Disusun Oleh :
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini tepat pada
waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak mendapat tantangan dan hambatan
akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu,
kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang
setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………..i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………….......ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG…………………………………………………………………….1
B. RUMUSAN MASALAH…………………………………………………………….........1
C. TUJUAN…………………………………………………………………………………..2
BAB II PEMBAHASAN
A. KESIMPULAN ………………………………………………………………………….13
B. SARAN…………………………………………………………………………………..13
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………........14
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi Informasi, sangat
berpengaruh terhadap penyusunan dan implementasi proses pembelajaran. Melalui kemajuan
tersebut para guru dapat menggunakan berbagai media sesuai dengan kebutuhan dan tujuan
pembelajaran. Dengan menggunakan media komunikasi bukan saja dapat mempermudah dan
mengefektifkan proses pembelajaran, akan tetapi juga bisa membuat proses pembelajaran
lebih menarik.
Perkembangan media pembelajaran mengikuti arus perkembangan teknologi.
Teknologi paling tua yang dimanfaatkan dalam proses belajar adalah sistem percetakan yang
bekerja atas dasar fisik mekanik. Kemudian lahir teknologi audiovisual yang
menggabungkan penemuan mekanik dan elektronik untuk tujuan pembelajaran. Tidak sedikit
pendidikan yang memanfatkan media elektronik dalam proses belajar mengajar. Ada yang
memanfaatkan media dari segi pendengarannya saja atau lebih akrab disebut audio, ada pula
yang memanfaatkan untuk melatih dan menarik pandangan siswa disebut visual, dan adapula
yang memanfaatkan keduanya yakni media audiovisual.
Penulis mengerucutkan pembahasan tersebut pada artikel ini. Penulis tidak membahas
semua media yang sebagaimana disebutkan di atas. Namun, penulis terbatas dalam
pembahasan media yang merangsang pendengaran dan penglihatan yakni media audiovisual.
B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dari latar belakang di atas yaitu:
1. Apa pengertian media pembelajaran audiovisual?
2. Apa saja jenis-jenis media pembelajaran audiovisual?
3. Bagaimana dengan karakteristik media pembelajaran audiovisual?
4. Apa saja fungsi media pembelajaran audiovisual?
5. Apa saja manfaat menggunakan media pembelajaran berbasis audiovisual?
6. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan media pembelajaran audiovisual?
7. Bagaimana langkah-langkah menggunakan media pembelajaran berbasis audiovisual?
8. Mengapa pendidik memilih media pembelajaran audiovisual dalam proses pembelajaran
di kelas?
C. TUJUAN
Tujuan dari rumusan masalah di atas yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian media pembelajaran audiovisual.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis media pembelajaran audiovisual.
3. Untuk mengetahui karakteristik media pembelajaran audiovisual.
4. Untuk mengetahui fungsi media pembelajaran audiovisual.
5. Untuk mengetahui manfaat menggunakan media pembelajaran berbasis audiovisual.
6. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan media pembelajaran
audiovisual.
7. Untuk mengetahui langkah-langkah menggunakan media pembelajaran berbasis
audiovisual
8. Untuk mengetahui alasan memilih media pembelajaran audiovisual.
BAB II
PEMBAHASAN
Ada banyak keuntungan yang dapat diperoleh dalam penggunaan film sebagai
media untuk menyiapkan pelajaran terhadap anak didik. Di antara keuntungan atau
manfaat film sebagai media pengajaran antara lain:
1) Merupakan suatu denominator belajar yang umum baik anak yang cerdas maupun
yang lamban akan memperoleh sesuatu dari film yang sama. Keterampilan
membaca atau menguasaan yang kurang, bisa di atasi dengan menggunakan film.
2) Film dapat menggambarkan suatu proses, misalnya proses pembuatan suatu
keterampilan tangan dan sebagainya.
3) Dapat menimbulkan kesan ruang dan waktu.
4) Penggambarannya bersifat 3 dimensional.
5) Suara yang dihasilkan dapat menimbulkan realita pada gambar dalam bentuk
ekspresi murni.
6) Dapat menyampaikan suara seseorang ahli sekaligus melihat penampilannya.
7) Kalau film tersebut berwarna akan dapat menambah realita objek yang
diperagakan.
