG Audio Layer 3)
MP3 merupakan salah satu bentuk (format) penyimpanan file audio
digital yang ukuran filenya lebih kecil. MP3 juga memberikan kualitas
suara yang lebih bagus jika dibandingkan dengan CD audio. Alat untuk
memutar MP3 adalah MP3 player, selain itu juga dapat diputar dengan
iPod. Kelebihan media ini yaitu tersedia bagi siapa saja yang mengakses
internet dan dapat diunduh dengan biaya yang murah bahkan gratis.
Kelemahannya yaitu rendahnya tanggung jawab pengguna terhadap hak
cipta terkait dengan audio tersebut.
c. WAV (Waveform Audio Format)
WAV merupakan salah satu format penyimpanan file audio WAV
merupakan versi digital dari audio analog yang dibuat dengan
menggunakan kartu suara komputer dan piranti lunak untuk mengubah
dan menyimpan berkas format digital (Heinich, dkk. 2002: 370).
Perangkat yang diperlukan untuk memutar WAV salah satunya adalah
iPod. Keuntungan menggunakan WAV adalah berkas audio yang
berkualitas tinggi dan penggunaan saluran berganda untuk suara.
Keterbatasannya yaitu berkapasitas besar, sehingga sebagian besar klip
audio WAV harus pendek durasinya.

2.4 Pengertian Media Berbasis Visual

Media pembelajaran visual merupakan seperangkat alat penyalur pesan

dalam pembelajaran yang dapat ditangkap melalui indera penglihatan tanpa

adanya suara dari alat tersebut. Menurut Arsyad (2016:89) Media berbasis

visual (image atau perumpamaan) memegang peran yang sangat penting dalam

proses belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman (misalnya

melalui elaborasi struktur dan organisasi) dan memperkuat ingatan. Visual

dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara

8
isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Agar menjadi efektif, visual sebaiknya

ditempatkan pada konteks yang bermakna dan siswa harus berinteraksi dengan

visual (image) itu untuk meyakinkan terjadinya proses informasi

Ada beberapa prinsip umum yang perlu diketahui untuk penggunaan efektif

media berbasis visual sebagai berikut.

1. Usahakan visual itu sesederhana mungkin dengan menggunakan gambar

garis, karton, bagan, dan diagram. Gambar realistis harus digunakan secara

hati-hati karena gambar yang amat rinci dengan realisme sulit diproses dan

dipelajari bahkan seringkali mengganggu perhatian siswa untuk mengamati

apa yang seharusnya diperhatikan.

2. Visual digunakan untuk menekankan informasi sasaran (yang terdapat teks)

sehingga pembelajaran dapat terlaksana dengan baik.

3. Gunakan grafik untuk menggambarkan ikhtisar keseluruhan materi sebelum

menyajikan unit demi unit pelajaran untuk digunakan oleh siswa

mengorganisasikan infomasi.

4. Ulangi sajian visual dan libatkan siswa untuk meningkatkan daya ingat.

Meskipun sebagian visual dapat dengan mudah diperoleh informasinya,

sebagian lagi memerlukan pengamatan dengan hatihati. Untuk Visual yang

kompleks siswa perlu diminta untuk mengamatinya, kemudian

mengungkapkan sesuatu mengenai visual tersebut setelah menganalisis dan

memikirkan informasi yang terkandung dalam visual itu. Jika perlu, siswa

diarahkan kepada infomasi penting secara rinci.

5. Gunakan gambar untuk melukiskan perbedaan konsep-konsep, misalnya

9
dengan menampilkan konsep-konsep yang divisualkan itu secara

berdampingan.

6. Hindari visual yang tak-berimbang.

7. Tekankan kejelasan dan ketepatan dalam semua visual.

8. Visual yang diproyeksikan harus dapat terbaca dan mudah dibaca.

9. Visual, khususnya diagram, amat membantu untuk mempelajari materi yang

agak kompleks.

10. Visual yang dimaksudkan untuk mengkomunikasikan gagasan khusus akan

efektif apabila: (a) jumlah objek dalam visual yang akan ditafsirkan dengan

benar dijaga agar terbatas, (b) jumlah aksi terpisah yang penting yang

pesan-pesannya harus ditafsirkan dengan benar sebaiknya terbatas, dan (c)

semua objek dan aksi yang dimaksudkan dilukiskan secara realistik

sehingga tidak terjadi penafsiran ganda.

