Anda di halaman 1dari 11

PEMBELAJARAN MELALUI MEDIA TELEVISI/VIDIO

Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah Teknologi Dan Informasi Pendidikan

Dosen Pengampu :
Dr. Kriswantoro, M.PD.

Disusun Oleh: Kleompok I


Hermansah Patraguna NIM : 1911003041
Sriwahyu Ningsih NIM : 1911003052

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MA`ARIF JAMBI
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... ii

DAFTAR ISI................................................................................................... iii

PEMBAHASAN.............................................................................................. 3

A. Pengertian Model Pembelajaran PAI............................................. 3

B. Pengertian Strategi Pembelajaran.................................................. 5

C. Penerapan Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam......... 7

D. Pengertian Metode Pembelajaran................................................. 8

E. Macam-Macam Metode Pembelajaran.......................................... 9

1. Metode Ceramah..................................................................... 10
2. Metode Diskusi....................................................................... 10
3. Metode Tanya Jawab.............................................................. 10
4. Metode Pemberian Tugas....................................................... 11
5. Metode Problem Solving (Pemecahan Masalah).................... 11
6. Metode Kerja Kelompok........................................................ 11

KESIMPULAN .............................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 15

ii
BAB I

PEMBAHASAN

A. Pengertian Media Pembelajaran


Menurut Depdiknas (2003) istilah media berasal dari bahasa Latin
yang merupakan bentuk jamak dari “medium” yang secara harafiah berarti
perantara atau pengantar. Makna umumnya adalah segala sesuatu yang dapat
menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi.
Proses belajar mengajar pada dasarnya juga merupakan proses komunikasi,
sehingga media yang digunakan dalam pembelajaran disebut media
pembelajaran. Secara singkat dapat dipahami bahwa media pembelajaran
merupakan alat penyalur pesan atau informasi belajar.

B. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran


Pada awalnya, media pembelajaran hanya digunakan sebagai alat
bantu oleh seoran pengajar, namun seiring perkembangan teknologi
informasi, media pembelajaran berkembang luas dan interaktif. Fungsi dan
manfaat dari media [embelajaran antara lain :
1. Media pemebelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang
dimiliki oleh para peserta didik.
2. Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas. Banyak hal
yang tidak mungkin dialami secara langsung di dalam kelas oleh para
peserta didik tentang suatu objek. Melalui penggunaan media yang tepat,
maka semua obyek ini dapat disajikan kepada peserta didik.
3. Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara
peserta didik dengan lingkungannya.
4. Media menghasilkan keseragaman pengamatan.
5. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan
realistis.

1
6. Media membangkitkan keinginan dan minat baru.
7. Media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar.
8. Media memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang
konkrit sampai abstrak. (Sudrajat, 2010)

C. Jenis-Jenis Media

Menurut bentuk informasi yang digunakan, kita dapat memisahkan


dan mengklasifikasi media dalam lima kelompok besar, yaitu media visual
diam, media visual gerak, media audio, media audio visual diam, dan media
audio visual gerak. Proses yang dipakai untuk menyajikan pesan, apakah
melalui penglihatan langsung, proyeksi optic, proyeksi elektronik, atau
telekomunikasi. (Nurseto, 2011)

Dengan menganalisis media melalui bentuk penyajian dan cara


penyajiannya, kita mendapatkan suatu format klasidikasi yang meliputi tujuh
kelompok media penyaji, yaitu :

1. Grafis, bahan cetak, dan gambar diam


2. Media proyeksi diam
3. Media audio
4. Media audio visual diam
5. Media audio visual gerak
6. Media Televisi
7. Multimedia

D. Media Audio Visual Gerak (Vidio)


Salah satu jenis media audio visual hidup/film. Menurut Azhar
Arsyad, audio visual adalah cara menghasilkan atau menyampaikan materi
dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronik untuk
menyampaikan pesan-pesan audio dan visual. Jadi audio visual adalah alat