8) Film dapat merangsang atau memotivasi kegiatan anak-anak.
9) Dapat menggambarkan teori sain dan animasi.
Film yang baik adalah film yang dapat memenuhi kebutuhan siswa dalam
hubungannya dengan apa yang dipelajari. Oemar Hamalik mengemukakan prinsip
pokok yang berpegang kepada 4-R. Yaitu: “The right film in the right place at the
right time used in the right way”.
Adapun langkah yang harus dilakukan dalam penggunaan film sebagai media
pengajaran adalah sebagai berikut:
1) Langkah persiapan, yaitu guru harus mempersiapkan unit peljaran terlebih dahulu,
kemudian baru memilih film yang tepat untuk mencapai tujuan pengajaran yang
diharapkan.
2) Mempersiapkan kelas. Guru mempersiapkan peralata yang di perlukan misalnya;
proyektor, layar, pengeras suara, dll.
3) Langkah penyajian, setelah audien dipersiapkan barulah film diputar.
4) Aktivitas lanjutan; aktivitas ini dapat berupa tanya jawab tentang apa isi film yang
diputar tadi, guna untuk mengetahui sejauh mana pemahaman audien/siswa
terhadap materi yang di sajikan. Jikalau masih terdapat kekeliruan bisa dilakukan
dengan pengulangan pemutaran film tersebut. Pengertian yang diperoleh oleh
siswa dari melihat film akan lebih banyak manfaatnya bila diikuti dengan
aktivitas lanjutan ini.
b. Video
Video sebagai media audio-visual yang menampilkan gerak, semakin lama
semakin populer dalam masyarakat kita.Pesan yang disajikan bisa bersifat fakta
maupun fiktif, bisa bersifat informative, edukatif maupun instruksional. Sebagian
besar tugas film dapat digantikan oleh video. Tapi tidak berarti bahwa video akan
menggantikan kedudukan film. Media video merupakan salah satu jenis media
audiovisual, selain film yang banyak dikembangkan untuk keperluan
pembelajaran.Kelebihan media video:
1) Dapat digunakan untuk klasikal atau individual
2) Dapat digunakaan seketika.
3) Digunakan secara berulang.
4) Dapat menyajiakn materi secara fisik tidak dapat bicara kedalam kelas.
5) Dapat menyajikan objek yang bersifat bahaya
6) Dapat menyajikan obyek secara detail.
7) Tidak memerlukan ruang gelap
8) Dapat di perlambat dan di percepat.
9) Menyajikan gambar dan suara
1) Jika akan dimanfaatkan di kelas jadwal tayang dan jadwal pelajaran di sekolah
sering kali sulit disesuaikan
2) Program di luar kontrol guru, sehingga guru tidak memiliki kesempatan untuk
merevisi film sebelum di tayangkan.
2. Audio-Visual tidak murni
Audiovisual tidak murni yaitu media yang unsur suara dan gambarnya berasal
dari sumber yang berbeda.Audio-visual tidak murni ini sering disebut juga dengan audio-
visual diam plus suara yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam seperti
Sound slide (Film bingkai suara). Slide atau filmstrip yang ditambah dengan suara bukan
alat audio-visual yang lengkap, karena suara dan rupa berada terpisah, oleh sebab itu
slide atau filmstrip termasuk media audio-visual saja atau media visual diam plus suara.
Gabungan slide (film bingkai) dengan tape audio adalah jenis system multimedia yang
paling mudah diproduksi. Media pembelajaran gabungan slide dan tape dapat digunakan
pada berbagai lokasi dan untuk berbagai tujuan pembelajaran yang melibatkan gambar-
gambar guna menginformasikan atau mendorong lahirnya respon emosional.
C. KARAKTERISTIK MEDIA AUDIOVISUAL
Karakteristik media audio-visual adalah memiliki unsur suara dan unsur gambar.Alat-
alat audiovisual merupakan alat-alat audible artinya dapat didengar dan alat-alat yang visible
artinya dapat dilihat.Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena
meliputi dua jenis media yaitu media audio dan visual. Pengajaran melalui audio-visual jelas
bercirikan pemakaian perangakat keras selama proses belajar, seperti mesin proyektor film,
tape recorder, dan proyektor visual yang lebar. Karakteristik atau ciri-ciri utama teknologi
media audio-visual adalah sebagai berikutArsyad (2011: 31):
1. Mereka biasanya bersifat linier
2. Mereka biasanya menyajikan visual yang dinamis
3. Mereka digunakan dengan cara yang telah ditetapkan sebelumnya oleh
perancang/pembuatnya
4. Mereka merupakan representasi fisik dari gagasan real atau gagasan abstrak
5. Mereka dikembangkan menurut prinsip psikologis behaviorisme dan kognitif
6. Umumnya mereka berorientasi kepada guru dengan tingkat pelibatan interaktif murid
yang rendah.
Berbagai dasar pemilihan tersebut di atas, maka dapat dipahami bahwa pemilihan media
harus sesuai dengan kemampuan dan karakteristik anak didik, Pemilihan
media Audiovisual dapat membantu siswa dalam menyerap isi pelajaran, media yang dipilih
harus mampu memberikan motivasi dan minat siswa untuk lebih berprestasi dan
termotivasi lebih giat belajar.
G. LANGKAH-LANGKAH MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN
AUDIOVISUAL
Media pembelajaran audiovisual memiliki langkah-langkah dalam penggunaannya seperti
halnya media pembelajaran lainnya.Langkah-langkah pembelajaran menggunakan media
audiovisual adalah sebagai berikut.
1. Persiapan
Kegiatan yang dilakukan oleh guru pada saat persiapan yaitu:
a. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran
b. Mempelajari buku petunjuk penggunaan media
c. Menyiapkan dan mengatur peralatan media yang akan digunakan
2. Pelaksanaan/Penyajian
Pada saat melaksanakan pembelajaran menggunakan media audiovisual, guru perlu
mempertimbangkan seperti;
a. Memastikan media dan semua peralatan telah lengkap dan siap digunakan
b. Menjelaskan tujuan yang akan dicapai
c. Menjelaskan materi pelajaran kepada siswa selama proses pembelajaran berlangsung
d. Menghindari kejadian-kejadian yang dapat mengganggu konsentrasi siswa
3. Tindak lanjut
Aktivitas ini dilakukan untuk memantapkan pemahaman siswa tentang materi yang telah
disampaikan menggunakan media audiovisual.Di samping itu aktivitas ini bertujuan
untuk mengukur efektivitas pembelajaran yang telah dilaksanakan.Kegiatan yang bisa
dilakukan di antaranya diskusi, observasi, eksperimen, latihan dan tes adaptasi dari
Sumarno (2011, Blog.elearning-unesa.ac.id).
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Media audiovisual merupakan media pembelajaran yang dalam penyampaian konsep,
gagasan, dan pengalaman menggunakan gabungan antara audio yang memanfaatkan indera
pendengaran dan visual yang memanfaatkan indera penglihatan dalam setiap kegiatannya,
seperti televisi, video maupun film. Ada dua jenis media audiovisual, yaitu audiovisual
murni (film bersuara, video, televisi) dan audiovisual tidak murni. Karakteristik media
audiovisual adalah memiliki unsur suara dan unsur gambar. Fungsi media dalam
pembelajaran dalam konteks komunikasi yaitu fungsi edukatif, fungsi sosial, fungsi
ekonomis, dan fungsi budaya. Langkah-langkah pembelajaran menggunakan media
audiovisual adalah perisapan, pelaksanaan/ penyajian, dan tindak lanjut. Media audiovisual
mengandalkan dua indera sekaligus, yaitu indera pendengaran dan indera penglihatan.
Dengan media tersebut diharapkan bisa membangkitkan motivasai dalam belajar dan
memperjelas materi yang disampaikan.
B. SARAN
Dikarenakan saat ini media audiovisual sebagai media pembelajaran banyak diminati
oleh siswa, saran kami untuk penggunakan media audiovisual sebagai media pembelajaran
diperbanyak atau ditingkatkan lagi, karena siswa lebih berminat pada media audiovisual
dikarenakan pada audiovisual ini menggunakan dua indera sekaligus, sehingga lebih
membangkitkan motivasi dalam belajar dan lebih jelasnya materi yang disampaikan.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai .2003.Teknologi Pengajaran. Bandung : CV Sinar Baru.
Sumber Internet