11. Unsur-unsur pesan dalam visual itu harus ditonjolkan dan dengan mudah

dibedakan dari unsur-unsur latar belakang untuk mempermudah

pengolahan informasi.

12. Caption (keterangan gambar) harus disiapkan terutama untuk (a) menambah

informasi yang sulit dilukiskan secara visual, seperti lumpur, kemiskinan,

dan lain-lain, (b) memberi nama orang. tempat, atau objek,

(c)menghubungkan kejadian atau aksi dalam lukisan dengan visual

sebelum atau sesudahnya, dan (d) menyatakan apa yang orang dalam

gambar itu sedang kerjakan, pikirkan, atau katakan.

13. Warna harus digunakan secara realistik.

10
14. Warna dan pemberian bayangan digunakan untuk mengarahkan perhatian

dan membedakan komponen-komponen

2.5 Contoh Media Berbasis Visual

Media grafis termasuk media visual. Sebagaimana halnya media lainnya,

media grafis berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan.

Saluran yang dipakai menyangkut indera penglihatan. Pesan yang akan

disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual. Simbol-

simbol tersebut perlu dipahami benar artiya agar proses penyampaian pesan dapat

berhasil dan efisien. Selain fungsi umum tersebut, secara khusus grafis berfungsi

pula untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, menggambarkan atau

menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan atau diabaikan bila tidak

digrafiskan. Selain sederhana dan mudah pembuatannya, media grafis termasuk

media yang relatif murah ditinjau dari segi biayanya.

Di bawah ini akan disajikan beberapa jenis media pembelajaran yang

termasuk pada media grafis:

a. Gambar/Foto

Kelebihan-kelebihannya:

1) Memberikan tampilan yang sifatnya konkrit; Gambar/foto lebih realistis

menunjukkan pokok masalah dibandingkan dengan media verbal semata.

2) Media gambar/foto dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita. Sel

atau penampang daun yang tak mungkin kita lihat dengan mata telanjang

dapat disajikan dengan jelas dalam bentuk gambar atau foto.

3) Dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan untuk

11
tingkat usia berap saja, sehingga dapat mencegah atau membetulkan

kesalah-pahaman

4) Murah harganya dan gampang didapat serta digunakan, tanpa


memerlukan peralatan khusus.

Kelemahan-kelemahannya:
1) Gambar foto hanya menekankan persepsi indera mata.
2) Gambar/foto benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan
pembelajaran.
3) Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.

Syarat-syarat penggunaan media gambar/foto:

1) Harus autentik. Gambar tersebut haruslah secara jujur melukiskan situasi


seperti kalau orang melihat benda sebenarnya.
2) Sederhana. Komposisinya hendaknya cukup jelas menunjukkan hal-hal
pokok dalam gambar.

3) Ukuran relatif. Gambar/foto dapat membesarkan atau memperkecil


obyek/ benda sebenarnya. Apabila gambar/foto tersebut tentang
benda/obyek yang belum dikenal atau pernah dilihat peserta didik sulitlah
membayangkan berapa besar benda atau obyek tersebut. Untuk itu
baiklah disertakan obyek lain yang sudah dikenal sebagai pembanding.
Bagi yang belum pernah melihat ikan paus tentulah sulit membayangkan
berapa besarkah ikan tersebut. Dengan pertolongan gambar berikut ini
pesan tersebut semakin jelas.
4) Gambar/foto sebaiknya mengandung gerak atau perbuatan. Gambar yang
baik tidaklah menunjukkan obyek dalam keadaan diam tetapi
memperlihatkan aktivitas tertentu.
5) Gambar yang bagus belum tentu baik untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Walaupun dari segi mutu kurang, gambar/foto karya peserta

12
didik sendiri seringkali lebih baik.
6) Tidak setiap gambar yang bagus merupakan media yang bagus. Sebagai
media yang baik, gambar hendaklah bagus dari sudut seni dan sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

Syarat-syarat penggunaan media gambar/foto:


1) Harus autentik. Gambar tersebut haruslah secara jujur melukiskan situasi
seperti kalau orang melihat benda sebenarnya.
2) Sederhana. Komposisinya hendaknya cukup jelas menunjukkan hal-hal
pokok dalam gambar.