2
peraga yang bisa ditangkap dengan indera mata san indera pendengaran yakni
yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. (Poerbakawatja, 1982).
Ada berbagai macam jenis media audio visual yaitu film, video,
televisi. Vidio saat ini menjadi salah satu media pilhan yang paling sering
digunakan dalam kegiatan pembelajaran, sebab sebuah video biasanya
durasinya tidak terlalu panjang sehingga tidak menyita waktu dalam kegiatan
belajar mengajar. Vidio dapat menyajikan informasi, memaparkan proses,
menjelaskan konsep-konsep yang rumit mengajarkan keterampilan,
menyingkat atau memperpanjang waktu, serta mempengaruhi sikap. Menurut
Dwyer, video mampu merebut 94% saluran masuknya pesan atau informasi
ke dalam jiwa manusia melalui mata dan telinga serta mampu membuat orang
pada umumnya mengingat 50% dari apa yang mereka lihat dan dengar. Pesan
yang disampaikan juga dapat mempengaruhi emosi yang kuat dan juga dapat
mencapai hasil cepat yang tidak dimilki. Karakteristik media video menurut
Cheppy Riyana (2007) untuk menghasilkan video pembelajaran yang mampu
meningkatkan motivasi dan efektifitas penggunanya.
Karakteristik video pembelajaran yaitu:
1. Kejelasan pesan: dengan video peserta dapat memahami pesan
pembelajaran secara lebih bermakna dan informasi dapat diterima secara
utuh sehingga dengan sendirinya informasi akan tersimpan dalam
memori jangka panjang dan bersifat retensi.
2. Berdiri sendiri: video dikembangakn tidak bergantung pada bahan ajar
lain atau tidak harus digunakan bersama-sama dengan bahan ajar lain.
3. User friendly: media video menggunakan bahasa yang umum dan mudah
dimengerti, kemudahan pemakai dalam merespon, mengakses sesuai
keinginan.
4. Visualisasi dengan media: materi dikemas secara multimedia terdapat di
dalamnya teks, animasi, sound, dan video.
5. Menggunakan kualitas resolusi yang tinggi: tampilan berupa grafis media
video dibuat dengan teknologi rekayasa digital dengan resolusi tinggi
tetapi support dengan aplikasi sistem.

3
6. Dapat digunakan secara klasikal atau individual: video dapat digunakan
oleh para peserta secara individual dan dapat pula digunakan secara
klasikal.

E. Pemanfaatan Vidio sebagai Media Pembelajaran dalam Pendidikan dan


Pelatihan (Diklat)
Vidio sebagai media pembelajaran saat ini menjadi alat yang sangat
praktis serta mudah untuk dipahami oleh peserta. Dalam diklat sendiri
khususnya diklat yang dilaksanakan di Perpustakaan Nasional RI
(Perpusnas), video sudah menjadi salah satu media yang sering digunakan
para pengajar dalam proses belajar mengajar, para pengajar biasanya
mengambil video-vidio online yang berkaitan dengan materi yang akan
mereka sampaikan.Penggunaan video online ini dianggap sebagai hal yang
memudahkan oleh para pengajar disbanding dengan harus membuat video
pembelajaran sendiri. Sebab pembuatan video membutuhkan biaya yang tidak
sedikit serta menyita waktu. Selain itu dalam membuat sebuah video
dibutuhkan konsep yang matang sehingga maksud dan tujuan pembelajaran
bisa tersampaikan dan terserap dengan baik.
Banyak sekali manfaat yang dapat diambil apabila pelajar
mengunjungi portal video online yang ada di internet. Karena pengajar dapat
menemukan subjek apapun yang kita butuhkan tanpa harus repot
membuatnya sendiri. Beberapa contoh manfaat yang bisa diambil yaitu:
1. Kemudahan akses, pengajar hanya perlu jaringan internet untuk
mengakses portal video yang kita inginkan.
2. Murah, biaya yang dibebankan lebih murah disbanding membuat video
pembelajaran sendiri, biaya yang dikeluarkan hanya kuota untuk
mengakses dan mengunduh video.
3. Beraneka ragam, pengajar dapat menemukan video yang sesuai dengan
subjek yang dibutuhkan, caranya hanya dengan mencari kata kunci dari
subjek pembelajaran, dan apabila jenuh dengan satu video, pengajar bisa

4
mencari video serupa untuk dapat ditampilkan pada sesi belajar mengajar
dikelas lain.
4. Ukuran file kecil, pada umumnya ukuran file video online lebih kecil
dibandingkan apabila pelajar membuat video sendiri. Sebab salah satu
syarat video bisa dimuat online dengan mengkompres/mengecilkan
ukuran file video. Sehingga tidak memberatkan ruang penyimpanan
video di media penyimpanan data.

F. Peran Televisi Dalam Pembelajaran


Dengan karakter yang dimiliki oleh televise menunjukkan dirinya
lebih unggul dibandingkan dengan media lainnya. Disisi lain televise adalah
pembawa pesan netral yang bisa memberikan dampak positif maupun
negative kepada penontonnya. Terjadinya pengaruh positif maupun negative
khusunya kapada anak-anak bukanlah sepenuhnya kesalahan medianya,
melainkan bagaimana memanfaatkan media tersebut. Dengan demikian peran
orang tua maupun guru sangat dominan terhadap adanya pengaruh tersebut.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem
pendidikan Nasional. Pasal 1 butir 1 menyebutkan :
“ ..yang dimaksud dengan : Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadia, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan Negara. “ (UU No 20 Tahun 2003, Tentang sisdiknas)
Makna yang terkandung dalam isi UU tersebut bahwa pendidikan
dapat dilaksanakan di lingkungan sekolah, lingkungan keluarga atau rumah,
dan di lingkungan masyarakat.
Perkembangan penduduk yang begitu pesat dan diiringi oleh
kemajuan teknologi yang begitu pesat, sekolah dituntut untuk mampu
memberikan materi ajar yang sesuai dan terupdate kepada siswa. Akan tetapi
hal itu tidak sebanding dengan ketersediaan sarana prasarana yang dimiliki