3) Ukuran relatif. Gambar/foto dapat membesarkan atau memperkecil


obyek/ benda sebenarnya. Apabila gambar/foto tersebut tentang
benda/obyek yang belum dikenal atau pernah dilihat peserta didik sulitlah
membayangkan berapa besar benda atau obyek tersebut. Untuk itu
baiklah disertakan obyek lain yang sudah dikenal sebagai pembanding.
Bagi yang belum pernah melihat ikan paus tentulah sulit membayangkan
berapa besarkah ikan tersebut. Dengan pertolongan gambar berikut ini
pesan tersebut semakin jelas.
4) Gambar/foto sebaiknya mengandung gerak atau perbuatan. Gambar yang
baik tidaklah menunjukkan obyek dalam keadaan diam tetapi
memperlihatkan aktivitas tertentu.
5) Gambar yang bagus belum tentu baik untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Walaupun dari segi mutu kurang, gambar/foto karya peserta
didik sendiri seringkali lebih baik.
6) Tidak setiap gambar yang bagus merupakan media yang bagus. Sebagai
media yang baik, gambar hendaklah bagus dari sudut seni dan sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

13
b. Sketsa
Seorang pengajar bisa saja

menerangkan proses terjadinya hujan


yang dikenal dengan daur siklus
hidrologi. Atau kalau ini tak mungkin
bisa dengan menunjukkan gambar/
fotonya. Tetapi itu memerlukan waktu
dan biaya.
Sketsa Siklus hidrologi

c. Diagram
Kelemahan dan kelebihan:
1) Diagram bersifat simbolis dan abstrak sehingga kadang-kadang sulit dimengerti.
2) Untuk membaca diagram seseorang harus mempunyai latar belakang tentang apa
yang didiagramkan.
3) Walaupun sulit dimengerti, karena sifatnya yang padat, diagram dapat
memperjelas arti. Kalau kita membeli pesawat radio atau pesawat televisi
biasanya disertai diagram yang menjelaskan secara garis besar cara kerja atau cara
menggunakan pesawat tersebut. Contoh yang lain dari diagram, adalah denah
rumah. Pada denah tersebut dapat kita lihat berapa ukuran rumah, jendela kamar,
susunan kamar-kamarnya, letak pintu, jendela, perabot-perabot rumah tersebut.
Diagram yang baik bagi media pembelajaran adalah yang:
1) benar, digambar rapi, diberi judul, label dan penjelasan-penjelasan yang perlu;
2) cukup besar dan ditempatkan secara strategis; dan
3) penyusunannya disesuaikan dengan pola membaca yang umum: dari kiri ke kanan
dan dari atas ke bawah.
d. Bagan/chart
Sebagai media yang baik, bagan haruslah:
1) dapat dimengerti oleh pembacanya;
2) sederhana dan lugas, tidak rumit atau berbelit-belit; dan
3) diganti pada waktu-waktu tertentu agar selain tetap mengikuti perkembangan
jaman

14
Ada beberapa jenis bagan/chart,secara garis besar dapat digolongkan

menjadi dua chart yang menyajikan pesannya bertahap dan chart yang

menyajikan pesannya sekaligus.

Seringkali siswa bingung bila dihadapkan pada data yang banyak

sekaligus. Oleh karena itu dipakailah chart yang dapat menyajikan pesan

secara bertahap. Contoh chart yang bersifat menunda penyampaian pesan ini

antara lain, bagan balikan (flip chart) dan bagan tertutup (hidden chart).

Bagan tertutup (hidden chart) disebut juga strip charts. Pesan yang

akan dikomunikasikan mula-mula dituangkan ke dalam satu chart. Misalnya

saja pesan tersebut berupa jenis chart. Setiap jenis kemudian ditutup dengan

potongan kertas yang mudah untuk dibuka dan untuk ditarik. Potongan saat

penyajian satu per satu tutup itu ditarik agar terbuka.

Berbeda dengan itu, flip chart atau bagan balikan menyajikan setiap

informasi. Apabila urutan informasi yang akan disajikan tersebut sulit

ditunjukkan dalam selembar chart, maka bagan balikan dapat dipakai.

Bagian-bagian dari pesan tersebut ditulis/dituangkan dalam lembaran

tersendiri, kemudian lembaran-lembaran tersebut dibundel menjadi satu.

Penggunaanya tinggal membalik satu persatu sesuai dengan bagan pesan

yang disajikan.

Bagan/chart yang menyajikan pesan sekaligus ada beberapa macam,

antara lain: bagan pohon (tree chart), bagan arus (flow chart), bagan garis

waktu (Time line chart), dan stream chart.

Batang pohon (tree chart) ibarat sebuah pohon yang terdiri batang,

15
cabang- cabang, dan ranting-ranting. Biasanya bagan pohon dipakai untuk

menunjukkan sifat, komposisi, atau hubungan antar kelas /keturunan.

Silsilah temasuk bagan pohon.

Bagan arus (flow chart) menggambarkan arus suatu proses atau

dapat pula menelusuri tanggung jawab atau hubungan kerja antar berbagai

bagian atau seksi suatu organisasi. Tanda panah seringkali menggambarkan

arah arus tersebut.

Stream chart adalah kenalikan dari bagan pohoan. Jika pada bagan

pohon dimulai dari satu hal kemudian memecah menjadi berbagai

hal/bagian, maka dalam stream chart berbagai hal tersebut pada ujung

akhirnya menyimpul atau menuju ke satu hal yang sama. Sesuatu produk

misalnya dihasilkan dari berbagai bahan mentah bisa saja diceriterakan

secara verbal. Namun pesan akan lebih jelas dan mudah ditangkap kalau

kita pergunakan stream chart.

Bagan garis waktu (time line chart) bermanfaat untuk

menggambarkan antara peristiwa dan waktu. Pesan-pesan tersebut dalam

bagan secara kronologis. Kalau misalnya kita akan menunjukan kapan

sesuatu peristiwa sejarah mulai dan berakhir peristiwa-peristiwa yang

terjadi, lebih dahulu dan peristiwa apa pula yang terjadi kemudian, dapat

kita perjelas dengan menggunakan bagan garis waktu.

16
e. Grafik

Berbeda dengan bagan, grafik disusun berdasarkan prinsip-prinsip matematik dan

menggunakan data-data komparatif.

1) Grafik bermanfaat sekali untuk mempelajari dan mengingat data-data

kuantitatif dan hubungan-hubungannya.

2) Grafik dengan cepat memungkinan kita mengadakan analisis, interprestasi, dan

perbandingan antara data-data yang disajikan baik dalam hal ukuran, jumlah

pertumbuhan dan arah.

3) Penyajian data grafik :jelas, cepat, menarik, ringkas dan logis. Semakin ruwet

data yang akan disajikan semakin baik grafik yang menampilkannya dalam

bentuk statistik yang cepat dan sederhana.

Sebagai media pembelajaran grafik dapat dikatakan baik, kalau memenuhi

ketentuan sebagai berikut:

1) Jelas untuk dilihat seluruh kelas.

2) Hanya menyajikan satu ide setiap grafik.

3) Ada jarak/ruang kosong antara kolom-kolom bagiannya.

4) Warna yang digunakan kontras dan harmonis.

5) Berjudul dan ringkas.

6) Sederhana (simplicity)

7) Mudah dibaca (legibility)

8) Praktis, mudah diatur (manageabillity)

9) menggambarkan kenyataan (realisme)

10) Menarik (attaractiveness)

11) Jelas dan tak memerlukan informasi tambahan (appropriateness)

12) Teliti (accuracy).

17
Ada beberapa macam grafik, diantaranya adalah grafik garis (line graphs),

Grafik batang (bargraphs), grafik lingkaran (circle atau pie graphs), dan grafik

gambar (pictorial graphs)

1) Grafik garis. Grafik garis atau line graphs termasuk dalam kelompok grafik

dua berskala, atau dua proses yang dinyatakan dalam garis vertikal dan garis

horizontal yang saling bertemu. Baik pada garis hortizontal maupun vertikal

dicantumkan angka-angka yang akan menyampaikan informasi tertentu dari

pesan yang akan disajikan. Selain membandingkan dua data grafik garis dapat

menunjukan perkembangan dengan jelas. Penggambarannya bisa

menggunakan garis lurus, garis patah, dimulai dari kiri ke kanan, naik, turun

atau mendatar

60.00%

50.00%
Ser ies1

20.00%
40.00%

10.00%
Pil Kodom Suntik IUD Lainnya
30.00%

0.00%

Gambar Grafik Garis

2) Grafik batang. Seperti halnya grafik garis, grafik batang juga menggunakan

proses vertikal dan horizontal. Grafik jenis ini bermanfaat untuk

membandingkan sesuatu obyek, atau peristiwa yang sama dalam waktu yang

berbeda tentang sesuatu yang sama. Berapa banyakkah akseptor yang

mengunakan alat kontrasepsi.


60.00%

Ser ies1

Gambar Grafik Batang


50.00%

P il KodomSun t ik I UD Lain n ya
40.00%

30.00%
18

20.00%
0.00%

3) Grafik Lingkaran (circle atau pie graphs) dimaksudkan untuk

menggambarkan bagian-bagian dari suatu keseluruhan serta perbandingan

bagian-bagian tersebut. Penggambaran bagian-bagian tersebut dilakukan

dengan pecahan atau presentase.

Pil
Kodom Suntik IUD
Lainnya

Gambar Grafik Lingkaran

4) Berbeda dengan ketiga grafik terdahulu, grafik gambar (pictorial graphs)

menggunakan simbol-simbol gambar sederhana. Jumlah simbol gambar

tersebut menggambarkan data kuantitatif. Selain dapat menunjukkan

perbandingan dalam bentuk yang jelas dan singkat grafik gambar mudah dibaca

karena menggunakan gambar-gambar tersebut.

f. Gambar Kartun

Kartun sebagai salah satu bentuk komunikasi grafis, adalah suatu gambar

interpretatif yang menggunakan simbol-simbol untuk menyampaikan sesuatu pesan

secara cepat dan ringkas atau sesuatu sikap terhadap orang, situasi atau kejadian-

kejadian tertentu. Kemampuannya besar sekali untuk menarik perhatian,

mempengaruhi sikap maupun tingkah laku. Kartun biasanya hanya menangkap

esensi pesan yang harus disampaikan dan menuangkannya ke dalam gambar

sederhana, tanpa detail dengan menggunakan simbol-simbol serta karakter yang

mudah dikenal dan dimengerti dengan cepat.

19
Kalau kartun mengena, pesan yang besar bisa disajikan secara ringkas dan

kesannya akan tahan lama di ingatan.

Gambar Kartun tentang Kontroversi


Teori Darwin

g. Poster

Poster tidak saja penting untuk menyampaikan kesan-kesan tertentu tetapi dia

mamapu pula untuk mempengaruhi dan memotivasi tingkah laku orang yang

melihatnya. Usaha untuk mempengaruhi orang-orang membeli produk baru dari

suatu perushaan, untuk mengikuti program Keluarga Berencana atau untuk

memberikan sumbangan masyarakat yang tertimpa bencana kebanjiran dapat

dituangkan lewat poster. Poster dapat dibuat di atas kertas, kain, batang kayu, seng

dan semacamnya. Pemasangannya bisa di kelas, di luar kelas, di pohon, di tepi

jalan, di majalah. Ukurannya bermacam-macam tergantung kebutuhan. Namun

cara umum, poster yang baik hendaklah :

- Sederhana dan jelas

- menyajikan satu ide dan untuk mencapai satu tujuan pokok

- berwarna

- motif dan disian bervariasi

20
j. Peta dan Globe

Pada dasarnya peta dan globe berfungsi untuk menyajikan data-data

lokasi. Tetapi secara khusus peta dan globe tersebut memberikan

informasi tentang:

- keadaan permukaan bumi, daratan, sungai-sungai , gunung-

gunung dan bentuk-bentuk daratan serta perairan lainnya;

- tempat-tempat serta arah dan jarak dengan temapat lain;

- data-data budaya dan kemasyarakatan seperti misalnya populasi

atau pola pola bahasa/adat istiadat;

- dan data-data ekonomi, seperti misalnya hasil pertanian, industri

atau perdagangan internasional

Kecuali itu, kelebihan lain dari peta dan globe, jika dipakai sebgai

media dalam kegaiatan belajar mengajar adalah :

- memungkinkan peserta didik mengerti posisi dari kesatuan politik

daerah kepulauan dan lain-lain

- merangsang minat peserta terhadap penduduk dan pengaruh


geografis

- memungkinkan peserta didik memperoleh gamabran tentang

imigrasi dan distribusi penduduk, tumbuh-tumbuhan dan

kehidupan hewan, serta bentuk bumi yang sebenarnya.

Dengan memperhatikan hal-hal tersebut di atas, peta dan globe

sangat penting untuk mengkonkritkan pesan-pesan yang abstrak

21
j. Papan Flanel

Papan flanel adalah media grafis yang efektif sekali untuk menyajikan pesan-pesan

tertentu kepada sasaran tertentu pula. Pesan-pesan berlapis kain flanel ini dapat

dilipat sehingga praktis. Gamabr-gambar yang akan disajikan dapat dipasang dan

dicopot dengan mudah sehingga dapat berkali-kali dipakai. Selain gamber, juga

bisa berupa huruf dan angka-angka. Gambar-gambar yang ditempel tadi dapat

melekat di kain flanel karena di bawahnya dilapisi dengan kertas amplas yang

kasar. Karena penyajiannya seketika, kecuali menarik perhatian peserta didik,

penggunaan papan flanel dapat membuat sajian lebih efisien.

k. Papan Buletin

Berbeda dengan papan flanel, papan buletin ini tidak dilapisi dengan kain flanel

tetapi langsung ditempel gambar-gambar atau tulisan-tulisan. Fungsinya selain

menerangkan sesuatu, papan buletin dimaksudkan untuk memberitahukan kejadian

dalam jangka tertentu. Berbagai jenis media grafis yang diuraikan di depan

(gambar, poster, sketsa, diagram, chart) dapat dipakai sebagai bahan pembuatan

papan buletin. Tentu saja selain itu juga pesan-pesan verbal tertulis seperti

karangan-karangan, berita, feature dan sebagainya.

22
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Media ialah segala bentuk yang diprogramkan untuk suatu proses


penyaluran informasi. Media ada yang berbasis audio dan juga visual. media
pembelajaran audio adalah media yang hanya dapat didengar, berupa suara
dengan berbagai alat penyampai suara baik dari manusia maupun immanusia.
Contohnya radio, CD, MP3 dan lain sebagainya. Sedangkan, media
pembelajaran visual merupakan seperangkat alat penyalur pesan dalam
pembelajaran yang dapat ditangkap melalui indera penglihatan tanpa adanya
suara dari alat tersebut. Contohnya gambar/foto, sketsa,diagram, bagan, grafik,
gambar kartu, poster, peta dan globe, papan flanel, papan buletin, dan lain
sebagainya.
3.2 Saran

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini sangat jauh dari
kesempurnaan. baik dari segi referensi maupun dari penulisannya. Oleh sebab itu.
penulis sangat mengharapkan masukan dari pembaca berupa masukan. kritik dan
saran demi kesempurnaan dimasa mendatang. Mudah-mudahan makalah yang
sederhana mi bisa menambah khazanah keilmuan pada kajian fiqh lughah.
terutama bagi penulis sendiri.

23
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar.2016. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Arif S. Sadiman, dkk. 2002. Media Pendidikan; Pengertian, Pengembangan, dan


Pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Anonim. 2008. Bahan Ajar Media Pembelajaran Universitas Pendidikan


Indonesia. Bandung

Heinich, R. et al. 2002. Instructional Media And Technology For Learning, 7th
edition. New Jersey: Prentice Hall, Inc.

Nugrahani,R. (2007). Media Pembelajaran Berbasis Visual Berbentuk Ular


Tangga Untuk meningkatkan Kualitas Belajar Mengajar Di Sekolah
Dasar. Lembaran Ilmu Pendidikan,36 (No 1. Juni, 2007) 35-44.

Nurryna A.F.(2009). Pengembangan Media Pendidikan Untuk Inovasi


Pembelajaran. Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi,1 (No 2) 1-5.

Ramli,M. (2015). Media Pembelajaran dalam Perspektif Al Quran dan Al Hadist.


Ittihad Jurnal Kopertais Wilayah XI Kalimantan,13 (No. 23 April 2015)
130-154.

Riyana. 2007. Pedoman Pengembangan Media Video. Jakarta: P3AI UPI.

Rosyidi, Abdul Wahab.2017. Media Pembelajaran Bahasa Arab. Malang: UIN


Maliki Press

Wahyu A.S .2018. Pengembangan Media Audio Untuk Mata Pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) Bagi Siswa Tunanetra di SDLB Negeri
Semarang. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri
Semarang : semarang.

Yusufhadi Miarso, Teknologi Komunikasi Pendidikan Pengertian dan


Penerapannya di Indonesia, Pustekkom Dikbud dan CV Rajawali, Jakarta;
1986.

24

Anda mungkin juga menyukai