5
oleh sekolah khususnya sekolah di daerah terpencil. Televisi datang dengan
jangkauannya yang begitu luas mampu memberikan warna baru dan menjadi
solusi dalam pembelajaran.
Dalam pembelajaran televise mampu memberikan tiga peran penting
yakni peran dalam memberikan manfaat secara kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Peran dalam memberikan manfaat kognitif akan diberikan
melalui siaran ilmu pengetahuan atau informasi-informasi dan
keterampilannya, seperti dialog, berita wawancara dan sebagainya. Manfaat
afektif akan dirasakan oleh penontonya melalui siaran dengan program yang
berkaitan dengan sikap dan emosi. Acara atau program-program yang
memunculkan sikap afektif ini adalah acara yang mendorong penontonya
untuk memiliki kepekaan sosial, kepedulian sesame manusia dan sebagainya.
Sedangkan manfaa yang ketiga adalah manfaat psikomotorik yaitu berkaitan
dengan tindakan dan perilaku positif. Acara ini dapat kita lihat dari film,
sinetron, drama dan acara-acara yang lainna dengan syarat semuanya itu tidak
bertentangan dengan norma-norma yang ada di Indonesia ataupun merusak
akhlak pada anak.
Seperti yang diungkapkan oleh Darwanto dalam bukunya “ Televisi
sebagai media pendidikan” bahwa televise sebagai media massa memiliki
empat fungsi. Salah satu fungsinya adalah sebagai media pendidikan. Sebagai
siaran pendidikan tentunya yang akan dibahas akan menitik beratkan kepada
pendidikan dengan tidak meninggalkan unsur hiburan atau penerangan.

G. Siaran Pendidikan Sekolah (School Broadcasting)


Penayangan program siaran school broadcasting biasa dilakukan oleh
beberapa stasiun televise yang memiliki kerjasama dengan Departemen
Pendidikan nasional. Sebagai contoh kegiatan kerjasama yang dilakukan oleh
stasiun TV TVRI pada tahun 2007. Siaran pendidikan yang dilaksanakan oleh
TVRI di mulai dari pukul 07:15 s.d 09:30 WIB dan kemudian ditayangkan
ulang pada pukul 14:15 s.d 16:30 siaran yang disuguhkan samata mata untuk

6
meningkatkan mutu dan pemerataan pendidikan khususnya tingkat SMP
dalam menyukseskan wajib belajar 9 tahun pada masa itu.
Melalui siaran school broadcasting ini diharapkan kesesuaian program
dengan landasan dan tujuan pendidikan dari Negara bersangkutan.
Dikarenakan acara siaran pendidikan untuk sekolah maka sepenuhnya
mengacu kepada kurikulum dan bisa memberikan pengaruh secara langsung
kepada anak-anak tentang :
1. Keinginan anak untuk menggali pengetahuan sesuai dengan pola piker
mereka
2. Membantu anak-anak dalam mengartikan suatu pengertian yang
sebelumnya belum pernah dialaminya.
3. Merangsang anak-anak dalam menumbuhkan hasrat dan menggali
hubungan antara kegiatan belajar dengan lingkungan sekitar.
4. Merangsang anak-anak untuk berkeinginan menjadi seorang
cendikiawan.

Berdasarkan uraian tujuan dari dilaksanakan siaran pendidikan diatas


maka sepantasnya acara televise menyiapkan bahan pendidikan khususnya
program siaran yang baik serta sejalan dengan landasan dan tujuan
pendidikan nasional dengan prioritas utama suguhan program dengan bahan
yang mampu mendorong kegiatan belajar dengan baik serta jauh dari unsur
yang akan merusak daya khayal anak serta salah penafsiran pada anak.

H. Siaran Pendidikan Sepanjnag Masa (Life Long Education)

Life long Education merupakan siaran pendidikan yang dinikmati oleh


seluruh masyarakat umum dengan menerapkan nila-nilai pendidikan
didalamnya berdasarkan usia, agama, jenis kelamin, tingkat pendidkan dan
sebagainya.

Meskipun sasarannya adalah khalayak umum namun Life Long


Education pun memiliki tujuan tertentu seperti dorongan kepada khalayak

7
sasaran untuk berkeinginan terus belajar dalam ruang lingkup yang luas,
tentang berbagai aspek sosial, seni, sastra, dan hobi.

Pada Life long Education siaran pendidikan yang disiarkan harus


memiliki ciri sebagai berikut :

1. Memiliki sasaran khalayak yang umum dan terbatas


2. Tujuan umum acara harus sesuai dengan tujuan pendidikan nasional
yakni UU No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
3. Penyiaran yang dilaksanakan secara sistematis dan berseri

8
KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai